Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Tugas Mata Kuliah Elektronika Komputer

“ELEKTRONIKA DAN PENGEMBANGANNYA”

Natha Fahrezi Azra Aripianto (22346017)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS NEGRI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah yang maha kuasa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Elektronika dan Perkembangannya”. Kami menyadari bahwa di
dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik mater imaupun cara
penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan baik, dan oleh karena itu
dengan rendah hati, kami berharap kepada pembaca yang budiman untuk memberikan
masukan, kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan pembahasan
makalah ini.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusun makalah yang sampai dihadapan pembaca
pada saat ini, dan semoga makalah ini mampu menjadi salah satu acuan dalam memberikan
kemudahan untuk memahami mata kuliah yang di ampu oleh dosen.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A.Latar belakang....................................................................................................................4

B.Tujuan.................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5

1.Sejarah dan perkembangan elektronika...............................................................................5

2.Komponen-komponen elektronika......................................................................................9

3.Resistor (tahanan)..............................................................................................................15

4. Transformator................................................................................................................16

BAB III PENUTUP................................................................................................................18

A.KESIMPULAN................................................................................................................18

B.SARAN.............................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan elektronika memang sangat menarik untuk kita pelajari, agar suatu
saat kita juga dapat menjadi salah satu orang yang turut serta dalam
pengembangannya. Maka dari itu, dibuatlah makalah ini agar mahasiswa dapat
mengetahui sejarah perkembangan elektronika pertama sampai beberapa
komponen elektronika
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami
sejarah elektronika dan beberapa komponen elektronika
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah dan perkembangan elektronika


Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga
buahkomponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan
sirkuitterpadu (integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison
berhasilmenemukan bahwa electron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke
konduktorlainnya melewati ruang hampa.
Penemuan konduksi atau perpindahan ini dikenaldengan nama efek
Edison. Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efekEdison ini untuk
menemukan dua buah elemen tabung electron yang dikenaldengan nama
dioda, yang dinamakannya “valve” (katup). Katup ini dapat
berfungsisebagai detektor sinyal-sinyal dari telegrap radio Marconi. Lee De
Forestmengikutinya pada tahun 1906 dengan tabung tiga elemen, yang disebut
trioda.Tabung hampa udara menjadi divais yang dibuat untuk
memanipulasikemungkinan energi listrik sehingga bisa diperkuat dan
dikirimkan. Jadi mulaitahun 1904 ini sebenarnya orang sudah mulai
mengendalikan gerakan-gerakanelektron dalam ruang hampa, sehingga
tahun itu dapat dipandang sebagai tahun“kelahiran” Elektronika. Namun ada
orang yang menyatakan tahun 1906 yaknitahun ditemukannya tabung trioda
ini sebagai tahun “kelahiran” Elektronika, adapula yang menyatakan tahun
1911 yakni tahun diperolehnya tabung trioda yanglebih handal (setelah
disempurnakan tabung hampa udaranya dan digunakankatoda lapis oksida).
Dengan ditemukannya tabung trioda ini dan lebih-lebihdengan ditemukannya
tabung iconoscope yaitu tabung hampa yang merupakanalat dasar dalam
kamera televisi oleh Vladimir Zwonykin pada tahun 1920, makaindustri radio
dan televisi berkembang pesat. Di tinjau dari daya yang digunakan,kecepatan,
ukuran geometrik, berat dan kemudahan rusak, tabung trioda diatasmasih
banyak keterbatasan-keterbatasannya. Oleh karena itu para ahli berusahauntuk
memperoleh alat yang mempunyai fungsi sama, tetapi denganketerbatasan-
keterbatasan minimal. Aplikasi tabung elektron pertama diterapkan dalam
bidang komunikasi radio.Guglielmo Marconi merintis pengembangan telegraf
tanpa kabel (wireless telegraph) pada tahun 1896 dan komunikasi radio jarak
jauh pada tahun 1901.Pada tahun 1918, Edwin Armstrong menemukan
penerima "super-heterodyne"yang dapat memilih sinyal radio atau stasion dan
dapat menerima sinyal
jarak jauh. Armstrong juga menemukan modulasi frekuensi FM pita lebar (wid
e-band)pada tahun 1935; sebelumnya hanya menggunakan AM atau modulasi
amplitudopada rentang tahun 1920 sampai 1935.
Bell Laboratories mengeluarkan televisi kepublik pada tahun 1927, dan
ini masih merupakan bentuk electromechanical.Ketika sistem elektronik
menjadi jaminan kualitas, para insinyur Bell Labsmemperkenalkan tabung
gambar sinar katoda dan televisi berwarna. NamunVladimir Zworykin,
seorang insinyur di Radio Corporation of America (RCA),dianggap sebagai
"bapak televisi" karena penemuannya, tabung gambar dantabung kamera
iconoscope. Pada pertengahan tahun 1950-an, televisi telahmelewati radio
untuk penggunaan di rumah dan hiburan.Setelah perang, tabung elektron
digunakan untuk mengembangan komputerpertama, tapi tabung ini tidak
praktis karena ukuran komponen elektroniknya.Pada tahun 1948 John
Bardeen, Walter H. Brattain dan William Shockleymenemukan alat tersebut,
yang diberi nama transistor. Transistor ini dibuat daribahan semikonduktor,
dan transistor ini dapat menggantikan fungsi tabungtrioda. Karena tidak
menggunakan lamen pemanas seperti pada tabung hampa,transistor tidak
banyak memakan daya. Disamping itu ukurannya kecil dan
tidakmudah pecah. Akibatnya radio yang
menggunakan transistor dapat dibuatberukuran kecil dan dapat menggunakan
baterai sebagai sumber daya. Disampingitu transistor dapat diproduksi secara
massal sehingga harga menjadi murah.Demikian pula dengan menggunakan
transistor orang dapat membuat komputerelektronika yang lebih kecil tetapi
mempunyai kemampuan lebih tinggi
daripada jika menggunakan tabung hampa. Hubungan antar komponen rangkai
anelektronika dalam era transistor ini pada umumnya menggunakan PCB
(PrintedCircuit Board = papan rangkaian tercetak), melalui penyolderan. Suatu
kelemahandari hubungan semacam ini adalah reliabilitas tidak prima
disamping ukuranmasih cukup besar, walaupun tidak sebesar
pada rangkaian dengan tabunghampa. Karena itu para ahli berusaha untuk
mengatasi keterbatasan keterbatasan ini. Konsep sirkuit terintegrasi diusulkan
pada tahun 1952 oleh Geo×rey W. A. Dummer, seorang ahli elektronika
berkebangsaan Inggris dengan Royal Radar Establishment-nya. Pada tahun
1958 J.S. Kilby menemukan rangkaian terpadu (IC = “integrated circuit” =
rangkaian terintegrasi), suatu keping (chip) silikon tunggal yang ukurannya
sangat kecil (≈1 mm2) yang diatasnya berisi rangkaian elektronika yang
diproses dengan teknik-teknik difusi dan pengendapan. Semenjak ditemukan
rangkaian terpadu tersebut, jumlah komponen per chip terus berkembang
sehingga  dewasa ini dikenal IC jenis SSI (“Small Scale Integration”), MSI
(“Medium Scale Integration”), LSI (“Large Scale Integration”), VLSI (“Very
Large Scale Integration”), yang masing-masing mempunyai jumlah komponen
transistor) per chip 10-100, 100-1000, 1000-100.000, dan > 100.000. Dengan
ditemukannya rangkaian terpadu ini sejarah elektronika mengalami babak baru
yaitu babak mikroelektronika. Dengan semakin meningkatnya jumlah
komponen per chip dalam rangkaian terpadu (IC) ini maka terdapat
kecenderungan pemakaiannya menjadi makin khusus, sehingga tidak
diproduksi secara besar-besaran, akibatnya harganya menjadi mahal.
Pada tahun 1971 perusahaan elektronika Intel Inc di Amerika Serikat
berhasil membuat IC mikroprosesor, yang merupakan “otak” dari komputer.
IC mikroprosesor ini bersifat Óeksibel, mempunyai fungsi hampir mirip tak
terbatas. Dengan perangkat  keras yang sama dapat diperoleh berbagai fungsi,
hanya dengan merubah program. Akibatnya dapat diproduksi dalam jumlah
cukup banyak dengan harga relatif murah.
Jika diamati perkembangan elektronika dari sejak “kelahirannya”
sampai sekarang, nampak bahwa perkembangan tersebut menuju miniaturisasi
komponen. Bahkan dewasa ini telah ditemukan “one chip micro computer”
atau mikro komputer dalam satu chip. “Komponen” baru ini terdiri atas
mikroposesor, memori baca tulis, memori baca, dan unit input-output yang
seluruhnya terletak dalam satu chip. Disamping itu perkembangan menuju  ke
arah peningkatan kemampuan, dan “intelegensi”.
2. Komponen-komponen elektronika
Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian
pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan
kegunaannya. Terdapat beberapa macam, berdasarkan cara dan sistem
kerjanya komponen elektronika dibagi manjadi dua macam yaitu komponen
pasif dan aktif.
a. Komponen aktif adalah komponen yang dapat beroperasi jika mendapatkan suntikan
arus atau tegangan listrik. Beberapa contoh komponen aktif yaitu Transistor.
 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung, stabilitas tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi
lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus
inputnya atau tegangan inputnya, serta memungkinkan pengaliran listrik yang
sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada, umumnya, transistor memiliki 3
terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu
terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan
yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus
output Kolektor. Ada dua jenis transistor yaitu :
 BJT (Bipolar Junction Transistor)
BJT adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan
sebagai dua diode yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada
tiga terminal. Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat
menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor.
Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektrolit.
 FET (Field E ect Transistor)
Transistor Efek medan adalah salah satu jenis transistor yang menggunakan medan
listrik untuk mengendalikan kondukti tas suatu kanal dari jenis pembawa muatan
tunggal dalam bahan semikonduktor
b. Dioda
Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian
elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas. Ada
beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang
(Half-Wave Recti er), penyearah gelombang penuh (Full-Wave Recti er), rangkaian
pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan
(Voltage Multiplier). Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :
 Dioda germanium
Dioda germanium digunakan pada detektor radio penerima.
 Dioda Selenium
Dioda selenium digunakan untuk penyearah arus pada rangkaian pesawat
catudaya dan pada sistim pengapian baterai di sepeda motor.
 SCR (Silicon Control Rectier)
Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR dapat digunakan
sebagai pengatur motor DC bertegangan besar dengan mengatur tegangan
Gate. SCR dibagi dua yaitu diac dan Triac. DIAC berfungsi untuk
meneruskan tegangan dari anoda ke katoda atau sebaliknya. Penerapannya
pada pengendali motor putar kanan dan putar kiri, seperti pada rangkaian lift.
Sedangkan, TRIAC mempunyai prinsip kerja seperti DIAC, hanya saja
TRIAC dapat meneruskan tegangan dari kaki 1 ke 2 atau sebaliknya pada saat
ada triger pada Gate. TRIAC digunakan untuk pengatur motor DC atau AC
putar kanan dan kiri dengan cara mengatur Gate.
 Dioda varactor
Dioda varactor adalah sebuah kapasitor yang kapasitansinya ditentukan oleh
tegangan yang masuk. Contoh penerapannya pada pesawat TV, pesawat radio
FM, pesawat telekomunikasi yang bekerja pada frekwensi tinggi.
 Dioda zener
Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda
zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk
keamanan rangkaian.
 Dioda cahaya (LED)
LED adalah singkatan dari Light Emitting Dioda, merupakan komponen yang
dapat mengeluarkan emisi cahaya yang berfungsi sebagai peraga digital. LED
merupakan produk temuan lain setelah dioda. LED dibuat agar lebih e sien
jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang dipakai adalah gallium, arsenic dan phosphorus.
Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang ada adalah warna merah, kuning
dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya semua warna bisa
dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak e sien. Dalam
memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus
maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga
bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. LED terbuat
dari berbagai material setengah penghantar campuran seperti misalnya
gallium arsenida fos da (GaAsP), gallium fos da (GaP), dan gallium
aluminium arsenida (GaAsP). Karakteristiknya yaitu kalau diberi panjaran
maju, pertemuannya mengeluarkan cahaya dan warna cahaya bergantung
pada jenis dan kadar material pertemuan. Ketandasan cahaya berbanding lurus
dengan arus maju yang mengalirinya. Dalam kondisi menghantar, tegangan
maju pada LED merah adalah 1,6 sampai 2,2 volt, LED kuning 2,4 volt, LED
hijau 2,7 volt. Sedangkan tegangan terbaik maksimum yang dibolehkan pada
LED merah adalah 3 volt, LED kuning 5 volt, LED hijau 5 volt. LED
mengkonsumsi arus sangat kecil, awet dan kecil bentuknya (tidak makan
tempat), selain itu terdapat keistimewaan tersendiri dari LED itu sendiri yaitu
dapat memancarkan cahaya serta tidak memancarkan sinar infra merah
(terkecuali yang memang sengaja dibuat seperti itu).
c. IC (Integrated Circuit)
Integrated Circuit adalah suatu komponen elektrolit yang dibuat dari bahan semi
konduktor dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti resistor,
kapasitor, dioda dan transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah rangkaian
berbentuk chip kecil. IC diperlukan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan
elektrolit agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang relatif kecil. Selain dari
ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga memberikan keuntungan lain
yaitu bila IC denga sirkuit yang relatif kecil hanya mengkonsumsi sedikit sumber
tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan
pendinginan (cooling system). Kelemahan dari IC yaitu keterbatasannya di dalam
menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebih dapat
menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil seperti IC
akan mudah rusak.
d. Komponen pasif adalah komponen walaupun tidak diberi arus atau tegangan listrik
komponen ini tetap dapat bekerja dan beroperasi dengan baik.
1. Inductor (kumparan)
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif
(kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet
yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk
menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry.
Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi
kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat didalam
kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu
komponen elektronik dasar yang digunakan dalam  rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses
arus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa
resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada
kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena
resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat
menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya
pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya didalam
inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas
karena penjenuhan. Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan
magnet yang terbentuk disekitar konduktor pembawa arus yang bersifat menahan
perubahan arus. Arus listrik yang melewati konduktor membuat medan magnet
sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam arus menyebabkan perubahan
medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan melalui GGL induksi
yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan jumlah
gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu.
Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya
elektromotif sebesar 1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1
ampere setiap sekon. Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan
induktansi.

2. Kapasitor (Condensator)
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari  muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang
disebut Farad  dari nama  Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai
“kapasitor”, namun kata “kondensator” masih dipakai hingga saat ini. Pertama
disebut oleh  Alessandro Volta seorang ilmuwan  Italia  pada tahun  1782  (dari
bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan
suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kondensator
diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu  positif  dan  negatif serta
memiliki cairan  elektrolit  dan biasanya berbentuk tabung.
Jenis-Jenis Kapasitor dalam rangkaian elektronika terbagi menjadi 2 macam, yaitu
kapasitor polar dan kapasitor non polar. Yang di maksud kapasitor polar adalah
jenis kapasitor yang memiliki dua kutub dan mempunyai polaritas positif/negatif. 
Kapasitor  ini terbuat dari bahan elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi yang
besar di bandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik.
Sedangkan yang di maksud kapasitor non polar adalah jenis kapasitor tidak
memiliki polaritas postif dan negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini juga dapat
kita gunakan secara berbalik. Kapasitor ini biasanya memiliki nilai kapasitansi
yang kecil karena terbuat dari bahan keramik dan mika. Meskipun kedua jenis
kapasitor ini banyak digunakan untuk menyimpan muatan listrik, tapi masih
banyak perbedaan dari kedua jenis tersebut, di antaranya adalah bahan yang
digunakan dan juga fungsi kegunaannya dalam sehari-hari.
a) Kapasitor Elektrolit Kondensator elektrolit  atau  Electrolytic Condenser  (sering
disingkat Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai
dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang
positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda  minus  (  -  ) adalah
kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai ribuan
mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt. Berbagai
macam lambang gambar untuk Kapasitor Elektrolit pada  skema elektronika .
b) Kapasitor Tantalum Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+)
dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga
berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis
ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor
Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe
Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat
dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor
Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai
pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.
c) Kapasitor Poliester Film
Kapasitor Poliester Film merupakan kapasitor yang tidak memiliki polaritas
(nonpolar), mempuntyai bentuk persegi, nilai kapasitasnya dihitung dalam satuan
nF, dan biasanya menggunakan sistem kode warna menghitung nilai kapasitasnya.
d) Kapasitor Poliprolyene Kapasitor ini memiliki nilai toleransi yang lebih tinggi dari
kapasitor polyester Òlm. Pada umumnya nilai kapasitansi dari komponen ini tidak
akan berubah apabila dirancang disuatu sistem dimana frekuensi yang melaluinya
lebih kecil atau sama dengan 100kHz.
e) Kapasitor Kertas Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari
Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF.
Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam
Rangkaian Elektronika.
f) Kapasitor Mica Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari
bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai
0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki
polaritas arah.
g) Kapasitor Keramik Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari
Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak
memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolakbalik dalam rangkaian
Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai
0.01µF
h) Kapasitor Variable Kapasitor variabel adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya
dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Oleh karena itu kapasitor ini dikelompokkan ke
dalam kapasitor yang memiliki nilai kapasitas yang tidak tetap. Kondensator variabel
terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100pF sampai 500pF
Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih
gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.
Beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :
 Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
 Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
 Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
 Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
 Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
 Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan
dengan Spul Antena dan Osilator)
 Mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung
kumparan, bila tiba-tiba      arus listrik diputuskan dan dinyalakan
 Menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik.
3. Resistor (tahanan)
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan
resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar
untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan
terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru,
atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-
abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk
menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada
salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit
ketiga. Aturannya adalah “badan, ujung, titik” memberikan urutan dua digit
resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan
toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%)
pada ujung lainnya. IdentiÒkasi empat pita adalah skema kode warna yang paling
sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan
resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita
ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit
resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang
pita kelima menunjukkan koeÒsien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem
lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Sebagai contoh, hijau-
biru-kuning-merah adalah 56 x 10 Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah
adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai
harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga
10 , yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat,
merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada
keakuratan ± 2%.

4. Transformator
Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen  elektromagnet yang
dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.
1. Transformator Step-Up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih
banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan yang dihasilkan  generator  menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam
transmisi jarak jauh.

2. TRANSFORMATOR STEP-DOWN
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah
ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

3. AUTOTRANSFORMATOR
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik,
dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder.  Fasa  arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan
dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat
dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari
autotransformator adalah ukuran Òsiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah
daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini Transformator isolasi memiliki
lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan
sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan
sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator
seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio,
transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.

4. TRANSFORMATOR PULSA
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan
keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang
cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, Óuks magnet berhenti
berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi
perubahan Óuks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak
jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Semi konduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada
diantara insulator dan konduktor. Semikonduktor bersifat sebagai
insulator pada temperatur yang sangat rendah (mendekati 0oK), namun pada temperat
urruangan (sekitar 30oK) besifat sebagai konduktor. Bahan dasar semikonduktordapat
digolongkan atas tiga jenis yaitu Trivalent, Tetravalent, dan Pentavalentyang masih
murni (semikonduktor intrinsik), namun setelah pendopingan ataumengotoran,
muncullah semikonduktor baru yaitu semikonduktor ekstrinsik (takmurni)
yang memiliki dua tipe yaitu semikonduktor tipe n dan semikonduktortipe p.
Semikonduktor ekstrinsik inilah yang digunakan sebagai bahan dasarelektronika
seperti dioda, transistor, Integrated Circuit dan lain sebagainya.Dioda merupakan
komponen semikonduktor yang paling sederhana.
Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan
dengankelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron
sehinggamembentuk Hole. Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai
katup,dimana katup tersebut akan terbuka pada saat air mengalir dari belakang
menujuke depan. Sedangkan katup akan menutup apabila ada dorongan aliran air
daridepan katub. Simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang
diujungnyaterdapat garis yang melintang. Cara kerja dioda dapat kita lihat dari
simbolnya.Karena pada pangkal anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung
anak panah dapat disebut sebagai katoda (N).
B. SARAN
Kegunaan bahan semikonduktor dan doping sangatlah penting dalamkehidupan
sehari-hari. Tidak hanya dalam dunia medis saja yang membutuhkan bahan
semikonduktor, akan tetapi sanggatlah penting juga dalam elektronika,karena bahan
semikonduktor (misalnya silikon dan germanium), hanyamemerlukan sedikit saja
bahan doping atau campuran untuk mengubah bahansemikonduktor agar dapat
dipergunakan begitupun juga dengan bahan dopingsangat digunakan dalam sehari-
hari. Oleh karena itu, mari kita sebagai mahasiswakejuruan fisika mempelajari
kehebatan-kehebatan bahan semikonduktor dan bahan doping, mungkin kita nanti bisa
menciptakan alat dari bahan tersebut dan berguna dalam elektronika.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014. “Transformator”.http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor diakses tangga 6


September 2022.

Anonim, 2013. “Saklar Elektronika”.http://www.elektronika123.com/saklar-


elektronik/.diakses tanggal 6 September 2022.

Anonim, 2014. “Transistor”.http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor diakses tanggal 6


September 2022.

Anonim, 2012. “Sejarah Perkembangan


Elektronika”.http://rangkaianelektronika.info/sejarah-perkembangan-elektronika/
diaksestanggal 6 September 2022.

Bagus, 2013. “Jenis, Kegunaan, dan Sifat dari


Dioda.http://nandabaguss.blogspot.com/2013/02/jenis-kegunaan-dan-sifat-dari-
dioda_27.html. diakses tanggal 6 September 2022.

Dyas, 2012. “Komponen Elektronika Aktif dan


Pasif.http://diyas07mulya.wordpress.com/2012/12/08/komponen-elektronika-aktif-dan-
pasif/ diakses tanggal 6 September 2022.

Anda mungkin juga menyukai