2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah yang maha kuasa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Elektronika dan Perkembangannya”. Kami menyadari bahwa di
dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik mater imaupun cara
penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat selesai dengan baik, dan oleh karena itu
dengan rendah hati, kami berharap kepada pembaca yang budiman untuk memberikan
masukan, kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan pembahasan
makalah ini.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusun makalah yang sampai dihadapan pembaca
pada saat ini, dan semoga makalah ini mampu menjadi salah satu acuan dalam memberikan
kemudahan untuk memahami mata kuliah yang di ampu oleh dosen.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A.Latar belakang....................................................................................................................4
B.Tujuan.................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.Komponen-komponen elektronika......................................................................................9
3.Resistor (tahanan)..............................................................................................................15
4. Transformator................................................................................................................16
A.KESIMPULAN................................................................................................................18
B.SARAN.............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan elektronika memang sangat menarik untuk kita pelajari, agar suatu
saat kita juga dapat menjadi salah satu orang yang turut serta dalam
pengembangannya. Maka dari itu, dibuatlah makalah ini agar mahasiswa dapat
mengetahui sejarah perkembangan elektronika pertama sampai beberapa
komponen elektronika
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami
sejarah elektronika dan beberapa komponen elektronika
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kapasitor (Condensator)
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang
disebut Farad dari nama Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai
“kapasitor”, namun kata “kondensator” masih dipakai hingga saat ini. Pertama
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari
bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan
suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kondensator
diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta
memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Jenis-Jenis Kapasitor dalam rangkaian elektronika terbagi menjadi 2 macam, yaitu
kapasitor polar dan kapasitor non polar. Yang di maksud kapasitor polar adalah
jenis kapasitor yang memiliki dua kutub dan mempunyai polaritas positif/negatif.
Kapasitor ini terbuat dari bahan elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi yang
besar di bandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik.
Sedangkan yang di maksud kapasitor non polar adalah jenis kapasitor tidak
memiliki polaritas postif dan negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini juga dapat
kita gunakan secara berbalik. Kapasitor ini biasanya memiliki nilai kapasitansi
yang kecil karena terbuat dari bahan keramik dan mika. Meskipun kedua jenis
kapasitor ini banyak digunakan untuk menyimpan muatan listrik, tapi masih
banyak perbedaan dari kedua jenis tersebut, di antaranya adalah bahan yang
digunakan dan juga fungsi kegunaannya dalam sehari-hari.
a) Kapasitor Elektrolit Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering
disingkat Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai
dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang
positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah
kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai ribuan
mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt. Berbagai
macam lambang gambar untuk Kapasitor Elektrolit pada skema elektronika .
b) Kapasitor Tantalum Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+)
dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga
berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis
ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor
Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe
Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat
dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor
Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai
pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.
c) Kapasitor Poliester Film
Kapasitor Poliester Film merupakan kapasitor yang tidak memiliki polaritas
(nonpolar), mempuntyai bentuk persegi, nilai kapasitasnya dihitung dalam satuan
nF, dan biasanya menggunakan sistem kode warna menghitung nilai kapasitasnya.
d) Kapasitor Poliprolyene Kapasitor ini memiliki nilai toleransi yang lebih tinggi dari
kapasitor polyester Òlm. Pada umumnya nilai kapasitansi dari komponen ini tidak
akan berubah apabila dirancang disuatu sistem dimana frekuensi yang melaluinya
lebih kecil atau sama dengan 100kHz.
e) Kapasitor Kertas Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari
Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF.
Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam
Rangkaian Elektronika.
f) Kapasitor Mica Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari
bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai
0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki
polaritas arah.
g) Kapasitor Keramik Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari
Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak
memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolakbalik dalam rangkaian
Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai
0.01µF
h) Kapasitor Variable Kapasitor variabel adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya
dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Oleh karena itu kapasitor ini dikelompokkan ke
dalam kapasitor yang memiliki nilai kapasitas yang tidak tetap. Kondensator variabel
terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100pF sampai 500pF
Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih
gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.
Beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :
Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan
dengan Spul Antena dan Osilator)
Mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung
kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan
Menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik.
3. Resistor (tahanan)
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan
resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar
untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan
terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru,
atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-
abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk
menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada
salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit
ketiga. Aturannya adalah “badan, ujung, titik” memberikan urutan dua digit
resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%. Resistor dengan
toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%)
pada ujung lainnya. IdentiÒkasi empat pita adalah skema kode warna yang paling
sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan
resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita
ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit
resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang
pita kelima menunjukkan koeÒsien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem
lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Sebagai contoh, hijau-
biru-kuning-merah adalah 56 x 10 Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih mudah
adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai
harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga
10 , yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat,
merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada
keakuratan ± 2%.
4. Transformator
Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang
dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain.
1. Transformator Step-Up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih
banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam
transmisi jarak jauh.
2. TRANSFORMATOR STEP-DOWN
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah
ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
3. AUTOTRANSFORMATOR
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik,
dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan
dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat
dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari
autotransformator adalah ukuran Òsiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah
daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini Transformator isolasi memiliki
lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan
sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan
sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator
seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio,
transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.
4. TRANSFORMATOR PULSA
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan
keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang
cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, Óuks magnet berhenti
berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi
perubahan Óuks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak
jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Semi konduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada
diantara insulator dan konduktor. Semikonduktor bersifat sebagai
insulator pada temperatur yang sangat rendah (mendekati 0oK), namun pada temperat
urruangan (sekitar 30oK) besifat sebagai konduktor. Bahan dasar semikonduktordapat
digolongkan atas tiga jenis yaitu Trivalent, Tetravalent, dan Pentavalentyang masih
murni (semikonduktor intrinsik), namun setelah pendopingan ataumengotoran,
muncullah semikonduktor baru yaitu semikonduktor ekstrinsik (takmurni)
yang memiliki dua tipe yaitu semikonduktor tipe n dan semikonduktortipe p.
Semikonduktor ekstrinsik inilah yang digunakan sebagai bahan dasarelektronika
seperti dioda, transistor, Integrated Circuit dan lain sebagainya.Dioda merupakan
komponen semikonduktor yang paling sederhana.
Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan
dengankelebihan elektron dan tipe P adalah kekurangan satu elektron
sehinggamembentuk Hole. Secara keseluruhan dioda dapat kita contohkan sebagai
katup,dimana katup tersebut akan terbuka pada saat air mengalir dari belakang
menujuke depan. Sedangkan katup akan menutup apabila ada dorongan aliran air
daridepan katub. Simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang
diujungnyaterdapat garis yang melintang. Cara kerja dioda dapat kita lihat dari
simbolnya.Karena pada pangkal anak panah disebut sebagai anoda (P) dan pada ujung
anak panah dapat disebut sebagai katoda (N).
B. SARAN
Kegunaan bahan semikonduktor dan doping sangatlah penting dalamkehidupan
sehari-hari. Tidak hanya dalam dunia medis saja yang membutuhkan bahan
semikonduktor, akan tetapi sanggatlah penting juga dalam elektronika,karena bahan
semikonduktor (misalnya silikon dan germanium), hanyamemerlukan sedikit saja
bahan doping atau campuran untuk mengubah bahansemikonduktor agar dapat
dipergunakan begitupun juga dengan bahan dopingsangat digunakan dalam sehari-
hari. Oleh karena itu, mari kita sebagai mahasiswakejuruan fisika mempelajari
kehebatan-kehebatan bahan semikonduktor dan bahan doping, mungkin kita nanti bisa
menciptakan alat dari bahan tersebut dan berguna dalam elektronika.
DAFTAR PUSTAKA