Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ELEKTRONIKA DAN PERKEMBANGANNYA

DOSEN : JUSMARDI, S.Kom, M.Pd.T

DISUSUN OLEH :

Nama : Rangga Rizky Nugraha


Nim 23346018

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga dapat
menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Elektronika dan perkembangannya" ini
dengan baik.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan alam nabi besar,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua,
yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni Syariat agama Islam yang sempurna
dan merupakan satu-satunya karunia yang paling besar bagi seluruh alam semesta. Dan tak lupa
saya mengucapkan terimakasih yang telah membantu dan mendukung untuk makalah ini dan
tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Selain itu saya sadar bahwa pada makalah ini terdapat kekurangan serta jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, dengan seluruh kebesaran hati saya sangat menerima kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan makalah untuk lebih baik kedepannya.

Pesisir Selatan, 17 September 2023

Rangga Rizky Nugraha

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Elektronika....................................................................3
B. Komponen Elektronika.......................................................................................5
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Elektronika merupakan bagian ilmu dalam pelajaran fisika yang mulai dikenalkan
pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Elektronika memiliki peranan yang cakupanya
luas dalam kehidupan sehari hari, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia pada zaman ini
sangat bergantung dengan perangkat elektronika. Dalam sebuah perangkat elektronika
terdapat berbagai macam komponen penyusun dan beragam jenis rangkaian yang
tentunya tidaklah mudah untuk dipahami oleh seseorang.

Perkembangan teknologi di bidang elektronika saat ini sudah sangat pesat.


Berbagai barang elektronika yang dahulu menggunakan sistem analog kini hampir semua
beralih ke sistem digital. Sistem ini menawarkan berbagai keunggulan seperti ketetapan
dan ketelitian yang lebih tinggi, kemudahan dalam penyimpanan informasi, operasinya
mudah deprogram, lebih tahan terhadap noise dan sebagainya. Akan tetapi sistem digital
juga tidak lepas dari kelemahan, diantaranya tidak menggambarkan keadaan yang
sebenarnya karena hampir semua satuan dalam bentuk analog. Walaupun sekarang
hampir semua peralatan elektronik sudah menggunakan sistem digital, tetapi sampai
sekarang masih terdapat juga peralatan yang menggunakan sistem analog, salah satunya
adalah alat ukur.

Perkembangan teknologi telah memudahkan masyarakat untuk mengetahui


pemakaian energi yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Pada perumahan
terkadang pemakaian energi listrik sering tidak terkontrol. Kondisi ini menyebabkan
pemakaian yang sia-sia. Hingga saat ini untuk mendapatkan data pemakaian listrik dari
pelanggan masih dilakukan secara konvensional. Selain itu, dengan adanya peralatan
elektronika seperti peralatan memasak contohnya blender, mixer, cooper dan lain
sebagainya. Juga peralatan untuk membantu pekerjaan manusia seperti mesin cuci ,
kulkas dan sebagainya. Semua peralatan tersebut adalah untuk memudahkan pekerjaan
dan mengefisienkan waktu sehingga mereka dapat melakukan aktivitas lain nya.

1
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“elektronika dan perkembangannya” untuk melihat bagaimana perkembangan elektronika
dari masa ke masa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah perkembangan elektronika?
2. Apa-apa saja komponen yang terdapat dalam elektronika?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, berikut ini merupakan tujuan dari penulisan
makalah:
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan elektronika
2. Untuk mengetahui komponen yang terdapat dalam elektronika

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Elektronika

Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga buah
komponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu
(integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa
electron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati
ruang hampa. Penemuan konduksi atau perpindahan ini dikenal dengan nama efek
Edison.
Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek Edison untuk menemukan dua
buah elemen tabung electron yang dikenal dengan nama dioda, yang dinamakannya
“valve” (katup). Katup ini berfungsi sebagai detektor sinyal-sinyal dari telegrap
radio Marconi.
Pada tahun 1906 Lee De Forest juga menerapkan dengan tabung tiga elemen,
yang disebut trioda. Tabung hampa udara menjadi divais yang dibuat untuk memanipulasi
kemungkinan energi listrik sehingga bisa diperkuat dan dikirimkan. Pada tahun 1904 ,
sebenarnya orang-orang sudah mulai mengendalikan gerakan-gerakan elektron dalam
ruang hampa, sehingga tahun itu dapat dipandang sebagai tahun “kelahiran” Elektronika.
Namun ada orang yang menyatakan tahun 1906 yakni tahun ditemukannya tabung trioda
ini sebagai tahun “kelahiran” Elektronika, adapula yang menyatakan tahun 1911 yakni
tahun diperolehnya tabung trioda yang lebih handal. Dengan ditemukannya tabung trioda
ini dan lebih-lebih dengan ditemukannya tabung iconoscope yaitu tabung hampa yang
merupakan alat dasar dalam kamera televisi oleh Vladimir Zwonykin pada tahun 1920,
maka industri radio dan televisi berkembang pesat. Di tinjau dari daya yang digunakan
kecepatan, ukuran geometrik, berat dan kemudahan rusak, tabung trioda masih banyak
keterbatasan-keterbatasannya. Oleh karena itu para ahli berusaha untuk memperoleh alat
yang mempunyai fungsi sama, tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan minimal.
Aplikasi tabung elektron pertama diterapkan dalam bidang komunikasi radio.
Guglielmo Marconi merintis pengembangan telegraf tanpa kabel (wireless telegraph)

3
pada tahun 1896 dan komunikasi radio jarak jauh pada tahun 1901. Pada tahun 1918,
Edwin

4
Armstrong menemukan penerima "super-heterodyne" yang dapat memilih sinyal radio
atau stasion. Armstrong juga menemukan modulasi frekuensi FM pita lebar (wide-band)
pada tahun 1935 sebelumnya hanya menggunakan AM atau modulasi amplitude pada
rentang tahun 1920 sampai 1935. Bell Laboratories mengeluarkan televisi kepublik pada
tahun 1927, dan ini masih merupakan bentuk electromechanical. Ketika sistem elektronik
menjadi jaminan kualitas, para insinyur Bell Labs memperkenalkan tabung gambar sinar
katoda dan televisi berwarna. Namun Vladimir Zworykin, seorang insinyur di Radio
Corporation of America (RCA), dianggap sebagai "bapak televisi" karena penemuannya,
tabung gambar dan tabung kamera iconoscope. Pada pertengahan tahun 1950-an, televisi
telah melewati radio untuk penggunaan di rumah dan hiburan.
Setelah perang, tabung elektron digunakan untuk mengembangan computer
pertama, tetapi dianggap tidak praktis karena ukuran komponen elektroniknya. Pada
tahun 1948 John Bardeen, Walter H. Brattain dan William Shockley menemukan sebuah
alat yang diberi nama transistor. Transistor dibuat dari bahan semi konduktor yang dapat
menggantikan fungsi tabungtrioda. Transistor tidak menggunakan flamen pemanas seperti
pada tabung hampa , sehingga transistor tidak banyak memakan daya. Disamping itu
ukurannya juga kecil dan tidak mudah pecah. Akibatnya radio yang
menggunakan transistor dibuat berukuran kecil dan dapat menggunakan baterai sebagai
sumber daya. Disamping itu transistor dapat diproduksi secara massal sehingga harga
menjadi murah. Demikian pula dengan menggunakan transistor orang dapat membuat
computer elektronika yang lebih kecil tetapi mempunyai kemampuan lebih tinggi
daripada jika menggunakan tabung hampa. Hubungan antar komponen rangkaian
elektronika dalam era transistor ini pada umumnya menggunakan PCB (PrintedCircuit
Board) yaitu papan rangkaian tercetak melalui penyolderan. Suatu kelemahan dari
hubungan semacam ini adalah reliabilitas tidak prima
Pada tahun 1952 diusulkan konsep sirkuit terintegrasi oleh Geoffrey W.
A.Dummer, seorang ahli elektronika berkebangsaan Inggris dengan Royal Radar
Establishment-nya. Pada tahun 1958 J.S. Kilby menemukan rangkaian terpadu IC
(integrated circuit), yaitu suatu keping (chip) silikon tunggal yang ukurannya sangat kecil
yang diatasnya berisi rangkaian elektronika yang diproses dengan teknik-teknik difusi

5
dan pengendapan. Semenjak ditemukan rangkaian terpadu tersebut, jumlah komponen per
chip terus berkembang sehingga dewasa ini dikenal IC jenis SSI (Small Scale
Integration), MSI (MediumScale Integration), LSI (Large Scale Integration), VLSI (Very
Large Scale Integration), yang masing-masing mempunyai jumlah komponen transistor
perchip 10- 100, 100-1000, 1000-100.000, dan > 100.000.
Setelah ditemukannya rangkaian terpadu, maka sejarah elektronika mengalami
babak baru yaitu babak mikroelektronika. Dengan semakin meningkatnya jumlah
komponen per chip dalam rangkaian terpadu, maka terdapat kecenderungan
pemakaiannya menjadi makin khusus, sehingga tidak diproduksi secara besar-besaran,
akibatnya harganya menjadi mahal.
Pada tahun 1971 perusahaan elektronika Intel Inc di Amerika Serikat berhasil
membuat IC mikroprosesor, yang merupakan “otak” dari komputer. IC mikroprosesor
bersifat fleksibel, mempunyai fungsi hampir mirip tak terbatas. Dengan
perangkat keras yang sama dapat diperoleh berbagai fungsi, hanya dengan merubah
program. Akibatnya dapat diproduksi dalam jumlah cukup banyak dengan harga relatif
murah.
Perkembangan elektronika dari sejak “kelahirannya” sampai sekarang, nampak
bahwa perkembangan tersebut menuju miniaturisasi komponen. Bahkan dewasa ini telah
ditemukan “one chip micro computer” atau mikro komputer dalam satu chip. Komponen
baru ini terdiri atas mikroposesor, memori baca tulis, memori baca, dan unit input-output
yang seluruhnya terletak dalam satu chip.

B. Komponen Elektronika
Komponen Elektronika biasanya sebuah alat berupa benda yang menjadi
bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan
kegunaannya. Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa
PCB, CCB, Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel
langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya kabel).
Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang
terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, dipanaskan,

6
ditempelkan dan

7
sebagainya akan menghasilkan suatu efek yang dapat menghasilkan suhu atau panas.
Rangkaian listrik adalah suatu kesatuan susunan yang terdiri dari beberapa
komponen yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Dimana macam dari
komponen rangkaian listrik dibagi kedalam 2 jenis yaitu :
1. Komponen Aktif ( Sumber Arus, Sumber Tegangan )
Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus
listrik (catu daya) agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Besarnya arus
listrik bisa berbeda-beda untuk tiap komponen ini. Komponen aktif merupakan
penggerak dari semua rangkaian, adapun contoh dari komponen aktif ini adalah:
a. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat,sebagai sirkuit pemutus dan penyambung, stabilitas tegangan,
modulasisinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi
semacamkran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan
inputnya,serta memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari
sirkuitsumber listriknya. Pada, umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu
Basis (B), Emitor (E), dan Kolektor (C). Tegangan di satu terminalnya, misalnya
Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada
arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor. Ada dua
jenis transistor yaitu :
b. BJT (Bipolar Junction Transistor)
BJT adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat
dibayangkan sebagai dua diode yang terminal positif atau negatifnya berdempet,
sehingga ada tiga terminal. Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada
terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada
terminal kolektor. Prinsip inilah yangmendasari penggunaan transistor sebagai
penguat elektrolit.
c. FET (Field Effect Transistor)
Transistor Efek medan adalah salah satu jenis transistor
yangmenggunakan medan listrik untuk mengendalikan konduktiftas suatu kanal

8
dari jenis pembawa muatan tunggal dalam bahan semikonduktor.

9
d. IC (Integrated Circuit)
Integrated Circuit adalah suatu komponen elektrolit yang dibuat dari bahan
semi konduktor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti
resistor, kapasitor, dioda dan transistor yang telah terintegrasi menjadi sebuah
rangkaian berbentuk chip kecil. IC diperlukan untuk beberapa keperluan
pembuatan peralatan elektrolit agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang
relatif kecil. Selain dari ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga
memberikan keuntungan lain yaitu bila IC dengan sirkuit yang relatif kecil hanya
mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih
sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling system). Kelemahan dari IC
yaitu keterbatasannya didalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar,
dimana arus listrik berlebih dapat menimbulkan panas di dalam komponen,
sehingga komponen yang kecil seperti IC akan mudah rusak.

2. Komponen Pasif ( Resistor, Kapasitor, Induktor )


Komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa
memerlukan arus listrik (catu daya). Komponen pasif dapat memperkecil arus yang
masuk. Aadapun contoh dari komponen ini adalah:
a. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen
Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah
Ohm (Ω). Fungsi resistor adalah sebagai berikut :
1) Sebagai pembagi arus.
2) Sebagai penurun tegangan.
3) Sebagai pembagi tegangan.
4) Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain

1
b. Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam
sementara waktu. Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F).
Fungsi Kapasitor adalah sebagai berikut :
1) Sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik
2) Memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner
3) Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu
Daya) Macam – macam Kapasitor adalah sebagai berikut :
1) Kapasitor Fix yang terdiri dari non polar dan polar

Gambar 1. Kapasitor Fix


 Non Polar adalah kapasitor yang nilainya tetap dan tidak ber-polaritas. Jika
didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap
terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan
Kapasitor Keramik.
 Polar adalah kapasitor yang nilainya tetap tetapi memiliki polaritas positif
dan negative. Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte
Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum.

8
2) Kapasitor Variable adalah Kapasitor yang nilainya dapat diatur,
Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasit

Gambar 2. Kapasitor Variable

c. Induktor
Induktor adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi sebagai
pengatur frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (penyambung). Induktor
atau Coil banyak ditemukan pada peralatan atau rangkaian elektronika yang
berkaitan dengan frekuensi seperti Tuner untuk pesawat radio. Satuan induktansi
untuk induktor adalah Henry (H). Nilai induktansi sebuah induktor (Coil)
tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah :

1. Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya


2. Diameter Induktor, semakin besar diameternya semakin tinggi pula
induktansinya
3. Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi
ataupun Ferit.
4. Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek Induktor (Coil) tersebut semakin
tinggi induktansinya
Fungsi dari induktor adalah sebagai berikut :
1. Pengatur frekuensi
2. Pelipat tegangan.
3. Sebagai kopel (penyambung)

9
Macam – macam Induktor diantaranya adalah :
1. Induktor yang nilainya tetap
2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable

Gambar 3. Induktor
d. Trafo
Trafo merupakan suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu
tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya
seperti menurunkan Tegangan AC dari 220 VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan
Tegangan dari 110 VAC ke 220 VAC. Fungsi trafo adalah Menaikkan atau
menurunkan tegangan AC.

1
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Perkembangan elektronika dimulai pada abad ke 20, yang dikembangkan oleh


beberapa ahli. Komponen utama pada saat pertama kali dikembangkan berupa tabung
hampa udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu (integrated circuit) hingga pada
saat sekarang ini elektronika telah berkembang dengan komponen uatama one chip micro
computer. Komponen ini terdiri atas mikroposesor, memori baca tulis, memori baca, dan
unit input-output yang seluruhnya terletak dalam satu chip.
Komponen-komponen elektronika saat ini terdiri dari 2 komponen yaitu
komponen aktif dan pasif. Komponen aktif merupakan jenis komponen elektronika yang
memerlukan arus listrik (catu daya) agar dapat bekerja dalam rangkaian elektronika,
yang terdiri dari Transistor, BJT (Bipolar Junction Transistor), FET (Field Effect
Transistor), IC (Integrated Circuit). Komponen pasif adalah jenis komponen elektronika
yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik (catu daya). Komponen pasif dapat
memperkecil arus yang masuk. Aadapun contoh dari komponen ini adalah Resistor,
Kapasitor, dan Induktor.

1
DAFTAR PUSTAKA

Bata, Whinda J. 2017. Makalah Elektronika Dasar "Sejarah, Perkembangan, Dankomponen


Elektronika", 2-4. Universitas Negeri Makassar: Makassar.
Husain, Subhan. 2014. Makalah Komponen Elektronika, 5-13. Sekolah Tinggi Teknologi
Nasional: Yogyakarta.
Soedradjat, Olyvia Fernanda. 2020. Macam - macam Komponen Elektronika ? Apa saja itu ?
Yuk Cari Tahu. https://fit.labs.telkomuniversity.ac.id/macam-macam-komponen-
elektronika- apa-saja-itu-yuk-cari-tahu/.
Mekatronika. 2020. Bentuk-Bentuk Komponen Dan Gambar Rangkaian Praktek Realisasi
Perancangan Elektronika. Universitas Bung Hatta: Padang.

Anda mungkin juga menyukai