Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENELITIAN

E.M.E.T.A.S.A.P

(Electromagnetic, Easy, To Access, Super Amazing Pickuperer)

Miguel Jordan Sanchez

TERM 3 /2020

SEKOLAH HIGHSCOPE INDONESIA BALI


JALAN MUDING INDAH X NO. 9 KEROBOKAN KAJA
MANGUPURA
2019 – 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karuniaNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul Laporan Peneilitian
E.M.E.T.A.S.A.P (Eletromagnetic, easy, to, access, super, amazing, pickuperer.)
Laporan penelitian ini disusun sebagai tugas integrasi pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.
Dalam laporan ini dibahas tentang cara kerja dan pemanfaatan elektromagnet
Dalam laporan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia, Ibu Mira, dan guru mata pelajaran IPA, Bapak Mika yang telah membantu dan
memberikan masukan-masukan kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa
maupun segi lainnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca. Semoga laporan penelitian tentang pengambil besi elektromagnet dapat memberikan
manfaat bagi semua pembaca.

Mangupura, 11 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................3
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... 4
I. PENDAHULUAN.......................................................................................... 5
1.1. Latar Belakang Permasalahan.................................................................... 5
1.2. Rumusan Permasalahan............................................................................ 5
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................... 5
II. LANDASAN TEORI ...................................................................................... 6
2.1. Pembahasan Teori.................................................................................... 6
2.2. Pengajuan Hipotesis................................................................................. 7
III. METODOLOGI PENELITIAN.......................................................................... 8
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................. 8
3.2. Metode Penelitian.................................................................................... 8
3.3. Objek Penelitian....................................................................................... 8
3.4. Instrumen Penelitian................................................................................ 8
3.4.1. Alat Penelitian................................................................................. 8
3.4.2. Bahan Penelitian............................................................................. 8
3.5. Data yang Dikumpulkan............................................................................ 9
3.6. Analisis Data............................................................................................. 9
IV. PEMBAHASAN................................................................................................. 11
4.1. Hasil Pengujian Hipotesis.......................................................................... 11
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................... 11
4.3. Pembahasan Solusi Penelitian.................................................................. 12
V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................... 13
5.1. Kesimpulan............................................................................................... 13
5.2. Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 14
LAMPIRAN............................................................................................................. 15

3
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Rangkaian Listrik: Rangkaian Seri dan Paralel: 15

2. Konsep Gelombang Elektromagnetik: 24

3. Pengertian Konduktor dan Isolator Beserta Contohnya Lengkap,: 27

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahn

Seiring perkembangan zaman dunia yang sekarang tidak sama yang dulu, pengunaan
teknologi sekarang lebih pesat dari dulu. Teknologi sekarang paling dibutuhkan oleh banyak
masyarakat. Tetapi banyak orang lebih memakai dari pada membuat teknologi yang dibuat
dan lebih banyak orang yang membuat teknologi dari pada inovasi.

Masa semakin berkembang dan manusia pada masa sekarang semakin banyak
menhilangkan barang-barang seperti kunci, dan barang besi lainnya. Masa sekarang juga
manusia ingin menyelesaikan masalah tersebut dengan cepat, dan tidak mempermalukan diri
di depan tempat umum.

1.2. Rumusan Permasalahan

Apakah produk E.M.E.T.E.S.A.P akan menunjukan process Elektromagnetik?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk memecahkan permasalahan orang kehilangan benda
karena situasi atau lokasi tidak terjangkau.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian untuk penulis adalah untuk menyelesaikan masalah dimana penulis
kehilangan benda yang berbentuk besi, dan untuk menambahkan pengetahuan penulis
tentang elektromagnetik.

Manfaat penelitian untuk orang lain adalah untuk menolong orang menyelesaikan
masalah dimana mereka kehilangan benda yang berbentuk besi. Orang-orang juga bisa
mengetahui process elektromagnetik di produk penulis.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. PembahasanTeori

Dalam proyek ini, kita mengimplementasikan teori elektromagnetik.


Elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet . Energi elektromagnetik
merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang
gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. (GuruPendidikan, 2014)

Dalam elektromagnetik ada dua konduktor salah satunya adalah tembaga. Tembaga di
elektromagnetik adalah gulungan yang tergulung disekliling besi. Tembaga adalah kisi ion
tembaga positif dengan elektron bebas bergerak di antara mereka. Elektron bias bergerak
dengan bebas melaluai logam karena mereka dikenal sebagai elektron bebas. Elektron tidak
hanya bergerak dengan bebas tetapi juga sebagai konduktor karena mereka membantu
tembaga menjadi penghantar panas dan listrik yang baik. (mistamajahp, 2018)

Di semua aluran listrik pasti ada rangkaian yang digunakan untuk mengealirkan arus
listrik. Rangkaian seri adalah salah satunya, rangkaian seri ada rangkaian yang tidak
mempunyai cabang dan mempunyai satu arah listrik. Jika kita bandingkan rangkaian seri dan
parallel, rangkaian seri mempunyai tenaga dan voltase yang tertinggi. Tetapi jika salah satu
kabel dipotong di rangkaian seri semua arus listrik akan mati. (RuangGuru, 2020)

2.1.1 Sintesa

Pada awalnya penulis berpikir bahwa elektromagnetik hanyalah magnet yang terbuat dari
listrik dan besi. Kemudian penulis berpikir bahwa elektromagnetik terdiri atas besi dan tembaga
untuk memproduksi magnet. Sekarang penulis berpikir bahwa elektromagnetik menggunakan
proses konduksi agar bisa mengalirkan listrik sehingga proses elektromagnetik bisa bekerja
dengan maksimalnya.

6
2.2. Pengajuan Hipotesis

Hipotesa dari proyek ini adalah denagn membuat proyek E.M.E.T.E.S.A.P yang dapat
menghasilkan sebuah medan magnet melalui penggunaan elektromagnetik

7
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Hari: Jumat 6 Maret 2020

Tempat: Kelas 8-9A Highscope Indonesia Bali

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen bagaimana
proyek “Pengambil Besi” bekerja dengan konsep elektromagnetik, apakah bisa bekerja seperti
yang diinginkan atau tidak. Apakah dapat membantu masalah yang dihadapi. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam penelitian:

- mencari informasi tentang masalah ini melalui metode kepustakaan dan melakukan
eksperimen

- informasi dan hasil penelitian tersebut dianalisa dan ditulis kembali di laporan penelitian ini

3.3. Objek Penelitian

E.M.E.T.E.S.A.P (Pengambil Besi) melalui konsep Elektromagnetik

3.4. Instrumen Penelitian

3.4.1. Alat Penelitian

Laptop dan PBC LOG

3.4.2. Bahan Penelitian

Pipa, Paku, Tembaga, Kabel, Baterai, Saklar, Lem

8
3.5. Data yang Dikumpulkan

Cara membuat

1. Pertama kumpulkan semua material

2. Lapiskan pipa dengan duct tape

3. Instalkan baterai di bagian atas pipa

4. Instalkan kabel dan baterai Bersama

5. Instalkan saklar dengan kabel

6. Buatlah gulungan tembaga di 4 paku

7. Gulungkan keempat tembaga tersebut

8. Instalkan aliran listrik ke tembaga

9. Instalasikan paku di bagian bawah

10. Selesai

Cara kerja pendingin udara dengan konsep elektromagnet:

1. Tekan saklar

2. Listrik akan mengalir ke bagian paku

3. Ambilah benda besi yang berada di tempat sempit/kolong

4. Matikan saklar jika sesudah memakai

3.6. Analisis Data

Berdasarkan eksperiman yang telah dilakukan pengambil besi yang menggunakan


elektromagnetik dapat bekerja dengan baik. Di bagian bawah pipa, peneliti memasang paku
9
dan tembaga yang akan menunjukan proses electromagnet. Dengan gulungan yang kuat di
paku dan voltase 4 baterai (1.5 x 4), medan magnet yang berada di paku akan lebih kuat.

10
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengujian Hipotesis

Berdasarkan data yang dikumpulkan hipotesis sesuai dengan hasil eksperimen:

1. Apakah pengambil besi yang terbuat dari konsep elektromagnet bisa bekerja?

Proyek E.M.E.T.E.S.A.P kami dapat bekerja dengan baik, proyek kami butuh tergantungan
dalam gulungan tembaga dan voltase listrik yang tinggi.

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian


Uji coba yang dilakukan untuk membuat proyek E.M.E.T.E.S.A.P ini sebanyak dua kali.
Pada pertama kali tembaga pada paku sudah tergulung dan baterai sudah di input kepada
gulungan tembaga, saat kita mencoba untuk mengattraksi bahan besi (selotip kertas). Paku
tersebut tidak bisa mengangkat selotip kertas tersebut. Dengan kegagalan dalam eksperimen
pertama, peneliti melakukan riset tentang tembaga dan melanjutkan kepada Uji coab kedua.
Dalam Uji coba kedua peneliti melakukan hal yang sama dengan uji coba yang pertama tapi
sebelum menginput gulungan tembaga ke kabel baterai.Ujung gulungan tembaganya dipotong
untuk mengelurkan lapisan tembaga yang berwarna lebih terang. Pada uji coba kedua alat
pengambil besi itu berhasil dan bekerja.

Gambar 4.2.1 Gambar 4.2.2

11
4.3. Pembahasan Solusi Penelitian
Berdasakan penelitian yang dilakukan, telah dibuktikan bahwa
E.M.E.T.E.S.A.P/pengambil besi memiliki banyak manfaat untuk orang yang kesusahan
mengambil barang mereka pada tempat yang memalukan dan sempit. Alat pengambil besi ini
mempunyai akses untuk memperpanjang dan menecil. Alat ini sangat berguna karena banak
orang orang menghilangkan kunci/cicin mereka di tempat tempat yang memalukan dan sempit.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dapat diketahui bahwa E.M.E.T.E.S.A.P yang dibuat dengan konsep elektromagnetik


terbukti bisa bekerja. Kandungan elektromagnet terdapat pada bagian bawah pipa yaitu gulungan
tembaga dan paku. Dengan banyaknya voltase dan kekuatan gulungan yang kuat, medan magnet
yang diproduksi akan semakin kuat.

5.2. Saran

Medan magnet yang diproduksi oleh alat E.M.E.T.E.S.A.P tidak terlalu kuat karena 2
faktor. Faktor pertama adalah kabel, kabel yang berada di alat E.M.E.T.E.S.A.P ini antara tidak
digulung dengan benar, tidak ditempel dengan rapat atau kabel pada alat ini kepanjangan. Faktor
kedua adalah voltase yang mengalir dalam alat ini. Voltase dalam E.M.E.T.E.S.A.P ini
menggunakan baterai 1.5V yang kecil. Mungkin dengan baterai yang lebih kuat medan magnet
yang akan diproduksi akan lebih kuat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kresnoadi. 2018, Rangkaian Listrik: Rangkaian Seri dan Paralel,


(https://blog.ruangguru.com/rangkaian-listrik), 11 Maret 2020

Adistiana, Karina. 2018, Konsep Gelombang Elektromagnetik,


(https://blog.ruangguru.com/konsep-gelombang-elektromagnetik). 11 Maret 2020

n.p. 2018, Pengertian Konduktor dan Isolator Beserta Contohnya Lengkap,


(http://www.mistamajahp.com/pengertian-konduktor-dan-isolator/#z), 11 Maret 2020

14
LAMPIRAN I

Fisika Kelas 12 | Rangkaian Listrik:


Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel
Kresnoadi Sep 25, 2018 • 6 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Fisika XII

Artikel Fisika Kelas XII akan membahas penjelasan mengenai


rangkaian listrik. Khususnya perbedaan rangkaian seri dan paralel,
baik rumus kuat arus, tegangan, dan hambatan, maupun kelebihan
dan kekurangan keduanya
--

15
Hayo, siapa yang suka mainan lampu? Anak zaman sekarang, kalo udah ngomongin lampu
hias, pasti langsung kebayang jenis lampu yang satu ini deh: lampu tumblr. Entah kenapa
juga dinamain kayak gitu. Apakah ada hubungannya sama nama media sosial yang udah
diblokir itu?

Lampu tumblr untuk menghias kamar (sumber: thenakedsoul.co)

Selain bisa ngebuat kamar kita jadi hits jadi kayak kamar-kamar di Instagram, bersyukurlah
karena lampu tersebut disusun dengan rangkaian seri. Hah? Maksudnya apa tuh rangkaian
seri?

Begini. Bandingkan lampu-lampu tersebut dengan instalasi lampu yang ada di rumah kamu.
Kalau kamu perhatikan, biasanya, instalasi lampu di rumah menerapkan sistem satu saklar
untuk satu lampu. Artinya, lampu-lampu di rumah kamu disusun menggunakan rangkaian
paralel.

16
Sekarang bayangkan kalau kamu harus mematikan/menyalakan lampu tumblr semuanya
satu per satu. Bisa-bisa gempor tangan kita. Maka dari itu, kita perlu tahu perbedaan
rangkaian seri dan paralel.

Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara


bersebelahan/sejajar. Contohnya, rangkaian pada gambar berikut:

Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan mengalir dari sumber energi (baterai) yang ada dari
satu hambatan ke hambatan lain melewati satu kabel. Perhatikan, deh, gambar di atas. Lalu,
bayangkan ada aliran listrik yang mengalir mulai dari baterai, menuju hambatan/resistor 1,
ke hambatan 2, lalu berputar dan kembali ke baterai. Iya, anggap aja aliran listrik ini kayak
aliran air gitu.

Setelah membayangkannya, kamu pasti jadi sadar kalau untuk arus listrik yang melewati
hambatan 1, nilainya akan sama besar dengan arus yang melewati hambatan 2.

17
Kok gitu?

Ya, kan, alirannya nggak mungkin ke mana-mana lagi.

Baca juga: Apakah Teknologi Wakanda Dapat Ditemui di Dunia Nyata?

Nah, itu berarti, kuat arus total sama dengan kuat arus yang ada di hambatan 1, maupun
hambatan 2. Secara matematis dapat ditulis menjadi:

Itot = I1 = I2 = I…
Di sisi lain, tegangan yang mengalir di hambatan 1, tidak sama dengan yang ada di hambatan
2. Tetapi, apabila seluruh tegangan yang ada di hambatan pada rangkaian itu
dijumlahkan, hasilnya akan sama dengan tegangan yang ada di sumber. Atau dengan
kata lain;

Vtot = V1 + V2 + V…
Sehingga, hambatan totalnya sama dengan jumlah dari seluruh hambatan yang ada di
rangkaian itu. Ingat, ya, maksud dari tanda titik-titik (...) di rumus itu untuk menandakan
kalau ada resistor lain. Jadi, kalau resistor/hambatannya lebih dari 2, tinggal dilanjutin aja.

Rtot = R1 + R2 + R…

Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara


bertingkat/bercabang. Perhatikan gambar berikut:

18
Nah, kelihatan nggak bedanya dengan rangkaian seri? Sekarang, bayangkan ada aliran listrik
yang berjalan dari baterai, berjalan ke arah ke arah bawah menuju hambatan 1. Sesaat dia
berada di persimpangan, si aliran listrik akan "memecah". Ada yang masuk ke resistor 1, ada
juga yang berjalan ke resistor 2. Itu artinya, kuat arus di kedua hambatan itu akan berbeda.

Ya, karena terdapat “percabangan”, kuat arus listrik yang diterima oleh hambatan 1 dan
hambatan 2 tidak akan sama. Alhasil, kuat arus sumber energinya akan sama dengan
jumlah dari seluruh kuat arus semua hambatan. Oleh karena itu, kita dapat menuliskannya
menjadi:

Itot = I1 + I2 + I…
Di sisi lain, tegangan yang ada pada hambatan 1 dan hambatan 2 akan bernilai sama besar.
Maka, kita dapat menuliskannya menjadi:

Vtot = V1 = V2 = V…
Lalu, bagaimana cara kita menghitung hambatan listrik untuk rangkaian paralel? Kalau
kamu perhatikan, konsep antara seri dan paralel tadi terbalik. Maka, cara mencari
hambatannya adalah sebagai berikut:

19
Nah, untuk mengecek kemampuan kita, coba kerjakan soal berikut deh. Ingat ya, kamu harus
menghitung hambatan total di rangkaian paralelnya terlebih dahulu, setelah itu baru
jumlahkan dengan hambatan yang ada di rangkaian seri.

Setelah mengetahui rumus-rumus yang ada pada rangkaian seri dan paralel, sekarang kita
coba ulas yuk. Kira-kira apa ya perbedaan kedua rangkaian listrik ini? Lalu, apa juga
keuntungan dan kerugian jika kita menggunakan rangkaian listrik tersebut.

20
Secara penggunaan, kedua jenis rangkaian ini jelas berbeda. Pada rangkaian seri, karena
hambatannya disusun bersebelahan, artinya, apabila satu hambatan tersebut mati, maka
hambatan lainnya juga akan ikut mati. Kamu pasti pernah tahu lampu LED yang biasa
digantung dijadiin hiasan itu kan?

Dengan menggunakan rangkaian seri, kita dengan memudah mematikan seluruh lampu
dengan satu pencetan. Bayangkan kalau kita harus matiin semuanya satu per satu. Bisa-bisa
kita ikut mati.

21
Contoh lampu rangkaian
seri (sumber: giphy.com)

Di sisi lain, rangkaian paralel bisa kita temukan di instalasi lampu rumah kita sendiri. Dengan
memasang hambatan pada kabel yang bertingkat/cabang seperti di rangkaian paralel, kita
bisa memisahkan saklar untuk masing-masing lampu.

Coba kalau lampu di rumah kamu semuanya menggunakan rangkaian seri. Sekali pencet
saklar, semua lampu di rumah nyala. Yang ada malah boros dan nggak efektif kan?

22
Gimana, Squad. Sekarang sudah tahu, kan, apa saja perbedaan rangkaian seri dan paralel?
Baik dari segi rumus, maupun manfaatnya. Kalau kamu ingin mempelajari materi seperti ini
dalam bentuk video, tonton aja lewat ruangbelajar! Selain dapat melihat video beranimasi
menarik, kamu akan mendapat latihan soal dan rangkuman, lho!

23
LAMPIRAN II

Fisika Kelas 12 | Konsep Gelombang


Elektromagnetik
Karina Dwi Adistiana Feb 1, 2018 • 2 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Fisika XII

Siapakah di antara RG Squad yang suka mendengarkan radio? Lagu apa yang sering kamu
dengar? Kamu tahu gak? Lagu yang kamu dengar dari radio merupakan penerapan dari
gelombang eletromagnetik lho. Apa sih gelombang elektromagnetik itu? Apa saja penerapan
lain dari gelombang elektromagnetik? Simak pembahasannya, kuy!

Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak membutuhkan medium


dalam perambatannya. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang melalui
beberapa karakter seperti panjang gelombang, amplitudo, frekuensi, dan kecepatan. Energi
24
eletromagnetik dipancarkan atau dilepaskan pada level yang berbeda. Semakin tinggi level
energi dalam suatu sumber energi, maka semakin rendah panjang gelombang dari energi
yang dihasilkan akan tetapi semakin tinggi frekuensinya.

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum gelombang elektromagnetik dengan urutan dari panjang gelombang terbesar atau
frekuensi terkecil ke panjang gelombang terkecil atau frekuensi terbesar sebagai berikut:

1. Gelombang radio: dimanfaatkan untuk mentransmisikan sinyal pada jarak yang sangat jauh.
Contohnya gelombang radio dipakai oleh stasiun TV dan radio untuk mentransmisikan sinyal
komunikasi, selain itu digunakan oleh radar dan untuk pencitraan satelit ke bumi dalam
pembuatan peta 3 dimensi.
2. Gelombang mikro: ketika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul
efek pemanasan pada benda tersebut. Contohnya gelombang mikro digunakan
dalam microwave (oven) dan pada pesawat radar.
3. Sinar inframerah: sinar inframerah tidak dapat terlihat tetapi dapat terdeteksi diatas
spektrum cahaya merah yang dipakai untuk memindahkan energi yang tidak terlalu besar.
Contohnya pada remote dalam mentramsisian data dalam bentuk energi.
4. Cahaya tampak: memiliki spektrum elektromagentik yang bisa dideteksi oleh mata manusia.
Contohnya penggunaan laser dalam serat optik pada bidang kedokteran dan telekomunikasi.
5. Sinar ultraviolet: sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet adalah matahari.
6. Sinar X: digunakan dalam bidang kedokteran untuk melihat organ dalam tubuh seperti
tulang.
7. Sinar gamma: memiliki frekuensi paling tinggi dan daya tembus paling besar. Salah satu
penggunaan sinar gamma untuk mensterilkan peralatan medis.

25
(Su
mber: thinglink.com)

26
LAMPIRAN III

Pengertian Konduktor dan Isolator


Beserta Contohnya Lengkap
MATERI FISIKAJANUARY 17, 2018 16:37

Pengertian Konduktor dan Isolator – Hallo apa kabar para pembaca Online di
Situs Mistamaja HP, langsung saja setelah dipertemuan sebelumnya Penulis
telah menjelaskan secara lebih detail mengenai Apa Itu Fisika Dasar. Oleh
karena itu dikesempatan ini Penulis secara bergantian akan membahas secara
lebih detail pula mengenai Perbedaan Konduktor dan Isolator karena Materi ini
(Konduktor dan Isolator) cukup penting sekali didalam Mata Pelajaran Fisika
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

1. Pengertian Konduktor dan Contoh Konduktor


Langsung saja didalam Pengertian Konduktor ini adalah suatu zat atau bahan
yang dpt menghantarkan arus listrik, baik itu zat padat, cair, ataupun gas karena
sifat dari zat atau benda tersebut yang konduktif, maka disebut dengan
Konduktor dan Ciri – Ciri Konduktor yang baik itu sendiri memiliki tahanan jenis
yang kecil dan salah satu Penghantar atau Contoh Konduktor yg sangat baik
adalah emas, akan tetapi karena harganya yang begitu mahal, maka penghantar
yg umumnya digunakan adalah tambaga dan aluminium untuk menghemat biaya.

Lalu Ketahanan Konduktor yang diberikan tergantung dari bahan atau matrial
yang digunakan terbuat dari apa serta berapa ukurannya karena untuk bahan
tertentu, resistansi akan berbanding terbalik dgn luas penampangnya. Contohnya
bisa kalian lihat didalam kawat tembaga yg tebal memiliki resistansi lebih
rendah dari pada kawat tembaga yang tipis, dan juga untuk resisten sebanding
dgn panjang. Contohnya kawat tembaga yg lebih panjang ketahanannya lebih
tinggi dari pada kawat tembaha yang pendek.

Contoh Konduktor Bersifat Logam antara lain : Emas, Tembaga, Perak,


Aluminium, Zink, Besi, dll.

27
2. Pengertian Isolator dan Contoh Isolator
Kemudian untuk Pengertian Isolator adalah bahan yang tidak dapat atau sulit
untuk melakukan perpindahan muatan listrik, atau secara umum isolator adalah
penghambat aliran listrik. Fungsi Isolator yg lainnya ialah sebagai penopang
beban ataupun pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya aliran arus
yang mengalir keluar atau antara konduktor. Alat ini juga sering digunakan
sebagai alat yg digunakan utk menyangga kabel transmisi listrik yang terdapat
pada tiang listrik.

Lalu Bahan isolator sendiri tidak ada yang sempurna, karena isolator masih
membawa sejumlah muatan kecil mobile atau pembawa muatan yang dapat
dibawa saat arus listrik mengalir. Hal tersebut menjadikan semua isolator
menjadi konduktif secara elektrik pada saat voltase cukup besar digunakan,
sehingga medan listrik akan mengalirkan air dari atom dan hal ini dikenal juga
dengan sebutan Breakdown Isolator.

Beberapa Contoh Isolator yg baik itu sendiri diantaranya ialah Kertas, Kaca,
ataupun Teflon. Sedangkan beberapa Contoh Bahan Isolator lainnya yang masih
cukup bagus digunakan sebagai isolator diantaranya adalah Karet dan Plastik.
Bahan – Bahan Isolator tersebut dipilih menjadi Isolator Kabel karena lebih
mudah untuk diproses serta dibentuk, akan tetapi masih dapat digunakan
sebagai penyumbat aliran listrik untuk voltase menengah (kurang lebih mampu
menahan ratusan atau ribuan volt).

Fungsi Isolator sendiri yg paling utama ialah untuk menghindari sengatan listrik,
hubungan arus pendek, dan juga menghindari bahaya kebakaran yang
dikarenakan kabel saling bersentuhan dan menghasilkan sambungan silang. Oleh
karena itu harus dipasang isolator pada bagian tengah berongga pada kabel
28
untuk mencegah terjadinya pantulan gelombang EM yang nantinya dapat
menyebabkan kejutan manusia ataupun bahaya sengatan listrik pada tegangan
yang lebih tinggi dari 60 volt.

Demikianlah pembahasan mengenai Pengertian Konduktor dan Isolator, semoga


saja dengan adanya ulasan mengenai Materi Fisika Dasar ini, kalian sebagai
Para Pembaca Online di Situs Mistamaja HP bisa dengan mudah memahami dan
mengerti akan Perbedaan Konduktor dengan Isolator. Sekian saja dari Penulis,
dan sekali lagi semoga ulasan ini bisa bermanfaat dan berguna bagi kalian.
Salam Cinta Membaca Online.

29

Anda mungkin juga menyukai