Disusun Oleh:
Nurhapipah (1501620066)
Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Hidayah-Nya dan memberikan kami kesempatan untuk
menyelesaikan tugas Makalah ini dengan tepat waktu.
Pada proses penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun susunannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi
penulis tetapi juga bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
KESIMPULAN ..................................................................................................... 23
ii
3.2 Saran ............................................................................................................ 23
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
elektromagnetik, jenis-jenis spektrum gelombang yang dihasilkan oleh gelombang
elektromagnetik, pemanfaatannya dalam teknologi, dan dampaknya pada
kehidupan sehari – hari.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
a. Bagi penulis
2
1. Untuk meningkatkan pengatahuan, dan wawasan penulis mengenai
gelombang elektromagnetik.
2. Untuk membantu Dosen dalam menjelaskan materi gelombang
elektromagnetik.
b. Bagi pembaca
1. Untuk mengetahui dan memahami secara keseluruhan mengenai
gelombang elektromagnetik.
2. Untuk mengetahui dan menerapkan kegunaan yang dihasilkan
gelombang elektromagnetik.
3. Untuk mengetahui dan memahami dampak yang dihasilkan gelombang
elektromagnetik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian
Suatu gelombang dapat digambarkan seperti jika kita berdiri di pantai dan
kaki anda mulai terkena gelombang air laut, jika kita terdorong kebelakang dan
tertarik lagi ke depan itu menandakan kalau tubuh anda itu terkena energi dari
gelombang air laut, namun air lautnya sendiri memang tidak berpindah, sehingga
bisa disimpulkan kalau air laut yang bergelombang itu tidak merambat dan
berpindah ke pantai.
Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain
radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan
lewat ruang hampa udara, gelombang juga terdapat pada medium di mana mereka
dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain tanpa
mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada
perpindahan secara massal.
4
Sumber gambar : otakatikotak.com
5
mekanis juga disebut sebagai gelombang mampatan atau gelombang kompresi.
Contoh contoh gelombang longitudinal adalah gelombang suara dan gelombang-P
seismik yang disebabkan oleh gempa dan ledakan.
6
2.1.2 Teori Gelombang Elektromagnetik
7
Persamaan Maxwel :
V=λ.f
8
dan panjang gelombang. Interval ini sering tidak terdefinisikan secara benar dan
kadangkadang tumpang-tindih. Misalnya, gelombang elektromagnetik yang kira-
kira 0,1 nm biasanya disebut sinar X, tetapi jika gelombang ini berasal dari
radioaktivitas nuklir, disebut sinar gamma.
9
frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz
ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Gelombang radio
dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-kawat
penghantar. Muatan muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang
disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh
antena pula. Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung, tetapi penerima
radio akan mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi bunyi.
10
gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari panjang gelombang
kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya
merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik
pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
11
Interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan atmosfir dapat dilihat pada
Gambar 5 berikut ini.
12
radiasi elektromagnetik, panjang gelombang dan frekuensinya dalam bentuk rumus
sebagai berikut:
c=λ.v
Untuk;
a. Radio
13
b. Microwave
14
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan menyelidiki
pancaran inframerah dari tubuh. Foto inframerah khusus disebut termogram
digunakan untuk mendektesi masalah sirkulasi darah, radang sendi dan
kanker. Radiasi inframerah dapat juga digunakan dalam alarm pencuri.
Seorang pencuri tanpa sepengetahuannya akan menghalangi sinar dan
menyembunyikan alarm. Remote control berkomunikasi dengan TV melalui
radiasi sinar inframerah yang dihasilkan oleh LED (Light Emiting Diode)
yang terdapat dalam unit, sehingga kita dapat menyalakan TV dari jarak
jauh dengan menggunakan remote control.
d. Ultraviolet
15
2.1.7 Dampak Gelombang Elektromagnetik
16
2.2 Implementasi atau Teknologi Relevan
17
a. Aplikasi Gelombang Elektromagnetik serta Dampak terhadap
Kesehatan Manusia.
Gelombang yang menimbulkan radiasi dan banyak kontroversi dari
berbagai kalangan tentang keamanan dalam menggunakan ponsel ialah
Gelombang Radio.
18
Indonesia sekitar 220 juta jiwa dan baru 25 juta pelanggan saja yang
sudah menggunakan telepon seluler (ponsel).
Pengukuran kadar radiasi sebuah ponsel umumnya disebut dengan
Specific Absorption Rate (SAR). Pengukur energi radio frekuensi atau
RF yang diserap oleh jaringan tubuh pengguna ponsel bisa dinyatakan
sebagai units of watts perkilogram (W/kg). Batas SAR yang ditetapkan
oleh ICNIRP adalah 2.0W/kg (watts per kilogram). Sementara The
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) juga telah
menetapkan sebuah standart baru yang digunakan oleh negara Amerika
dan negara lain termasuk Indonesia adalah dengan menggunakan batas
1.6W/kg.
c. Radiasi Elektromagnetik dari Saluran Transmisi Tenaga Listrik (PT.
PLN, 2006)
Gangguan psikis yang sangat populer dewasa ini berhubungan
dengan SUTET disebut dengan elektromagnetik hipersensitiviti,
sebenarnya merupakan gangguan stres yang berlebihan yang
dihubungkan dengan banyak faktor yang mempengaruhi, termasuk
faktor sosial. Adanya sinyalemen yang beredar selama ini, bahwa
SUTET dapat menyebabkan kanker dan tumor (terutama pada anak)
sampai saat ini belum dapat dibuktikan secara benar (berdasarkan hasil
riset).
Berdasarkan hasil penelitian tentang medan magnet dan medan
listrik yang ada di daerah pemukiman jalur SUTET, seperti jalur
Saguling-Cibinong, Bandung Selatan-Ungaran dan Cirata-Cibatu II,
ditemukan angka yang sangat jauh dari Nilai Ambang Batas yang
ditentukan IRPA, INIRC dan WHO 1990 yaitu sebesar 0,1 mT (medan
magnet) dan 5 kV/m (medan listrik). Untuk medan Magnet, 3 wilayah
tersebut paling tinggi hanya mencapai 0,009 mT. Sementara medan
listriknya hanya mencapai 3 kV/m.).
Penemuan baru yang diwacanakan sebagai ”Trias Anies”
menyimpulkan bahwa pajanan medan elektromagnetik yang berasal dari
19
SUTET 500 KV beresiko menimbulkan gangguan kesehatan pada
penduduk, yaitu sekumpulan gejala hipersensitivitas yang dikenal
dengan electrical sensitivity, yaitu berupa keluhan sakit kepala
(headache), pening (dizziness), dan keletihan menahun (chronic fatigue
syndrome).
20
wave. Penggunaan frekuensi diatas 10 GHz akibat redaman hujan menjadi
hal yang cukup signifikan untuk diperhitungkan. Redaman hujan
menimbulkan penghamburan dan penyerapan gelombang elektromagnetik
terlebih Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki tingkat curah
hujan yang tinggi. Curah hujan yang tinggi mengindikasikan bahwa titik
hujan besar dan jarak antar titik hujan lebih rapat, sehingga redaman yang
ditimbulkan juga semakin besar. . Distribusi ukuran titik hujan yang dikenal
dengan Drop Size Distribution (DSD) didefinisikan sebagai jumlah titik
hujan yang memiliki radius tertentu dalam satuan volume. Model DSD
tersebut memainkan peran penting dalam memonitoring hujan dan dalam
memprediksi redaman hujan.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan penulis
pada penelitian ini, diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai redaman yang terjadi pada gelombang elektromagnetik
bergantung pada tinggi rendahnya curah hujan dan frekuensi kerja
gelombang tersebut. Semakin tinggi curah hujan dan frekuensi,
maka semakin besar nilai redamannya.
2. Redaman terbesar yang dialami gelombang pada curah hujan antara
0.25 hingga 150 mm/jam terjadi pada frekuensi 100 hingga 200
GHz. Redaman akan semakin kecil diatas batas frekuensi tersebut.
3. Pada curah hujan rendah, titik hujan yang memiliki radius besar
jumlahnya lebih sedikit daripada pada curah hujan tinggi.
Sebaliknya, pada curah hujan tinggi titik hujan yang memiliki radius
besar jumlahnya lebih banyak daripada pada curah hujan rendah.
4. Redaman yang disebabkan oleh hujan mulai berpengaruh pada
frekuensi 10 GHz dan mengalami nilai tertinggi pada frekuensi
antara 100 hingga 200 GHz. Misalnya pada model DSD
Eksponensial Lince pada curah hujan 75 mm/jam dan pada suhu
250C, besar redamannya adalah 63.6 dB/km.
21
5. Metode yang paling valid dalam perhitungan besar redaman hujan
pada curah hujan tinggi dengan metode analitik adalah metode DSD
Weibull Sekine.
6. Model perhitungan yang paling sesuai dengan hasil perhitungan
menggunakan metode analitik adalah model DSD Eksponensial
Marshall-Palmer.
22
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
23
bermanfaat untuk kehidupan, ternyata gelombang elektromagnetik memiliki
dampak yang buruk juga. Dengan lebih memahami gelombang elektromagnetik,
diharapkan masyarakat akan lebih berhati-hati dalam memanfaatkan gelombang
elektromagnetik.
24
DAFTAR PUSTAKA
David Halliday, Robert Resnick, Jearl Walker, Fisika Dasar (terjemahan), 2010,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Serway, R.A. dn Faughn, R. A. dan Faughn, J. S., 1999, College Physics, Harcourt
Brace College Publishers. USA
25