Anda di halaman 1dari 35

Negara dan Konstitusi

Pert ke 4-5
Martini SH MH
Pengantar
• Negara pada hakikatnya adalah Organisasi
Kekuasaan karena di dalam negara lah
terdapatnya pusat-pusat kekuasaan.
• Manusia cenderung menyalahgunakan
kekuasaan, kekuasan yang absolut atau
mutlak sudah pasti akan disalahgunakan
(Power tend to corrupt, absolute power
corrupts absolutely). (Lord Acton).
• Disinilah pentingnya Konstitusi sebagai
pembatas kekuasaan
Pengertian Negara

Negara adalah organisasi dalam suatu


wilayah dapat memaksakan kekuasaannya
secara sah terhadap semua golongan
kekuasaan lainnya dan dapat menetapkan
tujuan-tujuan dari kehidupan bersama.
Menurut para ahli
• George Jellineck negara adalah organisasi kekuasaan dari
sekelompok manusia yang telah berdiam di wilayah tertentu
• Mac Iver: persetambatan (asosiasi yang bertindak berdasarkan
hukum dan direalisasikan oleh suatu pemerintahan) untuk
keperluan ini negara dilengkapi dengan kekuasaan.
• Max Weber: suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalam menggunakan kekerasan fisik secara sah dalam suatu
wilayah.
• Kranenburg : Pada hakikatnya ialah suatu organisasi
kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang
disebut bangsa.
• Aristoteles
Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi
beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri
sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan
bersama.
Asal Mula Terbentuknya Negara
1. Teori Perjanjian Masyarakat.
Tokohnya:
•Thomas Hobbes
•John Locke
•Jean Jacques Rousseau

2.Teori Ketuhanan

3.Teori Kekuatan
Proses terbentuknya negara pada jaman modern
sekarang bisa terbentuk dengan cara :

•memisahkan diri dengan negara asal


•penggabungan diri/fusi
•pendudukan atas wilayah yang belum ada
pemerintahan
•Penaklukan
•perjuangan atau revolusi
•penyerahan atau pemberian
•pemecahan (Gramedia :1998)
Unsur-unsur negara, yakni :
•wilayah
•penduduk
•pemerintahan
•Kedaulatan
•Pengakuan negara lain
Tujuan Negara
Secara umum tujuan negara adalah
menyelenggarakan kesejahteraan dan
kebahagiaan bagi rakyatnya atau untuk
menyelenggarakan masyarakat adil dan
makmur. Dapat dikatakan tujuan akhir
setiap negara ialah menciptakan
kebahagiaan bagi rakyatnya (bonum
publicum, common good, common wealth).
Sifat negara
• Memaksa artinya mempunyai kekuasaan untuk
memaksakan kekerasan fisik secara legal,
• Monopoli artinya mempunyai monopoli dalam
menetapkan tujuan bersama dari masyarakat
• Mencakup semua, seperti peraturan perundang-
undangan berlaku untuk semua orang tanpa kecuali
Secara umum negara-negara akan melaksanakan
beberapa fungsi untuk mencapai apa yang
menjadi tujuan negara tersebut antara lain:
a. melaksanakan penertiban
b. mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat
c. pertahanan
d. menegakkan keadilan.
Bentuk negara dilihat dari cara pemilihan
kepala negara:
1. Republik
2. Monarki
Bentuk negara dilihat dari susunannya
1. serikat
2. Kesatuan
KONSTITUSI
•  
Pengantar
• Pada hakikatnya Konstitusi/UUD merupakan
pengendalian atau pembatasan kekuasaan dalam negara.

• Ketika kekuasaan itu terakumulasi di tangan penguasa


tanpa dibatasi oleh konstitusi. Manusia cenderung
menyalahgunakan kekuasaan, kekuasan yang absolut atau
mutlak sudah pasti akan disalahgunakan (Power tend to
corrupt, absolute power corrupts absolutely). (oleh
sejarahwan Inggris Lord Acton). (Laica marzuki;2011)
 
Pengertian konstitusi secara
etimologis
• Istilah konstitusi berasal dari kata “
constituer”bahasa Prancis artinya membentuk,
maksudnya ialah pembentukan suatu negara
atau menyusun dan menyatakan suatu negara.
• Dari bahasa Inggris constitution artinya
hukum dasar.
• Istilah undang-undang dasar terjemahan dari
bahasa Belanda “grondwet” grond berarti
tanah/dasar, wet artinya undang-undang.
Menurut para ahli

• Menurut E.C.S Wade Undang-Undang


dasar/konstitusi adalah suatu naskah yang
memaparkan kerangka dan tugas-tugas pokok
pemerintahan suatu negara dan menentukan
pokok-pokok kerja badan-badan tersebut.
Konstitusi

Tertulis Tidak tertulis

UUD KONVENSI

Sifat Konvensi
•memiliki kebiasaan yang berulang dan terpelihara dalam
praktik penyelenggaraan negara
•tidak bertentangan dengan UUD dan berjalan sejajar
•diterima oleh masyarakat
•bersifat sebagai pelengkap
 
• Perbedaan istilah konstitusi dan undang-undang
dasar menurut Van Apeldoorn dijelaskan bahwa
undang-undang dasar merupakan bagian tertulis
dari konstitusi. Sedangkan konstitusi meliputi
peraturan tertulis maupun tidak tertulis.
• Menurut Sri Soemantri dalam praktek
ketatanegaraan RI mengartikan pengertian
konstitusi sama dengan undang-undang dasar,
seperti Indonesia pernah mengenal istilah
Konstitusi RIS (KRIS) untuk Undang-Undang
Dasar RIS.
• F.lassale membagi konstitusi dalam dua pengertian
yaitu:
• Pengertian sosiologis atau politis; konstitusi adalah
sintesis faktor-faktor kekuatan yang nyata dalam
masyarakat. Jadi konstitusi menggambarkan
hubungan antara kekuasaan-kekuasaan antar raja,
parlemen, kabinet, parpol, pressure group dll.
• Pengertian yuridis, konstitusi adalah suatu naskah
yang memuat semua bangunan negara dan sendi-
sendi pemerintahan
• Hermann Heller dalam bukunya Staatsrecht mengemukakan
tiga pengertian konstitusi, yaitu sebagai berikut:
• Konstitusi dalam pengertian Sosial-Politik (die politische
verfassung als gesellschaftlich). Konstitusi dilihat dalam arti
politis dan sosiologis sebagai cermin kehidupan sosial-politik
yang nyata dalam masyarakat
• Konstitusi dalam pengertian hukum (die verslbstandigte
rechtverfassung). Konstitusi dilihat dalam arti yuridis sebagai
suatu kesatuan kaidah hukum yang hidup dalam masyarakat.
• Konstitusi dalam pengertian peraturan tertulis (die geschreiben
verfassung). Konstitusi yang tertulis dalam suatu naskah
undang-undang dasar sebagai hukum yang tertinggi yang
berlaku dalam suatu negara.
Empat motif adanya UUD/Konstitusi, yakni :
1.karena ada keinginan dari warga negara untuk menjamin hak-
hak mereka dan membatasi tindakan-tindakan penguasa
2.adanya keinginan dari pihak yang diperintah atau dari pihak
penguasa sendiri untuk menjamin rakyatnya dengan jalan
menentukan suatu bentuk sistem ketatanegaraan tertentu yang
semulanya tidak jelas ke dalam suatu bentuk tertentu
3.adanya keinginan dari pembentuk negara yang baru untuk
menjamin adanya cara menyelenggaraan ketatanegaraan yang
pasti dan dapat membahagiakan warga negaranya.
4.karena keinginan untuk menjamin adanya kerja sama yang
efektif dari beberapa negara yang mulanya berdiri sendiri
(menjadi negara serikat)
Menurut Sri Sumantri ada 3 muatan/isi
dari konstitusi

Pembagian dan
Perlindungan Susunan pembatasan
HAM dan Hak Ketatanegaraan tugas-tugas
Warga Negara yang mendasar ketatanegaraan
yang mendasar
Fungsi Konstitusi Menurut
Joeniarto
Ditinjau dari penyelengga-
raan pemerintahan :
ditinjau dari untuk dijadikan landasan
tujuannya : struktural dari
penyelenggaraan
menjamin hak-hak
pemerintahannya menurut
warga negara dari
sistem ketatanegaraan
tindakan sewenang-
tertentu pokok-pokoknya
wenang penguasa
telah digambarkan dalam
ketentuan undang-undang
dasarnya.
KEDUDUKAN KONSTITUSI

Sebagai hukum
dasar

Sebagai
peraturan
hukum tertinggi
Kedudukan Konstitusi
1. Sebagai hukum dasar
•Dalam hal ini konstitusi memuat aturan-aturan pokok
mengenai penyelnggaraan negara, yaitu badan-
badan/lembaga pemerintahan dan memberikan kekuasaan
serta prosedur penggunaan kekuasaan tersebut kepada
badan pemerintahan
2. Sebagai peraturan hukum tertinggi
•Dalam hal ini konstitusi memiliki kedudukan yang lebih
tinggi terhadap peraturan yang lain dalam tata hukum
pada suatu negara. Dengan demikian aturan-aturan
dibawah konstitusi tidak boleh bertentangan dan harus
sesuai dengan aturan yang terdapat pada konstitusi
Perubahan Konstitusi
Menurut CF Strong dapat dilakukan oleh:
1.Pemegang kekuasaan legislatif
2.Rakyat melalui referndum
3.Sejumlah negara bagian
4.Dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan
oleh lembaga negara khusus yang dibentuk hanya
untuk keperluan perubahan
Sifat Konstitusi/UUD

1) Dilihat dari perubahannya ada dua, yakni :


rigid/kaku apabila untuk melakukan perubahan harus
melalui prosedur yang sulit
Fleksibel apabila prosedur perubahan Konstitusi/UUD
sama dengan prosedur perubahan UU
2) Dilihat dari isi/pasal UUD ada dua:
- UUD yang lengkap dan banyak pasal
- UUD yang sedikit pasal/kurang lengkap
 
Perubahan Konstitusi/UUD dapat dilakukan dengan
dua cara, yakni :

1.verfassungs-anderung, yakni cara perubahan


konstitusi/UUD yang dilakukan dengan sengaja dengan
cara yang ditentukan dalam Konstitusi/UUD

2. verfassungs-wandelung, yakni perubahan


Konstitusi/UUD yang dilakukan tidak berdasarkan cara
formal yang ditentukan dalam Konstitusi/UUD itu
sendiri, melainkan melalui revolusi, kudeta ( coup
d’etat), dan konvensi.
PERUBAHAN KONSTITUSI DI INDONESIA

Institusi yang
merubah MPR

Mekanisme
perubahan
diatur dalam
Pasal 37 UUD
1945

UUD 1945 sudah


mengalami 4 kali
perubahan
Kesepakatan dari anggota MPR ketika UUD
1945 diamandemen tidak melakukan
perubahan pada:
• Pembukaan UUD
• Bentuk negara kesatuan
• bentuk pemerintahan presidensial
• mempertahankan mekanisme check and balances
Karena tuntutan reformasi, MPR RI telah
melakukan amandemen UUD 1945 sebanyak empat
kali:
1. 18 Agustus 2000,
2. 9 November 2001, dan
3. 19 Oktober 1999,
4. 10 Agustus 2002.
 87,5% baru (Lemhanas)
– UUD1945 dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Pasal- pasal yang terkait aturan pemerintahan negara dan
kelembagaan negara;
2. Pasal-pasal yang mengatur hubungan antara negara dan
penduduknya yang meliputi warga negara, agama,
pertahanan negara, pendidikan, dan kesejahteraan sosial;
3. Pasal-pasal yang berisi materi lain berupa aturan
mengenai bendera negara, bahasa negara, lambang negara,
lagu kebangsaan, perubahan UUD, aturan peralihan, dan
aturan tambahan
Setelah empat kali perubahan sistematika UUD
1945 sekarang terdiri dari:
– Pembukaan
– Pasal-pasal terdiri dari 194 Ayat dan
73 Pasal ditambah 3 Pasal Aturan Peralihan
dan 2 Pasal Aturan Tambahan
• 
UUD/Kostitusi yang pernah berlaku
di Indonesia
• 1. UUD 1945
• 2. Konstitusi RIS
• 3. UUD Sementara 1950
• 4 UUD 19 45 1950-1998
• 5, UUD 1945 setelah Amandemen 199 sd sekarang
Lembaga negara sebelum
Perubahan UUD 1945

• MPR
• (lembaga tertinggi negara)

• DPR---Presiden---BPK –DPA---MA
• Lembaga tinggi negara
Lembaga negara Setelah Perubahan
UUD 1945

• UUD 1945

• MPR –DPD—DPR—BPK--Presiden—MK—MA—
KY
• Semua lembaga negara memiliki kedudukan yang
sederajat

Anda mungkin juga menyukai