Anda di halaman 1dari 23

TUGAS 11

INVERS TRANSFORMASI LAPLACE

MENGGUNAKAN PECAHAN PARSIAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Rangkaian Listrik II

Dosen Pengampu :

Dr. Faried Wadjdi, M.Pd, MM.

Disusun Oleh :

Krisna Darmawan (1501620033)

Yanuar Arbi (1501620040)

Fatahillah Putra Wibowo (1501620041)

Kezia Erlina Kristian (1501620065)

Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga penugasan ini dapat tersusun dan terselesaikan tepat waktu. Penugasan
yang diperintahkan untuk menyelesaikan permasalahan pada Invers Transformasi
Laplace menggunakan Pecahan Parsial ini, disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Rangkaian Listrik II yang telah diberikan oleh Bapak Dr. Faried
Wadjdi, M.Pd, MM.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.


Faried Wadjdi, M.Pd., MM. selaku dosen mata kuliah. Karena tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni oleh mahasiswa dalam rangka menuntut ilmu. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan
penelitian ini.

Laporan penelitian ini telah kami susun dengan saling berbagi pikiran dan
pendapat satu sama lain, sehingga tugas Rangkaian Listrik II ini dapat terselesaikan.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami sehingga penulisan laporan penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan arahan maupun kritik yang
dapat menjelaskan kesalahan yang kami perbuat, demi kesempurnaan tugas ini.

Karawang, 28 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................. 1

1.2 Tujuan ............................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah ............................................................. 2

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................... 3

2.1 Invers Transformasi Laplace menggunakan Pecahan Parsial 3

BAB III PEMBAHASAN ................................................................... 13

3.1 Tugas Menentukan Invers Transformasi Laplace ............... 13

3.2 Tugas Mencari Invers Transformasi Laplace Menggunakan

Pecahan Parsial ................................................................... 14

3.3 Tugas Menyelesaikan Persamaan Diferensial Menggunakan

Transformasi Laplace .......................................................... 17

BAB IV PENUTUP ............................................................................. 19

4.1 Kesimpulan ........................................................................ 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata kuliah Rangkaian Listrik II merupakan salah satu mata kuliah penting
yang diajarkan di Universitas Negeri Jakarta kepada mahasiswa jurusan S1
Pendidikan Vokasional Teknik Elektro. Pada pembahasan kali ini mahasiswa
teknik elektro diharuskan memperdalam materi mengenai Invers Transformasi
Laplace menggunakan Pecahan Parsial

Metode matematika adalah salah satu cabang ilmu matematika yang


mempelajari berbagai metode untuk menyelesaikan masalah-masalah fisis
yang dimodelkan oleh persamaan diferensial biasa atau parsial.

Salah satu metode yang digunakan ialah transformasi Laplace.


Transformasi Laplace adalah suatu transformasi dari fungsi yang
menggunakan integral tak wajar. Konsep integral tak wajar dan
kekonvergenannya dibutuhkan untuk mempelajari transformasi Laplace.
Transformasi Laplace banyak digunakan dalam meyelesaikan masalah nilai
awal suatu persamaan diferensial biasa dan masalah-masalah syarat batas
khususnya transformasi Laplace sangat ampuh untuk menyelesaikan
persamaan gelombang dan persamaan panas dimensi satu.

Setelah mempelajari materi ini diharapkan kami semua dapat memahami


konsep transformasi Laplace dan terampil menggunakannya untuk menentukan
transformasi Laplace suatu fungsi serta untuk menyelesaikan PD linear
sembarang.

1
1.2 Tujuan
Adapun beberapa tujuan dalam pengerjaan tugas ini sebagai berikut :
1. Untuk menuntaskan tugas dari kajian materi yang telah diberikan.
2. Agar mahasiswa dapat mendalami mengenai Invers Transformasi Laplace
menggunakan Pecahan Parsial.
3. Agar mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan – persoalan mengenai
Invers Transformasi Laplace menggunakan Pecahan Parsial

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Invers Transformasi Laplace?
2. Bagaimana penyelesaian persoalan Invers Transformasi Laplace
menggunakan Pecahan Parsial ?
3. Bagaimana menyelesaikan persamaan diferensial dengan menggunakan
transformasi laplace ?

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Invers Transformasi Laplace menggunakan Pecahan Parsial

(Berdasarkan Buku Electrical circuit theory and technology, Third Edition, page 636 - 640)

Terkadang fungsi yang membutuhkan invers tidak diperlukan dikenali sebagai tipe
standar, seperti yang tercantum di Tabel 45.1. Dalam kasus seperti itu
dimungkinkan, dengan menggunakan pecahan parsial, untuk menyelesaikan
fungsi menjadi lebih sederhana pecahan yang dapat dibalik saat dilihat.
2s − 3
Misalnya, fungsi F (s) = tidak bias terbalik saat dilihat dari Tabel 45.1.
𝑠 (𝑠−3)
2s − 3 𝐴 𝑏 𝐴(𝑠−3)+𝐵𝑠
Namun, menggunakan parsial dari mana, 𝑠 (𝑠−3) = 𝑠 + 𝑠−3
= 𝑠(𝑠−3)
dari mana, 2s - 3 = A (s - 3) + Bs
Membiarkan s = 0 menghasilkan: −3 = −3A dari mana A = 1
Membiarkan s = 3 menghasilkan: 3 = 3B dari mana B = 1

Karenanya

jadi

dari 2 dan 3 pada Tabel


45.1
pecahan partial dijelaskan dalam Matematika Teknik dan Matematika Teknik
Tinggi. Pengikut masalah yang dikerjakan mendemonstrasikan metode tersebut.

Masalah

3
Karenanya 4s - 5 = A (s + 1) + B (s - 2)
Ketika s = 2, 3 = 3A darinya, A = 1
Ketika s = −1, −9 = −3B darinya, B = 3
4𝑠−5 1 3
Karena ℒ –1{𝑠 2 −𝑠−2} = ℒ –1{𝑠−2 + }
𝑠+1
1 3
= ℒ –1{𝑠−2} + ℒ –1{𝑠+1}

= e2t + 3e–t dari 3 Tabel 45.1

3𝑠3 + 𝑠2 + 12𝑠 +2
Soal 20. Temukan ℒ –1 { 3 }
(𝑠−3)(𝑠+1)

Karena,

Ketika s = 3, 128 = 64A darinya, A = 2


Ketika s = −1, −12 = −4D darinya, D = 3
Menyamakan suku-suku s3 menghasilkan: 3 = A + B dari mana, B = 1
Menyamakan suku-suku s2 menghasilkan: 1 = 3A - B + C dari mana,
C=–4
3𝑠3 + 𝑠2 + 12𝑠 +2
Karena ℒ –1 { }
(𝑠−3)(𝑠+1)3

dari 3 dan 12 dari Tabel 45.1

4
2
5𝑠 + 8𝑠 −1
Soal 21. Tentukan ℒ –1 {(𝑠+3)(𝑠2 +1)}

Karenanya 5s2 + 8s - 1 = A (s2 + 1) + (Bs + C) (s + 3)

Ketika s = −3 20 = 10A darinya, A = 2


Menyamakan suku-suku s2 menghasilkan: 5 = A + B dari mana, B = 3
Menyamakan suku-suku s menghasilkan: 8 = 3B + C darinya, C = −1
Karenanya

dari 3, 6 dan 5 dari Tabel 45.1

Sekarang coba latihan berikut.

Latihan 172 Soal lebih lanjut tentang invers Transformasi Laplace


menggunakan pecahan parsial
Gunakan pecahan parsial untuk mencari invers Transformasi Laplace dari fungsi-
fungsi dalam Soal 1 sampai 6.

11−3𝑠
1. [2et – 5e –3t]
𝑠 2 +2𝑠−3
2𝑠 2 − 9𝑠−35
2. [4e-t – 3e2t + e-3t]
(𝑠+1)(𝑠−2)(𝑠+3)
2𝑠+ 3
3. [2e2t + 7te2t ]
(𝑠−2)2
5
5𝑠 2 − 2𝑠−19
4. [2e−3t + 3et − 4tet ]
(𝑠+3)(𝑠−1)2

3𝑠 2 + 16𝑠 −15
5. [e−3t (3 − 2t − 3t2)]
(𝑠+3)3

26 − 𝑠 2 2
6. [2 − 3𝑒 −2𝑡 𝑐𝑜𝑠 3𝑡 − 𝑒 −2𝑡 𝑠𝑖𝑛 3𝑡]
𝑠(𝑠 2 + 4𝑠 + 13) 3

Prosedur untuk menyelesaikan persamaan diferensial dengan menggunakan


Laplace berubah
(i) Ambil transformasi Laplace dari kedua sisi persamaan diferensial dengan
menerapkan rumus untuk transformasi Laplace dari turunan (yaitu
persamaan (45,33) dan (45,34) pada halaman 633) dan, di mana diperlukan,
menggunakan daftar transformasi Laplace standar, seperti Tabel 45.1 di
halaman 631.
(ii) Masukkan kondisi awal yang diberikan, yaitu y(0) dan y’(0)
(iii) Atur ulang persamaan tersebut untuk menjadikan ℒ{y} sebagai subjek
(iv) Tentukan y dengan menggunakan, jika perlu, pecahan parsial, dan
mengambil kebalikan dari setiap suku dengan menggunakan Tabel 45.1.
Prosedur ini ditunjukkan dalam soal berikut.

Soal 22. Gunakan transformasi Laplace untuk menyelesaikan


persamaan diferensial
𝑑2𝑦 𝑑𝑥
2 2+5 − 3𝑦 = 0
𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑑𝑦
mengingat bahwa ketika x = 0, 𝑦 = 4 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑥 = 9

𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
(i) 2𝐿 {𝑑𝑥2 } + 5ℒ {𝑑𝑥} − 3ℒ {𝑦} = ℒ{0}

2[𝑠 2 ℒ{𝑦} − 𝑠𝑦(0) − 𝑦 ′(0)] + 5[𝑠ℒ {𝑦} − 𝑦(0)] − 3ℒ {𝑦} = 0


Dari persamaan (45.33) dan (45.34)
(ii) y(0) = 4 dan 𝑦 ′(0) = 9
Jadi 2[𝑠 2 ℒ{𝑦} − 4𝑠 − 9] + 5𝑠ℒ[𝑦} − 4] − 3ℒ{𝑦} = 0
Yaitu 2𝑠 2 ℒ{𝑦} − 8𝑠 − 18 + 5𝑠ℒ{𝑦} − 20 − 3ℒ {𝑦} = 0

6
(iii) Menata ulang memberi : (2𝑠 2 + 5𝑠 − 3)ℒ{𝑦} = 8𝑠 + 38
8𝑠+38
Yaitu ℒ{𝑦} = 2𝑠 2 +5𝑠−3
8𝑠+ 38
(iv) 𝑦 = ℒ −1 {2𝑠 2 +5𝑠 − 3}
8𝑠 + 38 8𝑠 + 38
Membiarkan = (2𝑠 − 1)(𝑠 +3)
2𝑠 2 + 5𝑠 −3

𝐴 𝐵
= +
2𝑠 − 1 𝑠 + 3
𝐴(𝑠 + 3) + 𝐵(2𝑠 − 1)
=
(2𝑠 − 1)(𝑠 + 3)
Karenanya 8𝑠 + 38 = 𝐴(𝑠 + 3) + 𝐵(2𝑠 − 1)
1 1
Ketika 𝑠 = 2 , 42 = 3 2 𝐴 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎, 𝐴 = 12

Ketika 𝑠 = −3, 14 = −7𝐵 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎, 𝐵 = −2


8𝑠+38
Karenanya 𝑦 = ℒ −1 {2𝑠2 +5𝑠−3}
12 2
= ℒ −1 {2𝑠−1 − }
𝑠+3

12 2
= ℒ −1 { 1 } − ℒ −1 { }
2(𝑠− ) 𝑠+3
2

𝟏
Karenanya 𝒚 = 𝟔𝒆(𝟐)𝒙 − 𝟐𝒆−𝟑𝒙 𝑑𝑎𝑟𝑖 3 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 45.1

Soal 23. Gunakan transformasi Laplace untuk menyelesaikan


persamaan diferensial
𝑑2𝑦 𝑑𝑥
2
+6 + 13𝑦 = 0
𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑑𝑦
mengingat bahwa ketika x = 0, 𝑦 = 3 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑥 = 7

Menggunakan prosedur di atas


𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
i. ℒ {𝑑𝑥2 } + 6ℒ {𝑑𝑥} + 13𝐿 {𝑦} = ℒ{0}

Karenanya [𝑠 2 ℒ{𝑦} − 𝑠𝑦(0) − 𝑦 ′(0)] + 6[𝑠ℒ{𝑦} − 𝑦(0)] + 13𝐿{𝑦} = 0


Dari persamaan (45.33) dan (45.34)
ii. y(0) = 3 dan 𝑦 ′(0) = 7
Jadi 𝑠 2 ℒ{𝑦} − 3𝑠 − 7 + 6𝑠ℒ{𝑦} − 18 + 13ℒ {𝑦} = 0

7
iii. Menata ulang memberi: (𝑠 2 + 6𝑠 + 13)ℒ{𝑦} = 3𝑠 + 25
3𝑠+25
Yaitu ℒ {𝑦} = 𝑠 2+6𝑠+13

iv.

Dari 14 dan 13 dari Tabel 45.1, halaman 631.


Oleh karena itu 𝑦 = 𝑒 −3𝑡 (3 cos 2𝑡 + 8 sin 2𝑡)

Soal 24. Tegangan step diterapkan ke seri C – R sirkuit.


Ketika kapasitor terisi penuh sirkuit tiba-tiba rusak.
Simpulkan, menggunakan transformasi Laplace, ekspresi
tegangan kapasitor selama periode transien jika tegangan saat
suplai terputus V volt.

Dari Gambar 45.1, halaman 622, vR + vC = 0 saat suplai dipotong


yaitu iR + vc = 0
𝑑𝑣𝑐
Yaitu (𝐶 ) 𝑅 + 𝑣𝑐 = 0
𝑑𝑡
𝑑𝑣𝑐
Yaitu 𝐶𝑅 + 𝑣𝑐 = 0
𝑑𝑡

Menggunakan prosedur :

Yaitu

Karena

Pengaturan ulang memberi:


Yaitu

Karena

8
Tegangan kapasitor,

yaitu vc = Ve (−t / CR) seperti yang diperoleh sebelumnya dalam persamaan


(45.8) di halaman 624.

Soal 25. Rangkaian R − L seri memiliki input langkah V yang diterapkan


padanya. Gunakan transformasi Laplace untuk menentukan ekspresi arus i
yang mengalir di rangkaian mengingat ketika waktu t = 0, i = 0.

Dari Gambar 45.6 dan persamaan (45.11) di halaman 625,

menjadi

Menggunakan prosedur :

9
Karenanya V = A (R + Ls) + Bs
Ketika s = 0, V = AR dari mana, A = V/R

𝑽
Oleh karena itu saat ini, i = 𝑹 (1 − e −Rt/L) seperti yang diperoleh sebelumnya

dalam persamaan (45.13), halaman 625.

Soal 26. Jika setelah jangka waktu tertentu, sakelar di sirkuit R – L dari Soal
25 dibuka, gunakan transformasi Laplace untuk menentukan ekspresi yang
mewakili respons transien saat ini. Asumsikan bahwa pada saat sakelar
dibuka, arus kondisi-mapan yang mengalir adalah I.

10
Dari Gambar 45.6, halaman 625, vL + vR = 0 ketika sakelar dibuka,
𝑑𝑖
Yaitu L𝑑𝑡 + 𝑖𝑅 = 0

Menggunakan prosedur
𝑑𝑖
i. ℒ {𝐿 𝑑𝑡} + ℒ{𝑖𝑅 } = ℒ{0}

Yaitu 𝐿[𝑠ℒ{𝑖 } − 𝑖0 ] + 𝑅ℒ{𝑖 } = 0


ii. 𝑖0 = 𝐼, maka 𝐿[𝑠ℒ{𝑖 } − 𝐼 ] + 𝑅ℒ{𝑖 } = 0
iii. Penyusunan ulang menghasilkan Lsℒ{𝑖 } − 𝐿𝐼 + 𝑅ℒ{𝑖 } = 0
Yaitu {R +Ls)ℒ{𝑖 } = 𝐿𝐼
𝐿𝐼
Dan ℒ{𝑖 } = 𝑅+𝐿𝑠
𝐿𝐼
iv. Arus, 𝑖 = ℒ −1 {𝑅+𝐿𝑠}
1
= 𝐿𝐼ℒ −1 { 𝑅 }
𝐿( +𝑠)
𝐿

𝐿𝐼 1
= ℒ −1 { 𝑅 }
𝐿 𝑠+
𝐿

Yaitu, 𝒊 = 𝑰𝒆(−𝑹𝒕/𝑳) dari 3 tabel 45.1

𝑉 𝑽
Karena 𝐼 = 𝑅 maka 𝒊 = 𝑹 𝒆−𝑹𝒕/𝑳 seperti yang sebelumnya diturunkan persamaan

(45.17), halaman 627.


__________________________________________________________________
Sekarang coba latihan berikut.
Latihan 173 Masalah lebih lanjut dalam memecahkan persamaan diferensial
menggunakan transformasi Laplace
Dalam soal 1 sampai 5, gunakan transformasi laplace untuk meyelesaikan
persamaan diferensial yang diberikan.
𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
1.) 9 𝑑𝑡 2 − 24 𝑑𝑡 + 16𝑦 = 0, 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑦(0) = 3 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ′(0) = 3

[𝑦 = (3 − 𝑡)𝑒 (4/3)𝑡 ]
𝑑2 𝑥
2.) + 100𝑥 = 0, 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑥(0) = 2 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ′ (0)
𝑑𝑡 2

[x = 2 cos 10t]

11
𝑑2 𝑖 𝑑𝑖
3.) + 1000 𝑑𝑡 + 250 000𝑖 = 0, 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑖 (0) = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑖 ′ (0) = 100
𝑑𝑡 2

[𝑖 = 100𝑡𝑒 −500𝑡 ]
𝑑2 𝑥 𝑑𝑥
4.) + 6 𝑑𝑡 + 8𝑥 = 0, 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑥 (0) = 4 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ′ (0) = 8
𝑑𝑡 2

[𝑥 = 4(3𝑒 −2𝑡 − 2𝑒 −4𝑡 ]


𝑑2 𝑦 𝑑𝑦 2 1
5.) − 2 𝑑𝑡 + 𝑦 = 3𝑒 4𝑡 , 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑦(0) = − 3 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ′(0) = 4 3
𝑑𝑡 2
1
[𝑦 = 4𝑡 − 1)𝑒 𝑡 + 3 𝑒 4𝑡 ]

6.) Gunakan transformasi laplace untuk menyelesaikan persamaan diferensial:


𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
+ − 2𝑦 = 3 cos 3𝑡 − 11 sin 3𝑡 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑦(0) = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ′(0) = 6
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡

[𝑦 = 𝑒 𝑡 − 𝑒 −2𝑡 + sin 3𝑡]

12
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tugas Menentukan Invers Transformasi Laplace

(Electrical circuit theory and technology, Third Edition, page 636. Exercise 171)

3. Tentukan invers transformasi laplace,


4
(b)
𝑠 2 +9

Langkah penyelesaiannya
4 4
ℒ −1{𝑠 2 +9} = ℒ −1 {𝑠 2 +32}
4 3
= 3 ℒ −1 {𝑠 2 +32 }
4
= 3 sin 3t

6. Tentukan invers transformasi laplace,


4
(b) (𝑠−1)2

Langkah penyelesaiannya
4 1
ℒ −1 {(𝑠−1)2} = 4ℒ −1 {(𝑠−1)2+1 }
1
= 4 (2! e1𝑡 t2 )

= 2ett2

7. Tentukan invers transformasi laplace,


4
(b) 2𝑠 2−8𝑠+10

Langkah penyelesaiannya
4 4
ℒ −1 {2𝑠 2 − 8𝑠 + 10} = ℒ −1 {2(𝑠2− 4𝑠 + 5)}
4
= ℒ −1 {2((𝑠−2)2 + 1)}
4 1
= 2 ℒ −1 {(𝑠−2)2 + 1)}

= 2𝑒2𝑡 sin t
13
3.2 Tugas Mencari Invers Transfomasi Laplace Menggunakan
Pecahan Parsial

(Electrical circuit theory and technology, Third Edition, page 637. Exercise 172)

4. Gunakan pecahan parsial untuk mencari invers Transformasi Laplace!


5𝑠2 − 2𝑠 − 19
(5 + 3)(5 − 12 )

Langkah penyelesaiannya
5𝑠 2−2𝑠−19 A Bs+C
= +
(5+3)(5−12 ) 𝒔+𝟑 (𝒔+𝟏)𝟐

A (s−1)2 +(𝐵𝑠+𝐶)(𝑠+3)
= (𝒔+𝟑)(𝒔+𝟏)𝟐

Lalu disamakan pembilangnya:


2 2
5s – 2s – 19 = A(s – 1) + (Bs + C)(s + 3)
s=–3
2 2
5(–3) – 2(–3) – 19 = A(–3–1) + (–3B+C)( –3+3)
45 + 6 – 19 = 16A + 0
32 = 16A
A=2
Lalu gunakan persamaan s2 untuk mencari nilai B,dan s untuk mencari nilai C
2 2 2
5s – 2s – 19 = A(s – 2s + 1) + (Bs + 3Bs + Cs + 3C)
2 2 2
5s – 2s – 19 = As – 2As + A + Bs + 3Bs + Cs + 3C
2 2
5s – 2s – 19 = (A+B)s + (-2A + 3B + C)s + (A+3C)

Sehingga:
5s2 – 2s – 19 𝐴 𝐵𝑠+𝐶
ℒ −1{(𝑠+3)(𝑠+1)2 } =ℒ −1{𝑠+3 + (𝒔+𝟏)𝟐 }
2 3𝑠−7
= ℒ −1{𝑠+3 + (𝒔+𝟏)𝟐 }
2 3𝑠 7
= ℒ −1{𝑠+3 + (𝒔+𝟏)𝟐 − (𝒔+𝟏)𝟐 }
2 3𝑠 7
= ℒ −1{𝑠+3} + ℒ −1 {(𝒔+𝟏)𝟐} −ℒ −1{(𝒔+𝟏)𝟐 }
14
Gunakan invers transformasi laplace:
1
ℒ −1{𝑠−𝑎} = 𝑒 𝑎𝑡
𝑛!
ℒ −1{(𝑠−𝑎)𝑛+1 } = 𝑒 𝑎𝑡 𝑡 𝑛
1 𝑠 7
= 2ℒ −1{𝑠+3} + 3ℒ −1{(𝒔)𝟐−𝟐𝒔+𝟏} − 7ℒ −1{(𝒔+𝟏)𝟐 }
1 𝑠 1!
= 2ℒ −1{𝑠+3} + 3ℒ −1{(𝒔−𝟏)} − 7ℒ −1{(𝒔+𝟏)𝟏+𝟏 }

= 2𝑒 −3𝑡 + 3𝑒 𝑡 − 7𝑡𝑒 𝑡

5. Gunakan pecahan parsial untuk mencari invers Transformasi Laplace!


3𝑠2 + 16𝑠 + 15
(5 + 3)3

Langkah penyelesaiannya

3𝑠 2 + 16𝑠 + 15 𝐴 𝐵 𝐶 𝐷
= + + +
(𝑠 + 3)2 (𝑠 + 3)0 (𝑠 + 3)1 (𝑠 + 3)2 (𝑠 + 3)3
3𝑠 2 +16𝑠+15 𝐴(𝑠+3)3 +𝐵(𝑠+3)2 +𝐶(𝑠+3)1 +𝐷
=
(𝑠+3)3 (𝑠+3)3

Lalu disamakan pembilangnya:

3𝑠 2 + 16𝑠 + 15 = 𝐴(𝑠 + 3)3 + 𝐵(𝑠 + 3)2 + 𝐶 (𝑠 + 3) + 𝐷


𝒔 = −𝟑
3(−3)2 + 16(−3) + 15 = 𝐴(−3 + 3)3 + 𝐵(−3 + 3)2 + 𝐶 (−3 + 3) + 𝐷
27 − 48 + 15 = 0 + 0 + 0 + 𝐷
D=−6

Lalu gunakan persamaan 𝒔𝟑 untuk mencari nilai A, 𝒔𝟐 untuk mencari nilai B, dan s
untuk mencari nilai C

3𝑠 2 + 16𝑠 + 15 = 𝐴(𝑠 + 3)3 + 𝐵(𝑠 + 3)2 + 𝐶 (𝑠 + 3) + 𝐷


0𝑠 3 + 3𝑠 2 + 16𝑠 + 15 = 𝐴(𝑠 3 + 9𝑠 2 + 27𝑠 + 27) + 𝐵(𝑠 2 + 6𝑠 + 9) + 𝐶 (𝑠 + 3) + 𝐷
0𝑠 3 + 3𝑠 2 + 16𝑠 + 15 = 𝐴𝑠 3 + 9𝐴𝑠 2 + 27𝐴𝑠 + 27𝐴 + 𝐵𝑠 2 + 6𝐵𝑠 + 9𝐵 + 𝐶𝑠 + 3𝐶 + 𝐷
0𝑠 3 + 3𝑠 2 + 16𝑠 + 15 = 𝐴𝑠 3 + (9𝐴 + 𝐵)𝑠 2 + (27𝐴 + 6𝐵 + 𝐶 )𝑠 + (27𝑠𝐴 + 9𝐵 + 3𝐶 + 𝐷)

15
Sehingga:
3𝑠 2 +16𝑠+15 𝐴 𝐵 𝐶 𝐷
ℒ −1{ } = ℒ −1{ + (𝑠+3)1 + (𝑠+3)2 + (𝑠+3)3 }
(𝑠+3)3 (𝑠+3)0
0 3 2 6
= ℒ −1{(𝑠+3)0 + (𝑠+3)1 + (𝑠+3)2 − (𝑠+3)3 }
3 2 6
= ℒ −1{(𝑠+3)1 } − ℒ −1{(𝑠+3)2 } − ℒ −1{(𝑠+3)3 }

Gunakan invers transformasi laplace:


1
ℒ −1{ } = 𝑒 𝑎𝑡
𝑠−𝑎
𝑛!
ℒ −1{(𝑠−𝑎)𝑛+1 } = 𝑒 𝑎𝑡 𝑓(𝑡)

ℒ −1{𝐹 (𝑠 − 𝑎)} = 𝑒 𝑎𝑡 𝑓(𝑡)


𝑛!
ℒ −1{𝑠 𝑛+1 } = 𝑡 2 , 𝑛 = 1,2,3, …

1 1
= 3ℒ −1{(𝑠+3)} − 2ℒ −1{(𝑠+3)1+1 } −
6 6
ℒ −1 {(𝑠+3)3 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐹 (𝑠) = 𝑠 3 𝑑𝑎𝑛 𝑎 = −3}
6
= 3𝑒 −3𝑡 − 2𝑡𝑒 −3𝑡 − 𝑒 −3𝑡 ℒ −1{3}
2!
= 3𝑒 −3𝑡 − 2𝑡𝑒 −3𝑡 − 𝑒 −3𝑡 ℒ −1{𝑠 2 +1}

= 3𝑒 −3𝑡 − 2𝑡𝑒 −3𝑡 − 𝑒 −3𝑡 3𝑡 2


= 𝑒 −3𝑡 (3 − 2𝑡 − 3𝑡 2 )

16
3.3 Tugas Menyelesaikan Persamaan Diferensial Menggunakan
Transformasi Laplace

(Electrical circuit theory and technology, Third Edition, page 640. Exercise 173)

1. Gunakan transformasi laplace untuk meyelesaikan persamaan diferensial ini.


𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
9 𝑑𝑡 2 − 24 𝑑𝑡 + 16𝑦 = 0, 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑦(0) = 3 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ′(0) = 3

Langkah penyelesaiannya
Gunakan Laplace di kedua ruas
𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
9ℒ { } − 24ℒ { } + 16ℒ{𝑦} = ℒ{0}
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡

Gunakan bentuk derivative/turunan transformasi laplace


𝑑𝑦
ℒ { } = 𝑠ℒ{𝑦} − 𝑦
𝑑𝑡
𝑑2 𝑦
ℒ { 𝑑𝑡 2 } = 𝑠2ℒ{𝑦} − 𝑠 𝑦(0) − 𝑦′(0)

9 (𝑠2ℒ{𝑦} − 𝑠 𝑦(0) − 𝑦′(0) − 24(𝑠ℒ{𝑦} − 𝑦(0)) + 16ℒ{𝑦} = 0

𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑦(0) = 3 𝑑𝑎𝑛 𝑦′ (0) = 3

9 𝑠2ℒ{𝑦} − 27𝑠 − 27 − 24𝑠 ℒ{𝑦} + 72 + 16ℒ{𝑦} = 0


(9𝑠2 − 24𝑠 + 16)ℒ{𝑦} − 51𝑠 + 45 = 0
(9𝑠2 − 24𝑠 + 16)ℒ{𝑦} = 51𝑠 − 45
51𝑠 − 45
ℒ{𝑦} = 9𝑠 2 − 24𝑠 + 16
51𝑠 − 45
𝑦 = ℒ −1 {9𝑠2 − 24𝑠 + 16 }
51𝑠 − 45
𝑦 = ℒ −1 { (3𝑠−4)2 }

Gunakan pecahan parsial


51𝑠 − 45 𝐴 𝐵
= 3𝑠−4 + (3𝑠−4)2
(3𝑠−4)2
𝐴(3s−4)+B
= (3𝑠−4)2

17
Samakan pembilang, maka akan didapat :
51s – 45 = A(3s – 4) + B
51s – 45 = 3As – 4A + B
Gunakan persamaan s untuk mencari nilai A
51 = 3A – 45 = – (4A – B)
51
=𝐴 – 45 = – (4(17) – B)
3

A = 17 – 45 = – 68 + B -45 + 68 = B
B = 23
Sehingga,
51𝑠 − 45 𝐴 𝐵
𝑦 = ℒ −1 { (3𝑠−4)2 } = ℒ −1 {3𝑠−4 + (3𝑠−4)2
}
17 23
= ℒ −1 {3𝑠−4 + }
(3𝑠−4)2
17 23
= ℒ −1 {3𝑠−4} + ℒ −1 {(3𝑠−4)2 }

Gunakan bentuk invers transformasi laplace :


1
ℒ −1 {𝑠−𝑎} = 𝑒𝑎𝑡
n!
ℒ −1 {(s−a)𝑛+1 } = 𝑒𝑎𝑡𝑡𝑛

ℒ −1 {𝐹(𝑠 − 𝑎)} = 𝑒𝑎𝑡𝑓(𝑡)

1 23 23
= 17 ℒ −1 {3s−4} + ℒ −1 {(3𝑠−4)2 , dengan F(s) = 3𝑠2 dan a = 4 }
17 1 23
= ℒ −1 {s−4} + 3ℒ −1 {(𝑠−4)2 }
3
17 23
= 𝑒4𝑡 + 3e4𝑡ℒ −1 { 𝑠 2 }
3
17 1
= 𝑒4𝑡 + 69𝑒4𝑡ℒ −1 {𝑠 2 }
3
17
= 𝑒4𝑡 + 69𝑡𝑒4𝑡
3
17 23
= 𝑒4𝑡 + 𝑡𝑒4𝑡
3 3
17 23
=(3 + 𝑡 )𝑒4t
3
4
= (3 − 𝑡)𝑒 3𝑡
18
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada pengerjaan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Transformasi adalah teknik atau formula matematis yang digunakan untuk


mengubah representasi persamaan matematika dari satu bentuk ke bentuk
representasi yang lain. Adanya transformasi mengharuskan juga adanya
inverse transformasi, yang melakukan hal yang sebaliknya
2. Transportasi Laplace adalah suatu teknik untuk menyederhanakan
permasalahan dalam suatu system yang mengandung masukan dan keluaran,
dengan melakukan transformasi dari suatu domain pengamatan ke domain
pengataman yang lain.
3. Bentuk-bentuk dasar transformasi laplace antara lain sebagai berikut.

Transformasi Laplace
Fungsi waktu f(t) ∞
ℒ {f (t)} = ∫𝟎 𝒆−𝒔𝒕 𝒇(𝒕)𝒅𝒕

δ (impuls unit) 1
1
1 (fungsi langkah unit)
𝑠
1
eat (fungsi eksponensial)
𝑠−𝑎
𝑒 −𝑠𝑇
langkah unit tertunda oleh T
𝑠
ω
sin ωt (gelombang sinus)
𝑠 2 + ω2
s
cos ωt (gelombang kosinus)
𝑠 2 + ω2
1
t (fungsi ramp unit)
𝑠2
2!
t2
𝑠3
19
𝑛!
tn (n = 1, 2, 3 …)
𝑠 𝑛+1
s
cosh ωt
𝑠 2 − ω2
ω
sinh ωt
𝑠 − ω2
2

n!
eat tn
(𝑠 − 𝑎)𝑛+1

4. Invers (bentuk kebalikan) dari transformasi laplace adalah merubah posisi


kanan bentuk-bentuk dasar menjadi berada di kiri dan sebaliknya.
5. Terdapat kondisi di mana invers transformasi laplace tidak terdapat bentuk
pada table 45.1 (table sebelumnya), maka invers transformasi laplace
disederhanakan menggunakan pecahan parsial.
6. Transformasi laplace dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan persamaan
diferensial menggunakan prosedur sebagai berikut.
(i) Ambil transformasi Laplace dari kedua sisi persamaan diferensial
dengan menerapkan rumus untuktransformasi Laplace dari turunan
(yaitu persamaan (45.33) dan (45.34) di halaman 633) dan, di mana
perlu, menggunakan daftar transformasi Laplace standar, seperti Tabel
45.1 di halaman 631.
(ii) Masukkan kondisi awal yang diberikan, yaitu y (0) dan y (0)
(iii) Atur ulang persamaan tersebut untuk menjadikan 𝑓 {y} subjek
(iv) Tentukan y dengan menggunakan, jika perlu, pecahan parsial, dan
mengambil kebalikan dari setiap suku dengan menggunakan Tabel 45.1.

20

Anda mungkin juga menyukai