Anda di halaman 1dari 21

PERSAMAAN DIFERENSIAL

TRANSFORMASI LAPLACE
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Persamaan Diferensial
Dosen Pengampu : Rizqonah Maharani, M.Pd

Disusun oleh : Kelompok 7


1. Ella Banafsa Syafa (2110610027)
2. Kusuma Devi Putri Ayu (2110610032)
3. Rakha Althaf Fadelya (2110610043)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
TAHUN 2022
Jl. Conge Ngembalrejo Kotak Pos 51 Kudus 59322Telp. (0291) 438818Fax.
441613 E-Mail:kudus.iain@gmail.com Website:www.iainkudus.ac.id

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan semua rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah tugas mata kuliah Persamaan Difarensial
yang berjudu Persamaan Diferensial Linier Cauchy dan Legendre. Shalawat serta
salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad
SAW, semoga kita menjadi umat yang kelak mendapatkan syafa’atnya sehingga
kita termasuk umat yang bersama-sama masuk surgabersama beliau. Amin.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Rizqona Maharani,
M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Persamaan Diferensial, yang telah
membimbing dan meluangkan waktu untuk membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Serta penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa banyak sekali kesulitan yang dihadapi
penulis dalam penulisan makalah ini, namun berkat bantuan dan bimbingan dari
Ibu Dosen serta beberapa pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan karya tulis
ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik.
Penulis mengemukakan bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi bentuk penyusunan maupun materinya. Untuk itu
kritikdan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Kudus, 2 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Transformasi Laplace .......................................................................................... 3
B. Sifat-sifat transformasi laplace............................................................................ 4
C. Aplikasi transformasi laplace pada persamaan diferensial. ................................ 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................................ 16
B. Saran .................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode Transformasi Laplace (Laplace Transformation) merupakan
suatu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan
diferensial, yang memetakan masalah nilai awal ke dalam suatu persamaan
aljabar atau suatu sistem persamaan yang dapat diselesaikan dengan metode
aljabar dan tabel transformasi Laplace. Metode ini pertama kali diperkenalkan
oleh Pierre Simon Marquas De Laplace (1749-1827) seorang matematikawan
Perancis dan seorang guru besar di Paris. Dengan metode transformasi
Laplace akan dihasilkan solusi khusus secara langsung sesuai dengan kondisi
masalah nilai awal yang diberikan.
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen
listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit
mempunyai satu lintasan tertutup. Suatu rangkaian listrik dapat dimodelkan
ke dalam suatu persamaan diferensial, yaitu persamaan diferensial orde dua
koefisien konstan. Oleh sebab itu, solusi rangkaian listrik tersebut dapat
ditentukan dengan menggunakan transformasi Laplace. Namun, ada suatu
rangkaian yang tidak menimbulkan masalah atau kesulitan untuk dianalisa
dengan matematika biasa, yaitu rangkaian yang hanya memuat satu elemen
rangkaian listrik.
Elemen rangkaian listrik dapat dikelompokkan ke dalam elemen atau
komponen aktif dan pasif. Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan
energi, dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus. Elemen lain
adalah elemen pasif dimana elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, yaitu
elemen yang hanya dapat menyerap energi (resistor), elemen yang dapat
menyimpan energi (induktor) dan elemen yang menyerap energi dalam
bentuk medan magnet (kapasitor).
Suatu rangkaian yang sulit dapat dianalisis/diselesaikan dengan
menggunakan transformasi Laplace. Hal ini disebabkan oleh karakteristik dari

1
tiap-tiap elemen rangkaian listrik yang berbeda meskipun secara definitif vR,
vL dan vC adalah besarnya arus yang mengalir pada elemen R, L, dan C.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan konsep transformasi laplace?
2. Bagaimana sifat-sifat transformasi laplace?
3. Bagaimana aplikasi transformasi laplace pada persamaan diferensial?

C. Tujuan
1. Mengetahui defnisi dan konsep transformasi laplace.
2. Mengetahui sifat-sifat transformasi laplace.
3. Mengetahui aplikasi transformasi laplace pada persamaan diferensial.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. TRANSFORMASI LAPLACE
Transformasi Laplace adalah suatu metode operasional yang dapat
digunakan secara mudah untuk menyelesaikan persamaan diferensial
linier. Dengan menggunakan transformasi Laplace, dapat diubah beberapa
fungsi umum seperti fungsi sinusoida, fungsi sinusoida teredam, dan
fungsi eksponensial menjadi fungsi-fungsi aljabar variabel kompleks.
Bila persamaan aljabar dalam dipecahkan, maka penyelesaian dari
persamaan diferensial (transformasi Laplace balik dari variabel tidak
bebas) dapat diperoleh dengan menggunakan tabel transformasi Laplace.
Suatu kelebihan metode transformasi Lapalace adalah bahwa
metode ini memungkinkan penggunaan teknik grafis untuk meramal
kinerja sistem tanpa menyelesaikan persamaan diferensial sistem.
Kelebihan lain metode transformasi Laplace adalah diperolehnya secara
serentak baik komponen transien maupun komponen keadaan tunak.
Secara sederhana prosedur dasar pemecahan menggunakan metode
transformasi Laplace adalah:
• Persamaan diferensial yang berada dalam kawasan waktu (t),
ditransformasikan ke kawasan frekuensi (s) dengan transformasi Laplace.
Untuk mempermudah proses transformasi dapat digunakan tabel
transformasi laplace.
• Persamaan yang diperoleh dalam kawasan s tersebut adalah persamaan
aljabar dari variabel s yang merupakan operator Laplace.
• Penyelesaian yang diperoleh kemudian ditransformasi-balikkan ke dalam
kawasan waktu.
• Hasil transformasi balik ini menghasilkan penyelesaian persamaan dalam
kawasan waktu.
Secara umum Transformasi Laplace digunakan
mentransformasikan sinyal atau sistem dari kawasan waktu ke kawasan-s.

3
, ( )- ( ) ∫ ( )

Fungsi F(s) adalah transformasi Laplace dari f(t) yang adalah suatu
frekuensi s,
s = σ+ jw.

B. SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE


1. Kombinasi Linear
Jika 1 %; 2 adalah dua fungsi waktu yang berbeda maka

, ( ) ( )- ∫ , ( ) ( )-

∫ ( ) ∫ ( )

, ( )- , ( )-

2. Translasi Fungsi
kita akan mencari transformasi Laplace dari fungsi yang ditranslasikan,
( ) disini,
( ) , untuk nilai atau dengan kata lain
( ) , untuk nilai

Karena ( ) maka

( ) ∫ ( )

∫ ( )

4
∫ ( )

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa :


, ( )- ( )
3. Perkalian ( ) dengan

, ( )- ∫ ( )

, ( )- ( )
∫ ( ) ∫ ( )

, ( )- ( )
∫ ( ) ( )

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa :


, ( )- ( )

4. Perkaliaan Waktu ( ), jika . /

[ ( )] ∫ ( )

∫ ( ) ( )

∫ ( ) ( )

( )
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa :

[ ( )] ( )

5. Diferensiasi

[ ( )] ∫ ( )

Persamaan diatas dapat diintegralkan secara parsial dengan memisalkan :


( )
kemudian disisipkan ke dalam persamaan : ( )

∫ | ∫

5
[ ( )] ∫ ( ) ( )| ∫ ( )

[ ( )] ∫ ( ) ( )| ∫ ( )

[ ( )] ( ) ( )

Dapat disimpulkan bahwa : 0 ( )1 ( ) ( )

Untuk turunan berikutnya,

[ ( )] ( ) ( ) ( )

[ ( )] ( ) ( ) ( ) ( )

6. Integral

[∫ ( )] ∫ ,∫ ( )-

Dengan integral parsial diperoleh :

[∫ ( )] [∫ ( )] | ∫ ( )

[∫ ( )] [∫ ( )] | ∫ ( )

[∫ ( )] ( ) ∫ ( )

Maka,

[∫ ( )] ( ) ( )

6
SIFAT TRANSFORMASI LAPLACE

C. APLIKASI TRANSFORMASI LAPLACE PADA PERSAMAAN


DIFERENSIAL
. Maka dikatakan bahwa F(t) adalah suatu fungsi eksponensial
berorde apabila .
 Teorema 1
F(t) adalah kontinu secara bagian-bagian dalam setiap selang
berhingga dan ekponensia berdorde ,
maka transformasi laplacenya f(s) ada untuk semua .
Bukti :

( ) * ( )+ ∫ ( )

∫ ( ) ∫ ( )

Karena F(t) adalah ekonensial berorde atau dapat


dituis dengan | ( )| sehingga :

|∫ ( ) | ∫ | ( )|

7

( )
, -
( )
( )

( )
Untuk , Jadi ∫ ( ) ada untuk semua
Note : (Invers Transformasi Laplace) jika * ( )+ ( ), maka
F(t) disebut suatu invers transformasi laplace dar f(s) dan secara
simbolis dtulis F(t)= * ( )+
 Teorema 2
Apabila fungsi-fungsi F(t) dan G(t) memenuhi syarat-syarat
keujudan tranformasi Laplace sehingga f(s) dan g(s) ada, jika f(s) =
g(s) untuk maka F(t) = G(t) pada selang kekontinuannya.
Bukti :
( ) ∫ ( ) ada, jadi konverge

( ) ∫ ( ) ada, jadi konverge

( ) ( ) ∫ ( ) ∫ ( ) atau

∫ ( ) ∫ ( )
Karena keduanya integral tak wajar ini konverge, maka :

∫ ( ) ∫ ( )

∫ ( ) ∫ ( )

maka F(t) – G(t) = 0


Jadi, F(t) – G(t) dalam selang kekontinuannya
 Teorema 3

8
Jika c1 dan c2 adalah sebagai konstan, sedangkan F1(t) dan F2(t)
adalah fungsi-fungsi dengan transfomasi-transformasi Laplacenya
masing-masing f1(s) dan f2(s) maka:
* ( ) ( )+ * ( )+ * ( )+
( ) ( ) ( )
Bukti :
* ( )+ ( ) ∫ ( ) dan * ( )+ ( )

∫ ( )
Maka :

* ( ) ( )+ ∫ * ( ) ( )+

∫ ( ) ∫ ( )

∫ ( ) ∫ ( )

* ( )+ * ( )+
( ) ( )
Dengan cara yang sama jika * ( )+ ( ) maka
* ( ) ( )+ * ( )+ * ( )+
( ) ( )
 Teorema 4
(Transformasi laplace dari turunan-turunannya) jika, * ( )+
( ) * ( )+ ( ) ( ) ( ) adalah kontinu
untuk dan eksponensial berorde untuk sedangkan
F’(t) adalah kontinu secara sebagian-sebagian untuk .
Bukti :

* ( )+ ∫ ( )

∫ ( )

9
*, ( )- ∫ ( ) +

( ) ∫ ( )

( ) ( )
 Teorema 5
Jika * ( )+ ( ) maka * ( )+ ( ) ( ) ( )
bila F(t) dan F’(t) kontinu untuk dan eksonensial
berorde sedangkan F’’(t) adalah kontinu secara sebagian-
sebagian untuk .
Bukti : menurut teorema 4 * ( )+ * ( )+ ( )
( ) ( )
Misalkan G(t) = F’(t) maka,
* ( )+ * ( )+ ( )
, * ( )+ ( )- ( )
* ( )+ ( ) ( )
( ) ( ) ( )
 Teorema 6
Jika * ( )+ ( ) maka * ( )+ ( ) ( )
( ) ( ).
F(t), F’(t), … , ( ) adalah kontinu untuk dan
eksponensial berorde untuk sedangkan ( ) adalah kontinu
secara sebagian-sebagian untuk .
Bukti :
menurut teorema 4 * ( )+ * ( )+ ( ) ( ) ( )
Misalkan G(t) = ( ) dimana n = 1, 2, 3, … maka:
* ( )+ * ( )+ ( ) ( ) ( )
* ( )+ * ( )+ ( ) ( ) ( ) ( )
* ( )+ * ( )+ ( )
( ) ( ) ( ) ( )

10
* ( )+ * ( )+ ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( )

( )( ( )
* ( )+ { )} ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( )
( )( ( )
* ( )+ { )} ( )
( ) ( ) ( )
( )( ) ( )
( )
( )( ( )
* ( )+ { )} ( )
( ) ( ) ( )
( )( ) ( )
( )
Adapun langkah-langkah dalam menerapkan Transformasi Lapace
untuk memecahkan persamaan diferensial linier orde dua dengan
koefisien konstan yang kondisi awalnya telah diberikan adalah:
1) Menghitung bayangan Laplace dari kedua ruas persamaan
2) Menggunakan sifat-sifat transformasi Laplace dan kondisi awal
untuk mencari persamaan bayangan Laplace dalam
penyelesaiannya.
3) Menyelesaikan persamaan dalam bayangan Laplace yang
diperoleh. Menentukan invers bayangan Laplace dengan
menggunakan tabel atau metode yang sesuai. Berikut invers
bayangan laplace dinyatakan pada Tabel 1.
Tabel 1. Transformasi Laplace Invers
NO ( ) * ( )+ ( )

1. 1

11
2. ( )

3.

4.

5.

6.

7.

Persamaan Gerak pada Pendulum Sederhana


Gerak osilasi yang populer adalah gerak osilasi pendulum (bandul).
Pada pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola
kecil (bola pendulum) bermassa m yang digantungkan pada ujung tali.
Pada gerak pendulum biasa. gaya gesekan udara akan diabaikan dan massa
tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif terhadap bola.

Gaya yang bekerja pada bola pendulum adalah gaya berat w dan
gaya tegangan tali FT. Bila Tali membuat sudut terhadap vertikal, berat
memiliki komponen-komponen wcos sepanjang tali dan w sin tegak
lurus tali dalam arah berkurangnya . Karena tidak ada gaya gesek udara,
maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur lingkaran dengan

12
besar amplitudo tetap sama. Sehingga hubungan antara panjang busur x
dengan sudut dinyatakan persamaan x = L . Bandul tersebut melakukan
Gerak Ha. Sederhana berarti gaya pemulihnya adalah komponen
tangensial gaya gravitasi w sin atau mg sin yang bekerja dengan arah
menuju = 0, berlawanan dengan arah simpangannya. Oleh karenanya
gaya tegang tali FT bernilai -mg sin . Sehingga menurut hukum kedua
Newton, percepatan yang dihasilkan oleh pendulum sederhana jika
dihubungkan dengan gaya tegang tali dapat dinyatakan dengan:
FT=ma

…(1,1)

Dengan,
m: massa benda (kg)

g: percepatan gravitasi (m/s²)


a: percepatan (m/s²)
Pada gerak bandul tersebut akan mendekati gerak harmonik
sederhana jika mempunyai simpangan kecil. Dengan demikian untuk sudut
yang kecil, akan digunakan pendekatan , sehingga persamaan
(1.1) menjadi:

…(1,2)

Mengingat , maka = sehingga persamaan (1,2)

dapat dinyatakan dengan :

…(1,3)

Persamaan (1.3) adalah persamaan diferensial linear homogen


dengan koefisien konstan. Pada permasalahan gerak sebuah pendulum ini.

13
akan diberikan syarat awal yang harus dipenuhi sehingga tidak dapat
diselesaikan secara langsung. Oleh karenanya akan digunakan
transformasi Lapace. Syarat awal tersebut adalah saat pendulum berada
pada simpangan tertentu dengan kecepatan awal nol.
Persamaan (1.3) akan disusun kembali ke dalam bentuk aljabar,
sehingga persamaannya menjadi:

…(1,4)

Dengan adalah frekuensi sudut, √

Jika diberikan syarat awal ( ) ( ) ( )


maka dengan menggunakan transformasi Lpalace pada kedua ruas dari
persamaan (1,4) diperoleh :
* + ( )
* + * +
* + * +
, * + ( ) ( )- * +
( ) ( )
( ) ( )

( )

( )

Untuk mendapatkan persamaan gerak bandul, dikenakan


transformasi Laplace invers pada kedua ruas dari persamaan pembantu
tersebut.

* ( )+ { }

( ) { }

14
2 3

( ) ( )
( ) ( )
Berdasarkan persamaan perpindahan gerak pendulum yang sudah
diperoleh, maka dapat persamaan kecepatan dan percepatan angularnya
adalah

( ( ))
( ) ( )

Dan
( ( ))
( ) ( )

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Transformasi Laplace adalah suatu metode operasional yang dapat
digunakan secara mudah untuk menyelesaikan persamaan diferensial
linier,dengan tujuan mengubah beberapa fungsi umum seperti fungsi
sinusoida, fungsi sinusoida teredam, dan fungsi eksponensial menjadi fungsi-
fungsi aljabar variabel kompleks. Prosedur dasar pemecahan metode
transformasi Laplace adalah: Menggunakan tabel transformasi laplace
apabila persamaan diferensial yang berada dalam kawasan waktu (t)
ditransformasikan ke kawasan frekuensi (s), Persamaan yang diperoleh
dalam kawasan s tersebut adalah persamaan aljabar dari variabel s yang
merupakan operator Laplace, Penyelesaian yang diperoleh kemudian
ditransformasi-balikkan ke dalam kawasan waktu, Hasil transformasi balik ini
menghasilkan penyelesaian persamaan dalam kawasan waktu.
Sifat-Sifat Transformasi Laplace yaitu Kombinasi Linear,Translasi
Fungsi, Perkalian f(t) dengan e^(-at), Perkaliaan Waktu f(t/a), jika (t/a)=τ,
Diferensiasi, dan Integral. Aplikasi transformasi laplace pada persamaan
diferensial memiliki 6 Teorema. Adapun langkah-langkah dalam menerapkan
Transformasi Lapace untuk memecahkan persamaan diferensial linier orde
dua adalah:Menghitung bayangan Laplace dari kedua ruas persamaan,
Menggunakan sifat-sifat transformasi Laplace dan kondisi awal untuk
mencari persamaan bayangan Laplace dalam penyelesaiannya,
Menyelesaikan persamaan dalam bayangan Laplace yang diperoleh.

16
B. Saran
Terrkait dengan hal tersebut, penulis menyarankan beberapa hal untuk
diperhatikan yaitu, penulisan tersebut hanya dilakukan untuk tugas
perkuliahan yang dimana tugas tersebut adalah tugas kelompok dalam mata
kuliah Persamaan Diferensial. Sehingga penulis menyarankan tentang
makalah ini agar jangan dijadikan pedoman dalam penelitian tetapi hanya
sebagai bacaan saja.

17
DAFTAR PUSTAKA

Jeffrey R. Chasnov, "Differential Equations for Engineers",Science and


Technology, 2021.
Nagle, R. Kent, Edward B. Saff &Arthur David Snider, " Fundamental of
Differential Equations and Boundary Value Problems Fourth Edition",
United States of America: Pearson Adison Wesley,2004.
Spiegel, Murray R, " Transformasi Laplace", Erlangga,1993.
Susanta, B," Cara Mudah menyelesaikan Matematika dengan
Mathematica"Yogyakarta. Universitas Terbuka,2008.
Suyono," Persamaan Diferensial", Surakarta: Sebelas Maret University
Press,2003.

18

Anda mungkin juga menyukai