Anda di halaman 1dari 16

APLIKASI TRANSFORMASI LAPLACE UNTUK SOLUSI FUNGSI

ALIH SISTEM PADA REFRIGERATOR

Dosen Pengampu: Rita Juliani S.Si, M.Si

OLEH :

NAMA : Michael Prayogo Siahaan

NPM : 188130013

KELAS : PAGI A

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MEDAN AREA

2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah
memberikan kami kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah
Matematika Teknik yang berjudul “APLIKASI TRANSFORMASI LAPLACE UNTUK
SOLUSI FUNGSI ALIH SISTEM PADA REFRIGERATOR” dapat selesai seperti pada
waktu yang telah kami rencanakan. Dan sesuai dengan harapan yang diinginkan dengan izin
Tuhan Yang Maha Esa,

Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang
telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu kami memberikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Semoga Allah
Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang tulus dan ihklas kepada
semua pihak yang telah membantu menyusun makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, untuk itu saya pun menyadari bahwa makalah yang
telah kami susun dan kami kemas masih memiliki banyak kelemahan serta kekurangan-
kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis membuka pintu yang
selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila di dalam
karya ilmiah ini terdapat hal-hal yang tidak berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan.

Medan, 05 juli 2020


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Identifikasi masalah.......................................................................................................................2
C. Batasan Masalah............................................................................................................................2
D. Rumusan Masalah.........................................................................................................................3
E. Tujuan............................................................................................................................................3
Manfaat Dalam Pembuatan Makalah ini..................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................4
DASAR TEORI...........................................................................................................................................4
A. Transformasi Laplace......................................................................................................................4
B. Refrigerator....................................................................................................................................4
C. SISTEM TERMAL PADA REFRIGERATOR...........................................................................5
D. Persamaan Diferensial Ketiga......................................................................................................6
E. APLIKASI TRANSFORMASI LAPLACE.................................................................................7
F. Transformasi Laplace dari Persamaan yang Terbentuk............................................................7
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
1. KESIMPULAN............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode transformasi Laplace adalah suatu metode operasional yang dapat
digunakan secara mudah untuk menyelesaikan persamaan diferensial linear. Dengan

1
menggunakan transformasi Laplace, beberapa fungsi umum dapat diubah seperti fungsi
sinusoida, fungsi sinusoida teredam, dan fungsi eksponensial menjadi fungsi-fungsi
aljabar variabel kompleks s. Bila persamaan aljabar dalam s dipecahkan, maka
penyelesaian dari persamaan diferensial (transformasi Laplace balik dan variabel tidak
bebas) dapat diperoleh dengan menggunakan tabel transformasi Laplace atau dengan
teknik uraian pecahan parsial.

Suatu kelebihan metode transformasi Laplace adalah bahwa metode ini


memungkinkan penggunaan teknik grafis untuk meramal kinerja sistem tanpa
menyelesaikan persamaan diferensial sistem. Kelebihan lain metode transformasi Laplace
adalah diperolehnya secara serentak baik komponen transien maupun komponen keadaan
tunak jawaban persamaan pada waktu menyelesaikan persamaan diferensial.

Peninjauan kembali variabel kompleks dan fungsi kompleks. Sebelum disajikan


transformasi Laplace, akan ditinjau kembali teori Euler, yang mengaitkan fungsi
sinusoida dengan fungsi eksponensial.

Variabel kompleks. Bilangan kompleks mempunyai bagian nyata dan bagian


imajiner, keduanya adalah konstan. Jika bagian nyata dan/atau bagian imajiner adalah
variabel, bilangan kompleks itu dinamakan variabel kompleks. Pada transformasi Laplace
akan digunakan notasi s sebagai variabel kompleks, yaitu:

dengan σ adalah bagian nyata dan ω adalah bagian imajiner.

Fungsi Kompleks. Fungsi kompleks F(s), fungsi dan s, mempunyai bagian nyata dan

bagian imajiner atau

Refrigerator yang ada disetiap rumah-tinggal, dipandang dari sudut termal dapat
dibagi menjadi dua bagian: bagian utama refrigerator dan bagian yang lebih dingin
disebut freezer. Selain itu, terdapat rak untuk menaruh benda dari luar yang suhunya

2
panas dan hendak didinginkan, disebut pot roast. Jadi, kondisi termal sistem akan tidak
stabil karena adanya pot roast yang mengganggu sirkulasi termal dalam sistem.
Berdasarkan pada diagram benda-bebas, dilakukan analisis termal untuk ketiga
komponen: refrigerator, freezer, dan pot roast, serta penurunan fungsi alih yang dilakukan
dengan bantuan MATLAB sehingga diperoleh gambaran perubahan suhu pada ketiga
komponen sistem. Hasilnya adalah suhu pot roast akan terus-menerus turun mendekati
suhu dari refrigerator saat diset sedangkan suhu dalam freezer konstan, tidak banyak
terpengaruh oleh adanya gangguan pot roast.

B. Identifikasi masalah
Permasalahan yang penulis ajukan ini dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai
berikut:
a. Pengaplikasian transformasi laplace dalam makalah ini hanya pada penggunaan
Refrigerator
b. Menurunnya pengetahuan mengenai transformasi laplace pada Refrigerator.

C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam  maka penulis
memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh
sebab itu, penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan “Transformasi laplace dan
Refrigerator”. 

D. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan Transformasi Laplace?
b. Apakah yang dimaksud dengan Refrigerator?
c. Bagaimanakah pengaplikasian Transformasi Laplace pada Refrigerator?

E. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui pengertian transformasi laplace


2. Mengetahui pengertian Refrigerator
3. Mengetahui pengaplikasian transformasi laplace pada Refrigerator

3
Manfaat Dalam Pembuatan Makalah ini
1. Bagi mahasiswa bisa lebih tahu lagi tentang pengaplikasian transformasi laplace pada
bidang teknik mesin terutama pada Refrigerator
2. Sebagai referensi untuk mahasiswa tingkat nanti.
3. Meningkatkan daya kereatif untuk mahasiswa teknik mesin, Fakultas Teknik
Umumnya.

4
BAB II

DASAR TEORI

A. Transformasi Laplace
Transformasi Laplace adalah suatu metode operasional yang dapat digunakan secara
mudah untuk menyelesaikan persamaan diferensial linear. Dengan menggunakan transformasi
Laplace, beberapa fungsi umum dapat diubah seperti fungsi sinusoida, fungsi sinusoida teredam,
dan fungsi eksponensial menjadi fungsi-fungsi aljabar variabel kompleks s. Bila persamaan
aljabar dalam s dipecahkan, maka penyelesaian dari persamaan diferensial (transformasi Laplace
balik dan variabel tidak bebas) dapat diperoleh dengan menggunakan tabel transformasi Laplace
atau dengan teknik uraian pecahan parsial.( D. Callister, Jr, William. 1940)
Suatu kelebihan metode transformasi Laplace adalah bahwa metode ini memungkinkan
penggunaan teknik grafis untuk meramal kinerja sistem tanpa menyelesaikan persamaan
diferensial sistem. Kelebihan lain metode transformasi Laplace adalah diperolehnya secara
serentak baik komponen transien maupun komponen keadaan tunak jawaban persamaan pada
waktu menyelesaikan persamaan diferensial.
Peninjauan kembali variabel kompleks dan fungsi kompleks. Sebelum disajikan
transformasi Laplace, akan ditinjau kembali teori Euler, yang mengaitkan fungsi sinusoida
dengan fungsi eksponensial.
Variabel kompleks. Bilangan kompleks mempunyai bagian nyata dan bagian imajiner, keduanya
adalah konstan. Jika bagian nyata dan/atau bagian imajiner adalah variabel, bilangan kompleks itu
dinamakan variabel kompleks. Pada transformasi Laplace akan digunakan notasi s sebagai
variabel kompleks, yaitu:

B. Refrigerator
Panas dan termal adalah dua istilah yang dapat digunakan ‘saling tukar’,
walaupun ada hal prinsip yang membedakan keduanya (Holman, 1981). Kondisi saling-
tukar itu digunakan pula dalam artikel ini. Selain itu, hendaknya dibedakan antara panas
dan suhu, yaitu panas adalah besaran energi (satuannya Joule) sedangkan suhu
merupakan besaran yang menunjukkan derajat atau tinggirendahnya kondisi termal
(satuannya derajat Celsius). Refrigerator adalah mesin yang memanfaatkan konsep

5
pengaliran termal (Sumanto, 1989). Dengan mengisikan pot roast dalam refrigerator
berarti telah terjadi gangguan kesetimbangan termal di dalam refrigerator. Secara garis
besar, sebuah refrigerator dapat dipilah menjadi tiga titik bersuhu berbeda, yaitu ruang
dengan suhu sangat rendah yang umum disebut freezer, ruang dengan suhu agak lebih
‘panas’ dibandingkan freezer disebut ruang refrigerator, dan pot roast adalah tempat
menaruh benda yang hendak didinginkan. Benda pot roast asal-muasalnya dari luar dan
bersuhu ‘tinggi’ sehingga keberadaannya di dalam refrigerator diduga mengganggu
kestabilan setting suhu yang ada di freezer maupun di ruang refrigerator. Artikel
membahas solusi fungsi alih sistem perubahan kesetimbangan suhu dalam freezer
maupun ruang refrigerator, dengan metode transformasi Laplace serta diberikan contoh
aplikasinya.

C. SISTEM TERMAL PADA REFRIGERATOR


Dipandang dari dinamika sistem maka sistem termal adalah sistem yang
menyajikan persamaan diferensial yang merelasikan perpindahan panas dari satu lokasi
ke lokasi lainnya di dalam sistem. Contohnya adalah sebuah refrigerator (kulkas).
Refrigerator beroperasi dengan memindahkan panas dari bagian-dalam dan
mengalirkannya keluar lewat sistem koil menggunakan pompa kompresor dan katup
ekspansi (lihat Gambar 1). Refrigerator umumnya terbangun atas dua bagian terpisah -
saling terisoliris: bagian utama refrigerator dan bagian pendingin (freezer). Bagian itu
didinginkan oleh 5 komponen sistem refrigerator: kompresor, koil penukar panas yang
ada di luar, katup ekspansi, koil penukar panas yang ada di dalam, dan refrigeran.
Kompresor mengompres refrigeran ke dalam koil yang ada di luar. Disini panas yang
dihasilkan dari kompresi menyebar ke sekeliling. Dari koil yang ada di luar refrigerant
disemprotkan lewat katup ekspansi yang menjadikan refrigerant sangat dingin (super-
cool), ke dalam koil yang ada di dalam di bagian pendingin (freezer). Lalu refrigerant
disirkulasi balik ke kompresor. Untuk mendinginkan refrigetor menyeluruh, sebuah kipas
menghembuskan udara dari bagian pendingin (freezer) melalui ventilasi yang dapat diatur
masuk ke dalam bagian refrigerator. Suhu bagian refrigerator dikendalikan oleh
thermostat yang dapat diatur sehingga meregulasi aktivitas kompresor. Suhu dalam

6
freezer dikendalikan oleh udara yang lewat ventilasi yang dapat diatur antara freezer dan
bagian refrigerator.

Pertukaran termal Notasi Bentuk matematik Arah Panas ke freezer Qr2f d 1/Rr2f (θr-θf)
Keluar Aliran udara dari freezer ke refrigerator Qf2r v ω*ρ*σ*θf Keluar Panas dari lingkungan
Qe2r d 1/Re2r (θe-θr) Masuk Panas dari Pot Roast Qp2r d 1/Rp2r (θp-θr) Masuk Aliran udara
dari refrigerator ke freezer Qr2f v ω*ρ*σ*θr Masuk

Jumlah pertukaran panas memberikan persamaan termal berikut :

Crθ r = Qe2r _ d + Qp2r _ d + Qf2r _ v − Qr2f _ d − Qr2f _ v

D. Persamaan Diferensial Ketiga

Persamaan Diferensial Ketiga Komponen Setelah analisis diagram benda-bebas,


selanjutnya persamaan diferensial untuk pertukaran panas dari bagian freezer, bagian
refrigerator, dan pot roast disatukan kembali, dan hasilnya adalah sebagai berikut.

Cfθf = Qe2f _ d + Qr2f _ d + Qr2f _ v − Qf2c _ d − Qf2r _ v

Crθ r = Qe2r _ d + Qp2r _ d + Qf2r _ v − Qr2f _ d − Qr2f _ v

Cpθ p = −Qp2r _ d

7
E. APLIKASI TRANSFORMASI LAPLACE
Fungsi Alih
Bagian ini memanfaatkan transformasi Laplace (Dawkins, P., 2005) untuk
menentukan perubahan suhu dari pot roast, dari bagian refrigerator, dan dari bagian
freezer untuk kondisi suhu awal sebagai berikut.

Terdapat satu set suhu yang akan diasumsikan tetap konstan selama siklus refrigerasi,
yaitu suhu sekitar dan suhu koil freezer, seperti terlihat berikut ini.

F. Transformasi Laplace dari Persamaan yang Terbentuk

Sasarannya adalah mendapatkan ekspresi transformasi Laplace dari masing-masing


variabel yang merepresentasikan suhu dari pot roast, dari bagian refrigerator dan dari bagian
freezer dalam kondisi awalnya. Dari diagram benda-bebas, didapatkan persamaan diferensial
dalam domain waktu sebagai berikut.

8
Ketiga persamaan tersebut bila dibagi oleh masing-masing kapasitansinya, lalu digabung
berdasar koefisien dari masing-masing variabel suhu, didapatkan rumus berikut.

Lakukan transformasi Laplace terhadap persamaan dan susun berdasar masing-masing


theta besar (uppercase), dihasilkan rumus berikut.

Langkah berikutnya adalah memanfaatkan aturan Cramer (Kreyszig, 1986) untuk


menyelesaikan tiga persamaan simultan. Untuk menjaga organisasi matematika substitusikan
koefisien Θf(s), Θr(s), dan Θp(s) menjadi: a11, a12, dan a13 dengan koefisien Θf(s), Θr(s), and
Θp(s) pada persamaan pertama; a21, a22, dan a23 dengan koefisien Θf(s), Θr(s), dan Θp(s) pada
persamaan kedua; a31, a32, dan a33 menjadi koefisien Θf(s), Θr(s), dan Θp(s) pada persamaan
ketiga. Selanjutnya, substitusikan b1, b2, dan b3 ke ruas-kanan dari persamaan pertama, kedua,
dan ketiga. Notasi kompak dihasilkan pada set persamaan berikut.
9
Set persamaan ini dengan mudah dapat diselesaikan menggunakan MATLAB. Disini
dapat diawali dengan pencarian θ dari:

Menggunakan aturan Cramer, masing-masing elemen vektor Θ dapat dituliskan dalam


bentuk sebagai berikut.

10
Karena a31 dan a13 sama dengan nol maka

det(A) = a11(a22.a33 − a23.a32) + a21.a12.a33

Di bidang rekayasa, sering kali analisis sistem memberikan bentuk model matematis yang
terkandung di dalamnya turunan variabel bebas. Persamaan seperti itu umum dikenal dengan
sebutan persamaan diferensial atau lengkapnya persamaan diferensial biasa (ODE = Ordinary
Differential Equation). Mendapatkan solusi sebuah persamaan diferensial dapat dilakukan
dengan memanfaatkan transformasi Laplace yang mengubah domain waktu t ke domain s.
Keseimbangan termal pada sistem refrigerator telah dianalisis sebelumnya dan memberikan
persamaan diferensial untuk tiga komponen refrigerator. Bentuknya cukup rumit sehingga solusi
dalam bentuk fungsi alih serta inversinya telah dilakukan dengan bantuan MATLAB yang
sekaligus memberikan plot kurva pergerakan suhu ketiga komponen. Analisis kurva

11
menunjukkan adanya kenaikan suhu pada ruang-refrigerator sebagai pengaruh adanya panas dari
pot roast. Akan tetapi, suhu dalam freezer tidak nampak dipengaruhi oleh adanya panas dari pot
roast. Hal itu ditunjukkan oleh kurva suhu yang terus mendatar selang waktu 3500 sekon, kecuali
sedikit perubahan tak berarti pada selang waktu sekitar antara 200 sekon hingga 1200 sekon.

12
BAB III

PENUTUP
1. KESIMPULAN
Telah dilakukan penurunan persamaan termal dari sebuah mesin refrigerator
dengan cara mendapatkan fungsi-alih tiga komponen: freezer, ruang-refrigerator, dan pot
roast. Diawali dengan mengurai diagram benda-bebas, analisis, dan eksplorasi dilakukan
dengan bantuan MATLAB. Hasil berupa fungsi-alih ketiga komponen tersebut diplot
dengan memberikan simulasi suhu-masukan berupa sebuah impuls maka dihasilkan
kurva perubahan termal, baik dalam freezer, ruangrefrigerator, dan pot roast. Analisis
kurva menunjukkan adanya kenaikan suhu pada ruangrefrigerator sebagai pengaruh
adanya panas dari pot roast. Akan tetapi, suhu dalam freezer tidak nampak dipengaruhi
oleh adanya panas dari pot roast. Hal itu ditunjukkan oleh kurva suhu yang terus
mendatar selang waktu 3500 sekon, kecuali sedikit perubahan tak berarti pada selang
waktu sekitar antara 200 sekon hingga 1200 sekon.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dawkins, P. 2005. “Differential Equations.” Diakses dari http://tutorial.math.lamar.edu Holman,


J.P. 1981. Heat Transfer. Singapore: McGraw-Hill Inc. Kreyszig, E. 1986. Advanced Engineering
Mathematics. New York, USA: McGraw-Hill Book Co. Sumanto, M.A.1989. Dasar-dasar Mesin
Pendingin. Yogyakarta: Andi Offset.

14

Anda mungkin juga menyukai