Oleh:
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui identitas bengkel pemesinan.
2. Untuk mengetahui kondisi bengkel pemesinan.
3. Untuk mengetahui struktur organisasi bengkel pemesinan.
1
4. Untuk mengetahui tata letak pada bengkel pemesinan.
5. Untuk mengetahui analisis terhadap keselamatan kerja di
bengkel pemesinan.
2
BAB II
DASAR TEORI
3
pengasah semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih
besar, dengan alsin yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas
yang lebih banyak. Jika alsin yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya
lebih efisien dan ekonomis untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan
bengkel komersial. Namun jika pemilikan alsin jumlahnya banyak, biasanya
pemilikan bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis.
Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel semakin
nyata. Alsin dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat digunakan
dengan semestinya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Jika alsin mengalami
kerusakan maka jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran selanjutnya akan
merugikan secara ekonomi.
Jenis bengkel ini biasanya hanya digunakan untuk melakukan perawatan pada
mesin pertanian dan peralatan yang sederhana.
Jenis bengkel ini, selain sebagai tempat perawatan mesin dan alat, biasanya
digunakan untuk lapangan atau field-workshop. Yaitu sebagai pusat perawatan bagi
distributor alat mesin pertanian untuk mendukung pelayanan penjualan.
Jenis bengkel ini bersifat tetap atau permanen yaitu memiliki fasilitas-fasilitas
seperti yang ada pada pabrik produksi skala besar. Fungsi dari bengkel ini sebagai
base-workshop dengan ukuran yang lebih besar daripada bengkel medium scale,
untuk menangani pekerjaan bongkaran atau bongkar pasang, memperbaiki dan
mengganti suku cadang, untuk membuat beberapa bagian mesin dan alat pertanian
yang rusak.
4
2.2 Kondisi Bengkel
5
BAB III
PEMBAHASAN
Mesin bubut berfungsi untuk memotong benda dengan cara diputar. Mesin skrap
berfungsi untuk merubah bentuk serta ukuran benda kerja seperti apa yang
diinginkan, meratakan sebuah bidang datar, tegak maupun bidang miring, membuat
bidang yang bersudut atau bertingkat, serta membuat alur pasak, alur ekor burung
bahkan alur V. Mesin frais berfungsi untuk membuat/menghasilkan satu atau lebih
permukaan benda dengan menggunakan alat pemotong satu atau lebih. Mesin
gerinda berfungsi untuk untuk menghaluskan benda kerja atau untuk mengasah
mempertajam benda seperti pisau, golok dan senjata tajam lainnya. Mesin CNC
berfungsi untuk menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas
konvensional.
Peralatan yang dimiliki oleh Bengkel Pemesinan ini adalah kartel, kunci inggris
yang berfungsi untuk melepas atau mengencangkan mur atau baut dimana ukuran
kunci pas dan ring tidak ada yang sesuai, tetapi kunci ini tidak ditujukan untuk beban
berat, kunci L yang berfungsi untuk membuka baut L dalam keadaan miring, bevel
protector yang banyak dipakai pada gambar arsitektur dan mesin sebelum
perangkat lunak CAD banyak digunakan, gergaji yang berfungsi untuk memotong,
obeng yang berfungsi untuk melepas atau mengencangkan skrup, tang kakak tua
yang berfungsi untuk sebagai pemotong kawat dan kabel, tang kombinasi yang
berfungsi untuk memotong, menjepit dan sebagainya merupakan gabungan dari
fungsi berbagai jenis tang., gunting yang berfungsi untuk memotong, gunting plat
yang berfungsi untuk memotong plat.
6
Perabot bengkel yang dimiliki oleh Bengkel Pemesinan ini adalah sebuah white
board untuk pembelajaran yang bersifat teoritik, 4 buah black board untuk
memasang rincian spesifikasi benda/bahan kerja, sebuah papan pengumuman, 2
tempat sampah masing – masing untuk sampah logam dan non logam, 2 rak untuk
menyimpan alat, 1 lemari simpan alat dan bahan, sebuah kotak PPPK, sebuah kotak
kontak, 6 buah bangku, 1 set meja dosen, sebuah papan untuk menggantung alat
kerja.
7
Gambar 3.3 :Tempat Penyimpanan Alat Kerja
8
3.2 Tata Letak Bengkel Pemesinan
mencuci tangan. Di tepi bengkel sebelah utara terdapat 3 unit mesin frais. Di tepi
bengkel sebelah barat terdapat 2 unit mesin skrap. Di sebelah kanan ruang kepala
laboratorium terdapat 2 unit mesin gerinda. Dan di bagian tengah bengkel dipenuhi
oleh 14 unit mesin bubut.
9
Gambar 3.5 : Denah Ruang Bengkel CNC
10
3.2.3. Instalasi Listrik dan Kebutuhan Daya
Bengkel Pemesinan ini membutuhkan daya 900 volt untuk mesin skrap, 900 volt
untuk mesin frais, 900 volt untuk mesin bubut AM C3, 900 volt untuk mesin
gerinda, 100 ampere untuk mesin CNC, dan 900 volt untuk penerangan.
3.3. Utilitas
Karena bengkel ini merupakan bengkel produksi dan memberlakukan tata letak
mesin berdasarkan fungsi yang meletakkan mesin dengan cara dikelompokkan
berdasarkan jenisnya, sehingga jaringan transportasi pengerjaan benda kerja di
dalam bengkel ini pun dilaksanakan berdasarkan urutan materi pembelajaran. Hal
ini dilakukan untuk mempermudah pengawasan dosen
11
3.3.2 Pengaturan dan Perawatan Jaringan Air
Di dalam bengkel pemesinan ini penggunaan air hanya sebatas untuk keperluan
toilet dan membersihkan diri setelah melakukan praktikum di dalam bengkel,
sehingga kebutuhan air di dalam bengkel sangat sedikit.
Jumlah limbah logam yang sedikit menyebabkan limbah logam yang merupakan
sisa bahan produksi yang tidak terpakai ini tidak dapat didaur ulang. Limbah logam
dikumpulkan agar tidak berbahaya bagi lingkungan sedangkan limbah non logam
dikumpulkan di tempat sampah sebagai tempat pembuangan sementara lalu
diangkut bak truk work shop untuk dibuang di tempat pembuangan akhir.
12
Tabel 1. Prasarana Ruang Pemesinan
No Jenis Rasio Deskripsi
12
Tabel 2. Standar Sarana Pada Area Kerja Bangku.
3. Media pendidikan
1.1. Papan tulis 1 set/area Untuk mendukung
minimum 8 pekerja pada
pelaksanaan kegiatan
knowlead sharing yang
bersifat teoritis.
4. Perlengkapan lain
4.1. Kotak kontak Minimum 1 Untuk mendukung
buah/area operasionalisasi peralatan
yang memerlukan daya
listrik
4.2. Tempat sampah Minimum 1
buah/area
13
Tabel 3. Standar Sarana Pada Ruang Pengukuran Dan Pengujian Logam
3. Media pendidikan
3.1. Papan tulis 1 buah/ruang Untuk mendukung
minimum 4 pekerja pada
pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar
yang bersifat teoritis
4. Perlengkapan lain
4.1. Kotak kontak Minimum 2 Untuk mendukung
buah/ruang operasional peralatan
yang memerlukan daya
listrik.
4.2. Tempat sampah Minimum 1
buah/ruang
14
Tabel 4. Standar Sarana Pada Area Kerja Mesin Bubut.
2. Peralatan
2.1. Peralatan untuk 1 set/area Untuk minimum 8 pekerja
pekerjaan didik pada pekerjaan
pembubutan logam membubut logam, pembuatan
ulir luar dan dalam.
3. Media pendidikan
3.1. Papan tulis 1 buah/ruang Untuk mendukung minimum 8
pekerja pada pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar
yang bersifat teoritis
4. Perlengkapan lain
4.1. Kotak kontak Minimum 4 Untuk mendukung
buah/ruang Operasionalisasi peralatan
yang memerlukan daya
listrik.
4.2. Tempat sampah Minimum 1
buah/ruang
15
Tabel 5. Standar Sarana Pada Area Kerja Mesin Frais
16
3.4 Konsep Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik, sosial, dan psikologis.
2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya
selektif mungkin.
18
3. Agar semua hasil produksi di pelihara keamanannya.
4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai.
5. Agar meningkatnya kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan
atas kondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
19
1. Keselamatan Kerja Bagi Operator
• Jangan menggunakan jam tangan, cincin dan lain-lain saat
mengoperasikan mesin.
• Jangan menyimpan alat-alat yang runcing atau tajam di dalam saku
pakaian kerja.
• Jangan mencuci tangan di dalam coolant (bak cairan pendingin).
• Jangan menghilangkan serbuk atau geram dengan menggunakan tangan
telanjang.
• Jangan melakukan mengangkat perlengkapan-perlengkanan atau benda
kerja yang berat dengan tangan
• Jangan menyentuh plat cekap yang sedang berputar, atau benda kerja
yang sedang dikerjakan
20
Peralatan Keselamatan Kerja
Ada berbagai alat keamanan diri yang harus digunakan dalam sebuah pekerjaan
atau sebuah situasi untuk melindungi pekerja dari dampak negatif pekerjaannya,
berikut alat-alat perlindungan diri yang dibutuhkan :
No. Nama APD Gambar Fungsi
Sepatu melindungi kaki dari
jatuhnya barang berat
maupun hantaran listrik
yang akan menyambar
kita apabila kaki
terkontak langsung ke
tanah.
Masker melindungi pernafasan
(penutup dari zat-zat berbahasa
hidung) yang dapat terhirup
melalui hidung.
21
Kaca mata melindungi mata dari
percikan api maupun zat
cair berbahaya.
22
melayaninya harus diberi pelindung dan dipasang sedemikian rupa sehingga tidak
membahayakan. Pasal 10 ayat (3) bahwa, ruangan diantara pesawat atau mesin
perkakas harus cukup lebar dan bebas dari benda-benda yang dapat merintangi
dan menimbulkan bahaya terhadap pekerja yang melayaninya dan lalu lintas.
Pasal 10 ayat (4), bahwa pesawat dan mesin perkakas yang karena akibat
perputaran yang sangat tinggi mungkin dapat pecah beterbangan harus dilindungi
dengan baik, serta kecepatan putarannya tidak boleh melebihi batas kecepatan
aman yang telah ditentukan untuk pesawat tersebut. Pasal 10 ayat (5), bahwa
masing-masing mesin perkakas yang digerakan oleh pesawat secara sentral, harus
dapat dihentikan secara sendiri. Pasal 10 ayat (6), bahwa apabila sesuatu pesawat
atau mesin perkakas perlu dijalankan untuk percobaan atau hal- hal lain yang
bersifat sementara dengan tidak memakai alat pelindung maka pada tempat yang
mereka terlihat harus dipasang rambu-rambu tanda bahaya yang jelas
23
BAB IV
PENUTUP
24
25