NAMA : M.SYAIFUDDIN
NIM : 201511011
PROGRAM STUDI : TEKNIK MESIN
PENGARUH VARIASI KECEPATAN PUTARAN MESIN BUBUT TERHADAP
KEAUSAN PADA ALAT POTONG PAHAT HSS
TIPE BOHLER MO 1/2X4
Oleh:
Sang Putu Fitrah Dewangga1, Ny. Pasek Nugraha2, Kd. Rihendra Dantes3
This research was conducted to determine how the influence of comparison cuting tools the rounds
Rpm Turning Mechine speed is varied. This study uses cutting tools HSS Bohler Mo with the size 1/2x4.
specimens used for this study is iron diameter 20 mm X 100 mm 3 much, diameter Aluminium 20 mm X
100 mm 3 much , wood berdiameter 20 mm dengan long 10 cm 3 much. materilals each
Turning specimens with round Rpm which will obviously vary 330 Rpm, 650 Rpm , 950 Rpm. The flank
wear measured by calipers and microscope.
From this research it is known that varying the rotational speed turning mechine shows that
Cutting tools HSS Tipe Bohler Mo 1/2X4, the turning process shows that materials, on varying the rotational
speed differences result lathe turning. There is no interaction on test specimens and varying the rotational
speed lathe.
In turning specimens of iron, aluminum, wood round lathe shows the tool wear is relatively small at
the highest rotation lathe Rpm 950 The highest increase tool wear iron 0,19mm; aluminium 0,04; wood
0,01mm.
Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian
pembubutan spesimen ini dimana
masing masing spesimen akan
dilakukan pembubutan poros
bertingkat dan pengasahan pahat.
Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut : Gambar 2. Pahat hasil proses
pembubutan Spesimen
a. Pahat potong yang digunakan Dalam
penelitian ini adalah dari jenis HSS b. Bersihkan pahat dari adanya kotoran
Tipe BOHLER MO 1/2x4, dengan beram.
ukuran sudut yang telah ditentukan c. Lalu Ukur keausan Tepi Pahat (VB)
yakni sudut potong total 80º, sudut dengan cara melihat dengan
potong sisi samping (side cutting adge menggunakan mikroskop, dimana
angle) 12º, sudut bebas tatal (side rake bidang mata potong diatur sehingga
angle) 20º , sudut bebas muka (front tegak lurus sumbu optic. Panjang
clearance angle) 8º dan sudut bebas keausan diketahui dengan mengukur
samping (side clearance angle)10º. panjang VB (mm), yaitu jarak antara
b. Seting putaran Mesin dengan putaran mata potong sebelum terjai keausan
mesin yang ditentukan yakni Rpm 330, hingga garis rata-rata keausan pada
Rpm 650, Rpm 950. Dan kedalaman bidang utama. Jangka sorong
pemakannya 2 mm digunakan untuk mengukur panjang VB
c. Benda kerja poros bertingkat dengan (mm)
diameter pertama 20 mm, diameter
kedua 16 mm, diameter ketiga 12 mm Foto Permukaan Keausan Tepi Pahat
dan panjang 100 mm. a. Siapkan pahat hasil pembubutan
spesimen, lalu letakan pada tempat
Pengumpulan Data pengamatan media yang terbawah
Sesuai Dengan metode bagian lensa mikroskop.
eksperimen, teknik yang dilakukan untuk
mengumpulan data yaitu melakukan b. Kemudian amati perubahan fisik
serangkaian pengujian pada objek yang keausan pahat yang terjadi pada hasil
diteliti untuk mendapatkan data yang pembubutan.
diperlukan sebagai bahan perhitungan.
Adapun teknik pengumpulan data pada c. Pahat hasil pembubutan yang
masing-masing pengujian yang dilakukan mengalami perubahan fisik keausan
difoto menggunakan kamera digital
Pada proses pembubutan dengan bantuan mikroskop untuk
berlangsung pahat akan mengalami dua memperjelas hasil pengamatan,
macam keausan tepi dan kawah, tetapi kemudian dibandingakan dengan
pada penelitian ini yang diteliti yaitu setiap pahat lainya.
keausan tepi saja maka jenis keausan yang
diamati adalah keausan tepi pahat. d. Pahat yang sudah diambil gambar
Pengujian ini dilakukan berdasarkan mikrografinya kemudian dianalisis
prosedur pengujian sebagai berikut: berdasarkan pola Keausan Tepi (VB)
a. Mempersiapkan pahat yang telah yang terjadi
digunakan dan jangka sorong untuk
mengukur pahat setelah proses bubut
Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Vol : 7 No : 1 tahun 2017