Anda di halaman 1dari 17

BAHAN AJAR

MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK MESIN –


FABRIKASI LOGAM
I. KOMPETENSI INTI
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Dasar-dasar Teknik Mesin pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI.4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Dasar-dasar Teknik Mesin. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

II. KOMPETENSI DASAR


3.9 Menjelaskan teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam
4.9 Melakukan teknik pengerjaan pembentukan dan fabrikasi logam

III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK)


3.9.1 Memahami konsep dasar pembentukan logam
3.9.2 Menyebutkan macam- macam peralatan yang digunakan dalam pembentukan
logam
3.9.3 Menjelaskan prosedur dari macam-macam teknik pembentukan logam
4.9.1 Mempersiapkan prosedur pembentukan logam sesuai dengan tujuan pengerjaan
4.9.2 Menggunakan peralatan pembentukan logam sesuai fungsinya

Pekerjaan Dasar Teknik Mesin | 1


Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 2

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


Indikator 3.9.1

1. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat menjelaskan
tujuan proses pembentukan logam dengan benar
2. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat membedakan 2
jenis pengerjaan logam (pengerjaan panas dan pengerjaan dingin)
3. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat menyebutkan
macam-macam proses pembentukan logam dengan benar (pengerjaan panas
dan pengerjaan dingin)
Indikator 3.9.2

4. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat menyebutkan
macam-macam peralatan pembentukan logam dengan benar
5. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat memahami
fungsi dari macam-macam peralatan pembentukan logam dengan benar
Indikator 3.9.3

6. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat memaparkan
langkah-langkah beberapa pengerjaan logam dengan benar
7. Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi peserta didik dapat memilih jenis
pengerjaan logam sesuai tujuan pembentukan logam dengan benar

Aspek Keterampilan
Indikator 4.9.1

8. Melalui kegiatan berdiskusi dan unjuk kerja peserta didik dapat


mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan ketika pengerjaan logam
dengan benar
9. Melalui kegiatan berdiskusi dan unjuk kerja peserta didik dapat melakukan
langkah-langkah kerja pengerjaan logam dengan benar
Indikator 4.9.2

10. Melalui kegiatan unjuk kerja peserta didik dapat menerapkan cara
penggunaan perlalatan pengerjaan logam dengan benar
11. Melalui kegiatan berdiskusi dan unjuk kerja peserta didik dapat menyimpan
(merawat) perlalatan pengerjaan logam sesuai SOP (praktek)
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 3

V. MATERI

A. Konsep Dasar Proses Pengerjaan Logam


Metal working adalah seni mengolah logam unuk membuat struktur atau suku
cadang mesin. Isilah metal working mencakup pengerjan yang luas, mulai dari kapal-
kapal besar, jembatan-jembatan, dan kilang minyak atau pengeboran sampai
pembuatan instrumen dan perhiasan yang rapuh. Sebagai akibatnya, metal working
mencakup banyak keahlian dan penggunaan berbagai macam peralatan.

B. Macam-Macam Proses Pengerjaan Logam


Guna membentuk logam menjadi bentuk yang lebih bermanfaat, biasanya
dibutuhkan proses pengerjaan mekanik dimana logam tersebut akan mengalami
deformasi plastik dan perubahan bentuk. Perubahan bentuk suatu logam dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu pengerjaan Panas dan Pengerjaan Dingin.

Pengerjaan Panas
Pada proses ini hanya memerlukam daya deformasi yang rendah dan perubahan
sifat mekanik yang terjadi juga kecil. Pengerjaan panas logam dilakukan diatas suhu
rekristalisasi atau di atas daerah pengerasan kerja. Pada waktu proses pengerjaan panas
berlangsung, logam berada dalam keadaan plastik dan mudah di bentuk oleh tekanan.
Proses ini juga mempunyai keuntungan-keuntungan antara lain:
a) Porositas dalam logam dapat dikurangi
b) Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam logam
c) Butir yang kasar dan berbentuk kolom diperhalus
d) Sifat-sifat fisik meningkat
e) Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk logam dalam keadaan
plastik lebih rendah.
Namun demikian, pada proses pengerjaan ini juga ada kerugiannya, yaitu pada suhu
yang tinggi terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan logam sehingga
penyelesaian permukaan tidak bagus. Hal itu akan berakibat pada toleransi dari benda
tersebut menjadi tidak ketat. Proses pengerjaan panas logam ini ada bermacam-macam,
antara lain:

a. Pengerolan (Rolling)
Batangan baja yang membara, diubah bentuknya menjadi produk berguna melalui
pengerolan.
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 4

Gambar 9.1 Proses Rolling

Salah satu akibat dari proses dari pengolahan adalah penghalusan butir yang
disebabkan rekristalisasi. Struktur yang kasar, kembali menjadi struktur memanjang
akibat pengaruh penggilingan. Pada proses pengerolan suatu logam, ketebalan logam
mengalami deformasi terbanyak. Adapun lebarnya hanya bertambah sedikit. Pada
operasi pengerolan, keseragaman suhu sangat penting karena berpengaruh pada aliran
logam dan plastisitas. Proses pengerjaan panas dengan pengerolan ini biasanya
digunakan untuk membuat rel, bentuk profil, pelat, dan batang.

Gambar 9.2 Proses Perubahan Struktur Material Akibat Rolling

b. Penempaan (Forging)
Proses penempaan ini ada berbagai jenis, di antaranya penempaan palu, penempaan
timpa, penempaan upset, penempaan tekan, dan penempaan rol. Salah satu akibat dari
proses pengolahan adalah penghalusan butir yang disebabkan rekristalisasi. Struktur
yang kasar, kembali menjadi struktur memanjang akibat pengaruh penggilingan.

Gambar 9.3 Forging


Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 5

Pengerjaan Dingin (Kerja Pelat)


A. Pengukuran dan Penandaan Benda Kerja
Seperti halnya bekerja dengan menggunakan
perkakas tangan padakerja bangku, urutan kerja pada kerja
pelat juga dimulai dengan melalukan proses pengukuran
dan penggoresan benda kerja. Material yang biasa
dipakaidalam kerja pelat biasanya adalah pelat dengan
ketebalan 0,5 mm sampai 1,2 mm. Sedangkan jenis bahan
yang dipakai umumnya adalah pelat galvanis, pelat baja
hitam, pelat putih, pelat aluminium ataupun pelat tembaga. Berbeda dengan kerja
bangku, alat ukur yang dipakai pada kerja pelatbiasanya meliputi mistar baja, mistar
lipat dan mistar gulung. Hal ini dikarenakan ukuran material bahan pelat yang dipakai
lebih lebar dan panjang dibandingkan dengan ukuran benda kerja pada kerja bangku.
Penandaan pada benda kerja dapat dilakukan dengan dua alat, yaitu
a. Penandaan dengan Penggores
Penggoresan ialah penggambaran atau lukisan garis-garis pola penggarapan pada
benda kerja yang akan digarap. Sebelum melakukan proses penggunting atau
penggergajian benda kerja ditandai terlebih dahulu dengan penggores. Penggores
umumnya berbentuk batang silindris yang bagian ujungnya diruncingkan. Penggores
dibuat dari bahan baja perkakas dengan syarat harus lebih keras dari benda kerja yang
dikerjakan supaya dapat meninggalkan bekas goresan pada permukaan benda kerja.
Model penggores bermacam-macam antara lain model ujung tunggal dan model ujung
ganda, ada yang berujung tetap dan ada yang ujungnya dapat diganti.

Gambar 9.4 Proses Menggores


Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 6

b. Penandaan dengan Penitik


 Permukaan benda kerja digores dengan penandaan garis
silang
 Untuk kelurusan penarikan garis pergunakanlah siku pelurus
atau mistar baja dengan menggunakan tepi sebagai patokan.
 Titik pusat lingkaran adalah titik temu kedua garis yang
saling bersilang.
 Pergunakan penitik yang bersudut 60°, dipegang dengan
tangan kiri berdiri tegak lurus dengan bidang permukaan benda
 Jika ujung penitik sudah tepat pada titik pertemuan garis
silang, maka barulah pangkal penitik di pukul ringan memakai
palu konde
 Setelah dilakukan penitikan, periksalah hasil lubang yang terbentuk.

B. Menggunting
Menggunting adalah proses pemisahan benda kerja menjadi 2 bagian dengan
cara penyayatan dimana beban geser (tekanan sayatan) melebihi kemampuan geser
benda kerja. Terdapat bermacam-macam gunting yang dapat digunakan antara lain

Gunting Tangan lurus merupakan gunting yang biasa dipakai


untuk
penyayatan lurus pendek dan lengkungan ringan. Pada
pengguntingan lurus, gunting harus selalu dipegang sedemikian
rupa sehingga garis goresan senantiasa dapat diamati.

Gunting Lembaran digunakan untuk penyayatan panjang pada


lembaran. Tuas tangan yang tertekuk keatas mencegah sentuhan
lembaran pelat.

Gunting kanan digunakan untuk menggunting pola


lingkaran/radius
dengan arah dari kiri ke kanan.

Gunting kiri digunakan untuk menggunting pola lingkaran/radius


dengan arah dari kanan ke kiri.
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 7

Gunting Universal model daun guntingnya runcing biasanya


digunakan untuk penyayatan liku, pola dan sablon.

C. Menggergaji
Menggergaji adalah proses menceraikan atau memisahkan benda kerja dengan
cara penyayatan memakai daun gergaji. Peralatan utama dalam kegiatan menggergaji
dalam kerja bangku adalah gergaji tangan (Hack saw). Gergaji tangan terdiri dari
bingkai (sengkang) untuk pembentangan daun gergaji, tangkai (gagang) untuk
pegangan, daun gergaji sebagai pemotong, dan mur/baut pengencang untuk
menegangkan daun gergaji.

Gambar 9.5 Bagian Gergaji

Cara Menggergaji
a. Menjepit benda kerja pada ragum
b. Daun gergaji dijepit pada sengkang secara tegang dengan menggunakan kaitan
pemegang yang bercelah.
c. Arah muka gigi daun gergaji menghadap kearah tumbukan.
d. Memegang gergaji tangan
Peganglah sengkang gergaji dengan kuat dan gerakan potong ke arah depan.
Peganglah gagang gergaji untuk menarik kebelakang dan mendorong kedepan
untuk mengendalikan gergaji agar tetap stabil.
e. Posisi siap memotong Tumpuan kaki harus kuat dimana posisi badan miring
kearah ragum 30° dan kaki kebelakang 60° dengan posisi ragum agar kaki
mampu
menahan tekanan akibat gerakan badan dan tangan pada waktu proses
pemotongan.
f. Gerakan potong gergaji tangan
Gerakan potong/maju
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 8

Gerakan gergaji tangan kedepan disertai dorongan maju dengan kecepatan tetap
dan tekanan rata yang kuat untuk memotong kedua bidang benda kerja.
Gerakan bebas/kebelakang
Gerakan gergaji tangan kebelakang adalah gerakan bebas atau gerakan
mengeluarkan serpihan logam yang masih tertinggal pada mata gergaji.

Gambar 9.6 Proses Menggergaji 1

Gambar 9.7 Proses Menggergaji 2

D. Menekuk

Gambar 9.8 Proses Penekukkan Pelat

Menekuk adalah proses membuat benda kerja lurus menjadi bengkok dengan
jalan pemberian gaya terhadap benda tersebut. Pada saat proses pembengkokan, serat
benda kerja yang terletak disebelah luar diregangkan atau diperpanjang, kemudian
bagian dalam dimampatkan atau diperpendek. Hanya serat-serat yang terletak dibagian
tengah tetap memiliki panjang atau ukuran semula tidak diregangkan atau
dimampatkan. Bagian ini disebut serat netral atau sumbu lenturan. Penekukan pada
proses pengerjaan dingin biasanya untuk material yang berbahan lunak. Benda kerja
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 9

dapat langsung di tekuk atau dibengkokkan dengan pemukulan memakai palu, tang
jepit, dan mesin tekuk manual. Macam-macam penekukkan pelat dengan beberapa alat
bantu dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Penekukan langsung di jepit ragum

Penekukan profil dengan palu kayu

Penekukkan plat diantara dua catok jepitan

Penekukan didalam sebuah ragum dengan pertolongan


sebuah sisipan. Penekukan sebuah sayap, pembalikan
dan penekukan akhir.

Penekukan sebuah sengkang ganda dengan bantuan


dua buah balok penekukan.

Penekukan lingkaran pelat bertumpu pada poros pejal

Penekukan sebuah simpul kawat dengan tang bundar dan


dijepit dengan ragum.

Penekukan pelat menggubnakan landasan tasso dapat dibedakan menjadi 2,


yaitu penekukkan keluar dan penekukkan kedalam.
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 10

Penekukkan Keluar

Gambar 9.9 Proses Penekukkan Pelat Keluar

Tepi pelat diregangkan keluar. Pertama-tama penekukan awal sepanjang garis goresan
pada tepi pelat dengan pukulan palu ringan, kemudian hasil tekukan tersebut
diregangkan dalam beberapa putaran terus menerus sampai tepi pelat yang ditegakkan
mencapai sudut yang dikehendaki.

Penekukkan Kedalam

Gambar 9.10 Proses Penekukkan Plat Kedalam

Tepi pelat dimampatkan kedalam. Pertama-tama dilakukan penekukan awal. Tepi pelat
yang dihasilkan dari penekukan dicegah jangan sampai penyok didalam pemampatan
selanjutnya. Penekukan pelat dilakukan beberapa putaran sampai mencapai sudut yang
dikehendaki.
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 11

VI. EVALUASI

Lembar Kerja Soal Essay

Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Teknik Mesin


Materi Pokok : Fabrikasi Logam
Kelas/Semester : X/2
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Alokasi Waktu : 35 menit
Jumlah Soal : 20 butir
Nama/No. Absen :

Kerjakan pilihan ganda dibawah ini secara mandiri!


1. Merubah logam kedalam/menjadi bentuk/wujud lain sesuai dengan keguaan
benda disebut....
a. Proses Pengecoran
b. Proses Penggerindaan
c. Proses Fabrikasi logam
d. Proses Perlakuan Panas
e. Proses Pelengkungan logam

2. Proses merubah logam kedalam bentuk lain (tanpa pelelehan) dengan bantuan
panas dinamakan....
a. Proses perlakuan panas
b. Proses pembentukan dingin
c. Proses Pengecoran
d. Proses pembentukan panas
e. Proses pengguntingan

3. Rolling dan Forging merupakan contoh fabrikasi logam dengan klasifikasi


pembentukan....
a. Panas
b. Sedang
c. Dingin
d. Penekukkan
e. Penempaan

4. Pengerjaan logam yang dilakukan di atas suhu rekristalisasi atau di atas daerah
pengerasan kerja dinamakan....
a. Penempaan
b. Sedang
c. Pengerjaan Dingin
d. Penekukkan
e. Pengerjaan Panas
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 12

5. Dibawah ini yang bukan termasuk kegiatan pengerjaan dingin adalah....


a. Rolling
b. Pengguntingan
c. Penggergajian
d. Penekukkan logam lunak
e. Penandaan

6. Gambar dibawah ini dinamakan proses?

a. Penempaan
b. Rolling
c. Forging
d. Penekukkan
e. Pengecoran

7. Dibawah ini yang bukan merupakan fungsi dari penggores adalah


a. Memberikan tanda
b. Menggambar garis
c. Pengganti pensil
d. Menitik
e. Menggores sudut

8. Kepala palu dibawah ini sering disebut dengan...

a. Palu Pelipat
b. Palu Silang
c. Palu Peregang
d. Palu Kepala Bulat
e. Palu Keling

9. Gambar kepala baut min (–) ditunjukka oleh gambar huruf....

a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 13

10. Peralatan dibawah ini yang tidak dibutuhkan saat proses pengguntingan pelat
adalah...
a. Penggores
b. Penggaris
c. Gunting Plat
d. Pisau Pahat
e. Landasan

11. Melakukian pekerjaan mnggores permukaan besi/pelat sebelum proses


pengerjaan lanjut dapat dilakukan menggunakan....
a. Pensil
b. Penggores
c. Ballpoint
d. Penitik
e. Kapur Tulis

12. Dibawah ini yang bukan termasuk cara menekuk plat secara manual adalah...
a. menggunakan palu kayu
b. menggunakan ragum
c. menggunakan catok jepitan
d. menggunakan bantuan balok penekuk
e. menggunakan bantuan mesin penekuk plat

13. Perakitan benda yang menggunakan bantuan mur dan baut disebut...
a. Perakitan Permanen
b. Perakitan Semi Permanen
c. Perakitan Bongkar Pasang
d. Perakitan Tetap
e. Perakitan.Rivet

14. Gambar disamping merupakan contoh


pekerjaan fabrikasi logam yangdinamakan....
a. Penempaan
b. Rolling
c. Forging
d. Penekukkan
e. Pengecoran

15. 1. Penghalusan butir yang disebabkan rekristalisasi.


2. Struktur yang kasar, kembali menjadi struktur memanjang akibat pengaruh
penggilingan.
Dua pernyataan diatasmerupakan ciri-ciri dari proses pengerjaan
a. Penempaan
b. Rolling
c. Forging
d. Penekukkan
e. Pengecoran
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 14

16. Gambar dibawah ini menunjukkan proses penekukan logam dengan cara….

a. Penekukan profil dengan palu kayu


b. Penekukan langsug dijepit ragum
c. Penekukan plat diantara dua catok jepitan
d. Penekukan sangkang ganda
e. Penekukan miring

17. Berikut ini jenis-jenis gunting yang dapat digunakan untuk menggunting benda
kerja plat logam, kecuali….
a. Gunting Tangan Lurus
b. Gunting Lembaran
c. Gunting Kanan
d. Gunting Biasa
e. Gunting Kiri

18. Dalam gambar disamping ini, proses penekukan dilakukan dengan


menggunakan alat….
a. Palu ringan
b. Palu pelipat
c. Palu silang
d. Palu keling
e. Palu bundar

19. Proses penekukan logam dengan menggunakan palu dan ragum adalah salah
satu metode fabrikasi logan dengan proses….
a. Perlakuan panas
b. Pengecoran
c. Perlakuan dingin
d. Mengerol
e. Melipat

20. Bagian berserat dan terletak ditengah tetap yang memiliki Panjang atau ukuran
semula tidak dapat direnggangkan atau dimampatkan, disebut dengan….
a. Serat logam
b. Serat netral
c. Serat penghubung
d. Serat lentur logam
e. Serat tengah besi
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 15

SMK Mata Pelajaran: Pekerjaan Dasar Teknik Mesin Nama:


Komp. Keahlian: Tanggal:
Teknik Pemesinan
Judul: Pemotongan Plat
Tingkat: X (Sepuluh)/ Waktu:
2

A. TUJUAN PRAKTIKUM:
- Agar siswa terampil dalam:
a. Menggunakan peralatan pengerjaan dingin
(Pengguntingan)

B. PERLENGKAPAN/BAHAN/ALAT:
1. Plat 80 x 80 cm
2. ...........................
3. ...........................
4. ...........................
5. ...........................
6. ...........................

C. LANGKAH KERJA:

1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
5. ...............................

D. TINDAKAN KESELAMATAN KERJA


Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 16

E. GAMBAR JOBSHEET
Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 17

VII. DAFTAR RUJUKAN

Setyobudi, Agung. 2013. Teknologi Mekanik untuk Peserta didik SMK kelas X Hal.
158-172. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sumbodo, Wirawan. 2008. Teknik Produksi Mesin Industri Hal 39-42. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sunyoto, dkk,. 2008. Teknik Mesin Industri Hal 21-22. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Widarto. 2008. Teknik Pemesinan Hal 42-43. Jakarta: Direktorat Pembinaan


Sekolah

Anda mungkin juga menyukai