Anda di halaman 1dari 7

1

FAKULTAS TEKNIK Laboratorium Sheet


UNIVERSITAS NEGERI PADANG Jurusan : Teknik Mesin

Praktikum Fenomena Dasar Mesin Judul : Uji Tekuk


Kode : MTP/ FDM/01/14 Waktu : 4 X 60 Menit

A. TUJUAN
Dengan melaksanakan pengujian ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mahasiswa dapat menganalisis hubungan beban kritis terhadap panjang
dan diameter batang.
2. Mahasiswa dapat menganalisis besar beban kritis untuk setiap jenis bahan.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Satu unit alat uji tekuk.
2. 5 batangan baja, 3 batangan aluminium dan 2 batangan kuningan.
3. Massa pemberat dan perlengkapannya.
4. Mistar baja dan jangka sorong.

C. TEORI SINGKAT
Suatu kolom (batang panjang), kecil dan lurus yang dibebani beban tekan
murni oleh gaya (p) yang bekerja sepanjang sumbu batang akan memendek menurut
hokum Hooke. Jika beban P dinaikkan mendekati harga kritis yang dinyatakan
dengan Fk, maka setiap kebengkokkan kecil dari batang atau sedikit pergeseran
beban atau tumpuan menyebabkan batang rubuh karena tekuk. Hubungan antara
beban kritis dengan beban kolom dan geometri dikembangkan berdasarkan gambar
dibawah ini.
2

p p p p

1/4 A
0,707

L 1/2 L L A
1/4
B

(A) (B) (C) (D)

a = kedua ujung dijepit engsel, n = 1


b = kedua ujung dijepit, n = 0,5
c = satu ujung bebas, satu ujung dijepit, n = 2
d = satu ujung engsel, satu ujung dijepit, n = 0,707
beban kritis adalah:
2 . .
=
2
Keterangan:
FK = beban kritis (N)
E = modulus elastis (N/ 2 )
I = momen inersia (4 )
L = panjang batang (M)
E baja = 180 Gpa
E kuningan = 118 Gpa
Untuk kondisi tumpuan batang seperti di atas maka persamaan terjadi:
2 .. 2 .. 2 ..
(a) = 2 = 2 =
1 2

2 .. 2 .. 42 ..
(b) = 2 = 2 =
(0,5) 2

2 .. 2 .. 2 ..
(c) = 2 = 2 =
2 42

2 .. 2 .. 22 ..
(d) = 2 = 2 =
(0,7071) 2
3

Secara umum persamaannya adalah :


2 . .
=
2
Dimana C adalah konstan kondisi ujung yang harganya tergantung dari jenis
tumpuan, yaitu 1, 4, , 2. Dalam praktek harga C ini biasanya maksimal 1,2.

D. PROSEDUR PENGERJAAN
1. Pilih jenis batangan bahan yang akan di uji.
2. Ukur panjang dan diameternya dan catat dalam table yang telah disediakan.
3. Pasang batang pada alat uji tekuk dan kunci tumpuan dengan kuat.
4. Gantungkan massa pemberat pada bagian bawah pada alat uji.
5. Tambahkan beban secara bertahap sampai bahan uji mengalami tekuk
sekitar 10 mm.
6. Catat massa pemberat yang mengakibatkan bahan uji mengalami tekuk
pada table.

E. TABULASI DATA
Agar memudahkan dalam menganalisis, data-data percobaan dimasukkan
kedalam tabel berikut:
Panjang Diameter Beban Kritis Fk (N)
No Jenis Bahan
L (m) D (mm) Praktek Teori
1 1,0 0,0060 1,32 499
2 0,963 0,0063 1,42 538
3 Baja 0,925 0,0063 1,56 584
4 0,901 0,0060 1,47 615
5 0,805 0,0063 2,30 771
6 0,800 0,0050 0,46 199
Kuningan
7 0,397 0,0040 0,41 198
8 1,00 0,0062 0,63 180
9 Aluminium 0,99 0,0090 0,70 816
10 0,80 0,0060 0,73 319
4

F. ANALISIS DATA
a. Batangan baja
- = 21 1010 2
- = 1
- = 6 103
- = 1,2
.4 3,14 (6 103 )4
- = = = 6.35 1011 4
64 64

.2 1,2 (3,14)2 21 1010 2 6.35 1011 4


- = 2
= 12
= 499 N

b. Batangan kuningan
- = 9 1010 2
- = 1
- = 6 103
- = 1,2
.4 3,14 (6 103 )4
- = = = 3.06 1011 4
64 64

.2 1,2 (3,14)2 9 1010 2 3.06 1011 4


- = 2
=
12
= 51.07 N

c. Batangan aluminium
- = 7 1010 2
- = 1
- = 6 103
- = 1,2
.4 3,14 (6 103 )4
- = = = 8.23 1011 4
64 64

.2 1,2 (3,14)2 7 1010 2 8.23 1011 4


- = 2
= 12
= 106.6 N
5

G. INTERPRESTASI DATA
Perbedaan hasil praktikum yang dilakukan dapat disebabkan oleh
beberapa factor yaitu:
1. Adanya pemberian beban kejut pada benda uji, sehingga dilakukan
pengulangan kembali. Hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap kekuatan
suatu bahan uji.
2. Bahan uji suatu material yang digunakan sudah tidak efisiensi lagi, Karena
terlalu sering digunakan untuk pengujian.
3. Pengamatan bahan ukur dan pengambilan data dilakukan oleh orang yang
berbeda.

H. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dan analisa maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Beban kritis tergantung pada panjang batang suatu bahan uji atau
berbanding terbalik dengan panjang batang, semakin panjang suatu batang
maka beban kritisnya semakin kecil dan sebaliknya. Berdasarkan diameter
batang, semakin besar diameter batang, maka akan semakin besar beban yang
mampu ditahan.

I. SARAN
1. Untuk menghasilkan hasil percobaan yang akurat maka batang yang sudah
dipakai untuk percobaan sebelumnya tidak digunakan lagi, tetapi
menggunakan bahan uji yang baru. Namun tidaklah berpengaruh terlalu
besar jika bahan uji mempunyai tingkat elastisitas yang tinggi.
2. Hendaknya titik acuan untuk ukuran pada alat uji tekuk diberikan dengan
jelas agar data yang diambil lebih akurat.
3. Berikanlah beban secara bertahap dan hati-hati, sehingga akan mengurangi
resiko kecelakaan kerja.
6

J. LAMPIRAN

Grafik Perbandingan Beban Kritis Pada


Diameter Bahan Yang Berbeda Dengan Bahan
Yang Sama (Baja)
900
800
771
700
600 615
Beban kritis

584
538
500 499
400
300
200
100
0
0.006 0.0063 0.0063 0.006 0.0063

Series 1

Diameter

Grafik Perbandingan Beban Kritis Pada Diameter


Bahan Yang Berbeda Dengan Bahan Yang Sama
(kuningan)
90
84
80

70

60
Beban kritis

50 51

Column1
40

30

20

10

0
0.005 0.004

Diameter
7

Grafik Perbandingan Beban Kritis Pada Diameter


Bahan Yang Berbeda Dengan Bahan Yang Sama
(kuningan)
300

272
250
Beban kritis

200

150
Column1

100 106

60
50

0
0.0064 0.0062 0.009

Diameter

Anda mungkin juga menyukai