A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menganalisis hubungan beban kritis terhadap panjang
dan diameter batang.
2. Mahasiswa dapat menganalisis besar beban kritis untuk setiap jenis bahan.
B. PERALATAN
1. Satu unit alat uji tekuk
2. Batangan baja, kuningan, tembaga, alumunium
3. Massa pemberat
C. TEORI DASAR
Suatu kolom (batang panjang), kecil dan lurus yang dibebani beban tekan
murni oleh gaya P yang bekerja sepanjang sumbu batang akan memendek
menurut hokum Hooke. Jika beban P dinaikkan mendekati harga kritis yang
dinyatakan dengan Fk, maka setiap kebengkokan kecil dari batang, atau sedikit
pergeseran beban atau tumpuan menyebabkan batang rubuh karena tekuk.
1/4
A
0,707
L 1/2 L L
A
B
1/4
(A) ( B) ( C) ( D)
n 2. E . I
Fk=
nl 2
π 2 . E . I π 2 . E . I 2 π 2. E . I
( d ) FK = = =
n . l2 (0,707 l)2 l2
Seca umum persamaannya adalah :
Cπ 2. E . I
FK =
l2
Dimana C adalah konstanta kondisi ujung yang harganya tergantung dari jenis
tumpuan yaitu 1,4,1/4, dan 2. Dalam praktek harga C ini biasanya maksimal 1,2.
D. LANGKAH KERJA
1. Pilih jenis batangan bahan yang akan diuji
2. Ukur panjang dan diameternya dan catat dalam table yang telah
disediakan
3. Pasang batang pada alat uji tekuk dan kunci tumpuan dengan kuat
4. Gantungkan massa pemberat pada bagian bawah pada alat uji
5. Tambahkan beban secara bertahap, sampai bahan uji mengalami tekuk
sekitar 10 mm
6. Catat massa pemberat yang mengakibatkan bahan uji mengalami tekuk
pada table.
TABEL HASIL PENGUJIAN
E. ANALISIS DATA
a. Analisa Bahan Aluminium
1. Percobaan I
Diket :
L = 100 cm = 1 m
d = 9.8 mm = 9,8 × 10⁻³ m
E = 40 × 10ꝰ N/m²
πd⁴
I=
64
3,14 ×( 9,8 ×10−3 )⁴
¿
64
= 452,5 × 10⁻¹² m⁴
C . π2. E . I
fk=
L²
2
1. 3,14 . 40 .10 ꝰ N /m² ) .(452,5 ×10 ⁻¹² m ⁴)
(
¿
(1 m)²
¿178, 47 N
2. Percobaan II
Diket : L = 102,5 cm = 1,25 m
d = 6 mm = 6 . 10⁻³ m
E = 40 . 10ꝰ N/m²
πd⁴
I=
64
3,14 ×( 6 ×10−3 )⁴
¿
64
= 63,5 × 10⁻¹² m⁴
C . π2. E . I
fk=
L²
¿16 N
3. Percobaan III
Diket : L = 99,8 cm = 99,8 . 10⁻² m
d = 6 mm = 6 × 10⁻³ m
E = 40 × 10ꝰ N/m²
πd⁴
I=
64
3,14 ×( 6 ×10−3 )⁴
¿
64
= 63,5 × 10⁻¹² m⁴
C . π2. E . Ɩ
fk=
L²
1. 3,14 . ( 40 .10 ꝰ N /m² ) .( 63,5× 10−12 m4 )
2
¿
(99,8 . 10⁻ ² m) ²
¿25,04 N
¿61,64 N
2. Percobaan II
Diket : L = 100 cm = 1 m
d = 9,8 mm = 9.8 . 10⁻³ m
E = 60 . 10ꝰ N/m²
πd⁴
I=
64
3,14 .(9,8 . 10−3 )⁴
¿
64
= 67,9 × 10⁻¹² m⁴
C . π2. E . I
fk=
L²
1. 3,142 . ( 60. 10 ꝰ N /m² ) .(67,9 ×10−12 m4 )
¿
(1 m) ²
¿61,64 N
3. Percobaan III
Diket : L = 60,5 cm = 60,5 . 10⁻² m
d = 6 mm = 6 . 10⁻³ m
E = 60 . 10ꝰ N/m²
πd⁴
I=
64
3,14 .(6 . 10−3 m) ⁴
¿
64
= 63,58 × 10⁻¹² m⁴
2
C.π . E.I
fk=
L²
¿104,47 N
¿445,2 N
2. Percobaan II
Diket : L = 69,5 cm = 69,5 . 10⁻² m
d = 5,7 mm = 5,7 . 10⁻³ m
E = 180 Gpa
= 180 . 10ꝰ N/m²
πd⁴
I=
64
3,14 .(5,7 .10−3 m) ⁴
¿
64
= 51,79 . 10⁻¹² m⁴
C . π2. E . I
fk=
L²
¿191,48 N
3. Percobaan III
Diket L = 89,5 cm = 89,5 . 10⁻² m
d = 6 mm = 6 . 10⁻³ m
E = 180 Gpa
= 180 . 10ꝰ N/m²
πd⁴
I=
64
3,14 .(6 . 10−3 m) ⁴
¿
64
= 63,5 . 10⁻¹² m⁴
C . π2. E . I
fk=
L²
¿140,87 N
F. INTERPRESTASI DATA
Perbedaan hasil praktikum yang dilakukan dapat disebabkan oleh
beberapa factor diantaranya yaitu :
1. Adanya pemberian beban kejut pada benda uji, sehingga dilakukan
pengulangan kembali. Hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap
kekuatan suatu bahan uji.
2. Bahan uji suatu material yang digunakan sudah tidak efisien lagi, karena
terlalu sering digunakan untuk pengujian.
3. Pengamatan bahan ukur dan pengambilan data dilakukan oleh orang yang
berbeda.
G. KESIMPULAN
Beban kritis tergantung pada panjang batang, suatu bahan uji, atau
berbanding terbalik dengan batang, makin panjang suatu batang maka beban
kritisnya semakin kecil dan sebaliknya.
H. SARAN
1. Untuk menghasilkan hasil percobaan yang akurat maka batang yang sudah
dipakai untuk percobaan sebelumnya, tidak digunakan lagi akan tetapi,
menggunakan bahan uji yang baru.
2. Hendaknya titik acuan untuk ukuran pada alat uji tekuk diberikan dengan
jelas, agar data yang diambil lebih akurat.
3. Berikanlah beban secara bertahap dan hati-hati.