Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM SHEET

FT. UNP PADANG


JURUSAN : TEKNIK MESIN

KULIAH : Praktek Fenomena Dasar Mesin JUDUL : UJI TEKUK

KODE : MTP FDM WAKTU : 4 X 60 MENIT

I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menganalisis hubungan beban kritis terhadap panjang dan diameter
batang.
2. Mahasiswa dapat menganalisis besar beban kritis untuk setiap jenis bahan.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Satu unit alat uji tekuk.
2. 5 batangan baja, 3 batangan aluminium dan 2 batangan kuningan.
3. Massa pemberat dan perlengkapannya.
4. Mistar baja dan jangka sorong.

III. TEORI SINGKAT


Suatu kolom (batang panjang), kecil dan lurus yang dibebani beban tekan murni
oleh gaya (p) yang bekerja sepanjang sumbu batang akan memendek menurut hokum
Hooke. Jika beban P dinaikkan mendekati harga kritis yang dinyatakan dengan Fk,
maka setiap kebengkokkan kecil dari batang atau sedikit pergeseran beban atau
tumpuan menyebabkan batang rubuh karena tekuk. Hubungan antara beban kritis
dengan beban kolom dan geometri dikembangkan berdasarkan gambar dibawah ini.

p p p p
1/4
A
0,707

L
1/2 L L A
1/4
B

(A ) (B ) (C ) (D )

a = kedua ujung dijepit engsel, n = 1


b = kedua ujung dijepit, n = 0,5
c = satu ujung bebas, satu ujung dijepit, n = 2
d = satu ujung engsel, satu ujung dijepit, n = 0,707

Beban kritis adalah:

𝜋 2 . 𝐸. 𝐼
𝐹𝐾 = 2
𝑛𝑙
Dimana :
FK = beban kritis (N)

E = modulus elastis (N/ 𝑚2)

I = momen inersia (𝑀4)

L = panjang batang (M)


E baja = 180 Gpa
E kuningan = 118 Gpa
Untuk kondisi tumpuan batang seperti di atas maka persamaan terjadi:

Secara umum persamaannya adalah :


𝑐𝜋 2 . 𝐸. 𝐼
𝐹𝐾 = 2
𝑙

Dimana C adalah konstan kondisi ujung yang harganya tergantung dari jenis tumpuan,
yaitu 1, 4, ¼, 2. Dalam praktek harga C ini biasanya maksimal 1,2.

IV. PROSEDUR PENGERJAAN


1. Pilih jenis batangan bahan yang akan di uji.
2. Ukur panjang dan diameternya dan catat dalam table yang telah disediakan.
3. Pasang batang pada alat uji tekuk dan kunci tumpuan dengan kuat.
4. Gantungkan massa pemberat pada bagian bawah pada alat uji.
5. Tambahkan beban secara bertahap sampai bahan uji mengalami tekuk sekitar 10
mm.
6. Catat massa pemberat yang mengakibatkan bahan uji mengalami tekuk pada
table.

V. TABULASI DATA
Agar memudahkan dalam menganalisis, data-data percobaan dimasukkan
kedalam tabel berikut:
No Jenis Bahan Panjang Ɩ Diameter d (m) Beban Kritis Fk ( N)

(m) Praktek Teori

1. Aluminium 1 1 0,006 34,32 N 25,04


2. Aluminium 2 0,78 0,006 53,93 N 41,16
3. Aluminium 3 0,68 0,006 73,54 N 54,16
4. Kuningan 1 1 0,006 63,74 N 58,69
5. Kuningan 2 0,97 0,006 93,16N 78,51
6. Kuningan 3 0,7 0,006 112,77 N 150,77
7. Baja 1 0,8 0,006 185,34 N 176,08
8 Baja 2 0,69 0,006 204,96 236,70
9 Baja 3 0,88 0,006 153,96 145,52
Anggota Tim:
1. Rafli Fadillah Amri INSTRUKTUR
2. Chresna Dioandanno
3. Muhammad Zikri
4. Reza Nurhakim
5. Yoan Alfarezi Indra Dr. Ir. Arwizet, K, ST. MT
ANALISIS DATA
a. Batangan Alumunium
Percobaan 1 : Diketahui :
E=40 ×10 9 N /m2
l=1 m
d=0,006 m
c=1
4
π . d 4 3,14 .( 0,006)
 I= = ¿ 6,35 x 10−11 m4
64 64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 . 40 ×10 N /m . 6,35 x 10 m
 Fk= = = 25,04 N
n .l 2 1 .12

Percobaan 2 : Diketahui :
9 2
E=40 ×10 N /m
l=0,78 m
d=0,006 m
c=1
4
π . d 4 3,14 .( 0,006)
 I= = = 6,35 x 10−11 m4
64 64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 . 40 ×10 N /m . 6,35 x 10 m
 Fk= = = 41,16 N
n .l 2 1 .0,78 2

Percobaan 3 : Diketahui :
9 2
E=40 ×10 N /m
l=0,68 m
d=0,006 m
c=1
4 4
π . d 3,14 .( 0,006)
 I= = = 6,35 x 10−11 m 4
64 64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 . 40 ×10 N /m . 6,35 x 10 m
 Fk= 2
= 2 = 54,16 N
n .l 1 .0,68
b. Batangan Kuningan
Percobaan 1 : Diketahui :
9 2
E=118× 10 N /m
l=1 m
d=0,006 m
c=1
4 4
π . d 3,14 .( 0,006) −11 4
 I= = ¿ 6,35 x 10 m
6
4
64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 .118 ×10 N /m .6,35 x 10 m
 Fk= 2
= 2 = 58,69 N
n .l 1. 1

Percobaan 2 : Diketahui :
9 2
E=118× 10 N /m
l=0,97 m
d=0,006 m
c=1
4
π . d 4 3,14 .( 0,006)
 I= = = 6,35 x 10−11 m4
64 64
c . π . E . l 1 . 3,142 .118 ×10 9 N /m2 .6,35 x 10−11 m4
2
 Fk= = = 78,51 N
n .l 2 1. 0,972

Percobaan 3 : Diketahui :
9 2
E=118× 10 N /m
l=0,7 m
d=0,006 m
c=1
4 4
π . d 3,14 .( 0,006)
 I= = = 6,35 x 10−11 m 4
6
4
64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 .118 ×10 N /m .6,35 x 10 m
 Fk= 2
= 2 =150,77 N
n .l 1. 0,7
c. Batangan baja
Percobaan 1 : Diketahui :
9 2
E=180× 10 N /m
l=0,80 m
d=0,006 m
c=1
4
π . d 4 3,14 .( 0,006) −11 4
 I= = ¿ 6,35 x 10 m
64 64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 .180 ×10 N /m .6,35 x 10 m
 Fk= = = 176,08 N
n .l 2 1. 0,802

Percobaan 2 : Diketahui :
9 2
E=180× 10 N /m
l=0,69 m
d=0,006 m
c=1,2
4 4
π . d 3,14 .( 0,006)
 I= = = 6,35 x 10−11 m4
64 64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 .180 ×10 N /m .6,35 x 10 m
 Fk= = = 236,70 N
n .l 2 1. 0,692

Percobaan 3 : Diketahui :
9 2
E=180× 10 N /m
l=0,88 m
d=0,006 m
c=1
4 4
π . d 3,14 .( 0,006)
 I= = = 6,35 x 10−11 m 4
64 64
c . π 2 . E . l 1 . 3,142 .180 ×10 9 N /m2 .6,35 x 10−11 m4
 Fk= 2
= 2 =145,52 N
n .l 1. 0,88
VI. INTERPRESTASI DATA
Perbedaan hasil praktikum yang dilakukan dapat disebabkan oleh beberapa factor
yaitu:
1. Adanya pemberian beban kejut pada benda uji, sehingga dilakukan pengulangan
kembali. Hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap kekuatan suatu bahan uji.
2. Bahan uji suatu material yang digunakan sudah tidak efisiensi lagi, Karena terlalu
sering digunakan untuk pengujian.
3. Pengamatan bahan ukur dan pengambilan data dilakukan oleh orang yang
berbeda.

VII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dan analisa maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Beban kritis tergantung pada panjang batang suatu bahan uji atau berbanding terbalik
dengan panjang batang, semakin panjang suatu batang maka beban kritisnya semakin
kecil dan sebaliknya. Berdasarkan diameter batang, semakin besar diameter batang,
maka akan semakin besar beban yang mampu ditahan.

VIII. SARAN
1. Untuk menghasilkan hasil percobaan yang akurat maka batang yang sudah dipakai
untuk percobaan sebelumnya tidak digunakan lagi, tetapi menggunakan bahan uji
yang baru. Namun tidaklah berpengaruh terlalu besar jika bahan uji mempunyai
tingkat elastisitas yang tinggi.
2. Hendaknya titik acuan untuk ukuran pada alat uji tekuk diberikan dengan jelas
agar data yang diambil lebih akurat.
3. Berikanlah beban secara bertahap dan hati-hati, sehingga akan mengurangi resiko
kecelakaan kerja.

Anda mungkin juga menyukai