I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menganalisis hubungan beban kritis terhadap panjang dan diameter
batang.
2. Mahasiswa dapat menganalisis besar beban kritis untuk setiap jenis bahan.
p p p p
1/4
A
0,707
L
1/2 L L A
1/4
B
(A ) (B ) (C ) (D )
𝜋 2 . 𝐸. 𝐼
𝐹𝐾 = 2
𝑛𝑙
Dimana :
FK = beban kritis (N)
Dimana C adalah konstan kondisi ujung yang harganya tergantung dari jenis tumpuan,
yaitu 1, 4, ¼, 2. Dalam praktek harga C ini biasanya maksimal 1,2.
V. TABULASI DATA
Agar memudahkan dalam menganalisis, data-data percobaan dimasukkan
kedalam tabel berikut:
No Jenis Bahan Panjang Ɩ Diameter d (m) Beban Kritis Fk ( N)
Percobaan 2 : Diketahui :
9 2
E=40 ×10 N /m
l=0,78 m
d=0,006 m
c=1
4
π . d 4 3,14 .( 0,006)
I= = = 6,35 x 10−11 m4
64 64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 . 40 ×10 N /m . 6,35 x 10 m
Fk= = = 41,16 N
n .l 2 1 .0,78 2
Percobaan 3 : Diketahui :
9 2
E=40 ×10 N /m
l=0,68 m
d=0,006 m
c=1
4 4
π . d 3,14 .( 0,006)
I= = = 6,35 x 10−11 m 4
64 64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 . 40 ×10 N /m . 6,35 x 10 m
Fk= 2
= 2 = 54,16 N
n .l 1 .0,68
b. Batangan Kuningan
Percobaan 1 : Diketahui :
9 2
E=118× 10 N /m
l=1 m
d=0,006 m
c=1
4 4
π . d 3,14 .( 0,006) −11 4
I= = ¿ 6,35 x 10 m
6
4
64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 .118 ×10 N /m .6,35 x 10 m
Fk= 2
= 2 = 58,69 N
n .l 1. 1
Percobaan 2 : Diketahui :
9 2
E=118× 10 N /m
l=0,97 m
d=0,006 m
c=1
4
π . d 4 3,14 .( 0,006)
I= = = 6,35 x 10−11 m4
64 64
c . π . E . l 1 . 3,142 .118 ×10 9 N /m2 .6,35 x 10−11 m4
2
Fk= = = 78,51 N
n .l 2 1. 0,972
Percobaan 3 : Diketahui :
9 2
E=118× 10 N /m
l=0,7 m
d=0,006 m
c=1
4 4
π . d 3,14 .( 0,006)
I= = = 6,35 x 10−11 m 4
6
4
64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 .118 ×10 N /m .6,35 x 10 m
Fk= 2
= 2 =150,77 N
n .l 1. 0,7
c. Batangan baja
Percobaan 1 : Diketahui :
9 2
E=180× 10 N /m
l=0,80 m
d=0,006 m
c=1
4
π . d 4 3,14 .( 0,006) −11 4
I= = ¿ 6,35 x 10 m
64 64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 .180 ×10 N /m .6,35 x 10 m
Fk= = = 176,08 N
n .l 2 1. 0,802
Percobaan 2 : Diketahui :
9 2
E=180× 10 N /m
l=0,69 m
d=0,006 m
c=1,2
4 4
π . d 3,14 .( 0,006)
I= = = 6,35 x 10−11 m4
64 64
2 2 9 2 −11 4
c . π . E . l 1 . 3,14 .180 ×10 N /m .6,35 x 10 m
Fk= = = 236,70 N
n .l 2 1. 0,692
Percobaan 3 : Diketahui :
9 2
E=180× 10 N /m
l=0,88 m
d=0,006 m
c=1
4 4
π . d 3,14 .( 0,006)
I= = = 6,35 x 10−11 m 4
64 64
c . π 2 . E . l 1 . 3,142 .180 ×10 9 N /m2 .6,35 x 10−11 m4
Fk= 2
= 2 =145,52 N
n .l 1. 0,88
VI. INTERPRESTASI DATA
Perbedaan hasil praktikum yang dilakukan dapat disebabkan oleh beberapa factor
yaitu:
1. Adanya pemberian beban kejut pada benda uji, sehingga dilakukan pengulangan
kembali. Hal ini sangat berpengaruh sekali terhadap kekuatan suatu bahan uji.
2. Bahan uji suatu material yang digunakan sudah tidak efisiensi lagi, Karena terlalu
sering digunakan untuk pengujian.
3. Pengamatan bahan ukur dan pengambilan data dilakukan oleh orang yang
berbeda.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dan analisa maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Beban kritis tergantung pada panjang batang suatu bahan uji atau berbanding terbalik
dengan panjang batang, semakin panjang suatu batang maka beban kritisnya semakin
kecil dan sebaliknya. Berdasarkan diameter batang, semakin besar diameter batang,
maka akan semakin besar beban yang mampu ditahan.
VIII. SARAN
1. Untuk menghasilkan hasil percobaan yang akurat maka batang yang sudah dipakai
untuk percobaan sebelumnya tidak digunakan lagi, tetapi menggunakan bahan uji
yang baru. Namun tidaklah berpengaruh terlalu besar jika bahan uji mempunyai
tingkat elastisitas yang tinggi.
2. Hendaknya titik acuan untuk ukuran pada alat uji tekuk diberikan dengan jelas
agar data yang diambil lebih akurat.
3. Berikanlah beban secara bertahap dan hati-hati, sehingga akan mengurangi resiko
kecelakaan kerja.