Dosen Pembimbing :
Verlanda Yuca, S.Pd., M.Pd., Kons.
Oleh :
Yoan Alfarezy Indra
NIM. 20067070
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
kita kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan resume ini dengan
judul “Memiliki pemahaman tentang teori belajar Behavioristik dan penerapannya dalam
pembelajaran.”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Dalam makalah ini mengulas tentang pemahaman terkait pengertian, prinsip-prinsip dan
penerapan teori behavioristik dalam proses pembelajaran.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada
tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penyusun
MIND MAPPING
PEMBAHASAN (RESUME)
1. Pengertian Belajar Menurut Teori Behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah teori yang berfokus pada perubahan tingkah
laku yang disebabkan adanya komunikasi dari pengalaman.
Lebih lanjut, teori behavioristik merupakan bentuk perubahan tingkah laku pada
siswa dalam hal kebiasaan dan pola pikir baru sebagai akibat dari adanya stimulus
yang diberikan kemudian menjadi respon. Bila disimpulkan tujuan dari teori ini
adalah, siswa bisa diasumsikan sudah belajar bila mereka telah memperlihatkan
perubahan dalam tingkah lakunya.
Inti dari Teori Behavioristik adalah input kepada siswa yang berbentuk rangsangan
(stimulus) dan output yang berbentuk respon. Maksud dari stimulus atau
rangsangan adalah segala bentuk apapun yang guru sampaikan kepada siswa, dan
respon adalah bentuk tanggapan siswa dari apa yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan teori di atas hal utama pada teori behavioristik adalah stimulus dan
respon, berikut adalah penjelasan alur dan unsurnya:
Drive (Dorongan)
Siswa bisa merasakan keinginan kepada sesuatu sehingga siswa bisa termotivasi
untuk mendapatkannya.
Stimulus (Rangsangan)
Guru akan melepaskan stimulus yang mengakibatkan adanya tanggapan siswa
Respons (Reaksi)
Tanggapan siswa akan hadir sebagai jenis stimulus yang dihadapi dari keterlibatan
guru pada pembelajaran.
Reinforcement (Penguatan)
Guru akan mengulang stimulus tapi dengan bentuk yang berbeda agar siswa bisa
melakukan reaksi yang sama sehingga mereka bisa mendalam dalam suatu yang
telah menjadi tujuan awal pembelajaran
Berlandaskan teori dan prinsipnya, ini adalah implementasi dari teori belajar
behavioristik:
2. Pengetahuan awal siswa dalam lingkungan belajar akan diidentifikasi dan dianalisis.
4. Menjelaskan materi menjadi kategori dalam bentuk kecil seperti topik, poin bahasan dan
sub-poin.
7. Memperhatikan dan mendalami siswa dalam bereaksi terhadap stimulus yang dilepaskan.
1. Grup Investigation
2. Problem-Based instruction
3. Inquiri
Tanya jawab. Guru bisa menggunakan pertanyaan sebagai stimulus dan jawaban sebagai
respon, secara bertahap pertanyaan yang diberikan akan semakin sulit dari waktu ke
waktu. Ini agar siswa bisa mengetahui pola atau penguatan yang diberikan oleh guru.
Membimbing latihan. Guru bisa terlibat langsung dalam membantu siswa dalam
mengatasi masalah tertentu untuk memberi mereka penguatan dan demonstrasi
Review rutin. Ulasan atau review sangat penting untuk teori pembelajaran behavioral.
Pada sesi ini kita akan melihat kembali materi dan memberikan penguatan positif
sehingga membantu siswa untuk mengingat informasi dan pengetahuan dengan lebih
baik.
Penguatan positif. Ruang kelas dengan penerapan teori belajar behavioristik akan
menggunakan penguatan positif secara teratur. Ini bisa dengan cara pujian verbal, sistem
penghargaan, hak tambahan dsb.
DAFTAR PUSTAKA