Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MINGGU KE 8

MATA KULIAH UMUM


PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen Pembimbing :
Verlanda Yuca, S.Pd., M.Pd., Kons.
Oleh :
Yoan Alfarezy Indra
NIM. 20067070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKHNIK MESIN


UNIVERSITAS NEGRI PADANG
FAKULTAS TEKHNIK
2021
Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar Bar., Kec. Padang Utara, Kota Padang,
Sumatera Barat 2517
KATA PENGHANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
kita kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan resume ini dengan
judul “Memiliki pemahaman tentang teori belajar Behavioristik dan penerapannya dalam
pembelajaran.”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Dalam makalah ini mengulas tentang pemahaman terkait pengertian, prinsip-prinsip dan
penerapan teori behavioristik dalam proses pembelajaran.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada
tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Padang, 05 April 2021


 

Penyusun
MIND MAPPING
PEMBAHASAN (RESUME)
1.        Pengertian Belajar Menurut Teori Behavioristik
Teori belajar behavioristik adalah teori yang berfokus pada perubahan tingkah
laku yang disebabkan adanya komunikasi dari pengalaman.

Lebih lanjut, teori behavioristik merupakan bentuk perubahan tingkah laku pada
siswa dalam hal kebiasaan dan pola pikir baru sebagai akibat dari adanya stimulus
yang diberikan kemudian menjadi respon. Bila disimpulkan tujuan dari teori ini
adalah, siswa bisa diasumsikan sudah belajar bila mereka telah memperlihatkan
perubahan dalam tingkah lakunya.

Inti dari Teori Behavioristik adalah input kepada siswa yang berbentuk rangsangan
(stimulus) dan output yang berbentuk respon. Maksud dari stimulus atau
rangsangan adalah segala bentuk apapun yang guru sampaikan kepada siswa, dan
respon adalah bentuk tanggapan siswa dari apa yang disampaikan oleh guru.

Dalam pelaksanaanya guru harus memperhatikan dengan teliti tentang stimulus


dan respon, sebab apapun yang guru sampaikan (stimulus) dan apapun yang
ditanggapi pembelajar (respon) harus bisa diukur dengan baik.

Teori behavioristik berfokus pada pengamatan yang terukur, karena pengukuran


adalah cara paling berguna untuk mengetahui perubahan kebiasaan dan tingkah
laku pada pembelajar (siswa).

Teori Belajar Behavioristik di dalam Kelas


Di dalam kelas, teori pembelajaran behavioristik adalah kunci dalam memahami
cara memotivasi dan membantu siswa. Informasi akan diberikan guru kepada
siswa dengan stimulus yang telah diperhitungkan sehingga menimbulkan respon
yang tepat.
Siswa adalah peserta pasif dalam pembelajaran behaviorisme ini. Caranya adalah
dengan guru memberi mereka informasi sebagai elemen stimulus-respons. Guru
menggunakan behaviorisme untuk menunjukkan kepada siswa bagaimana mereka
harus bereaksi dan menanggapi rangsangan. Ini harus dilakukan berulang-ulang,
agar siswa bisa memahami dan mengingat tentang perilaku yang diinginkan guru.

Penguatan positif adalah kunci dalam teori pembelajaran perilaku. Tanpa


penguatan positif, siswa akan segera melupakan respon yang telah diberikan.
Contohnya adalah, jika siswa mendapatkan nilai 100 (sempurna) maka siswa akan
diberi hadiah berupa buku. Namun bila siswa lain juga mendapat nilai sempurna
tetapi tidak dihadiahi buku maka stimulus tersebut akan sia-sia.

2.      Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Teori Belajar Behavioristik


Prinsip adalah landasan berpikir yang sangat mendasar yang nantinya digunakan
untuk beraksi. Pada Teori behavioristik terdapat enam poin yang menjadi dasar
yakni:

Berdasarkan teori di atas hal utama pada teori behavioristik adalah stimulus dan
respon, berikut adalah penjelasan alur dan unsurnya:
Drive (Dorongan)
Siswa bisa merasakan keinginan kepada sesuatu sehingga siswa bisa termotivasi
untuk mendapatkannya.
Stimulus (Rangsangan)
Guru akan melepaskan stimulus yang mengakibatkan adanya tanggapan siswa
Respons (Reaksi)
Tanggapan siswa akan hadir sebagai jenis stimulus yang dihadapi dari keterlibatan
guru pada pembelajaran.
Reinforcement (Penguatan)
Guru akan mengulang stimulus tapi dengan bentuk yang berbeda agar siswa bisa
melakukan reaksi yang sama sehingga mereka bisa mendalam dalam suatu yang
telah menjadi tujuan awal pembelajaran

3.      Penerapan teori belajar Behavioristik dalam pembelajaran

Berlandaskan teori dan prinsipnya, ini adalah implementasi dari teori belajar
behavioristik:

1. Memutuskan visi/mis dan parameter pembelajaran.

2. Pengetahuan awal siswa dalam lingkungan belajar akan diidentifikasi dan dianalisis.

3. Memutuskan jenis materi yang akan disampaikan.

4. Menjelaskan materi menjadi kategori dalam bentuk kecil seperti topik, poin bahasan dan
sub-poin.

5. Presentasi atau penjelasan pembelajaran.

6. Melepaskan rangsangan (stimulus) ke siswa.

7. Memperhatikan dan mendalami siswa dalam bereaksi terhadap stimulus yang dilepaskan.

8. Menyampaikan penjelasan positif dan negatif yang baik kepada siswa.

9. Melepaskan kembali stimulasi.

10. Memperhatikan dan mendalami siswa dalam merespon stimulus.

11. Menyampaikan penjelasan lagi baik negatif dan positif.

12. Diakhiri dengan kesimpulan dan evaluasi hasil belajar.


Berikut merupakan model pembelajaran yang memiliki dasar teori behavioristik:

1. Grup Investigation

2. Problem-Based instruction

3. Inquiri

4. Model Pembelajaran Perubahan Konseptual

5. Model Pembelajaran Reasoning dan Problem Solving

Strategi Teori Pembelajaran Behavioristik di Kelas

Guru bisa menerapkan teknik strategi pembelajaran behavioristik di kelasnya


dengan banyak cara, termasuk dengan:

 Latihan. Guru bisa mempraktekan sebuah keterampilan tertentu dengan cara


menggunakan pola latihan berulang dengan dicontohkan langsung oleh guru. Ini
bertujuan agar siswa terbantu dalam melihat pengulangan dan penguatan dalam sebuah
keterampilan sehingga mereka bisa lebih paham.

 Tanya jawab. Guru bisa menggunakan pertanyaan sebagai stimulus dan jawaban sebagai
respon, secara bertahap pertanyaan yang diberikan akan semakin sulit dari waktu ke
waktu. Ini agar siswa bisa mengetahui pola atau penguatan yang diberikan oleh guru.

 Membimbing latihan. Guru bisa terlibat langsung dalam membantu siswa dalam
mengatasi masalah tertentu untuk memberi mereka penguatan dan demonstrasi

 Review rutin. Ulasan atau review sangat penting untuk teori pembelajaran behavioral.
Pada sesi ini kita akan melihat kembali materi dan memberikan penguatan positif
sehingga membantu siswa untuk mengingat informasi dan pengetahuan dengan lebih
baik.

 Penguatan positif. Ruang kelas dengan penerapan teori belajar behavioristik akan
menggunakan penguatan positif secara teratur. Ini bisa dengan cara pujian verbal, sistem
penghargaan, hak tambahan dsb.

Kelebihan Teori Behavioristik


Berikut kelebihan teori behavioristik, diantaranya:

 Sesuai dengan materi pembelajaran


Teori behavioristik mampu mengemban beban pembelajar untuk bisa
mencapai tujuan belajar. Teori ini mengakomodasi pembelajar agar bisa
termotivasi secara konsisten dalam meraih kompetensi yang dituju.
 Materi Pembelajaran dirancang secara Khusus
Siswa yang memiliki motivasi lebih dalam ilmu pengetahuan akan
terakomodasi dengan baik, sebab teori behavioristik memiliki karakter sangat
mendetail dan runtut dalam menyampaikan sebuah ilmu atau materi.
 Membangun Konsentrasi Individu
Behaviorisme ini menuntut setiap pembelajar untuk melahirkan kebiasaan
konsentrasi. Ini berlandaskan agar pembelajar selalu siap dalam merespon
segala hal yang diberikan pengajar.
 Sesuai dengan Pemahaman Belajar pada Anak
Teori ini sangat cocok untuk kalangan anak-anak karena dalam belajar masih
membutuhkan dominasi orang tua. Apalagi mereka cenderung belajar untuk
meniru setiap apa yang dilakukan orang tuanya. Ini bisa bermanfaat untuk
membangung pola pikir dan respon cepat untuk menciptakan konsentrasi pada
anak.
 Perubahan Belajar Menjadi Tolak Ukur Keberhasilan
Perubahan pada individu merupakan hasil dari teori behavioristik, karena
perubahan tersebut bisa dilihat dengan jelas. Bisa disimpulkan bahwa Individu
dianggap telah belajar bila mereka membentuk perilaku dan kebiasaan baru.
Karena itu teori behavioristik sangat mudah untuk di identifikasi hasilnya.

Kekurangan Teori Behavioristik

Dari segi penerapan teori behavioristik terdapat beberapa kekurangan. Berikut


unsur dan penjelasannya.
 Hanya Berpusat pada Tenaga Pendidik
Pembelajaran yang berlandaskan behaviorisme ini dalam penerapannya
berfokus pada guru yang menjelaskan suatu materi. Bila guru tidak kreatif
dalam penjelasan ilmu pengetahuan, maka pembelajar akan bosan dan
mengurangi daya kreatif dan aktif pembelajar.
 Lebih Mengutamakan Hafalan dibandingkan Latihan
Penekanan lain pada behaviorisme adalah penekanan pada hafalan. Karena
umur teori ini sudah tua maka hasil dari penerapan cenderung ketat dan
pembelajar akan kekurangan referensi tentang cara berpikir.
 Kaku dan Membosankan
Karena berfokus pada guru, pembelajaran ini akan berjalan kurang
menyenangkan dan yang pasti akan membosankan bilamana guru tidak kreatif
dalam menjelaskan materi.
 Individu Dibentuk Menjadi Pasif dan Tidak Inovatif
Siswa dituntut untuk terus menerima ilmu dari guru dan belajar menggapai
tujuan seperti nilai akan membuat siswa menjadi pasif dan kurang inovatif.

a. Membantu terjadinya proses pembelajaran sehingga individu mampu


beradaptasi pada lingkungan yang selalu berubah.

b. Menjadi stratergi pembelajaran dengan menggunakan cara berfikir yang


berorientasi pada proses lebih menonjol.

c. Kapasitas belajar dapat disajikan secara lengkap.

d. Prinsip perbedaan individual yang terlayani.

DAFTAR PUSTAKA

Ormrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dalyono, M. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyana. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. (online).


(https://sites.google.com/site/mulyanabanten/home/teori-belajar-behavioristik/teori-belajar-
kognitif/teori-belajar-sosial.diakses 14 April 2015).
https://www.tripven.com/teori-belajar-behavioristik/

Anda mungkin juga menyukai