Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat sehingga kami dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik
lagi.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Analisis Peristiwa Yang Terjadi Dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan Teori
2.2. Alternatif Tindakan Yang Di Lakukan Untuk Memecahkan Masalah Permasalahan Yang
Terjadi Dalam Proses Pembelajaran
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu, latar belakang materi juga melibatkan pemahaman tentang alternatif tindakan atau
strategi yang dapat diambil jika kondisi atau situasi pembelajaran mengharuskan penyesuaian.
Adanya pemahaman yang mendalam tentang teori pembelajaran dan fleksibilitas dalam memilih
strategi pembelajaran memungkinkan pendidik untuk menghadapi tantangan yang mungkin
timbul selama proses pembelajaran dan menyesuaikan pendekatan mereka sesuai kebutuhan
siswa.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang efektif, latar belakang materi "Pengaplikasian
Peristiwa Pembelajaran Berdasarkan Teori yang Digunakan serta Alternatif Tindakannya"
menjadi penting bagi pendidik dalam mengembangkan kemampuan mereka dalam merancang
dan melaksanakan peristiwa pembelajaran yang sesuai dengan teori-teori pembelajaran yang
relevan serta memiliki fleksibilitas dalam mengadaptasi strategi pembelajaran jika diperlukan.
PEMBAHASAN
2. Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan bahwa
individu aktif dalam membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi
dengan lingkungan dan pengalaman pribadi. Berikut adalah definisi dan prinsip-
prinsip utama dari teori Konstruktivisme:
c. Prinsip-prinsip utama:
Konstruksi Pengetahuan Aktif: Individu secara aktif terlibat dalam
membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interpretasi dan
penerapan konsep-konsep yang telah ada dan pengalaman langsung dengan
dunia nyata.
Pemahaman Individual: Setiap individu memiliki pemahaman unik yang
dipengaruhi oleh latar belakang, pengalaman, dan persepsi mereka sendiri.
Pemahaman tersebut dipengaruhi oleh interaksi antara pengetahuan
sebelumnya dan informasi baru.
Pembelajaran Kolaboratif: Proses pembelajaran didorong oleh interaksi
sosial dan kolaborasi antara individu. Diskusi, refleksi bersama, dan
kerjasama dengan orang lain memperkaya pemahaman individu.
Peran Fasilitator: Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang
mendukung dan mendorong siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan
mereka sendiri melalui pengalaman, dialog, dan refleksi. Guru membantu
mengarahkan siswa ke arah pemahaman yang lebih dalam dan pemecahan
masalah yang lebih kompleks.
Konteks Relevan: Pembelajaran yang bermakna terjadi ketika siswa dapat
menghubungkan pengetahuan baru dengan konteks dan pengalaman yang
relevan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
3. Teori Kognitivisme
Teori Kognitivisme adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya
pemahaman bagaimana informasi diproses, diperoleh, dan diorganisir oleh
individu. Berikut adalah definisi dan prinsip-prinsip utama dari teori Kognitivisme:
b. Prinsip-prinsip utama:
Pemrosesan Informasi: Teori Kognitivisme menganggap bahwa belajar
terjadi melalui pemrosesan informasi oleh otak. Individu mengambil
informasi dari lingkungan, mengorganisasikannya, menghubungkannya
dengan pengetahuan yang sudah ada, dan menggunakannya dalam
berpikir dan pemecahan masalah.
Struktur Pengetahuan: Individu memiliki struktur pengetahuan yang unik
dan kompleks yang memengaruhi pemahaman dan interpretasi mereka
terhadap informasi baru. Pengetahuan ini dapat diperluas melalui
pengalaman, refleksi, dan koneksi dengan pengetahuan sebelumnya.
Pemecahan Masalah: Belajar melibatkan kemampuan untuk menghadapi
masalah, mengidentifikasi solusi yang mungkin, dan menggunakan
strategi pemecahan masalah untuk mencapai tujuan. Individu
menggunakan kognisi mereka untuk memecahkan masalah dengan
mengumpulkan informasi, merencanakan langkah-langkah, dan
mengevaluasi hasilnya.
Peran Kognisi dalam Motivasi: Motivasi dan emosi berinteraksi dengan
kognisi dalam pembelajaran. Kognisi individu, seperti keyakinan diri,
persepsi efikasi diri, dan tujuan yang ditetapkan, memengaruhi motivasi
mereka untuk belajar dan melakukan upaya yang diperlukan.
Transfer Pengetahuan: Pengetahuan yang dipelajari dalam satu konteks
dapat ditransfer dan diterapkan dalam konteks lain. Transfer pengetahuan
memungkinkan individu untuk menghubungkan dan menerapkan
pengetahuan yang telah dipelajari dalam situasi baru.
b. Prinsip-prinsip utama:
Pengamatan dan Imitasi: Individu belajar melalui pengamatan perilaku
orang lain dan meniru perilaku yang diamati. Proses ini melibatkan
perhatian terhadap perilaku model, retensi informasi, produksi perilaku
yang ditiru, dan motivasi untuk meniru.
Penguatan dan Hukuman: Penguatan dan hukuman yang diberikan kepada
model perilaku berdampak pada pembelajaran dan kecenderungan meniru
perilaku tersebut. Jika perilaku model mendapatkan penguatan positif,
individu cenderung meniru perilaku tersebut.
Identifikasi: Individu cenderung meniru perilaku yang mereka identifikasi
dengan model tersebut. Identifikasi terjadi ketika individu merasa
terhubung dengan model dan memiliki kesamaan karakteristik atau nilai-
nilai dengan model tersebut.
Self-Efficacy: Keyakinan diri individu dalam kemampuan mereka untuk
melaksanakan perilaku tertentu memainkan peran penting dalam
pembelajaran. Semakin tinggi tingkat self-efficacy, semakin besar
kemungkinan individu untuk mencoba dan meniru perilaku baru.
Pengaruh Lingkungan: Lingkungan sosial, termasuk keluarga, teman, dan
masyarakat, memengaruhi pembelajaran dan perilaku individu. Interaksi
dengan lingkungan sosial dapat membentuk norma dan nilai-nilai yang
mempengaruhi pembelajaran.
Teori Pembelajaran Sosial menekankan pentingnya peran model dalam
pembelajaran dan mengidentifikasi beberapa faktor yang memengaruhi
kemungkinan individu untuk meniru perilaku tersebut. Dalam konteks
pendidikan, teori ini menekankan pentingnya memperhatikan model peran
yang positif dan memberikan penghargaan yang tepat untuk memperkuat
perilaku yang diinginkan.
b. Prinsip-prinsip utama:
Pengamatan dan Pemodelan: Individu belajar melalui pengamatan perilaku
orang lain dan proses pemodelan. Mereka mengamati perilaku orang lain,
memperoleh informasi tentang hasil dari perilaku tersebut, dan meniru
perilaku yang relevan dengan konteks dan tujuan mereka.
Keyakinan Diri (Self-Efficacy): Keyakinan individu tentang kemampuan
mereka untuk melaksanakan tugas tertentu memainkan peran penting
dalam motivasi dan pembelajaran. Keyakinan diri yang tinggi
meningkatkan motivasi untuk mencoba, memperhatikan, dan bertahan
dalam menghadapi tantangan.
Pembelajaran oleh Dampak: Konsekuensi atau dampak dari perilaku
mempengaruhi pembelajaran. Penguatan positif, seperti pujian atau
penghargaan, meningkatkan kemungkinan terjadinya perilaku tersebut,
sementara hukuman atau konsekuensi negatif dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya perilaku tersebut.
Regulasi Diri: Individu mampu mengatur dan mengontrol perilaku mereka
sendiri melalui pemantauan diri, pengaturan tujuan, perencanaan, dan
refleksi. Kemampuan ini memungkinkan individu untuk mengelola dan
mengarahkan perilaku mereka untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Interaksi Sosial: Lingkungan sosial, termasuk interaksi dengan orang lain,
kelompok, dan budaya, memainkan peran penting dalam pembelajaran.
Individu dapat belajar melalui pengaruh dan interaksi sosial, termasuk
umpan balik dari orang lain dan pemodelan perilaku yang diinginkan.
Melakukan observasi langsung terhadap siswa dan interaksi antara siswa dan guru.
Mengumpulkan data melalui kuesioner, wawancara, atau catatan observasi.
Menganalisis hasil evaluasi dan penilaian, seperti ujian atau tugas siswa.
Melibatkan siswa dalam refleksi dan diskusi mengenai permasalahan yang mereka
alami dalam pembelajaran
Pemilihan solusi yang sesuai dengan teori yang digunakan dapat membantu
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Menggunakan pendekatan visual untuk siswa yang lebih responsif terhadap gambar
atau grafik.
Menggunakan pendekatan auditif untuk siswa yang lebih baik dalam belajar melalui
pendengaran.
Menggunakan pendekatan kinestetik yang melibatkan gerakan fisik untuk siswa
yang lebih responsif terhadap aktivitas fisik.
Dengan memberikan dukungan dan bimbingan individual, siswa dapat merasa didukung
dan lebih mampu mengatasi permasalahan.
G. Mengevaluasi dan Melakukan Perbaikan
Setelah mengimplementasikan alternatif tindakan, langkah selanjutnya adalah
melakukan evaluasi untuk mengevaluasi efektivitas solusi yang diadopsi dan
mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Beberapa strategi yang dapat dilakukan
antara lain:
Melakukan penilaian formatif dan sumatif untuk mengukur kemajuan siswa dan
memperoleh umpan balik tentang efektivitas solusi yang diimplementasikan.
Melibatkan siswa dalam refleksi dan evaluasi diri untuk mengevaluasi tingkat
pemahaman mereka dan mendapatkan masukan tentang pengalaman belajar
mereka.
Menggunakan instrumen penilaian lain, seperti rubrik penilaian atau angket siswa,
untuk mengumpulkan data yang lebih komprehensif tentang efektivitas solusi yang
diterapkan.
Berbagi pengalaman, masalah, dan solusi dengan rekan sejawat dalam forum diskusi
atau pertemuan berkala.
Melakukan observasi saling mengajar untuk mendapatkan umpan balik dan saran
dari rekan sejawat.
Membentuk tim kerja atau kelompok studi untuk berkolaborasi dalam merumuskan
solusi dan mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Melalui kolaborasi dengan rekan sejawat, guru dapat memperluas wawasan mereka,
memperoleh perspektif yang berbeda, dan mendapatkan ide-ide baru untuk memecahkan
permasalahan pembelajaran.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam pengaplikasian peristiwa pembelajaran, penting untuk mempertimbangkan teori-
teori pembelajaran yang relevan. Terdapat beberapa alternatif tindakan yang dapat
dilakukan untuk memecahkan permasalahan dalam proses pembelajaran.
Diantaranya, mengidentifikasi permasalahan dengan teliti, mencari solusi yang sesuai
dengan teori yang digunakan, mengadaptasi metode pembelajaran, menggunakan
teknologi dan sumber daya pendukung, melibatkan kolaborasi dan diskusi, memberikan
dukungan dan bimbingan individual, serta melakukan evaluasi dan perbaikan.
Dengan mengaplikasikan alternatif tindakan yang relevan, diharapkan permasalahan
dalam proses pembelajaran dapat diatasi, efektivitas pembelajaran meningkat, dan siswa
mencapai hasil belajar yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mustofa, M. Thobroni, 2012. "Belajar & Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik
Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran, cet. 1 Jakarta: Rincka Cipta
Les J. Briggs, Robert M. Gagne, Principles of Instructional Designl, 1978. New York Chicago
Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo