Anda di halaman 1dari 9

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Belajar dan Pembelajaran Istiqamah, M.Pd

MAKALAH
PEMBELAJARAN YANG BERPIJAK TEORI BELAJAR
BEHAVIORISTIK

OLEH:
KELOMPOK VII

NAJWA AULIA RACHMAH (190101110064)


SYIHAM WARDANAH (190101110081)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
BANJARMASIN
OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, sehingga makalah “Pembelajaran yang Berpijak Teori Belajar
Behavioristik” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
Penulis menyadari makalah bertema virus ini masih perlu banyak
penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik
dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, penulis
memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Muara Teweh, 27 Oktober 2020

Kelompok VII
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. Pengertian Belajar Menurut Pandangan Teori Behavioristik ...................... 2
B. Pembelajaran yang Berpijak Pada Teori Belajar Behavioristik ................... 3
BAB III ................................................................................................................... 5
PENUTUP ............................................................................................................... 5
A. Kesimpulan .................................................................................................. 5
B. Saran ............................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 6
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori belajar behaviorisme merupakan teori belajar yang telah cukup
lama dianut oleh para pendidik. Teori ini dicetuskan oleh Gage dan Berliner
yang berisi tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal
penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku. Teori
behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan
orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu
dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata.
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang
individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek
mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan,
bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar
semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi
kebiasaan yang dikuasai individu. Dengan kata lain proses pembelajaran
menurut teori Behaviorisme adalah bahwa proses pembelajaran lebih
menekankan pada proses pemberian stimulus (rangsangan) dan rutinitas
respon yang dilakukan oleh siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Teori Belajar Menurut Behavioristik ?
2. Apa yang dimaksud dengan Pembelajaran yang Berpijak Pada Teori
Belajar Behavioristik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Teori Belajar Menurut Behavioristik
2. Untuk mengetahui Pembelajaran yang Berpijak Pada Teori Belajar
Behavioristik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar Menurut Pandangan Teori Behavioristik


Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata
lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu
jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya.
Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yang
berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Menurut teori
behavioristik, apa saja yang diberikan guru (stimulus), dan apa saja yang
dihasilkan siswa (respons), semuanya harus dapat diamati dan dapat diukur.
Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal
yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Faktor lain yang juga dianggap penting oleh aliran behaviotistik adalah
faktor penguatan (reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang dapat
memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan (positive
reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan
dikurangi (negative reinforcement) responpun akan tetap dikuatkan.
Prinsip-prinsip dasar pembelajaran menurut teori behaviorisme adalah :
1. Menekankan pada pengaruh lingkungan terhadap perubahan tingkah
perilaku.
2. Menggunakan prinsip penguatan, yaitu untuk mengidentivikasi aspek
paling diperlukan dalam pembelajaran dan untuk mengarahkan kondisi
agar peserta didik dapat mencapai peningkatan yang diharapkan dalam
tujuan pembelajaran.
3. Mengidentifikasi karakteristik peserta didik, untuk menetapkan pencapaian
tujuan pembelajaran.

2
4. Lebih menekankan pada hasil belajar dari pada proses pembelajaran

B. Pembelajaran yang Berpijak Pada Teori Belajar Behavioristik


Aliran psikologi belajar yang sangat besar mempengaruhi arah
pengembangan teori dan praktek pendidikkan dan pembelajaran hingga kini
adalah aliran behavioristik. Teori behavioristik dengan model hubungan
stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang
pasif. Respons atau perilaku tertentu dapat dibentuk karena dikondisi dengan
cara tertentu dengan menggunakan metode drill atau pembiasaan semata.
Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan reinforcement, dan
akan menghilang bila dikenai hukuman-hukuman.
Istilah-istilah seperti hubungan stimulus dan respon, individu atau siswa
pasif, pembentukan perilaku (shaping) dengan penataan kondisi secara ketat,
reinforcement dan hukuman, ini semua merupakan unsur-unsur yang sangat
penting dalam teori behavioristik. Teori ini hingga sekarang masih merajai
praktek pembelajaran di Indonesia. Hal ini tampak dengan jelas pada
penyelenggaraan pembelajaran dari tingkat paling dini. Aplikasi teori
behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal
seperti; tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik siswa, media
dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berpijak pada teori
behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap,
tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar
adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan
pengetahuan ke orang yang belajar atau siswa. Siswa diharapkan akan
memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan.
Fungsi pikiran adalah untuk mengikuti struktur pengetahuan yang
sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga
makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh
karakteristik struktur pengetahuan tersebut.

3
Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada
penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas “mimetic”,
yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang
sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. Pembelajaran mengikuti
urutan kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak
didasarkan pada buku teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan
mengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajib tersebut. Evaluasi
menekankan pada respon pasif.
Secara umum, langkah-langkah pembelajaran yang berpijak pada teori
behavioristik dapat digunakan dalam merancang pembelajaran. Langkah-
langkah tersebut meliputi:
1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk
mengidentifikasi pengetahuan awal (entry behavior) siswa.
3. Menentukan materi pelajaran.
4. Memecah materi pelajaran menjadi bagian kecil-kecil , meliputi pokok
bahasan, sub pokok bahasan, topik, dsb.
5. Menyajikan materi pelajaran.
6. Memberikan stimulus, dapat berupa: pertanyaan baik lisan maupun
tertulis, tes/kuis, latihan, atau tugas-tugas.
7. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa.
8. Memberikan penguatan/reinforcement ataupun hukuman.
9. Memberikan stimulus baru.
10. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan siswa.
11. Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman.
12. Begitu seterusnya.
13. Evaluasi hasil belajar.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain,
belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dan respon.
2. Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan berpijak pada teori
behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap,
tidak berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar
adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan
pengetahuan ke orang yang belajar atau siswa.
B. Saran
Kepada para pembaca agar dapat memahami isi makalah tersebut yang
membahas tentang Pembelajaran yang Berpijak Pada Teori Behavioristik.
Sehingga para pembaca dapat mengerti apa isi makalah tersebut, tapi tidak
hanya mengerti akan isi makalah ini tetapi pembaca juga akan mendapatkan
suatu ilmu yang sangat bermanfaat yang nantinya dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar.

5
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, F. 2015. Teori Belajar Behavioristik. Jurnal Pendidikan dan Pranata
Islam. 10 (2): 7-13.

Hanafy, S. M. 2014. Konsep Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Pendidikan. 17


(1): 66-79.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,


2012.

Sujdana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja


Rosdikarya, 2005

Syah, M, Psikologi Belajar, Jakarta: Rajawali Press, 2012.

Wahyudi, I, Pengembangan Pendidikan Strategi Inovatif dan Kreatif dalam


Mengelola Pendidikan Secara Komprehensif, Jakarta: PT. Prestasi
Pustakarya, 2012.

Wibowo, H, Menjadi Guru Berkarakter, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012.

Anda mungkin juga menyukai