Makalah ini diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Belajar dan
Pembelajaran
DISUSUN OLEH :
WAHYU PUTRA PRATAMA
2286208020
DOSEN PENGAMPU :
Dr. HARVIUS, S.Pd.MA
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah belajar dan pembelajaran
tentang pembahasan kasus kasus atau masalah belajar di sekolah dan alternatif
pembelajaran. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang
digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun
guna perbaikan bagi kami dalam membuat makalah selanjutnya, akan kami terima
dengan senang hati. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
A. Latar Belakang
Kemajuan zaman saat begitu sangat cepat, mulai dari perubahan-perubahan
dibidang ekonomi, sosial, teknologi sampai bidang pendidikan. Pendidikan di
Indonesia sudah mengalami kemajuan yang lebih modern dibandingkan dengan
zaman dahulu, karena proses perubahan ini didikung dari berbagai sisi positif juga
perang Guru serta Orang tua yang bekerja sama demi mencapai tujuan yang
sama.Belajar merupakan salah satu usaha sadar manusia dalam mendidik dalam
upaya meningkatkan kemampuan kemudian diiringi oleh perubahan dan
peningkatan kualitas dan kuantitas pengetahuan manusia itu sendiri. Belajar
adalah salah satu aktivitas siswa yang terjadi di dalam lingkungan belajar. Belajar
diperoleh melalui lembaga pendidikan formal dan nonformal. Salah satu lembaga
pendidikan formal yang umum di Indonesia yaitu sekolah dimana di dalamnya
terjadi kegiatan belajar dan mengajar yang melibatkan interaksi antara guru dan
siswa. Tujuan belajar siswa sendiri adalah untuk mencapai atau memperoleh
pengetahuan yang tercantum melalui hasil belajar yang optimal sesuai dengan
kecerdasan intelektual yang dimilikinya.
Pada dewasa ini banyak masalah yang timbul lebih cepat. Sebelum kita
dapat mengidentifikasi masalah itu, yang pasti tampak cara untuk memperoleh
kejelasan dan hal ini tidak dapat dipisahkan dengan masalah-masalah itu. Semakin
lama masalah itu menjadi sangat komplek. Juga dalam masalah-masalah itu selalu
terjadi perubahan terutama masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan.
Di era reformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, perbaikan kegiatan belajar
dan mengajar harus diupayakan secara maksimal agar mutu pendidikan
meningkat, hal ini dilakukan karena majunya pendidikan membawa implikasi
meluas terhadap pemikiran manusia dalam berbagai bidang sehingga setiap
generasi muda harus belajar banyak untuk menjadi manusia terdidik sesuai
dengan tuntunan zaman. Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung
bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa seorang guru dituntut
untuk teliti dalam memilih dan menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Akan tetapi dalam mencapai suatu
tujuan yang baik pasti ada kendala suatu masalah yang menghalangi dalam
pencapaian tujuan itu, seperti halnya dalam bidang pendidikan, pasti ada masalah-
masalah dalam pembelajaran siswa. Masalah yang timbul dalam proses belajar
mengajar disebabkan kurang hubungan komunikasi antara guru dan siswa serta
siswa dengan siswa yang lainnya sehingga proses interaksi menjadi vakum.
Untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa diantaranya dapat
dilakukan melalui upaya memperbaiki proses pengajaran sehingga dalam
perbaikan proses pengajaran ini peranan guru sangat penting. Selaku pengelola
kegiatan siswa, guru juga diharapkan membimbing dan membantu siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian masalah belajar?
2. Apa sajakah jenis masalah-masalah dalam pembelajaran?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penyebab masalah-masalah dalam
pembelajaran yang dihadapi siswa?
4. Bagaimanakah prosedur atau langkah-langkah pemecahan masalah-masalah
dalam pebelajaran yang dihadapi siswa?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian masalah belajar,
2. Mendeskripsikan jenis masalah-masalah dalam pembelajaran,
3. Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab masalah-masalah dalam pembelajaran,
4. Mendeskripsikan prosedur atau langkah-langkah pemecahan masalah-masalah
dalam belajar siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pengertian Pembelajaran
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks,
sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa
adalah penentu terjadi atau tidak terjadinya proses belajar. Proses
belajar terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada di
lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa adalah
keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau
hal-hal yang akan dijadikan bahan belajar.
Belajar adalah proses mencari, memahami, menganalisis suatu
keadaan sehingga terjadi perubahan perilaku, dan perubahan tersebut
tidak dapat dikatakan sebagai hasil belajar jika disebabkan oleh karena
pertumbuhan atau keadaan sementara. (Syaifuddin Iskandar, 2008:1).
Sedangkan pembelajaran atau instruksional adalah usaha
mengorganisasikan lingkungan belajar sehingga memungkinkan siswa
melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan menggunakan berbagai media dan sumber belajar tertentu yang
akan mendukung pembelajaran itu nantinya.
Diantara banyak peserta didik di sekolah ada siswa yang berprestasi, namun
banyak pula yang dijumpai siswa yang gagal. Secara umum, siswa-siswa yang
mengalami nilai dan angka rapor banyak rendah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian
akhir, dan sebagainya dapat dianggap sebagai siswa yang mengalami masalah
belajar. Seseorang siswa dapat diduga mengalami kesulitan belajar, kalau yang
bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu.
Selain masalah-masalah dalama pembelajaran yang telah diungkapkan
diatas, namun banyak sekali yang berbeda dan itu tergantung mereka menilai dari
sudut pandang yang berbeda juga. Prayitno (Herman dkk, 2006:149-150)
mengemukakan masalah belajar sebagai berikut :
1. Keterampilan Akademik
Keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi,
tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal. Seharusnya kegiatan exstra
harus dimanfa’atkan secara baik oleh guru dan orang tua, karena ketrampilan
setiap anak didik sangatlah berbeda-beda, sehingga bisa mengeluarkan dan
memulai ketrampilannya sejak dari kecil dan diharapkan bisa
mengembangkannya.
2. Keterampilan dalam Belajar
Keadaan siswa yang memiliki IQ 130 atau lebih tetapi masih memerlukan
tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar yang
amat tinggi. Ketrampilan dalam belajar bisa menunjang prestasi belajar siswa
karena siswa akan lebih banyak mendapatkan ilmu pengetahuan tambahan dari
proses pembelajaran yang semestinya.
3. Sangat Lambat dalam Belajar
Keadaan siswa yang memiliki akademik yang kurang memadai dan perlu
dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajaran khusus.
Sebenarnya setiap siswa mempunyai akal yang sama, tetapi kemampuan setiap
siswa yang satu dengan siswa yang lain sangatlah berbeda dan disinalah letak
kerja exstra guru dalam memberikan pengajaran yang lebih agar siswa yang
kurang mampu dalam menerima pelajaran tidak terlihat sangat jauh tertinggal
dibandingkan dengan siswa yang penerimaan pelajarannya sangat cepat.
b. Faktor Fisiologis
Gangguan-gangguan fisik dapat berupa gangguan pada alat-alat penglihatan
dan pendengaran yang dapat menimbulkan kesulitan belajar. Seperti gangguan
visual yang sering disertai dengan gejala pusing, mual, sakit kepala, malas, dan
kehilangan konsentrasi pada pelajaran.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Sekolah
1) Metode mengajar
Apabila guru menggunakan metode yang sama untuk semua bidang studi
dan pada setiap pertemuan akan membosankan siswa dalam belajar.
2) Hubungan guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa
Dalam proses pendidikan, antar guru, guru dengan siswa, dan antar siswa
tidak terjalin hubungan yang baik dan harmonis untuk bekerja sama, maka siswa
akan mengalami kesulitan dalam belajar. Karena antar personal sekolah akan
saling menyebutkan kelemahan dari personal lain dan terjadinya persaingan yang
kurang sehat.
3) Sarana dan prasarana
Alat-alat belajar yang kurang atau tidak lengkap, buku-buku sumber yang
diperlukan sulit didapatkan, ruang kelas, ruang kelas tidak mencukupi syarat
seperti terlalu panas, pengap, dan ruang kecil yang tidak sesuai dengan jumlah
siswa.
b. Faktor Keluarga
1) Keadaan ekonomi keluarga
Apabila anak hidup dalam keluarga yang miskin dan harus bekerja
membantu mencari tambahan ekonomi keluarga akan menimbulkan kesulitan bagi
anak, mungkin akan terlambat datang, tidak dapat membeli peralatan sekolah
yang dibutuhkan, tidak dapat memusatkan perhatian karena sudah lelah dan
sebagainya.
2. Program Pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada
seseorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar. Sebagai
seorang pendidik kita tidak harus memperhatikan siswa yang kurang mampu saja,
akan tetapi siswa yang cepat dalam belajar juga sangat penting untuk kita
perhatikan, hal ini nantinya tidak ada kesenjangan satu dengan yang lain,
harapannya siswa yang cepat dalam menerima pelajaran bisa mengimbangi dan
mungkin bisa membantu siswa yang kurang cepat dalam menerima pelajaran.
itu, pengajaran minimal harus dipandang sebagai suatu proses sistematis dalam
merencanakan, mendesain, mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi
kegiatan-kegiatan pembelajaran secara efektif dalam jangka waktu yang layak.
A. Kesimpulan
Masalah belajar adalah suatu keadaan atau kondisi yang dialami oleh siswa
sehingga dapat menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu ini
dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan yang
dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak merugikan
dan memberikan dampak buruk bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak
hanya dialami oleh siswa dengan kemampuan rendah atau biasa-biasa saja, akan
tetapi juga dapat dialami oleh siswa dengan tingkat kecerdasan di atas rata-rata
normal atau tinggi.
Pembelajaranadalah usaha mengorganisasikan lingkungan belajar sehingga
memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan menggunakan berbagai media dan sumber belajar tertentu
yang akan mendukung pembelajaran itu nantinya.
Masalah- masalah dalam pembelajaran antara lain :
1. Berkurangnya motivasi para peserta didik untuk belajar atau berpartisipasi di
dalam belajar;
2. Semakin banyak siswa yang membolos pada saat jam pelajaran di mulai;
3. Banyak sekali perkelahian muncul di kalangan antar pelajar;
4. Prestasi siswa yang semakin rendah dan mengalami kemerosotan nilai;
5. Semakin menipisnya etika dan kesopanan di dalam belajar.
Faktor-faktor penyebab masalah belajar dapat berasal dari dalam diri siswa
itu sendiri (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal).
1. Faktor yang Bersumber dari Diri Pribadi (Internal)
a. Faktor Psikologis
b. Faktor Fisiologis
2. Faktor Eksternal
a. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Sekolah :
b. Faktor Keluarga
c. Faktor Lingkungan Masyarakat
B. Saran
1. Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan Makalah ini,
sangat diharapkan akan adanya perbaikan.
2. Diharapkan kepada para Guru agar lebih menyelenggarakan pembelajaran yang
optimal terhadap anak didiknya dan memberikan pemahaman yang lebih luas
tentang arti belajar itu sendiri.
3. Diharapkan kepada Guru selaku pendidik untuk tidak hanya memfokuskan
fungsinya selaku pengajar dan fasilitator, tetapi juga perannya selaku motivator
sehingga sukses dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati, dkk., (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.