Oleh Kelompok 9 :
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan nama Allah Swt. Yang Maha Pemurah, lagi Maha
Penyayang. Puji dan syukur dengan hati yang tulus kami mempersembahkan
kehadirat Allah Swt., karena atas berkat taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami
dapat mempersembahkan makalah tepat pada waktunya. Tak lupa pula shalawat dan
shalam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad
Saw, sang pahlawan revolusioner Islam, yang telah membebaskan kita dari zaman
kebodohan (jahilia), menuju zaman yang kita nikmati saat ini.
Penulis
A. Latar Belakang
Kemajuan zaman saat begitu sangat cepat, mulai dari perubahan-perubahan
dibidang ekonomi, sosial, teknologi sampai bidang pendidikan. Pendidikan di
Indonesia sudah mengalami kemajuan yang lebih modern dibandingkan dengan
zaman dahulu, karena proses perubahan ini didikung dari berbagai sisi positif juga
perang Guru serta Orang tua yang bekerja sama demi mencapai tujuan yang
sama.Belajar merupakan salah satu usaha sadar manusia dalam mendidik dalam
upaya meningkatkan kemampuan kemudian diiringi oleh perubahan dan
peningkatan kualitas dan kuantitas pengetahuan manusia itu sendiri. Belajar adalah
salah satu aktivitas siswa yang terjadi di dalam lingkungan belajar. Belajar
diperoleh melalui lembaga pendidikan formal dan nonformal. Salah satu lembaga
pendidikan formal yang umum di Indonesia yaitu sekolah dimana di dalamnya
terjadi kegiatan belajar dan mengajar yang melibatkan interaksi antara guru dan
siswa. Tujuan belajar siswa sendiri adalah untuk mencapai atau memperoleh
pengetahuan yang tercantum melalui hasil belajar yang optimal sesuai dengan
kecerdasan intelektual yang dimilikinya.
Pada dewasa ini banyak masalah yang timbul lebih cepat. Sebelum kita dapat
mengidentifikasi masalah itu, yang pasti tampak cara untuk memperoleh kejelasan
dan hal ini tidak dapat dipisahkan dengan masalah-masalah itu. Semakin lama
masalah itu menjadi sangat komplek. Juga dalam masalah-masalah itu selalu terjadi
perubahan terutama masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan.
Di era reformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, perbaikan kegiatan belajar
dan mengajar harus diupayakan secara maksimal agar mutu pendidikan meningkat,
hal ini dilakukan karena majunya pendidikan membawa implikasi meluas terhadap
pemikiran manusia dalam berbagai bidang sehingga setiap generasi muda harus
belajar banyak untuk menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntunan zaman.
Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung bagaimana proses belajar mengajar
yang dialami oleh siswa seorang guru dituntut untuk teliti dalam memilih dan
menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Akan
tetapi dalam mencapai suatu tujuan yang baik pasti ada kendala suatu masalah yang
menghalangi dalam pencapaian tujuan itu, seperti halnya dalam bidang pendidikan,
pasti ada masalah-masalah dalam pembelajaran siswa. Masalah yang timbul dalam
proses belajar mengajar disebabkan kurang hubungan komunikasi antara guru dan
siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya sehingga proses interaksi menjadi
vakum.
Untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar siswa diantaranya dapat
dilakukan melalui upaya memperbaiki proses pengajaran sehingga dalam perbaikan
proses pengajaran ini peranan guru sangat penting. Selaku pengelola kegiatan siswa,
guru juga diharapkan membimbing dan membantu siswa.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penyusun membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian masalah belajar?
2. Apa sajakah jenis masalah-masalah dalam pembelajaran?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penyebab masalah-masalah dalam
pembelajaran yang dihadapi siswa?
4. Bagaimanakah prosedur atau langkah-langkah pemecahan masalah-masalah
dalam pebelajaran yang dihadapi siswa?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mendeskripsikan pengertian masalah belajar,
2. Mendeskripsikan jenis masalah-masalah dalam pembelajaran,
3. Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab masalah-masalah dalam pembelajaran,
4. Mendeskripsikan prosedur atau langkah-langkah pemecahan masalah-masalah
dalam belajar siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pengertian Pembelajaran
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan,
maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadi atau tidak
terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada
di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa adalah keadaan alam, benda-
benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang akan dijadikan bahan belajar.
Belajar adalah proses mencari, memahami, menganalisis suatu keadaan sehingga
terjadi perubahan perilaku, dan perubahan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai hasil
belajar jika disebabkan oleh karena pertumbuhan atau keadaan sementara. (Syaifuddin
Iskandar, 2008:1).
Sedangkan pembelajaran atau instruksional adalah usaha mengorganisasikan
lingkungan belajar sehingga memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan berbagai media dan sumber belajar
tertentu yang akan mendukung pembelajaran itu nantinya.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Sekolah
1) Metode mengajar
Apabila guru menggunakan metode yang sama untuk semua bidang studi
dan pada setiap pertemuan akan membosankan siswa dalam belajar.
2) Hubungan guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa
Dalam proses pendidikan, antar guru, guru dengan siswa, dan antar siswa
tidak terjalin hubungan yang baik dan harmonis untuk bekerja sama, maka siswa
akan mengalami kesulitan dalam belajar. Karena antar personal sekolah akan
saling menyebutkan kelemahan dari personal lain dan terjadinya persaingan yang
kurang sehat.
3) Sarana dan prasarana
Alat-alat belajar yang kurang atau tidak lengkap, buku-buku sumber yang
diperlukan sulit didapatkan, ruang kelas, ruang kelas tidak mencukupi syarat
seperti terlalu panas, pengap, dan ruang kecil yang tidak sesuai dengan jumlah
siswa.
b. Faktor Keluarga
1) Keadaan ekonomi keluarga
Apabila anak hidup dalam keluarga yang miskin dan harus bekerja
membantu mencari tambahan ekonomi keluarga akan menimbulkan kesulitan bagi
anak, mungkin akan terlambat datang, tidak dapat membeli peralatan sekolah
yang dibutuhkan, tidak dapat memusatkan perhatian karena sudah lelah dan
sebagainya.
2) Hubungan antar sesama anggota keluarga
Apabila hubungan antar keluarga tidak harmonis, seperti orang tua sering
bertengkar, orang tua otoriter, peraturan yang ketat, dan sebagainya, maka anak
tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar.
3) Tuntutan orang tua
Tuntutan orang tua dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi anak apabila
tuntutan itu tidak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat anak.
2. Program Pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada
seseorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar. Sebagai seorang
pendidik kita tidak harus memperhatikan siswa yang kurang mampu saja, akan tetapi
siswa yang cepat dalam belajar juga sangat penting untuk kita perhatikan, hal ini nantinya
tidak ada kesenjangan satu dengan yang lain, harapannya siswa yang cepat dalam
menerima pelajaran bisa mengimbangi dan mungkin bisa membantu siswa yang kurang
cepat dalam menerima pelajaran.
A. Kesimpulan
Masalah belajar adalah suatu keadaan atau kondisi yang dialami oleh siswa sehingga dapat
menghambat kelancaran proses belajarnya. Kondisi tertentu ini dapat berkenaan dengan keadaan
dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan yang dimilikinya dan dapat juga berkenaan dengan
lingkungan yang tidak merugikan dan memberikan dampak buruk bagi dirinya. Masalah-masalah
belajar ini tidak hanya dialami oleh siswa dengan kemampuan rendah atau biasa-biasa saja, akan
tetapi juga dapat dialami oleh siswa dengan tingkat kecerdasan di atas rata-rata normal atau
tinggi.
Pembelajaranadalah usaha mengorganisasikan lingkungan belajar sehingga memungkinkan
siswa melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan
berbagai media dan sumber belajar tertentu yang akan mendukung pembelajaran itu nantinya.
Masalah- masalah dalam pembelajaran antara lain :
1. Berkurangnya motivasi para peserta didik untuk belajar atau berpartisipasi di dalam
belajar;
2. Semakin banyak siswa yang membolos pada saat jam pelajaran di mulai;
3. Banyak sekali perkelahian muncul di kalangan antar pelajar;
4. Prestasi siswa yang semakin rendah dan mengalami kemerosotan nilai;
5. Semakin menipisnya etika dan kesopanan di dalam belajar.
Faktor-faktor penyebab masalah belajar dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
(internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal).
1. Faktor yang Bersumber dari Diri Pribadi (Internal)
a. Faktor Psikologis
b. Faktor Fisiologis
2. Faktor Eksternal
a. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Sekolah :
b. Faktor Keluarga
c. Faktor Lingkungan Masyarakat
Pemecahan masalah-masalah pembelajaran antara lain:
1. Pengajaran Perbaikan
2. Program Pengayaan
3. Peningkatan Motivasi Belajar
4. Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik
5. Layanan Konseling Individual
B. Saran
1. Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan Makalah ini, sangat diharapkan
akan adanya perbaikan.
2. Diharapkan kepada para Guru agar lebih menyelenggarakan pembelajaran yang optimal
terhadap anak didiknya dan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang arti belajar itu
sendiri.
3. Diharapkan kepada Guru selaku pendidik untuk tidak hanya memfokuskan fungsinya selaku
pengajar dan fasilitator, tetapi juga perannya selaku motivator sehingga sukses dalam proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.