Anda di halaman 1dari 8

FISIKA TEKNIK Vektor

MES1.61.1106  Perpindahan suatu partikel adalah


perubahan posisi dari partikel tersebut
 Besaran gerak seperti posisi, perpindahan,
kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya
Vektor dan Skalar merupakan besaran vektor.
 Besaran vektor adalah besaran yang
mempunyai besar dan arah
JURUSAN TEKNIK MESIN Contohnya: perpindahan, gaya, kecepatan,
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
percepatan, dan momentum.
1 2

 Vektor dinotasikan dengan sebuah huruf dengan C


anak panah diatasnya misal A, atau dicetak C
BC
dengan huruf tebal misal A atau yang lain sesuai
perjanjian (pada tulisan ini digunakan huruf BC
biasa tanpa anak panah atau dicetak tebal). B
B
 Besar vektor A dinyatakan dengan |A| atau A . B AC
AB
 Vektor A dapat pula dinyatakan dengan OP dan AB
besarnya adalah |OP|.
A A
O P A
Vektor AC adalah Jumlah atau
resultan dari perpindahan AB dan BC
3 4

1
Skalar Aljabar Vektor
Definisi-definisi yang mendasar pada vektor
 Skalar adalah besaran yang mempunyai besar
adalah sebagai berikut.
tetapi tanpa arah.
a. Duah buah vektor A dan B sama jika memiliki besar dan
Contohnya adalah: massa, panjang, waktu, suhu, arah yang sama.
usaha, daya, volume, daya, tekanan, dll
A B
 Skalar dinyatakan dengan huruf biasa seperti
dalam aljabar elementer. b. Sebuah vektor yang besarnya sama dengan vektor A,
tetapi belawanan arah dengan vektor A dinyatakan
 Operasi-operasi pada skalar mengikuti aturan-
dengan vektor –A.
aturan yang sama seperti halnya dalam aljabar
elementer. A -A

5 6

Penjumlahan dan Pengurangan Vektor


c. Jumlah atau resultan dari vektor A dan B 1. Cara segitiga
adalah vektor yang didefinisikan dengan
vektor C.
A B B
d. Selisih dari vektor A dan B diyatakan dengan A A
- B, adalah sebuah vektor C. Jika A = B maka A
- B adalah vektor nol (0). C=A+B
e. Hasil kali vektor A dengan skalar m adalah -B
sebuah vektor sebesar mA.
C=A-B

A
7 8

2
3. Cara Poligon
2. Cara jajaran genjang  Jumlah dari vektor-vektor yang merupakan sisi-sisi dari
sebuah poligon tertutup senantiasa sama dengan nol jika
arah sisi-sisi tersebut beraturan (lihat gambar berikut)
P4
B P5
A
P3

A P1 P2
B
 P1P2 + P 2P3 + P 3P4 + P 4P5 = P1P5.
P4
Vektor A + B adalah diagonal dengan P5
P3
pangkal A dan ujung B.
9 P1 P2 10

 Jika arah P1P5 dibalik maka akan diperoleh


Perkalian Vektor dengan Skalar
P1P2 + P2P3 + P3P4 + P4P5 + P5P1 = 0.
A 2A -2A

P4
P5
P3
Jika h adalah bilangan dan A adalah vektor, maka hA
P2
didefinisikan sebagai sebuah vektor yang besarnya h
P1 dikalikan dengan besarnya A dan mempunyai arah yang
sama dengan A jika h positif dan hA berlawanan dengan
A jika h negatif.

11 12

3
Hukum-Hukum Aljabar Vektor Vektor Komponen

Jika A, B, dan C adalah vektor-vektor dan m, n adalah skalar-  Vektor A dalam ruang dimensi tiga, pada arah positif sumbu x,
skalar maka: y dan z diberi tanda : i , j, dan k
a. A+B=B+A  Hk. komutatif untuk penjumlahan
b. A + (B + C) = (A + B) + C  Hk. assosiatif untuk penjumlahan
c. mA = Am  Hukum komutatif untuk perkalian
d. m(nA) = (mn)A  Hukum assosiatif untuk perkalian
e. (m + n)A = mA + nA  Hukum distributif
f. m(A + B) = mA + mB  Hukum distributif
 Maka vektor-vektor A1i, A2j dan A3k disebut komponen-
g. A + B = C jika dan hanya jika B = C - A
komponen tegak lurus atau vektor-vektor komponen dari A
h. A + 0 = A dan A – A = 0 dalam arah x, y dan z.

13 14

Vektor Komponen
Komponen sebuah vektor adalah proyeksi vektor itu pada
Resultan dari A1i, A2j dan A3k adalah vektor A garis dalam ruang yang diperoleh dengan menarik garis
sehingga dapat ditulis A= A1i + A2j +A3k. tegak lurus dari kepala vektor tersebut ke garis tadi.
r
Komponen vektor aadalah: ax  a cos  dan a y  a sin 
Besar vektor A adalah |A | = A1  A 2  A 3
2 2 2

Pada umumnya vektor posisi R dari O ke titik


(x,y,z) ditulis
R = xi + yj + zk dan besarnya |R | = x 2  y 2  z 2

r a ax2  a y2 tan  
ax
15 Besar vektor a: dan
ay 16

4
Penjumlahan 2 vektor (A dan B) atau resultan gaya
dengan cara jajaran genjang, besar vektor C dapat Dalam perhitungan vektor dibutuhkan trigonometri :
dihitung dengan rumus :
Dalil cosinus :
C  A2  B 2  2 AB cos 
Dalil sinus :
a  b 2  c 2  2 bc cos 
2

b 2  a 2  c 2  2 ac cos  a b c
 
c 2  a 2  b 2  2 ab cos  sin  sin  sin 

17 18

Example 1: Solution:
a r  v12  v 22  2 v1 v 2 cos 

• Dua buah vektor yang besarnya 8 dan 15  82  152  2 8 15 cos 45
satuan saling mengapit dengan sudut 450.  458,7
Hitunglah:  21,4 satuan
a. besar resultannya, dan b Sudut antara resultan dengan vektor pertama dapat
b. sudut antara resultan dengan vektor dicari dengan 2 cara : v r
pertama. 2

Dalil sinus : sin  sin 135
v sin 135
sin   2
r

15 0,707 
 0,4955
21,4
19   29,7 0 20

5
Example 2:

Seorang tukang pos meninggalkan kantor pos


Dalil cosinus : dengan berkendaraan 22 km ke arah Utara ke
v 22  v12  r 2  2 v1 r cos  kota berikutnya. Kemudian meneruskan
15 2  8 2  21,4 2  2 821,4 cos  dengan arah 600 ke selatan dari arah timur
 
15 2  8 2  21,4 2   2 821,4 cos  sepanjang 47 km ke kota lain. Berapakah
296,96  342,4 cos  perpindahannya dari kantor pos.
296,96
arc cos  
342,4
  29,9 0
21 22

Pembahasan Perhatikan P2y negatif karena komponen vektor ini


Jika P1 adalah vektor perpindahan pertama dari tukang pos menunjukkan sepanjang sumbu y negatif. Vektor Resultan P
dan P2 adalah vektor perpindahan kedua dari tukang pos, mempunyai komponen-koponen:
maka komponen kedua vektor tersebut pada sumbu x dan y
adalah: Px = P1x + P2x = 0 km + 23,5 km = + 23,5 km

Py = P1y + P2y = 22 km + (-40,7 km) = - 18,7 km


P1x = 0
P1y = 22 km
Maka vektor resultannya:

P  Px2  Py2  23,5 km2   18,7 km2  30 km


Py 18,7 km
tan      0,7957     38,510
Px 23,5 km

23 24

6
Resultan untuk 2 buah gaya Resultan untuk 3 buah gaya

No F1(N) F2(N) F2(N) 1 2 3 Fp(N) FR (analitis) FR (Poligon)


No F1(N) F2(N)  Fp(N) FR(analitis) FR(Jajaran Genjang)
1.
1.
2.
2.
3.
3. 25 26

Soal-soal Tugas: Soal-soal Tugas:


1. Perhatikan Gambar berikut. 2. Sebuah pesawat terbang menempuh jarak 200 km ke
Tentukan secara grafis dan analitis besar serta arah arah barat dan kemudian 150 km dalam arah 600
resultan dari tiga gaya. Gunakan metode poligon (1 cm disebelah utara dari barat. Tentukan pergeseran
resultan: (a) Secara grafis; (b) Secara analitis.
= 50 N).
300 N
3. Carilah resultan dari perpindahan-perpindahan
200 N
berikut:
a. 20 km ke arah 300 disebelah utara dari timur.
450 300
b. 50 km ke arah barat
530 c. 40 km ke arah timur laut
d. 30 km ke arah 600 disebelah selatan dari barat.
155 N

27 28

7
4. Pada sebuah obyek P bekerja tiga buah gaya F 1, F2,
dan F3 koplanar seperti dalam gambar berikut.
Tentukan gaya yang dibutuhkan untuk mencegah P
bergerak jika F1 dan F2 membentuk sudut 300.

F1
200N

P F2
150 N
100 N
F3

29 30

Anda mungkin juga menyukai