Dosen Pembimbing :
Verlanda Yuca, S.Pd., M.Pd., Kons.
Oleh :
Yoan Alfarezy Indra
NIM. 20067070
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan kita
kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan resume ini dengan judul
“Memiliki pemahaman tentang teori belajar Sosial dan Humanistik terhadap penerapannya
dalam pembelajaran.”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Dalam makalah ini mengulas tentang pemahaman terkait pengertian, prinsip-prinsip dan
penerapan teori behavioristik dalam proses pembelajaran.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari
para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.
Penyusun
Mind Mapping
1. Pengertian Motivasi
Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai
sudut pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni sebagai suatu
pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas
nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
Mc. Donald mengatakan bahwa, “Motivation is a energi change within the person
characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions”. Motivasi adalah
suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam proses belajar, motivasi
sangat diperlukan, sebab seseorang yang mempunyai motivasi dalam belajar, tak
akan mungkin melakukan aktifitas belajar.
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi
dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting dalam aktivitas
belajar. Namun, seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar,
dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi ekstrinsik yang diharapkan. Oleh
karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan bila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri
seseorang sebagai subjek belajar.
Dari uraian diatas, ternyata kesadaran tentang pentingnya motivasi bagi perubahan
tingkah laku manusia telah dimiliki, baik oleh para pendidik, para orang tua murid
maupun masyarakat.
c. Teori disonansi.
Teori psikologi yang menjelaskan perilaku, dan alasan tentang penampilan perlaku
yang digunakan untuk mempertahankan citra diri yang positif oleh Festinger disebut
teori disonansi kognitif. Teori disonansi menyatakan bahwa kebutuhan untuk
mempertahankan citra diri yang positif merupakan motivator yang sangat kuat .
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena
tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik,
sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya. Jadi yang penting bukan
karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang
baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan
yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang
dilakukannyn itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan
dengan aktivitas belajar.
Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas belajar seseorang itu dalam pembahasan
ini disebut motivasi. Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang
timbul pada diri sesorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu. Motivasi bisa juga dalam bentuk usaha-usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu
karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya.
Anak didik yang belajar berdasarkan motivasi intrinsik sangat sedikit terpengaruh
dari luar. Semangat belajarnya sangat kuat. Dia belajar bukan karena ingin
mendapatkan nilai yang tinggi, mengharapkan pujian orang lain atau mengharapkan
hadiah berupa benda, tetapi karena ingin memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya.
Tanpa diberikan janji-janji yang muluk-muluk pun anak didik rajin belajar sendiri.
Perintah tidak diperlukan, karena tanpa diperintah anak sudah taat pada jadwal
belajar yang dibuatnya sendiri.
Meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik,
tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap orang senang dihargai
dan tidak suka dihukum dalam bentuk apapun jaga. Memuji orang lain berarti
memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain. Hal ini memberikan
semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Tetapi
pujian yang diucap itu tidak asal ucap, harus pada tempat dan kondisi yang tepat.
Kesalahan pujian bisa bermakna mengejek.
Kebutuhan yang tak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginan untuk
menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah anak didik belajar.
Karena bila tidak belajar berarti anak didik tidak akan mendapat ilmu pengetahuan.
Bagaimana untuk mengembangkan diri dengan memanfaatkan potensi-potensi yang
dimiliki bila potensi-potensi tidak ditumbuh kembangkan melalui penguasaan ilmu
pengetahuan. Jadi, belajar adalah santapan utama anak didik.
Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat
menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar bukanlah
kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini, tetapi dihari-
hari mendatang. Setiap ulangan yang diberikan oleh guru bukan dihadapi dengan
pesimisme, hati yang resah gelisah. Tetapi dia hadapi dengan tenang dan percaya
diri. Biarpun ada anak didik yang lain membuka catatan ketika ulangan, dia tidak
terpengaruh dan tetap tenang menjawab setiap soal item soal dari awal hingga akhir
waktu yang ditentukan.
Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang malas
berpartisipasi dalam belajar. Sementara anak didik yang lain aktif berpartisipasi
dalam kegiatan, seorang atau dua orang anak didik duduk dengan santainya di kursi
mereka dengan alam pemikiran yang jauh entah kemana. Sedikitpun tidak tergerak
hatinya untuk mengikuti pelajaran dengan cara mendengarkan penjelasan guru dan
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal penyebab kenapa
anak didik tidak bergeming untuk mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Itulah
sebagai pertanda bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar.
Kemiskinan motivasi intrinsik ini merupakan masalah yang memerlukan bantuan
yang tidak bisa ditunda-tunda. Guru harus memberikan suntikan dalam bentuk
motivasi ekstrinsik. Sehingga dengan bantun itu anak didik dapat keluar dari
kesulitan belajar.
Bila motivasi ekstrisik yang diberikan itu dapat membantu anak didik keluar dari
lingkaran masalah kesulitan belajar, maka motivasi dapat diperankan dengan baik
oleh guru. Peranan yang dimainkan oleh guru dengan mengandalkan fngsi-fungsi
motivasi merupakan langkah yang akurat untuk menciptakan iklim belajar yang
kondusip bagi anak didik.
Untuk jelasnya ketiga fungsi motivasi dalam belajar tersebut diatas, akan diuraikan
dalam pembahasan sebagai berikut.
Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuaru
yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang belum diketahui itu
akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Jadi,
motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang
seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeliksi mana perbuatan yang harus
dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Seorang anak didik yang ingin
mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, ttidak mungkin dipaksakan
untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Pasti anak didik akan mempelajari
mata pelajaran dimana tersimpan sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan
dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar
itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://niyyadyah.blogspot.com/2012/05/makalah-hubungan-motivasi-dengan.html
http://nuryanakorang.blogspot.com/2011/09/makalah-motivasi-belajar.html