PENDAHULUAN
Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan
semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak
energy untuk melakukan kegiatan belajar. Ibarat seseorang itu menghadiri suatu
ceramah, tetapi karena ia tidak tertarik pada materi yang diceramahkan, maka tidak
akan mencampakan, apalagi mencatat isi ceramah tersebut. Seseorang tidak memiliki
motivasi kecuali karena paksaan atau sekedar seremonial. Seseorang siswa yang
memiliki intelegensia cukup tingga, mentak (boleh jadi) gagal karena kekurangan
motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Bergayut dengan
ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu saja mempermasalahkan pihak siswa,
sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam member motivasi yang mampu
membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat/belajar. Jadi tugas guru
atau suatu proses yang penting bagaimana menciptakan kondisi atau suatu proses
yang mengarahkan siswa itu melakukan aktivitas belajar. Dalam hal ini sudah barang
tentu peran guru sangat penting. Bagaimana peran gurumelakukan usaha-usaha untuk
aktivitas belajar dengan baik. Untuk belajar dengan baik diperlukan proses dan
motivasi yang baik pula. Itulah maka para ahli psikologi pendidikan mulai
memerhatikan soal motivasi yang baik. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa
motivasi tidak pernah dikatan baik, apabila tujuan yang diinginkan juga tidak baik.
Sebagai contoh untuk motif yang timbul untuk suatu perbuatan belajar itu, karena rasa
takut kan hukuman, maka faktor-faktor yang kurang enak itu dilibatkan kedalam
situasi belajar sehingga menyebabkan kegiatan belajar tersebut kurang efektif dan
didukung oleh suatu motivasi yang menyenangkan. Sehingga dalam kegiatan belajar
itu kalau tidak melalui proses dengan didasari dengan motif yang baik, atau mungkin
karena rasa takut, terpaksa atau sekedar seremonial, jelas akan menghasilkan hasil
motivasi belajar peserta didik.lingkungan sekolah seperti para guru, staf adminitrasi,
Lingkungan sekolah secara fisik meliputi keadaan fisik sekolah, sarana dan prasaran
Didalam lingkungan sekolah ini peserta didik akan berrinteraksi dengan sesame
peserta didik, guru, dan warga sekolah lainya. Namun terkadang ada peserta didik
yang bisa dikatakan kurang mampu berinteraksi dengan teman sebayanya maupun
dengan gurunya dikarenakan ia merasa malu atau minder. Hal ini ternyata mampu
mempengaruhi motivasi belajar peserta didik itu sendiri. Apabila hal ini tidak segera
tiganggapi dan ditangani oleh guru, maka peserta didik akan mendapatkan hasil
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Bengkaung” yang berada di dusun
penelitian ini adalah “Adakah pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhadap
Manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis. Manfaat teoritis berarti bahwa hasil penelitian bermanfaat untuk
Sedangkan manfaat praktis ialah manfaat yang bersifat praktis. Lebih lanjut manfaat
kepada guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik bagi peserta didik
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah yang
diteliti, yaitu sebagai berikut: Objek peneliti adalah aspek-aspek dari subjek penelitian
2. Motivasi belajar siswa kelas V di SDN 4 Bengkaung. Fokus peneliti ini hanya
3. Subjek peneliti ini hanya terbatas pada siswa kelas V di SDN 4 Bengkaung.
a. Lingkungan Sekolah
motivasi belajar peserta didik. Didalam lingkungan sekolah para peserta didik
Peserta didik akan berinteraksi dengan sesama peserta didik, guru, dan warga
sekolah lainnya. Namun terkadang ada beberapa peserta didik yang kurang
berinteraksi baik dengan sesama peserta didik ataupun guru dan warga sekolah
lain, hal ini dapat menyebabkan terjadinya pengaruh motivasi belajar peserta
dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu. Motivasi dapat juga diartikan sebagai
daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat
energy yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan
gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau
melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau
keinginan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen
penting.
1. Bahawa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi sebagai
suatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energy
yang ada pada diri manusia. Sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala
kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan
sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia
tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak
suka itu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan
semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak
energi untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada
motivasi yang tepat. Bergayut dengan ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu
saja mempersalahkan pihak siswa, sebab kemungkinan saja guru tidak berhasil dalam
untuk berbuat atau belajar. Jadi tugas guru bagaimana mendorong para siswa agar
Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi memiliki
komponen dalam dan komponen luar. Ada kaitan yang erat antara motivasi dan
kebutuhan, serta drive dengan tujuan insentif. Motivasi berfungsi sebagai pendorong,
pengarah dan penggerak tingkah laku. Motivasi mempunyai nilai dalam menentukan
dapat diamati.
motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dari dalam maupun luar diri
Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu.
Jadi motivasi kan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seorang akan melakukan usaha karena
adanya motivasi. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya
motivasi, maka seorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
melakukan kegiatan belajar. Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis
kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga bisa sesuai. Hal ini guru harus hati-hati
dalam menumbuhkan dan memberikan motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar disekolah:
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagi simbol dari nialai kegiatan belajarnya. Banyak
siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang baik.
Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada
Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang
yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai
contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan
4. Ego-involvement
harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Para
siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.
5. Memberi ulangan
Para siswa kan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan.
Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jagan terlalu sering (misalnya setiap
hari) karena bisa membosankan dan akan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru
harus juga terbuka, maksudnya kalau akan diadakan ulangan haru diberitahukan
kepada siswanya.
6. Mengetahui hasil
memndorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik
hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar,
7. Pujian
Pujian ini adalah bentuk respon yang positif dan sekaligus merupakan
motivasi yang baik, oleh karena itu pemberiannya harus tepat. Dengan pujian
yang tepat akan memupuk suasana ynag menyenangkan dan mempertinggi gairah
8. Hukumam
Hukuman adalah sebagai respon yang negative tetapi kalau diberikan secara
tepat dan bijak dapat menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus
Hasrat untuk belajar, berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi
atau keinginan untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih
baik.
10. Minat
Minat dan motivasi sangat erat hubungannya. Motivasi muncul karena ada
kebutuhan, begitu juga minat sehingga tetaplah kalau minat merupakan alat
motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan
minat.
Memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan
Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas, hal ini sangat
baginya. Sesuai dengan konsep ini, bagi orang tua ysng memaksa anak untuk diam di
rumah saja adalah bertentangan dengan hakikat anak. Hal ini dapat dihubungkan
dengan suatu kegiatan belajar bahwa pekerjaan atau belajar itu akan berhasil kalau
orang lain. Harga diri seseorang dapat dinilai dari berhasil tidaknya usaha
memberikan kesenangan pada orang lain. Hal ini sudah barang tentu merupakan
kepuasan dan kebahagian tersendiri bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut.
Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai kegiatan, misalnya anak-anak itu rela
bekerja atau para siswa itu rajin belajar apabila diberikan motivasi untuk melakukan
sesuatu kegiatan belajar untuk orang yang disukainya (misalnya bekerja, belajar demi
orang tua, atau orang yang sudah dewasa akan bekerja, belajar demi seseorang calon
teman hidupnya).
Kebutuhan untuk mencapai hasil, suatu pekerjaan atau kegiatan belajar itu
akan berhasil baik, kalau disertai dengan “pujian”. Aspek “pujian” ini merupakan
dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan giat. Apabila hasil
pekerjaan atau usaha belajar itu tidak dihiraukan orang lain atau guru atau orang tua
misalnya, boleh jadi keinginan anak menjadi berkurang. Dalam kegiatan belajar-
reinforcement ini harus selalu dikaitkan dengan prestasi yang baik. Anak-anak harus
atau kegiatan itu harus dimulai dari yang mudah atau sederhana dan berhaeap menuju
mungkin cacat, mungkin menimbulkan rasa rendah diri, tetapi hal ini menjadi
dorongan untuk mencari kompetensi dengan usaha yang tekun dan luar biasa,
sehingga tercapai kelebihan atau keunggulan dalam bidang tertentu. Sikap anak
terhadap kesulitan atau hambatan ini sebenarnya banyak bergantung pada keadaan
dan sikip lingkungan. Sehubungan dengan ini maka peranan motivasi sangat penting
dalam upaya menciptakan kondisi-kondisi tertentu yang lebih kondusif bagi mereka
berubah. Begitu juga motif, motivasi yang selalu berkait dengan kebutuhan tentu akan
berubah-ubah atau bersifat dinamis, sesuai dengan keinginan dan perhatian manusia.
Relevan dengan soal kebutuhan itu maka timbullah teori tentang motivasi.
Teori tentang motivasi ini lahir dan awal perkembangannya ada di kalangan
para psikolog. Menurut ilmu jiwa, dijelaskan bahwa dalam dalam motivasi itu ada
suatu hierarko, maksudnya motivasi itu ada tingkatan-tingkatannya, yakni dari bawah
ke atas.
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat
bervariasi.
dimaksud dengan motif bawaan sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.
Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk makanm dorongan untuk minum, dorongan
untuk bekerja, untuk beristirahat. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang
disyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka Arden N. Frandsen member
motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk belajar
suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat.
Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial,
sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesame manusia yang lain,
minum, bernafas, berbuat, dan kebutuhan untuk beristirahat. Ini sesuai dengan jenis
darurat, yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain : dorongan untuk
Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar. Motif-motif objektif,
manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk
jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah.
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan, motivasi
motivasi belajar peserta didik. Lingkungan sekolah seperti para guru, staf adminitrasi,
Kondisi lingkungan yang segar, bersih, nyaman, asri dan teduh sangat
membantu para siswa mencapai tingkat kemauan belajar yang tinggi. Pengaruh warna
juga sangat besar dalam proses pembelajaran para sisiwa karena dapat mempengaruhi
suasana hati mereka. Morton Walker dalam bukunya The Power of Color mengutif
penelitian yang melakukan oleh Robert Gerard PhD (Jeanett Vos, 2000). Ia
menemukan bahwa setiap jenis warna mempengaruhi otak dan tubuh kita secara
berbeda. Untuk hasil yang optimal, pilihan yang kuning, oranye muda, coklat muda
atau putih. Pemakaian gam-gambar yang hidup seperti poster, papah pengumuman,
foto, grafik dan media lain yang berupa gambar hal yang juga bisa menstimulus otak.
Pemakaian music juga merupakan salah satu hal yang mampu menstimulus otak
belajar mengajar antar peserta didik. Didalam lingkungan sekolah para peserta didik
mengenyam pendidikan agar dapat menjadi warganegara yang cerdas, terampil dan
bertingkah laku yang baik. Selain itu sekolah juga penting berperan penting dalam
meningkatkan pola pikir siswanya karena di sekolah para siswa diajarkan bermaca-
fisik, sosial dan budaya yang secara tidak maupun langsunng turut mempengaruhi
terpengaruh oleh lingkungan sekitar, lingkungan sekolah yang bersih juga mampu
mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik dan dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa itu sendiri. Seluruh pihak sekolah harus mampu menciptakan
lingkungan sekolah yang baik guna menciptakan suasana belajar yang optimal.
peserta didik, guru, dan warga sekolah lainnya. Namun terkadang ada peserta
percaya diri.
Tugas guru bukan hanya untuk mendidik dalam kurikulum saja tetapi seorang
tepat kan variatif dan mampu membantu peserta didik untuk mampu
Salah satu sarana dan prasarana yang paling penting di sekolah adalah gedung
sekolah. Gedung sekolah yang kurang memadai terutama pada ruang kelas, ini
akan mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Alat peraga disekolah juga
berkaitan erat dengan sarana dan prasarana. Boleh dikatan juga penyebab
kurangnya sarana dan prasarana yang ada disekolah disebabkan oleh jarang
Jarak tempuh ke sekolah yang cukup jauh akan memberikan pengaruh yang
positif terhadap proses belajar peserta didik. Berkaitan dengan jarak tempuh
ke sekolah yang tidak tepat waktu, kedisiplinan merupakan salah satu faktor
peserta didik lainnya. Salah satu upaya agar peserta didik tidak terlambat
masuk sekolah dan disiplin yaitu dengan dibuatnya tatatertib yang harus
dipatuhi oleh peserta didik dan memberikan sangsi kepada peserta didik yang
melanggar tatatertib tersebut. Bukan hanya peserta didik, guru juga harus
mampu memberikan contoh yang baik bagi peserta didik itu sendiri.
Oleh karena itu kondisi lingkungan yang sehat turut mempengaruhi motivasi belajar.
Kondisi lingkungan yang segar, bersih, nyaman, asri dan teduh sangat membantu para
siswa mencapai tingkat kemauan belajar yang tinggi. Pengaruh warna juga sangat
besar dalam proses pembelajaran para sisiwa karena dapat mempengaruhi suasana
hati mereka. Morton Walker dalam bukunya The Power of Color mengutif penelitian
yang melakukan oleh Robert Gerard PhD (Jeanett Vos, 2000). Ia menemukan bahwa
setiap jenis warna mempengaruhi otak dan tubuh kita secara berbeda. Untuk hasil
yang optimal, pilihan yang kuning, oranye muda, coklat muda atau putih. Pemakaian
gambar-gambar yang hidup seperti poster, papah pengumuman, foto, grafik dan
media lain yang berupa gambar hal yang juga bisa menstimulus otak. Pemakaian
musik juga merupakan salah satu hal yang mampu menstimulus otak dalam proses
belajar.
kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia
tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak
suka itu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang
khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk
belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk
melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat.
Bergayut dengan ini maka kegagalan belajar siswa jangan begitu saja
mempersalahkan pihak siswa, sebab kemungkinan saja guru tidak berhasil dalam
untuk berbuat atau belajar. Jadi tugas guru bagaimana mendorong para siswa agar
pendukung. Banyak diantara faktor pendukung yang salah satunya yaiyu motivasi
belajar siswa itu sendiri. Ada beberapa faktor yang mempengerauhi motivasi belajar
siswa baik faktor dari luar maupun faktor dari dalam. Faktor dari luar yang erat
keluarga. Didalam lingkungan sekolah para siswa dididik untuk menjadi warga
Negara yang cerdas, sopan, terampil. Selain faktor dari luar, faktor dari dalam juga
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Cara orang tua mendidik anaknya besar
pengaruhnya terhadap belajar siswa. Hal ini ditegaskan dan diperjelas dengan
pernyataan yang menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pertama dan utama..
tentang pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar, yaitu sebagai berikut:
LLBelajar
Lingkungan
Motivasi Belajar
variabel bebas serta motivasi belajar (Y) sebagai varibel terikat. Dapat diartikan
2.4 Hipotesis
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
METODE PENELITIAN
adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut untuk
penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan atau
pengaruh antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan tambahan atau
manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.” Kemudian metode kuantitatif
dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah lama digunakan sehingga
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas (independen) dan satu variabel
terikat (dependen).
Lingkungan sekolah Motivasi belajar
(X) (Y)
Keterangan:
masih minim dengan fasilitas dan kurangnya sarana dan prasarana dalam belajar yang
3.3.1 Populasi
generalisasi. Element populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diukur, yang
Dalam hal ini, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas , objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V SDN 4 Bengkaung
yang berjumlah 9 siswa. Alasan memilih populasi ini adalah masih dalam wilayah
yang perlu diperhatikan dan berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah serta guru
4 M. Juaeni Laki-laki
5 M. Zamroni Laki-laki
Dalam penelitian kuantitatif, sampel adalah sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
adalah teknik pengambilan sampel yang member peluang yang sama bagi setiap
unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampling. Lebih lanjut
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap
homogen.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan
3.4.1 Angket
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis tertulis kepada
efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
bisa diharapkan bila jumlah responden cukup besar dan terbesar di wilayah yang luas.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat
diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.
Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas, sehingga
kuesioner dapat diantarkan langsung dalam waktu tidak terlalu lama, maka
pengiriman angket terhadap responden tidak perlu melalui pos. dengan adanya kontak
langsung dengan peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi yang
cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data objektif dan
cepat.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang berisi
Responden diminta untuk member tanda (x) pada pilihan jawaban yang tersedia
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dalam penelitian ini menggunakan skala
likert dengan rentang 4. Angket akan diberikan kepada kelas V sekolah dasar. Angket
ini digunakan untuk memperoleh data lingkungan sekolah dan motivasi belajar siswa
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor
misalnya:
3.4.2 Wawancara
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Teknik pengumpulan data ini
mendasarkan daripada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-
tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Sutrusno Hadi (1986)
menggunakan metode wawancara dan juga kuesioner (angket) adalah sebagai berikut.
3.4.3 Observasi
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner.
Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi
tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
ingatan.
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila
pada lembar observasi. Observasi terstuktur adalah observasi yang telah dirancang
secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dann di mana tempatnya. Jadi
observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang
Dalam suatu penelitian, seorang peneliti harus menggunakan alat ukur yang
baik, yang biasa disebut dengan instrument penelitian. Pada prinsipnya meneliti
dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada
melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga
ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam peneliti biasanya dinamakan instrument
penelitian. Jadi instrument penelitian dalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini
Responden diminta untuk member tanda silang (x) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Pada penelitian ini menggunakan skala likert. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indicator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
pertanyaan.
Uji coba angket ini diberikan kepada 9 siswa kelas V SDN 4 Bengkaung
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan
sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Lebih
lanjut, sampling jenuh atau sampel yang jenuh adalah sampel yang bila ditambah
jumlahnya, tidak akan menembah keterwakilannya sehingga tidak akan
mempengaruhi nilai informasi yang telah diperoleh. Jadi teknik samping jenuh adalah
teknik pengambilan sampel yang diperhatikan nilai kejenuhan sampel. Sampel jenuh
juga sering diartika, sampel yang sudah maksimum, karena ditambah berapapun
persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrument penelitian minimal ada dua
141) “instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat dengan tepat
indtrimen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel
dengan instrument yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid bila terdapat
kesamaan anatara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti. Selanjutnya, hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Meteran yang valid dapat digunakan untuk
mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur
panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat.
Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur panjang
dari karet adalah conton instrument yang tidak reliabel atau konsisten.
data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi
instrument yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil
penelitian yang valid dan reliabel. Hal ini tidak berarti bahwa dengan menggunakan
instrument yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, otomatis hasil (data)
penelitian menjadi valid dan reliabel. Hal ini masih dipengaruhi oleh kondisi objek
data. Oleh karena itu peneliti harus mampu mengendalikan objek yang diteliti dan
yang diteliti.
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau
wawancara dan koesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
ingatan.
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
Dalam pembuatan lembar observasi, langkah awal yang harus dilakukan yaitu
diobservasikan dan tidak memakan waktu lama karena terbatasnya waktu penelitian.
Lembar observasi ini diisi oleh peneliti sesuai dengan pengamatan yang
dilakukan dan dibantu oleh guru kelas apabila ada intem pernyataan yang kurang
responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah:
dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
melakukan hipotesis yang telah dilakukan di ajukan. Untuk penelitian yang tidak
deskriptif.
umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil
sampelnya) jelas akan menggunaka statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila
mengetahui gambaran umum mengenai variabel lingkungan sekolah (X) dan motivasi
belajar (Y).