Anda di halaman 1dari 3

Peranan Motivasi dalam belajar dan pembelajaran

Di dalam pendidikan motivasi mempunyai peranan penting, dengan


membangkitkan motivasi anak terangsang untuk menggunakan potensi- potensi yang
dimiliki secara konstruktif dan produktif untuk mencapai tujuan, dan tujuan itu
dianggapnya sebagai kebutuhan yang harus diraihnya. Agar anak didik terangsang
untuk menggunakan potensi-potensi yang dimiliki secara konstruktif dan produktif untuk
mencapai tujuan, guru harus mampu mengembangkan motivasi tepat pada setiap anak
didik pada waktu belajar. Guru berusaha mencarikan cara bagaimana supaya potensi
belajar yang ada didalam diri anak itu muncul dengan sendirinya dengan rangsangan-
rangsangan yang diberikan oleh guru. Tetapi didalam mengusahakan motivasi terhadap
anak didik, tetap berpegang teguh kepada ajaran-ajaran agama, dan tidak
mempergunakan cara yang dilarang agama. Banyak cara yang dapat dilakukan guru
agar potensi yang dimiliki siswa termotivasi pada waktu belajar, antara lain menciptakan
situasi yang kondusif untuk belajar, menciptakan persaingan yang sehat antara sesama
siswa waktu belajar, menimbulkan rasa puas terhadap apa yang dia pelajari dan
terhadap hasil yang ia peroleh dan memberikan pujian.
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan
atau Tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan
kesiapan dalam diri Individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu
dalam mencapai tujuan tertentu. Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan
mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita.
Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi
pendidikan yang mengatakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar
tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu


Kebutuhan
Dorongan
Tujuan.

Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang
dimiliki dan yang ia harapkan. Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa
pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut :
1. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir
2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan dengan
teman sebaya
3. Mengarahkan kegiatan belajar
4. Membesarkan semangat belajar
5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang
berkesinambungan

Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. pengetahuan dan
pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu
sebagai berikut :
Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar
sampai berhasil; membangkitkan bila siswa tak bersemangat; meningkatkan bila
semangat belajarnya timbul tenggelam; memelihara bila semangatnya telah kuat
untuk mencapai tujuan belajar
Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam ragam
Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-
macam peran sebagai penasihat, fasilitator, teman diskusi, penyemangat,
pemberi hadiah atau pendidik
Memberi peluang guru untuk unjuk kerja rekayasa pedagogis.

Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara
lain dalam :

a. Peran Motivasi dalam menentukan Penguatan Belajar


Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak
yang belajar dihadapkan oleh suatu masalah yang memerlukan pemecahan dan
hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dialaminya.
Sebagai contoh, seorang anak akan memecahkan materi matematika dengan
bantuan table logaritma. Tanpa bantuan table tersebut anak itu tidak dapat
menyelesaikan tugas matematika. Dalam kaitan itu, anak akan berusaha
mencari buku matematika. Upaya yang dilakukan anak untuk mencari buku
tersebut merupakan peran motivasi yang dapat menimbulkan penguatan belajar.
Peristiwa diatas dapat dipahami bahwa, sesuatu dapat menjadi penguat
belajar untuk seseorang, apabila seorang tersebut sedang benar-benar
mempunyai motivasi untuk belajar. Denagn kata lain, motivasi dapat menentukan
hal-hal di lingkungan anak yang dapat memperkuatnya untuk belajar. Seorang
guru perlu memahami suasana itu, agar guru dapat membantu siswanya dalam
memilih factor-faktor atau keadaan yang ada dalam lingkungan siswa sebagai
penguat belajar. Hal itu tiak cukup dengan memberitahukan sumber-sumber
yang harus dipelajari,melainkan yang lebih penting adalah mengaitkan isi
pelajaran dengan perangkat apapun yang berada paling dekat dengan siswa di
lingkungannya.
b. Peran Motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan
kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang dipelajari
itu sedikitnya telah diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. Sebagai
contoh, anak akan termotivasi belajar elektronik karena tujuan belajar elektronik
itu dapat melahirkan kemampuan anak dalam bidang tekhnologi. Dalam suatu
kesempatan misalnya, anak diminta membetulkan radio yang rusak, dan berkat
pengalamannya dari bidang elektronik maka radio tersebut menjadi baik setelah
diperbaikinya. Dalam pengalaman itu anak makin hari makin termotivasi untuk
belajar, karena anak sudah mengetahui makna dari belajar itu.

c. Motivasi menentukan ketekunan belajar


Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan belajar
mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang
baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk beljar menyebabkan
seseorang untuk belajar. Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak
memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah
tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi
sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.

Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri sendiri yang dikenal sebagai
Motivasi internal (intrinsic) dan dari luar seseorang yang dikenal sebagai motivasi
eksternal(ekstrinsik). (uzer usman, 1996 : 29)

Sumber :

Vika, aku lupa foto covernya.. sumbernya menyusul ya say..

Anda mungkin juga menyukai