Anda di halaman 1dari 1

Pendidikan sebagai Humanisasi

Definisi Pendidikan
Eksistensi manusia tiada lain adalah untuk menjadi manusia. Inilah keharusannya, sebagaimana
dinyatakan Karl Japers bahwa : to be a mana is to become a man / ada sebagai manusia adalah
menjadi manusia (Fuad Hasan, 1973). Adapun manusia akan dapat menjadi manusia hanya
melalui pendidikan.
Sasaran Pendidikan
Sasaran pendidikan bukan aspek kemampuan berpikirnya saja, bukan hanya dimensi individulitasnya,
atau dimensi sosialitasnya saja, dst. Sasaran pendidikan hakikatnya adalah manusia sebagai kesatuan yang
terintegrasi. Jika tidak demikian, pendidikan tidak akan dapat membantu kita demi mewujudkan
(mengembangkan) manusia seutuhnya.
Tujuan dan Fungsi Pendidikan
Sosok manusia yang dicita-citakan atau yang menjadi tujuan pendidikan itu tiada lain adalah manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, cerdas, berperasaan,
berkemauan, dan mampu berkarya; mampu memenuhi berbagai kebutuhannya secara wajar, mampu
mengendalikan hawa nafsunya; berkepribadian, bermasyarakat dan berbudaya.
Sifat/karakteristik pendidikan
Pendidikan diarahkan menuju terwujudnya manusia ideal, sebab itu pendidikan bersifat normatif.

Humanisasi bukanlah pembentukan peserta didik atas dasar kehendak sepihak dari pendidik.
Peserta didik bukanlah objek yang harus dibentuk oleh pendidik.
Sifat pendidikan yang normatif dan dimensi moralitas mengiplikasikan bahwa pendidikan
hanyalah bagi manusia, tidak ada pendidikan bagi khewan. Manusia dididik untuk menjadi manusia yang
baik, berperilaku baik atau berakhlak mulia . Di pihak lain, manusia memiliki potensi untuk mampu
berbuat baik, ia dibekali kata hati untuk dapat membedakan perbuatan baik dan jahat.

Anda mungkin juga menyukai