Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DAN PERMASALAHAN ORGANISASI

A. Konsep Organisasi
Manajemen merupakan keseluruhan proses aktivitas yang dilakukan oleh
sekelompok manusia dalam suatu system organisasi dengan menggunakan
segala sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Suatu
program layanan bimbingan konseling akan tercipta dan terselenggara serta
tercapai secara tepat dan optimal apabila memiliki suatu sistem pengelolaan
yang bermutu, artinya dilakukan secara jelas, sistematis dan terarah mengenai
pengorganisasian bimbingan konseling, pelaksana (personal), mekanisme kerja,
pola penanganan siswa berkebutuhan khusus, sarana dan prasarana, kerjasama,
dan pengawasan.
Organisasi berasal dari kata organon dalm Bahasa Yunani yang berarti
alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, dan pada
dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip. Syahril (2009:103) mendefinisikan
organisasi sebagai proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang diatur oleh
aturan-aturan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. pengertian umum dari
organisasi adalah suatu bentuk kerjasama antar sekelompok orang berdasarkan
suatu perjanjian untuk bekerjasama guna mencapai tujuan bersama yang telah
ditentukan.
Secara khusus, organisasi adalah sebagai strukturtata pembagian kerja
dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi
yang bekerjasama secara

tertentu untuk bersama mencapai tujuan tertentu.

Sebagai bahan perbandingan, berikut ini akan disampaikan beberapa pendapat


mereka, sebagaimana yang dikemukakan oleh Yayat Hayati Djatmiko (2002)
sebagai berikut:
1. Chester I. Barnard

dalam

bukunya

The

Executive

Functions

mengemukakan, organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau


lebih
2. James D. Money mengatakan, organisasi adalah setiap bentuk kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama
3. Menurut Dimock, Organisasi adalah perpaduan secara sistematis bagianbagian yang saling bergantung/ berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan

BAB II Konsep dan Permasalahan Organisasi

yang bulat melalui kewenangan, koordinasi, dan pengawasan dalam usaha


mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa
setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu:
1. Orang-orang (sekumpulan orang)
2. Kerja sama
3. Tujuan yang ingin dicapai
Tujuan organisasi, menurut Rizka A dan Marwisni (2002) memiliki
beberapa tipe, yaitu:
1. Tujuan kemasyarakatan
Tujuan organisasi dikaitkan dengan kebutuhan dan tujuan

masyarakat.

Misalnya pembentukan sikap, apresiasi nilai dan sebagainya.


2. Tujuan output (keluaran)
Menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengan jenis-jenis keluaran
organisasi dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen.
3. Tujuan Sistem
Fungsi organisasi tidak tergantung pada barang atau jasa yang diproduksi,
tetapi lebih ditekankan pada mekanisme tertentu, seperti terkendali, ketat dan
sebagainya.
4. Tujuan Produk
Penekanan pada kualitas atau kuantitas, gaya, ketersediaan, kenaikan dan
sebagainya.
5. Tujuan Turunan
Tujuan disusun berkontribusi kepada suatu hal yang lebih jauh seperti
kebijakan yang ditempuh sekarang akan berpengaruh pada kemajuan di masa
yang akan datang.
Pencapaian tujuan organisasi dipengaruhi oleh pelaksanaan proses
pengorganisasian. Proses ini tercermin melalui struktur organisasi yang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

mencakup beberapa aspek:


Pembagian kerja
Departementalisasi
Bagan organisasi formal
Rantai perintah dan satuan perintah
Tingkat hirarki
Saluran komunikasi
Penggunaan komite

BAB II Konsep dan Permasalahan Organisasi

8. Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tidak dapat


dihindari
Pengorganisasian layanan bimbingan konseling di sekolah dapat
diselenggarakan sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah. Untuk satuan
pendidikan TK dan SD/MI, kegiatan layanan bimbingan konseling idealnya
dapat dilaksanakan oleh guru pembimbing khusus dengan mendapat dukungan
dari berbagai pihak di sekolah. Tetapi apabila tidak memungkinkan adanya guru
pendamping khusus, maka setidaknya kepala sekolah dapat menunjuk wali
kelas/guru tertentu diserahi tugas layanan bimbingan konseling. Kepuasan dan
ketidakpuasan kerja dalam penyelenggaraan pendidikan akan menimbulkan
prilaku individu dalam organisasi, yang merupakan interaksi dan karakteristik
individu dan karakteristik organisasi pendidikan. Dengan kata lain, kepuasan
harus

menjadi

tujuan

utama

organisasi

diikuti

produktivitas

atau outcome pendidikan.


Manfaat pengorganisasian bagi bimbingan dan konseling:
1. Agar setiap personil bimbingan dan konseling menyadari tugas, peranan,
kedudukan, wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
2. Agar terhindar dari terjadinya tupang tindih tugas diantara personil
bimbingan.
3. Agar terjadi mekanisme kerja secara baik dan teratur.
4. Agar tercapainya kelancaran, efisien dan efektivitas pelaksanaan program
layanan bk.
B. Hubungan dan Kedudukan Organisasi, Administrasi, dan Pengelolaan
Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa sesungguhnya administrasi
dan manajemen adalah sama, hanya saja istilah administrasi digunakan pada
badan / organisasi pemerintah, sedangkan istilah manajemen dipergunakan untuk
organisasi swasta. Administrator sama artinya dengan manajer, tetapi organisasi
untuk pemerintah. Hal ini dapat dilihat pada penggunaan istilah manajer untuk
perusahaan swasta yaitu diantaranya manajer pemasaran, manajer pembelian dan
lain-lain. Serta kepala bagian administrasi keuangan, kepala bagian administrasi
kepegawaian dan lain-lain.

BAB II Konsep dan Permasalahan Organisasi

Hubungan antara administrasi, organisasi dan manajemen adalah sebagai


berikut:
1. Kepemimpinan merupakan arti dari manajemen.
2. Melalui manajemen semua kegiatan di koordinir dan diarahkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
3. Administrasi merupakan suatu kegiatan pelayanan, termasuk di dalam
kegiatan administrasi adalah kegiatan pengelolaan atau manajemen
administrasi dapat dilaksanakan di dalam atau diluar organisasi (formal).
4. Organisasi (formal) merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan
administrasi.
Hubungan antara administrasi, organisasi dan manajemen dirangkum dalam teori:
1. Ordway Tead and Farland: administrasi terdiri atas organisasi dan manajemen
2. Dimock dan Koening:
a. Inti manajemen adalah kepemimpinan.
b. Inti kepemimpinan adalahpengambilan keputusan.
c. Inti pengambilan keputusan adalah hubungan antarmanusia.
d. Inti dari hubungan antarmanusia adalah pendekatan personal
(silaturrahmi).
C. Personil
Prayitno (1997) menjelaskan bahwa personil pelaksana pelayanan
Bimbingan dan Konseling adalah segenap unsur yang terkait dalam organigram
pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan koordinator dan Guru Pembimbing
sebagai pelaksana utamanya. Unsur-unsur tersebut adalah Kepala Sekolah, wakil
kepala sekolah, Guru Mata Pelajaran dan Guru Praktik, Wali Kelas.
D. Tugas Pokok
Syahril (2009:85) menjelaskan bimbingan dan konseling di sekolah
merupakan kegiatan bersama. Semua personil sekolah (kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru pembimbing, guru mata pelajaran, wali kelas) mempunyai
peranan masing-masing dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling.
Guru pembimbing bertugas sebagai koordinator dan pelaksana utama. Uraian
tugas masing-masing personil dengan pelayanan bimbingan dan konseling
adalah sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah

BAB II Konsep dan Permasalahan Organisasi

a. Mengkoordinir setiap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di


sekolah, sehingga pelaayanan pengajaran, latihan dan bimbingan dan
konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu harmonis dan dinamis.
b. Menyediakan sarana prasarana, tenaga dan berbagai kemudahan bagi
terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif

dan

efisien
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan
Bimbingan dan Konseling
d. Mempertanggungjawabkan

pelaksanaan layanan Bimbingan dan

Konseling di sekolah kepada kanwil/Kandep yang menjadi atasannya.


2. Wakil Kepala Sekolah
Sebagai pembantu Kepala Sekolah, wakil Kepala Sekolah membantu
Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugasnya diatas.
3. Koordinator Bimbingan dan Konseling
a. Mengkoordinasikan para Guru Pembimbing
1) Memasyarakatkan pelayanan Bimbingan dan

Konseling kepada

segenap warga sekolah (siswa, guru dan personil sekolah lainnya),


orangtua siswa dan masyarakat.
2) Menyusun program layanan bimbingan dan Konseling (program
satuan
3)
4)
5)
6)
7)

layananan dan kegiatan pendukung, mingguan, bulanan,

semesteran dan tahunan).


Melaksanakan program layanan Bimbingan dan Konseling
Mengadiministrasikan program layanan Bimbingan dan Konseling
Menilai hasil pelaksanaan program layanan Bimbingan dan Konseling
Menganalisis hasil penilainan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
Memberikan tindak lanjut terhadap analisis hasil penilaian Bimbingan

dan Konseling
b. Mengusulkan kepada Kepala Sekolah

dan menmgusahakan bagi

terpenuhinya tenaga, sarana prasarana, alat dan perlengkapan pelayanan


Bimbingan dan Konseling.
c. Mempertanggungjawabkan

pelaksanaan

layanan

Bimbingan

Konseling kepada Kepala Sekolah


4. Guru Mata Pelajaran dan Guru Praktik
a. Membantu memasyarakatkan pelayanan Bimbingan dan Konseling
kepada siswa

BAB II Konsep dan Permasalahan Organisasi

dan

b. Membantu Guru Pembimbing mengidentifikasi siswa-siswa yang


memerlukan layanan Bimbingan dan Konseling serta mengumpulkan data
tentang siswa tersebut.
c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan Bimbingan dan
Konseling kepada Guru Pembimbing.
d. Menerima siswa alih tangan dari Guru Pembimbing yaitu siswa yang
menurut Guru Pembimbing memerlukan layanan pengajaran/latihan
khusus.
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan
siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan layanan Bimbingan dan
Konseling
f. Memberikan kesempatan dan kemdahan kepada siswa yang memerlukan
layanan Bimbingan dan Konseling
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa seperti
konferensi kasus
h. Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian pelayanan Bimbingan dan Konseling dan upaya tindak
lanjutnya.
5. Guru Pembimbing/Konselor Sekolah
a. Memasyarakatkan pelayanan Bimbingan dan Konseling
b. Merencanakan program layanan Bimbingan dan Konseling
c. Melaksanakan segenap program satuan
layanan Bimbingan dan
Konseling dan layanan pendukung
d. Menilai proses dan hasil layanan Bimbingan dan Konseling
e. Menganalisa hasil layanan Bimbingan dan Konseling
f. Melaksanakan tindak lanjut hasil analisa layanan Bimbingan dan
Konseling
g. Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan Bimbingan dan Konseling
h. Mempertangggungjawabkan tugas dan kegiatannya kepada Koordinator
BK dan Kepala Sekolah.
6. Wali Kelas
a. Membantu guru Pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya, khusus di
kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam
layanan Bimbingan dan Konseling khusus kelas yang menjadi
tanggungjawabnya
c. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa di
kelasnya untuk mengikuti layanan Bimbingan dan Konseling

BAB II Konsep dan Permasalahan Organisasi

d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus layanan Bimbingan dan


Konseling
e. Mengalihtangankan siswa keda Guru Pembimbing
E. Struktur Organisasi
Kadinas Kota
Komite Sekolah

F.
G.

Pengawas
sekolah

Kepsek
Wakasek

Tata Usaha

Bidang
kegiatan ekstra
kurikuler

Bidang pelayanan
Konseling

Bidang Akademik

Bidang
Sarana
Prasarana

Pembina Ektra
kurikuler

Konselor Sekolah

Guru

Wali Kelas

H.
I.

Garis intruksi
Garis Koordinasi

Peserta
Didik

F. Masalah dan Solusi


Permasalahan dalam organisasi dalam Bimbingan dan Konseling :
1. Guru BK tidak memahami dan melaksanakan tugas pokoknya

dengan

optimal dan maksimal, seperti tidak menyusun program, tidak mempunyai


rencana pelaksanaan layanan, dan layanan pendukung. Guru BK lebih sering
Solusi: hendaknya Guru BK mempunyai komitmen dengan tugas-tugasnya
dan terus berupaya mengembangkan diri melalui belajar dan pelatihan.
2. Adanya kekurangpahaman orang-orang dalam struktur organisasi Bimbingan
dan Konseling terhadap tugas pokoknya. Hal ini mengakibatkan organisasi
tidak dapat berjalan dengan sempurna untuk mencapai tujuannya. Misalnya:
Kepala Sekolah tidak menyediakan sarana prsarana untuk mempermudah
pemberian layanan sehingga masih banyak ditemui di sekolah Guru BK
terpaksa mengadakan layanan Konseling Individual di ruang Guru.
Solusi: hendaknya pihak yang berwenang dalam pembinaan Kepala Sekolah
seperti Kanwil atau Kandep dapat memberikan pemahaman kepada Kepala
Sekolah akan tugasnya dalam Layanan Bimbingan dan Konseling.

BAB II Konsep dan Permasalahan Organisasi

3. Banyak pihak yang kurang menyadari tujuan dari layanan Bimbingan dan
Konseling. Mereka hanya mengira bahwa layanan Bimbingan dan Konseling
hanya menyelesaikan setiap masalah dari siswa yang mempunyai masalah.
Solusi: Koordinator BK dan Guru Pembimbing dapat meyakinkan pihakpihak tentang tujuan diadakannya Layanan Bimbingan dan Konseling yaitu
agar siswa di sekolah (individu, sasaran layanan) mendapatkan kebahagiaan.

BAB II Konsep dan Permasalahan Organisasi

Sumber
Syahril, dkk. 2009. Profesi Kependidikan. Padang: UNP
Sukardi, Dewa Ketut. Organisasi dan Administrasi Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional
http://joejoe.blogdetik.com/2010/04/26/organisasi-dan-metode/.html. diakses sabtu
14 februari 2015.
http://Entin kartinah majalengka.blogspot.com/2009/04/hubungan organisaiadministrasi

BAB II Konsep dan Permasalahan Organisasi

Pertanyan dan Jawaban


A. Pilihan Ganda (jawaban yang digaris tebal)
1. Proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang diatur oleh aturan-aturan
tertentu untuk mencapai suatu tujuan disebut?
a. Manajemen
b. Organisasi
c. Administrasi
d. Profesi
2. Yang bukan termasuk ke dalam personil sekolah adalah ?
a. Kepala sekolah
b. Guru mata pelajaran
c. Staf TU
d. Orang tua
3. Yang bertugas sebagai koordinator BK di sekolah?
a. Kadinas Kota
b. Pengawas Sekolah
c. Kepala Sekolah
d. Guru Bimbingan dan Konseling
4. Permasalah yang sering muncul terkait dengan tugas dan tanggung jawab
guru BK di sekolah?
a. Guru BK tidak melaksanan program yang telah di susun
b. Guru BK sering dianggap sebagai polisi sekolah
c. Tidak mempunyai organisasi BK
d. Koordinator BK bukan dari BK atau non BK
5. Unsur-unsur yang harus dimiliki oleh suatu organisasi, kecuali
a. Orang-orang (sekumpulan orang)
b. Kerja sama
c. Tujuan yang ingin dicapai
d. Fasilitas
B. Essay
1. Sebutkan manfaat pengorganisasian bagi bimbingan dan konseling?
Manfaat pengorganisasian bagi bimbingan dan konseling:
a. Agar setiap personil bimbingan dan konseling menyadari tugas, peranan,
kedudukan, wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
b. Agar terhindar dari terjadinya tupang tindih tugas diantara personil
bimbingan.
c. Agar terjadi mekanisme kerja secara baik dan teratur.
d. Agar tercapainya kelancaran, efisien dan efektivitas pelaksanaan program
layanan bk.
2. Jelaskan tugas koordinator BK?

BAB II Konsep dan Permasalahan Organisasi

Tugas coordinator BK adalah:


a. Mengkoordinasikan para Guru Pembimbing
1. Memasyarakatkan pelayanan Bimbingan dan

Konseling kepada

segenap warga sekolah (siswa, guru dan personil sekolah lainnya),


orangtua siswa dan masyarakat.
2. Menyusun program layanan bimbingan dan Konseling (program
satuan

layananan dan kegiatan pendukung, mingguan, bulanan,

semesteran dan tahunan).


3. Melaksanakan program layanan Bimbingan dan Konseling
4. Mengadiministrasikan program layanan Bimbingan dan Konseling
5. Menilai hasil pelaksanaan program layanan Bimbingan dan
Konseling
6. Menganalisis

hasil

penilainan

pelaksanaan

Bimbingan

dan

Konseling
7. Memberikan tindak lanjut terhadap analisis hasil penilaian
Bimbingan dan Konseling
b. Mengusulkan kepada Kepala Sekolah

dan menmgusahakan bagi

terpenuhinya tenaga, sarana prasarana, alat dan perlengkapan


pelayanan Bimbingan dan Konseling.
c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan

layanan

Bimbingan

dan

Konseling kepada Kepala Sekolah.


3.Sebutkan siapa saja yang termasuk kedalam personil sekolah?
Prayitno (1997) menjelaskan bahwa personil pelaksana pelayanan Bimbingan
dan Konseling adalah segenap unsur yang terkait dalam organigram pelayanan
Bimbingan dan Konseling dengan coordinator dan Guru Pembimbing sebagai
pelaksana utamanya. Unsur-unsur tersebut adalah Kepala Sekolah, wakil
kepala sekolah, Guru Mata Pelajaran dan Guru Praktik, Wali Kelas.

BAB II Konsep dan Permasalahan Organisasi

YEL-YEL
Satu satu ada orangnya
Dua-dua ada kerjasama
Tiga-tiga ada tujuannya
Satu dua tiga organisasi namanya
Satu-satu ada personilnya
Dua-dua ada kegiataannya
Tiga-tiga kita saling bantu
Satu dua tiga tak ada masalah.

BAB II Konsep dan Permasalahan Organisasi

Anda mungkin juga menyukai