Anda di halaman 1dari 9

DOMAIN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Makalah Ini di Susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Teknologi
Pendidikan
DOSEN: Nurul Malikah, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 4 GMI G


Rizka Rahmaningrum (203180223)
Salifatul Fuad (203180226)
Septian Aziz Wijanarko (203180240)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................

BAB I: PENDAHULUAN .............................................................

A. Latar Belakang Masalah ........................................


B. Rumusan Masalah ..................................................
C. Tujuan Pembahasan ...............................................
BAB II: PEMBAHASAN ..............................................................

A. Definisi Aksiologi ..................................................


B. Nilai-nilai yang terkandung dalam Aksiologi ........
C. Ciri-ciri dari Aksiologi ..........................................

BAB III: KESIMPULAN ..............................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin keilmuan, pada awalnya berkembang


sebagai bidang kajian di Amerika serikat. Jika kita berpegangan kepada konsep teknologi
sebagai cara, maka awal perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada sejak
awal peradaban. Dimana orangtua mendidik anaknya dengan cara memberikan pengalaman
langsung serta dengan memanfaatkan lingkungan.

Teknologi pendidikan berupaya untuk merancang, mengembangkan, dan memanfaatkan


aneka sumber belajar sehingga dapat memudahkan atau memfasilitasi seseorang untuk belajar
dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan dengan cara dan sumber belajar apa saja yang sesuai
dengan kebutuhannya. Berdasarkan perkembangan dalam teknologi pendidikan dan disiplin ilmu
lainnya, yang relevan dengan landasan teori pembelajaran, kemungkinan kedepan akan semakin
berkembang mengenai kawasan teknologi pendidikan. Jadi perlu diperjelas lagi apa saja kawasan
teknologi pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa makna domain teknologi pendidikan ?


2. Apa sajakah yang merupakan domain teknologi pendidikan?
3. Apa hubungan antar domain teknologi pendidikan ?

c. Tujuan

1. Mengetahui makna domain teknologi pendidikan


2. Mengetahui domain teknologi pendidikan
3. Mengetahui hubungan antar domain teknologi pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Makna Domain Teknologi Pendidikan


Secara etimologis, domain atau kawasan berarti wilayah daerah kekuasaan atau
bidang kajian, kegiatan, terperinci, dan spesifik dari lahan lapangan cakupan suatu ilmu1.
Adapun teknologi pendidikan sebagai teori dan praktik secara factual yang telah menjadi
bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya manusia khususnya pada sistem
pendidikan dan pelatihan. Idealnya setiap teknologi pendidikan, pembelajaran terutama
yang memperoleh pendidikan akademik perlu menguasai beberapa kawasan teknologi
pendidikan. Teknologi pendidikan sebagai suatu proses kompleks yang terintegrasi
meliputi manusia, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisa masalah
yang menyangkut semua aspek belajar serta merancang, melaksanakan, menilai, dan
mengelola pemecahan masalah.
Kawasan merupakan suatu realisasi dari definisi dari bidang teknologi
pembelajaran2. Kawasan mewujudkan apa yang dapat dilaksanakan oleh suatu disiplin
ilmu agar disiplin tersebut mampu memberikan sumbangan langsung dalam bentuk
rumusan raktik yang dapat dilakukan oleh para praktisi. Kawasan juga berfungsi sebagai
panduan para praktisi dan tenaga ahli untuk bergerak dalam bidang teknologi pendidikan.
Selain itu, kawasan perlu dirumuskan berdasarkan definisi yang sudah ada agar
pembentukan profesi dan praktik menjadi lebih mudah.
Rumusan kawasan yang dikembangkan dalam disiplin teknologi pendidikan
disiapkan melalui rumusan AECT tahu 1977 dan 19943. Kedua definisi tersebut
menghasilkan kawasan sesuai dengan rumusan definisi kawasan teknologi pendidikan.
Definisi tahun 2004 mempertegas definisi teknologi pendidikan sekaligus teknologi
pembelajaran yang menempatkan keduanya dalam kajian belajar.

1
Harjali, Teknologi Pendidikan ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000), hlm 35
2
Prawiradilaga, Dewi Salma, Wawasan Teknologi Pendidikan ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
20120, hlm 42
3
Ibid, hlm 43
2. Kawasan domain pendidikan
Domain atau kawasan pendidikan merupakan suatu realisasi dari definisi dari
bidang teknologi pendidikan. Kawasan mewujudkan apa yang dapat dilakukan oleh suatu
disiplin ilmu agar disiplin tersebut mampu memberikan sumbangan langsung dalam bentuk
rumusan praktik yang dapat dilakukan oleh para praktisi. Kawasan juga berfungsi sebagai
panduan para praktisi dan tenaga ahli untuk bergerag dalam bidang dimaksud.
Selain itu, kawasan perlu dirumuskan berdasarkan definisi yang sudah ada agar
pembentukan profesi dan praktik menjadi lebih mudah. Kawasan memberi penjelasan bagi
para prefesional dan praktisi apa yang harus atau boleh dilakukan atau apa yang menjadi
batasan perilaku dan ruang lingkup pekerjaan dan layanan yang harus diselesaikan. Batasan
perilaku selanjutnya secara utuh disusun dalam kode etik keprofesian seperti yang dimiliki
oleh organisasi profesi tertentu. Hasil utuh tersebut akan diselesaikan menjadi standar
perilaku.
a. Domain menurut Davies
Davies merumuskan tiga pendekatan sehubungan dengan bidang garapan atau
kawasan teknologi pendidikan. Rumusan davies tersebut meliputi pendekatan perangkat
keras (hardware), pendekatan perangkat lunak (software), dan perpaduan.
 Pendekatan perangkat keras
Pendekatan ini mengusahakan kegiatan guru yaitu mengajar dengan memanfaatkan
penggunaan perangkat keras. Penggunaan perangkat keras dimaksud agar terjadi
otomatisasi atau proses mekanistik dalam kegiatan (belajar) mengajar. Perangkat keras
dimanfaatkan untuk memanfaatkan dan menyebarkan materi belajar, mereproduksi materi,
dan seterusnya. Selain itu adanya pemanfaatan perangkat keras dalam hal ini, penggunaan
berbagai bentuk media massa seperti TV atau kaset audio, ditargetkan untuk menampung
siswa dalam jumlah yang lebih besar dari biasa, dengan tidak mengurangi efisiensi proses
belajar.
 Pendekatan perangkat lunak
Teori yang diterapkan ialah teori instruksional. Teori ini membahas cara-cara
memperbaiki, memperbarui, atau merancang situasi yang betul-betul dibutuhkan oleh
siswa.
 Pendekatan perpaduan perangkat keras dan perangkat lunak
Pendekatan perpaduan menerapkan konsep system analisis dalam pendidikan dan
kegiatan instruksional. Penerapan system analisis dianggap mampu mengurangi bias
terhadap individu siswa sehingga siswa dapat berperan dalam kelompoknya dengan
dinamis. Selain alasan tadi, pendekatan perpaduan dianggap lebih manusiawi serta
integrative dengan kondisi belajar sehari-hari. Kerngka pendekatan berada pada lingkup
system (system boundary) dengan mencermati seluruh factor yang mempengaruhi
proses belajar mengajar (PBM). Factor tersebut diantaranya siswa (motivasi belajar
serta kemampuan akademik), guru, lingkungan sekolah, materi atau kurikulum, serta
tujuan belajarnya.
b. Domain menurut Assosiation for Educational Communication and Technology
(AECT).
Rumusan kawasan yang dikembangkan dalam disiplin teknologi pendidikan dan
pembelajaran disiapkan melaui rumusan AECT tahun 1977 dan 1994. Kedua definisi
tersebut menghasilkan kawasan sesuai dengan rumusan defisi. Tahun 1977 dari AECT
menghasilkan dua definisi, yang secara khusus membedakan antara teknologi pendidikan
dan teknologi pembelajaran. Dengan demikian, tahun 1977 menghasilkan dua definisi dan
dua kawasan, teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran.
Definisi AECT tahun 1994 hanya menelurkan satu definisi yaitu teknologi
pembelajaran, kawasan yang yang dimunculkan pun hanya satu yaitu kawasan teknologi
pembelajaran. Namun dalam penjelasannya, definisi tersebut berhasil memilih antara teori
dan praktik. Teori yang disebut sebagai rujukan dan acuan dari seluruh kegiatan terkait
pembelajaran, sedangkan praktik atau terapan menyediakan kesempatan untuk
memvalidasi teori, selanjutnya teori ini dapat dikaji ulang dan diperbaiki.
 Kawasan AECT 1977
Teknologi pendidikan
Kawasan ini diproyeksikan lebih luas dan mendalam dibandingkan dengan
kawasan teknologi pembelajaran. Kawasan teknologi pendidikan menyangkut
penyelenggaraa seluruh aspek belajar manusia termasuk di dalam dan di luar system
persekolahan. Perhatian terbesar dari kawasan teknologi pendidikan menekankan peran
seluruh kategori sumber belajar dalam rentang yang luas. Sumber belajar ini bukan
hanya yang tersedia di kelas atau sekolah, akan tetapi sumber belajr juga mencakup
lokasi khusus yang tersedia di masyarakat seperti museum, atau observatiorium.

Teknologi pembelajaran
Kawasan teknologi pembelajaran merujuk pada learning is purposive and
controlled. Pernyataan ini menjelaskan kedudukan kawasan teknologi pembelajaran
adalah di kelas. Untuk itu, sumber belajar berperan langsung sebagai komponen system
pembelajaran. Istilah prestructured mengungkapkan sumber belajar yang sengaja
dirancang (by design), disiapkan sesuai dengan kompensasi serta kebutuhan belajar.
Istilah lain yang harus diingat dalam kawasan teknologi pembelajaran ini adalah utilized
atau dimanfaatkan. Kriteria yang harus dipenuhi untuk mengadakan sumber belajar
adalah (1). Dirancang-dimanfaatkan, yaitu sumber belajar yang disiapkan khusus untuk
suatu proses belajar tertentu berlandaskan kompetensidan materi ajar, selain itu (2).
Dipilih-dimanfaatkan, yakni pemilihan sumber belajar yang sesuai dengan kompetensi
dan materi ajar dari koleksi yang sudah tersedia di sekolah.

 Kawasan AECT 1994


Teoti dan praktek (atau terapan)
Struktur devinisi tahun 2004 ini memiliki alur pemikiran yang lengkap sebagai
suatu profesi. Komponen awal yang di rumuskan adalah keterkaitan teori dan praktik.
Teori, rumusan bangunan atau ilmu rujukan, menjadi acuan dan panduan untuk
melaksanakan praktik atau terapan. Panaduan tersebut mengatur pola piker seseorang
teknolog pembelajaran untuk bekerja. Praktek atau terapan adalah pengujian
kemampuan teknologi pembelajaran tersebut untuk memecahkan masalah di lapangan.
Kesengajaan antara teori dan praktik sering terjadi. Tentu saja hal ini harus diterima
sebagai sesuatu yang biasa terjadi. Perlu kiranya diyakinkan bahwa kesengajaan
tersebut bukan karena kesalahan teori, akan tetapi kesenjangan tersebut diasumsikan
sebagi gejala untuk mengkaji ulang teori. Dengan demikian, setiap teori dapat diperbaiki
karena adanya kesempatan dari praktik atau terapan yang mengujunya dilapngan.
Rumusan 2004 ini memayungi kesenjangan dan keterkaitan antara teori dan praktik
yang sebenarnya selama ini telah dilakukan oleh para pakar teknologi pendidikan namun
luput dari pengamatan.
Kawasan, menurut definisi 1994 inidapat dianggap sebagai kerangka teori dan
praktik yang dikembangkan dalam rumusan yang lebih sempit, teknis, dan mendalam
kawasan adalah “peta” kegiatan-kegiatan atau pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh
teknologi pembelajaran berdasarkan kekhususan tertentu, kawasan ini merujuk lebih
rinci landasan teori serta langkah-langkah penerapan dan praktik dari teori tersebut.

Kawasan teknologi pembelajaran 1994

1) Kawasan Desain: proses untuk menentukan kondisi belajar, meliputi desain system
pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, karakteristik peserta didik, dan
lain-lain.
2) Kawasan pengembangan: proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk
fisik. Mencakup banyak variasi teknologi seperti teknologi cetak, teknologi AV,
teknologi berbasis computer, teknologi terpadu.
3) Kawasan pemanfaatan: aktifitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.
Meliputi pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi dan institusionalisasi,
kebijakan atau regulasi.
4) Kawasan pengelolaan: meliputi pengelolaan TP melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengoordinasian, dan supervisi.
5) Kawasan penilaian: proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar.

3. FUNGSI DOMAIN PENDIDIKAN


Fungsi kawasan teknologi pendidikan ialah mengetengahkan sifat taksonomi
dari struktur kawasan. Tujuan utama dalam membuat suatu taksonomi adalah untuk
mempermudah komunikasi.(Bloom,1956:10-11).Pesatnya perubahan dan perubahan dan
penyesuaian teknologi menuntut terjadinya alih pengetahuan teknologi yang satu kepada
yang lain. Tanpa kemungkinan dapat ditransfer ke landasan penelitian baru dan diciptakan
kembali untuk setiap teknologi yang baru. Dengan mengindentifikasi lingkup taksonomi4

4
Harjali,Teknologi Pendidikan,(Jakarta:PT Rineka Cipta,2000),hal 45
Fungsi atau tugas dari pengembangan adalah menganalisis masalah
mengimplementasikan serta mengevaluasi sumber belajar sebagai komponen system
pengajaran.5
Menurut Jogensen, tugas tugas pengembangan pembelajaran meliputi :
1) Audivisual dan pengembangan teknologi.
2) Program pengajaran.
3) Tujuan tujuan dalam membentuk tingkah laku.
4) Komunikasi control ilmu.
5) Perbedaan area psikologi.
6) Manajemen dan produksi ilmu.

Pengembangan pembelajaran berpusat pada :

1) Memperlihatkan tujuan dari tugas belajar dan keterlibatan partisipan.


2) Realisasi tujuan mengalami hambatan yang berhubungan dengan
keterbatasan sumber dan ketersediaan alar ukur yang efektif.
3) Memilih dan menyeleksi alternatif tujuan tujuan yang telah ditetapkan
untuk emrealisasikan tujuan belajar.
4) Membandingkan alternatif strategi dan teknik dalam pencapaian tujuan.
5) Pencapaian proses keputusan ke dalam afektifitas program pembelajaran.
6) Melaksanakan recycle dan memperbaiki dalam rangka pembentukan dan
memperkaya pengalaman belajar.
7) Kesuksesan pemilihan dalam menghentikan pengembangan dan mengubah
program.6

Teknologi pendidikan memegang peran penting dalam pengembangan


Pembelajaran. Baik dalam perencanaan,proses maupun dalam evaluasi , setiap elemen
tersebut harus dikembangakan dengan menggunakan cara ataupun alat efektif dan efesien
agar tercapai hasil yang unggul dan tepat sasaran.

5
Sudjana & Rivai, Teknologi Pengajaran, Bandung:Sinar Bari Algensindo,2003,Hlm,52
6
Abdullah& Dermawan,Teknologi Pendidikan,Bandung:Sinar Bari Algensindo,2003.Hlm 150-151

Anda mungkin juga menyukai