Makalah Ini di Susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Teknologi
Pendidikan
DOSEN: Nurul Malikah, M.Pd.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
c. Tujuan
PEMBAHASAN
1
Harjali, Teknologi Pendidikan ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2000), hlm 35
2
Prawiradilaga, Dewi Salma, Wawasan Teknologi Pendidikan ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
20120, hlm 42
3
Ibid, hlm 43
2. Kawasan domain pendidikan
Domain atau kawasan pendidikan merupakan suatu realisasi dari definisi dari
bidang teknologi pendidikan. Kawasan mewujudkan apa yang dapat dilakukan oleh suatu
disiplin ilmu agar disiplin tersebut mampu memberikan sumbangan langsung dalam bentuk
rumusan praktik yang dapat dilakukan oleh para praktisi. Kawasan juga berfungsi sebagai
panduan para praktisi dan tenaga ahli untuk bergerag dalam bidang dimaksud.
Selain itu, kawasan perlu dirumuskan berdasarkan definisi yang sudah ada agar
pembentukan profesi dan praktik menjadi lebih mudah. Kawasan memberi penjelasan bagi
para prefesional dan praktisi apa yang harus atau boleh dilakukan atau apa yang menjadi
batasan perilaku dan ruang lingkup pekerjaan dan layanan yang harus diselesaikan. Batasan
perilaku selanjutnya secara utuh disusun dalam kode etik keprofesian seperti yang dimiliki
oleh organisasi profesi tertentu. Hasil utuh tersebut akan diselesaikan menjadi standar
perilaku.
a. Domain menurut Davies
Davies merumuskan tiga pendekatan sehubungan dengan bidang garapan atau
kawasan teknologi pendidikan. Rumusan davies tersebut meliputi pendekatan perangkat
keras (hardware), pendekatan perangkat lunak (software), dan perpaduan.
Pendekatan perangkat keras
Pendekatan ini mengusahakan kegiatan guru yaitu mengajar dengan memanfaatkan
penggunaan perangkat keras. Penggunaan perangkat keras dimaksud agar terjadi
otomatisasi atau proses mekanistik dalam kegiatan (belajar) mengajar. Perangkat keras
dimanfaatkan untuk memanfaatkan dan menyebarkan materi belajar, mereproduksi materi,
dan seterusnya. Selain itu adanya pemanfaatan perangkat keras dalam hal ini, penggunaan
berbagai bentuk media massa seperti TV atau kaset audio, ditargetkan untuk menampung
siswa dalam jumlah yang lebih besar dari biasa, dengan tidak mengurangi efisiensi proses
belajar.
Pendekatan perangkat lunak
Teori yang diterapkan ialah teori instruksional. Teori ini membahas cara-cara
memperbaiki, memperbarui, atau merancang situasi yang betul-betul dibutuhkan oleh
siswa.
Pendekatan perpaduan perangkat keras dan perangkat lunak
Pendekatan perpaduan menerapkan konsep system analisis dalam pendidikan dan
kegiatan instruksional. Penerapan system analisis dianggap mampu mengurangi bias
terhadap individu siswa sehingga siswa dapat berperan dalam kelompoknya dengan
dinamis. Selain alasan tadi, pendekatan perpaduan dianggap lebih manusiawi serta
integrative dengan kondisi belajar sehari-hari. Kerngka pendekatan berada pada lingkup
system (system boundary) dengan mencermati seluruh factor yang mempengaruhi
proses belajar mengajar (PBM). Factor tersebut diantaranya siswa (motivasi belajar
serta kemampuan akademik), guru, lingkungan sekolah, materi atau kurikulum, serta
tujuan belajarnya.
b. Domain menurut Assosiation for Educational Communication and Technology
(AECT).
Rumusan kawasan yang dikembangkan dalam disiplin teknologi pendidikan dan
pembelajaran disiapkan melaui rumusan AECT tahun 1977 dan 1994. Kedua definisi
tersebut menghasilkan kawasan sesuai dengan rumusan defisi. Tahun 1977 dari AECT
menghasilkan dua definisi, yang secara khusus membedakan antara teknologi pendidikan
dan teknologi pembelajaran. Dengan demikian, tahun 1977 menghasilkan dua definisi dan
dua kawasan, teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran.
Definisi AECT tahun 1994 hanya menelurkan satu definisi yaitu teknologi
pembelajaran, kawasan yang yang dimunculkan pun hanya satu yaitu kawasan teknologi
pembelajaran. Namun dalam penjelasannya, definisi tersebut berhasil memilih antara teori
dan praktik. Teori yang disebut sebagai rujukan dan acuan dari seluruh kegiatan terkait
pembelajaran, sedangkan praktik atau terapan menyediakan kesempatan untuk
memvalidasi teori, selanjutnya teori ini dapat dikaji ulang dan diperbaiki.
Kawasan AECT 1977
Teknologi pendidikan
Kawasan ini diproyeksikan lebih luas dan mendalam dibandingkan dengan
kawasan teknologi pembelajaran. Kawasan teknologi pendidikan menyangkut
penyelenggaraa seluruh aspek belajar manusia termasuk di dalam dan di luar system
persekolahan. Perhatian terbesar dari kawasan teknologi pendidikan menekankan peran
seluruh kategori sumber belajar dalam rentang yang luas. Sumber belajar ini bukan
hanya yang tersedia di kelas atau sekolah, akan tetapi sumber belajr juga mencakup
lokasi khusus yang tersedia di masyarakat seperti museum, atau observatiorium.
Teknologi pembelajaran
Kawasan teknologi pembelajaran merujuk pada learning is purposive and
controlled. Pernyataan ini menjelaskan kedudukan kawasan teknologi pembelajaran
adalah di kelas. Untuk itu, sumber belajar berperan langsung sebagai komponen system
pembelajaran. Istilah prestructured mengungkapkan sumber belajar yang sengaja
dirancang (by design), disiapkan sesuai dengan kompensasi serta kebutuhan belajar.
Istilah lain yang harus diingat dalam kawasan teknologi pembelajaran ini adalah utilized
atau dimanfaatkan. Kriteria yang harus dipenuhi untuk mengadakan sumber belajar
adalah (1). Dirancang-dimanfaatkan, yaitu sumber belajar yang disiapkan khusus untuk
suatu proses belajar tertentu berlandaskan kompetensidan materi ajar, selain itu (2).
Dipilih-dimanfaatkan, yakni pemilihan sumber belajar yang sesuai dengan kompetensi
dan materi ajar dari koleksi yang sudah tersedia di sekolah.
1) Kawasan Desain: proses untuk menentukan kondisi belajar, meliputi desain system
pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, karakteristik peserta didik, dan
lain-lain.
2) Kawasan pengembangan: proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk
fisik. Mencakup banyak variasi teknologi seperti teknologi cetak, teknologi AV,
teknologi berbasis computer, teknologi terpadu.
3) Kawasan pemanfaatan: aktifitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar.
Meliputi pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi dan institusionalisasi,
kebijakan atau regulasi.
4) Kawasan pengelolaan: meliputi pengelolaan TP melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengoordinasian, dan supervisi.
5) Kawasan penilaian: proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar.
4
Harjali,Teknologi Pendidikan,(Jakarta:PT Rineka Cipta,2000),hal 45
Fungsi atau tugas dari pengembangan adalah menganalisis masalah
mengimplementasikan serta mengevaluasi sumber belajar sebagai komponen system
pengajaran.5
Menurut Jogensen, tugas tugas pengembangan pembelajaran meliputi :
1) Audivisual dan pengembangan teknologi.
2) Program pengajaran.
3) Tujuan tujuan dalam membentuk tingkah laku.
4) Komunikasi control ilmu.
5) Perbedaan area psikologi.
6) Manajemen dan produksi ilmu.
5
Sudjana & Rivai, Teknologi Pengajaran, Bandung:Sinar Bari Algensindo,2003,Hlm,52
6
Abdullah& Dermawan,Teknologi Pendidikan,Bandung:Sinar Bari Algensindo,2003.Hlm 150-151