PENDAHULUAN
aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan
minat orang lain belum tentu menarik minat orang tertentu selama itu tidak
Apabila ada seorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya
memiliki masalah pribadi lainnya. Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya
upaya yang dapat menemukan sebabnya dan kemudian mendorong siswa itu mau
melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, yaitu belajar. Dengan kata lain,
siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya. Atau
untuk menyediakan kondisi kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk
meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Dalam kegiatan belajar,
1
2
kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
atau suatu proses yang mengarahkan siswa itu melakukan aktivitas belajar.
Dalam hal ini peran guru sangat penting. Bagaimana guru melakukan usaha-
usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar anak didiknya
melakukan aktivitas belajar dengan baik. Sikap mental guru haruslah sangat
psikofisik, artinya, guru dalam bekerja harus siap secara mental, fisik, memahami
pekerjaannya agar mencapai tujuan yang sesuai dengan rencana yaitu mendidik
dan mencerdaskan siswanya. Jika guru tidak sepenuh hati dalam melaksanakan
belajar. Motivasi tidak hanya berlaku untuk siswa namun juga untuk guru.
seperti yang terjadi di SDIT Harapan Islami Talun Kenas. Peneliti melihat dan
terlihat bahwa motivasi belajar siswa yang masih rendah, hal ini ditandai dengan
masih banyak siswa yang datang terlambat. Dimana pukul 07.15 bel sudah
berbunyi namun masih saja ada beberapa siswa yang datang terlambat dari batas
waktu yang telah ditetapkan. Dan sanksi yang diberikan guru kepada siswa yang
datang terlambat adalah dengan diberi hukuman berbaris lebih lama dari siswa
lainnya.
3
Masalah lain yang terjadi di dalam kelas adalah 8 dari 30 siswa tidak
berdiri di depan kelas. Hal ini membuat siswa sudah tidak bersemangat lagi
untuk melanjutkan pelajaran karena lelah setelah dihukum. Ada juga beberapa
siswa yang terlihat asik bercerita dengan teman sebangkunya padahal sudah jelas
oleh guru dan kegiatan pembelajaran pun jadi terganggu. Dan ketika guru selesai
menerangkan lalu bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti siswa, mereka
mengatakan sudah paham padahal ketika ditanya kembali meraka tidak tahu.
Disini terlihat bahwa jika siswa tidak paham akan pelajaran mereka lebih
memilih untuk diam karena takut dimarahi oleh guru jika mereka salah
menjawab.
dalam menciptakan kondisi belajar yang aktif dan menyenangkan, dan kurangnya
Seorang guru dituntut harus mampu mengenali kepribadian siswa yang akan
dididik, menjadi panutan bagi siswanya, dan dapat memotivasi siswa ke arah
yang positif dan tentunya dengan cara yang positif. Salah satu cara yang dapat
4
respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari
modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk
memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima (siswa) atas
tindakan atau perilaku akan terus membekas dan dikenang oleh siswa, baik itu
penguatan yang bersifat negatif maupun penguatan yang bersifat positif. Perilaku
manusia memang berbeda antara yang satu dan yang lainnya. Perilaku itu sendiri
Ada kebiasaan lain yang sering dilakukan seorang guru, yaitu berat sekali
untuk memuji. Seolah olah pujian adalah sesuatu yang mahal. Sudah jelas murid
melakukan suatu tindakan yang benar, tetapi berat sekali lidah guru untuk
5
verbal dan sangat sederhana. Hal sederhana ini mampu membuat siswa senang
dan akan mengulangi kembali tindakan baik yang ia lakukan. Pujian juga akan
siswa.
aktif
adalah :
dengan motivasi belajar siswa di SDIT Harapan Islami Talun Kenas Tahun
Ajaran 2021/2022?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
siswa
KAJIAN PUSTAKA
8
9
Uno (2007:81)
(http://fajariw.blogspot.co.id/2013/11/teori-motivasi-dan-contoh-
kasus.html)
diterima oleh siswa baik dari luar dirinya (eksternal) maupun dari
1. Motivasi Instrinsik
10
luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu.
2. Motivasi Ekstrinsik
sebagainya.
yaitu :
tersebut.
tersebut.
orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi
Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik kalau siswa tekun
(internal factor) dan bersumber dari luar diri siswa (external factor).
a. Faktor internal
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu
itu sendiri. Faktor internal ini terdiri dari factor biologis, meliputi
b. Faktor Eksternal
masyarakat.
satu dengan yang lainnya. Untuk itu penting bagi guru untuk
2.1.2 Reinforcement
respon positif terhadap suatu tingkah laku tertentu dari siswa yang
oleh guru sebagai umpan balik atas tindakan yang dilakukan siswa
(2007:81)
(https://candraardian2.wordpress.com/artikel-psikologi/teori-
belajar/)
15
reinforcement negatif.
yang produktif .
sebagai berikut :
1. Verbal Reinforcement
2. Gestural Reinforcement
3. Proximity Reinforcement
diantara siswa.
17
4. Contact Reinforcement
5. Activity Reinforcement
6. Token Reinforcement
Reinforcement, yaitu:
2. Kebermaknaan
menatap kepadanya.
kurang efektif.
positif bagi siswa dalam belajar seperti memberi pujian, hadiah, kompetisi,
20
telah dicapai oleh siswa. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
(2007:81)
cipta (kreativitas).
siswa, maka tingkat motivasi belajar siswa juga akan semakin meningkat.
21
relevan yaitu:
siswa sebesar 0,601 yang berarti memiliki hubungan yang kuat dan arah
hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin sering guru
angket dan dokumen. Try Out dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1
2010/2011. Terbukti dari hasil perhitungan diperoleh r hitung lebih besar dari r
tabel atau 0,553 > 0,312. (2) Ada pengaruh yang signifikan fasilitas belajar
r hitung lebih besar dari r tabel atau 0,462 > 0,312. (3) Ada pengaruh yang
hasil perhitungan diperoleh F hitung lebih besar dari F tabel atau 13,54 >
prestasi belajar (Y) sebesar 61,49%. Sumbangan relatif fasilitas belajar (X2)
efektif fasilitas belajar (X2) dengan prestasi belajar (Y) sebesar 16,27%.
Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X.3
varian garis regresi, dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
lain yaitu keinginan yang ingin dicapai, cara guru mengelola kelas, dan
sebagainya.
SDIT Harapan Isami Talun Kenas Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini
memiliki rerata 40,18, range 27, dan standar deviasi 5,813, untuk penguatan
nonverbal memiliki rerata 62,20, range 27, dan standar deviasi 6,004,
sedangkan motivasi belajar memiliki rerata 100,67, range 45, dan standar
perilaku baik yang diharapkan pihak sekolah, dan meningkatkan motivasi belajar
siswa.
25
Sementara itu, motivasi diartikan sebagai faktor yang penting karena hal
belajar. Motivasi belajar merupakan dorongan atau penggerak yang diterima oleh
siswa dari luar dirinya (eksternal) maupun dari dalam dirinya (internal) yang
ingin dicapai.
yang lebih baik bila dibandingkan dengan siswa yang kurang termotivasi.
Beberapa indikator yang tampak dari motivasi belajar yakni : (1) tekun
bosan pada tugas-tugas yang rutin; (6) dapat mempertahankan pendapatnya; (7)
tidak mudah melepaskan hal yang diyakini; (8) senang mencari dan memecahkan
penguatan (reinforcement).
Beberapa upaya yang dapat dilakukan guru agar siswa termotivasi untuk
Sehingga menumbuhkan semangat, minat, dan motivasi untuk belajar. Hal itu
siswa yang mendapat juara kelas, memberikan nilai yang baik atas kerja keras
26
siswa, dan juga dapat memberikan tanda penghargaan seperti senyuman dan tepuk
berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa. Dengan kata lain, semakin
baik reinforcement yang diberikan, maka semakin tinggi motivasi belajar siswa.
satu dengan yang lainnya dalam bentuk bagan sesuai dengan tujuan penelitian di
atas maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
H0 = Tidak ada hubungan yang linear dan signifikan antara variabel x dan y
Ha= ada hubungan yang linear dan signifikan antara variabel x dengan y.
H0 : β = 0
Ha: β ≠ 0
BAB III
METODE PENELITIAN
siswa.
3.2.1 Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas tinggi (IV-VI) SDIT Harapan
siswa kelas tinggi dikarenakan siswa kelas tinggi dianggap sudah mampu
3.2.2 Sampel
27
28
dari 100, maka lebih baik semua subjek diambil sebagai sampel, sehingga
lebih dari 100 atau cukup besar dapat diambil antara 30%-50% atau lebih
tergantung pada kemampuan peneliti baik dari segi waktu, tenaga, ataupun
dana serta sempit luasnya wilayah dan besar kecilnya resiko yang
yaitu variabel kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi
Reinforcement.
Ada dua variabel yang dikaji pada penelitian ini, yakni reinforcement
sebagai berikut :
29
atas perbuatan yang dilakukan siswa yang bertujuan agar siswa dapat
mengulangi perbuataannya.
siswa dari luar dirinya (eksternal) maupun dari dalam dirinya (internal)
macammasalah; (4) lebih senang bekerja mandiri; (5) cepat bosan pada
tidak mudah melepaskan hal yang diyakini; (8) senang mencari dan
Adapun teknik yang diambil dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner), yaitu
terdiri atas pertanyaan pertanyaan yang berkaitan dengan definisi operasional dari
pertanyaan mengenai pemberian pujian, nilai, dan hadiah oleh guru kepada siswa.
soal
(senyum, pertanyaan
mengacungkan
jempol)
tertinggi di kelas
31
Negatif tugas
- Datang terlambat
Jumlah soal 20
Soal
sungguh-sungguh
pelajaran
dengan tekun
orang lain
32
- Tidak mencontek
pengetahuan
mempertahankan pendapat
pendapatnya
- Mampu
mempertanggungjawab
argument yang
disampaikan
tertinggi
masalah soal-soal
- Senang dalam
mengerjakan soal
latihan
Jumlah soal 20
33
(kuesioner) (Noor, 2011:125). Adapun bentuk skala yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah Skala Linkert. Peneliti memilih skala ini dikarenakan peneliti
penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba diluar sampel penelitian. Uji coba
sebanyak 25 orang. Uji instrumen dilakukan dengan dua langkah, yaitu uji
ukur tersebut benar benar mengukur apa yang diukur. Maksudnya adalah
perlu diuji dengan uji korelasi anta skor (nilai) tiap-tiap butir pertanyaan
arah.
dengan :
N = banyaknya responden
perhitungan dengan tabel harga kritik r product moment, dikatakan valid jika
Setelah dilakukan uji coba angket, maka diperoleh soal yang valid
sebagai berikut:
Tabel 3.2 : Soal Yang Valid Dari Indikator Reinforcement dan Motivasi
Belajar
soal
(senyum, pertanyaan
mengacungkan
35
jempol)
tertinggi di kelas
Negatif tugas
- Datang terlambat
Jumlah soal 10
Soal
sungguh-sungguh
pelajaran
dengan tekun
orang lain
- Tidak mencontek
pengetahuan
mempertahankan pendapat
pendapatnya
- Mampu
mempertanggungjawab
argument yang
disampaikan
tertinggi
masalah soal-soal
- Senang dalam
mengerjakan soal
latihan
Jumlah soal 14
sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dan diandalkan. Hal ini berarti
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama (Noor, 2011: 130)
rii =
Dengan :
38
Data adalah informasi yang sangat dibutuhkan oleh seorang peneliti dimana
data tersebut akan diolah dan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Oleh
karena itu, ada beberapa teknik dalam menganalisis data tersebut. Adapun uji
persyaratan analisis data tersebut antara lain: uji normalitas, uji homogenitas, dan
menggunakan SPSS versi 16, variabel dikatakan normal apabila p > α, dengan α
= 0,05. Tujuan uji normalitas ini adalah untuk memeriksa/mengetahui apakah data
Secara manual, kriteria variabel yang normal adalah apabila l hitung sama atau
lebih besar dari nilai l tabel (dengan tingkat kesalahan 0,05). adapun rumus yang
Susun data sampel dari yang kecil sampai yang terbesar dan tentukan
Setelah itu di uji dengan l hitung = I F (Zi) – S (Zi) I,hitung selisihnya kemudian
Jika l hitung < l tabel maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel
data yang diberikan dalam serangkaian analisis memang berasal dari populasi
digunakan cara: uji F dan Uji Bartlett. Untuk penelitian ini menggunakan
pengujian homogenitas dengan menggunakan rumus uji F, karena dengan uji ini
Dengan = varians
40
Uji linearitas kepada setiap variabel bebas (x) dengan variabel terikat (Y).
dengan variabel y linier atau non linier. Uji linearitas ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS versi 16. Dikatakan linear apabila sig > α (0,05).
H0 = Tidak ada hubungan yang linear dan signifikan antara variabel x dan y
Ha= ada hubungan yang linear dan signifikan antara variabel x dengan y.
H0 : β = 0
Ha: β ≠ 0
rumus:
a = Y – bX
41
db total =N-1
db regresi =1
db sisaan = N -2
ragam).
42
Apabila Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan variabel
secara linear.
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel reinforcement ( x )
1. Uji Korelasi
yaitu dengan arah yang positif. Rumus yang digunakan dalam uji
dengan :
N= banyaknya responden
dimana :
t = besaran t hitung
n = jumlah responden
Kriteria pengujian :
berlokasi di Jalan Besar Talun Kenas, Kecamatan STM. Hilir , Kabupaten Deli
No Bulan/Minggu
Juli Agustus
Kegiatan
4 1 2 3 4
1. Persiapan Penelitian X
2. Pengumpulan Data X x x
3. Analisis Data X
4 Penulisan Laporan X
BAB IV
SDIT Harapan Islami Talun Kenas adalah sebuah Sekolah Dasar terletak di
Jalan Besar Talun Kenas, Kec. STM Hilir, Kab. Deli Serdang Prov. Sumatera
Utara. Keadaan di sekeliling sekolah ini sangat strategis, nyaman dan jauh dari
sekolah ini juga terdapat 1 ruang perpustakaan, 1 ruang gudang, 1 ruang guru, dan
1 ruang kepala sekolah, serta juga terdapat tempat parkir kendaraan guru dan
siswa. Dan sekolah ini di fasilitasi dengan 4 kamar mandi, dimana terdapat 2
kamar mandi siswa, 1 kamar mandi guru, dan 1 kamar mandi kepala sekolah.
- Kelas I : 32 orang
- Kelas II : 33 orang
- Kelas IV : 30 orang
- Kelas V : 33 orang
- Kelas VI : 30 orang
Hampir rata rata pekerjaan orang tua siswa siswa di sekolah ini cenderung
Sekolah yang terdiri dari 20 guru dan seorang kepala sekolah ini sangat
46
47
yang merasa nyaman dan mendapatkan banyak ilmu dari guru guru yang ada
disekolah ini.
a. Visi
bertaqwa
b. Misi
masyarakat
Reinforcement dengan motivasi belajar siswa SDIT Harapan Islami Talun Kenas
37 (hasil perhitungan ada di lampiran 11), diperoleh skor rata rata = 26,1, varians
= 21,22 , simpangan baku = 4,6 , median = 27,85, modus = 27,04. Data yang
diperoleh selanjutnya dibuat dalam daftar distribusi frekuensi, yang secara ringkas
Reinforcement (X)
Interval
1 15-17 4 4,1%
2 18-20 8 8,16%
3 21-23 14 14,29%
4 24-26 24 24,48%
5 27-29 27 27,55%
6 30-32 14 14,28%
7 33-35 5 5,1%
8 36-38 2 2,04%
Jumlah 98 100%
Pada tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa terdapat 24 orang (24,48%) yang
berada di skor rata rata, 26 orang (26,55%) yang berada di bawah rata rata dan 48
orang (48,97%) yang berada di atas rata rata. Lebih jelasnya digambarkan pada
gambar 4.1 :
49
mengenai motivasi belajar maka diperoleh skor minimum 29 dan skor maksimum
53 (hasil perhitungan ada di lampiran 12), diperoleh skor rata rata = 42,47 ,
varians = 35,45, simpangan baku = 5,95, median = 45,09, modus = 40,2. Data
yang diperoleh selanjutnya dibuat dalam daftar distribusi frekuensi, yang secara
5 41-43 19 19,38%
6 44-46 13 13,26%
7 47-49 13 13,26%
8 50-53 14 14,28%
Jumlah 98 100%
50
Pada tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa terdapat 19 orang (19,38%) yang
berada di skor rata rata, 39 orang (39,82%) yang berada di bawah rata rata dan 40
orang (40,8%) yang berada di atas rata rata. Lebih jelasnya digambarkan pada
bagan 4.2 :
≥ 31 14 14,3 Tinggi
26 – 30 43 43,87 Sedang
≤ 26 41 41,83 Rendah
Jumlah 98 100
Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat dijabarkan bahwa untuk variabel
Hasil pengujian kecenderungan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.4
52
≥ 49 19 19,39 Tinggi
38 – 48 60 61,22 Sedang
≤ 37 19 19,39 Rendah
Jumlah 98 100
Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat dijabarkan bahwa untuk variabel
berjumlah 60 orang sebesar 61,22%, dan skor dinyatakan rendah ketika mencapai
persyaratan yang dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji
linieritas.
Uji normalitas data dipergunakan untuk melihat apakah data tiap variabel
Variabel N Ρ Α Kesimpulan
(X)
(Y)
0,200 sedangkan α = 0,05 , maka ρ > α sehingga data dinyatakan normal. Dan
berasal dari populasi yang sama atau tidak. Adapun dalam penelitian, pengujian
Adapun hasil uji homogenitas dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6:
54
Berdasarkan tabel 4.6. , maka jelas terlihat bahwa F hitung pada penelitian ini
memiliki nilai 1,67. Sementara Ftabel dengan signifikasi 0,05 dengan db1 = 98 - 1
dan db2 = 98 – 1 memiliki nilai 3,94. Maka Fhitung < Ftabel sehingga data homogen.
Deviation
Linearity
Total 1998.980 97
hasil output akan disajikan dalam tabel 4.7 (perhitungan lengkapnya ada di
lampiran 18) :
55
Dari tabel 4.7, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dikarenakan F tuna
cocok sebesar 1,576 dengan signifikan 0,76 (diatas 0,05) sehingga variabel X
belajar ada di lampiran (8-10) dan akan ditampilkan pada Tabel 4.8 - 4.9
Responden rata
4. 23 92 20 60 25 50 30 30 98 232 2,36
8. 19 76 28 84 24 48 27 27 98 235 2,39
9. 22 88 27 81 24 48 25 25 98 242 2,46
Jumlah 237 948 251 723 192 384 202 202 882 2287 2,6
reinforcement positif pada responden nomor (1, 2, 5, 6, 7, dan 10) berada pada
56
rata rata diantara 2,51 - 3,25. Maka pemberian reinforcement pada responden
berada pada rata-rata diantara 1,76 - 2,50. Maka pemberian reinforcement positif
pada tabel di atas, diperoleh rata-rata dari keselruhuan iresponden yaitu 2,6. Maka
Negatif:
Responden rata
ah
reinforcement negatif di SDIT Harapan Islami Talun Kenas ada pada kategori
Menghadapi Tugas :
Responden rata
ah
Kesulitan:
Responden rata
ah
Responden rata
Mandiri:
Responden rata
Tugas Rutin:
Responden rata
ah
59
Pendapat:
Responden rata
ah
Responden rata
ah
Memecahkan Masalah:
60
Responden rata
ah
Tabel di atas menerangkan bahwa seluruh item pada data motivasi belajar
termasuk dalam kategori “Baik” dengan nilai rata-rata (3,0). Masing-masing item
memiliki nilai rata-rata sebagai berikut : tekun menghadapi tugas (nilai 2,8),
mandiri (nilai 2,8), cepat bosan pada tugas rutin (nilai 3,0), dapat
diyakini (nilai 3,0), senang memecahkan masalah soal-soal (nilai 3,0). Dan ada
satu item yang memiliki kategori “Tidak Baik” yaitu ulet menghadapi kesulitan
(Nilai1,6).
Dari Tabel 4.8 menunjukkan bahwa r hitung = 0,221 dan rtabel dengan taraf
signifikasi 0,05 adalah 0,198. Maka r hitung > rtabel, hal ini menunjukkan adanya
dengan Y
T 2,22 1,98447
Dari tabel, hasil thitung adalah 2,22 sementara ttabel dengan signifikasi 0,05
db/dk = 41-80 adalah 1,98447. Maka thitung > ttabel, pengujian menunjukkan H1
dengan motivasi belajar siswa SDIT Harapan Islami Talun Kenas Tahun Ajaran
2021/2022”.
tinggi motivasi belajar siswa SDIT Harapan Islami Talun Kenas Tahun Ajaran
2021/2022.
62
100%, dapat dilihat seberapa besar persentase Reinforcement (X) dan Motivasi
KD = (0,221) x 100%
KD = 0,048 x 100%
KD = 4,8 %
total sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah berupa
angket (kuesioner) kepada kelas tinggi. Dan sebelum angket diberikan kepada
siswa SDIT Harapan Islami, diadakan uji instrumen di SD Negeri 101857 Gunung
Rintih.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil sebaran angket terbukti bahwa
SDIT Harapan Islami Talun Kenas . Hal ini juga dapat ditunjukkan dari tingkat
19,39%.
Motivasi Belajar Siswa ditentukan oleh faktor – faktor lain kondisi belajar yang
perhitungan Fhitung > Ftabel yaitu (11,547>2,922) dengan signifikansi 0,002. Nilai
64
koefisien korelasi R sebesar 0,527 yang berarti bahwa pemberian penguatan oleh
guru memiliki hubungan yang nyata dengan motivasi belajar siswa sebesar 52,7%
Adapun faktor- faktor lain yaitu keinginan yang ingin dicapai, cara guru
dimana rhitung > rtabel ( 0,221 > 0,1986) dan thitung > ttabel (2,22 > 1,98447).
BAB V
5.1. Kesimpulan
agar siswa lebih semangat, dan mengajak siswa lain bertepuk tangan saat salah
satu dari temannya berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Dan ketika
tetapi memberi nasehat agar siswa tidak mengulangi kesalahannya. Hasil skor
angket reinforcement yang diperoleh dalam keadaan sedang, yakni dengan skor
siswa rajin datang ke sekolah tepat waktu, selalu mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru, aktif saat proses belajar mengajar berlangsung, dan
angket motivasi belajar siswa yang diperoleh dalam keadaan sedang, yakni
motivasi belajar siswa SDIT Harapan Islami Talun Kenas (r xy hitung > rtabel yaitu
0,221 > 0,1986 sedangkan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,22 > 1,98447).
65
66
Artinya, semakin tinggi reinforcement maka semakin tinggi juga motivasi belajar
siswa.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka saran
waktu luang untuk hal positif seperti membaca di perpustakaan atau berdiskusi
dengan teman. Dan lebih meningkatkan lagi motivasi belajarnya agar prestasi
reinforcement positif bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar siswa
ini. Perlu dilakukan penelitian yang sejenis dengan populasi yang lebih luas dan
https://candraardian2.wordpress.com/artikel-psikologi/teori-belajar/
http://fajariw.blogspot.co.id/2013/11/teori-motivasi-dan-contoh-kasus.html
67
68
Lampiran 1
Petunjuk angket
Baca kalimat-kalimat dibawah dengan hati-hati. Apabila kamu
mempertimbangkan kalimat tersebut dan cocok dengan dirimu, silahkan beri
tanda cek (√) dilembar jawaban. Petunjuk jawaban seperti berikut ini:
SS : Sangat Sering S : Sering KS : Kurang Sering HTP : Hampir
Tidak pernah
A. ANGKET REINFORCEMENT
SS S KS HTP
13. Jika kelas saya aktif saat belajar, guru tersenyum dan
mengacungkan jempol
SS S KS HTP
3. Jika saya gagal, saya tidak akan putus asa dan akan terus
mencoba sampai berhasil
14. Jika saya mendapat nilai tinggi akan membuat orang tua
saya bangga terhadap saya
15. Jika ada waktu luang saya suka mengerjakan latihan yang
ada di lembar kerja siswa
Lampiran 2
Hasil Uji Coba Angket Reinforcement Pada Kelas Tinggi (IV-VI) di SDIT
Harapan Islami Talun Kenas Tahun Ajaran 2021/2022
73
Lampiran 3
Perhitungan Validitas Angket Reinforcement SDIT Harapan Islami Talun
∑X = 63
∑Y = 1490
∑XY = 3870
∑X∑Y = 93870
∑X2 = 173
(∑X)2 = 3969
∑Y2 = 92254
(∑Y)2 = 2220100
N = 25
rxy =
= 0,635
Adapun secara keseluruhan, soal yang valid dapat dilihat dalam tabel berikut :
Lampiran 4
Kemudian masing masing chi kuadrat dari soal yang valid ditambahkan dan
menjadi
Reliability Statistics
.758 10
Dari hasil perhitungan reliabilitas menggunakan SPPS, maka didapat r hitung sebesar
0,758,. Dan rtabel dengan n = 25-2 – 2 adalah 0,396 . rhitung > rtabel sehingga butir soal
yang valid pada variabel reinforcement adalah reliabel sehingga hasilnya akan
sama dimanapun penelitian dilakukan.
77
Lampiran 5
Hasil Uji Coba Angket Motivasi Belajar Pada Kelas Tinggi (IV-VI) SDIT
Harapan Islami Talun Kenas Tahun ajaran 2021/2022
78
Lampiran 6
∑X = 87
∑Y = 1226
∑XY = 4334
∑X∑Y = 106662
∑X2 = 313
(∑X)2 = 7569
∑Y2 = 61880
(∑Y)2 = 1503076
N = 25
rxy =
= 0,503
memiliki nilai 0,396 dan rhitung bernilai 0,503. Maka rhitung > rtabel Maka dapat
Adapun secara lengkap, butir soal yang valid dapat dilihat pada tabel berikut :
Lampiran 7
rii =
Kemudian masing masing chi kuadrat dari soal yang valid ditambahkan dan
menjadi
Reliability Statistics
.840 14
Lampiran 8
ANGKET HUBUNGAN REINFORCEMENT DENGAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA SDIT HARAPAN ISLAMI TALUN KENAS TAHUN
AJARAN 2021/2022
A. ANGKET REINFORCEMENT
SS S KS HTP
SS S KS HTP
3. Jika saya gagal, saya tidak akan putus asa dan akan terus
mencoba sampai berhasil
10. Jika ada waktu luang saya suka mengerjakan latihan yang
ada di lembar kerja siswa
Lampiran 9
Uji Coba Reinforcement SDIT Harapan Islami Talun Kenas Tahun Ajaran
2021/2022
85
86
87
Lampiran 10
Uji Coba Angket Motivasi Belajar SDIT Harapan Islami Talun Kenas Tahun
Ajaran 2021/2022
88
89
Lampiran 11
Perhitungan Statistik Dasar Variabel X
Perhitungan Statistik dasar meliputi : tabel frekuensi, rata rata nilai (x), varians,
simpangan baku (s), median dan modus. Langkah langkah perhitungan statistik
dasar sebagai berikut :
No X No X
1 32 25 30
2 26 26 26
3 30 27 27
4 27 28 30
5 25 29 25
6 26 30 30
7 25 31 24
8 24 32 25
9 15 33 25
10 29 34 30
11 32 35 29
12 22 36 27
13 26 37 33
14 20 38 20
15 30 39 24
16 34 40 22
17 23 41 26
18 28 42 27
19 23 43 29
20 30 44 20
21 29 45 36
22 33 46 29
23 26 47 27
24 25 48 27
90
No. X No. X
49 23 74 31
50 32 75 28
51 24 76 21
52 26 77 19
53 27 78 28
54 22 79 22
55 29 80 18
56 28 81 28
57 23 82 28
58 24 83 37
59 21 84 21
60 23 85 28
61 27 86 22
62 24 87 28
63 35 88 21
64 28 89 17
65 26 90 27
66 29 91 31
67 25 92 16
68 26 93 24
69 31 94 28
70 19 95 20
71 17 96 18
72 29 97 35
73 25 98 31
6) Tabel Frekuensi
= 26,1
S2 =
S2 =
S2 =
S2 =
= 21,22
d. Simpangan Baku
S=
S=
S = 4,6
93
e. Median (Md)
Md =b+p
Keterangan :
Md = median
b = tepi bawah kelas median
n = jumlah frekuensi
F = frekuensi sebelum kelas median
p = panjang interval median
f = frekuensi kelas median
Md =b+p
Md = 23,5 + 3
Md = 23,5 + 3(1,45)
Md = 23,5 + 4,35
Md = 27,85
f. Modus (Mo)
94
Mo =b+p
Keterangan :
Mo = Modus
b = tepi bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas interval
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi kelas interval terbanyak
dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya)
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
berikutnya
b1 = 27 – 24 = 3
b2 = 27 – 14 = 13
Mo =b+p
Mo = 26,5 + 3
Mo = 26,5 + 3 (0,18)
Mo = 26,5 + 0,54
Mo = 27,04
95
Lampiran 12
Perhitungan Statistik Dasar Variabel Y
Perhitungan Statistik dasar meliputi : tabel frekuensi, rata rata nilai (x), varians,
simpangan baku (s), median dan modus. Langkah langkah perhitungan statistik
dasar sebagai berikut :
No Y No Y
1 51 25 53
2 37 26 39
3 43 27 41
4 30 28 37
5 48 29 33
6 38 30 41
7 31 31 51
8 44 32 39
96
9 41 33 35
10 44 34 49
11 40 35 39
12 47 36 46
13 40 37 40
14 29 38 37
15 40 39 51
16 42 40 34
17 34 41 49
18 49 42 42
19 36 43 50
20 48 44 43
21 40 45 39
22 45 46 39
23 39 47 47
24 38 48 44
No Y No Y
49 39 74 42
50 52 75 38
51 36 76 49
52 46 77 41
53 47 78 44
54 42 79 34
55 51 80 45
56 40 81 44
57 36 82 37
58 42 83 43
59 51 84 38
60 41 85 48
61 30 86 42
62 45 87 50
63 49 88 38
64 46 89 41
65 42 90 48
66 35 91 39
67 45 92 51
68 35 93 46
69 50 94 43
70 37 95 41
97
71 38 96 47
72 52 97 52
73 43 98 50
P = =3
Panjang kelas yang bisa diambil adalah 3. Dalam hal ini panjang kelas
yang ditentukan adalah 3.
6) Tabel Frekuensi
= 42,47
S2 =
99
S2 =
S2 =
S2 =
= 35,45
d. Simpangan Baku
S=
S=
S = 5,95
Dengan demikian simpangan baku (s) adalah 5,95
e. Median (Md)
Md =b+p
Keterangan :
Md = median
b = tepi bawah kelas median
n = jumlah frekuensi
F = frekuensi sebelum kelas median
p = panjang interval median
f = frekuensi kelas median
100
Md =b+p
Md = 40,5 + 3
Md = 40,5 + 3(1,53)
Md = 40,5 + 4,59
Md = 45,09
f. Modus (Mo)
Mo =b+p
Keterangan :
Mo = Modus
b = tepi bawah kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas interval
b1 = frekuensi pada kelas modus (frekuensi kelas interval terbanyak
dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya)
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
berikutnya
Kelas modus (f terbesar = 20)
Tepi bawah kelas interval (b) = 38 – 0,5 = 37,5
Panjang kelas interval (p) =3
b1 = 20 – 11 = 9
101
b2 = 20 - 19= 1
Mo =b+p
Mo = 37,5 + 3
Mo = 37,5 + 3 (0,9)
Mo = 37,5 + 2,7
Mo = 40,2
102
Lampiran 13
≥ M + 1 SD = Tinggi
M sampai M + 1 SD = Sedang
≤ M - 1 SD = Rendah
Dimana :
∑X = 2558
∑X2 =
68768
N = 98
M =
M =
M = 26,1
SD =
103
SD =
SD =
SD =
SD =
SD = 4,52
Berdasarkan hasil hitung diatas, selanjutnya dapat ditentukan masing masing skor
kategori :
a. Kategori tinggi
= ≥ M + 1 SD
= ≥ 26,1 + 1 (4,52)
= ≥ 30,62 dibulatkan menjadi ≥ 31
Untuk ini terdapat 14 orang dengan kategori tinggi.
b. Kategori sedang
= M sampai M + 1 SD
c. Kategori rendah
= ≤ M - 1 SD
= ≤ 26,1 - 1 (4,52)
Lampiran 14
≥ M + 1 SD = Tinggi
M sampai M + 1 SD = Sedang
≤ M - 1 SD = Rendah
Dimana :
∑Y = 4153
∑Y2 = 179187
N = 98
M =
M =
M = 42,37
105
SD =
SD =
SD =
SD =
SD =
SD = 5,76
Berdasarkan hasil hitung diatas, selanjutnya dapat ditentukan masing masing skor
kategori :
a. Kategori tinggi
= ≥ M + 1 SD
= ≥ 42,37 + 1 (5,76)
= ≥ 48,13 dibulatkan menjadi ≥ 49
Untuk ini terdapat 19 orang dengan kategori tinggi.
b. Kategori sedang
= M sampai M + 1 SD
= 42,37 sampai 48,13 dibulatkan menjadi 42 sampai 48 dikarenakan
skor 38-41 tidak memiliki kategori, maka dimasukkan kedalam kategori
sedang. Sehingga kategori sedang berada di skor ≥ 38-48.
c. Kategori rendah
= ≤ M - 1 SD
= ≤ 42,37 – 5,76
Lampiran 15
Secara manual, hal yang dilakukan untuk mencari normalitas seperti yang
tertera di Bab III. Yaitu dengan membandingkan Lhitung dengan Ltabel.
Secara otomatis, normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS .
adapun langkah langkahnya adalah :
Buka program SPSS
Masukkan skor variabel X ke data view
Kemudian, pilih menu : analyze Descriptives Statistic Explore
Kemudian klik Ok
Maka akan muncul kotak dialig uji normalitas, selanjutnya masukkan X ke
dependent list; (jika ada lebih dari 1 kelompok data ,maka masukkan ke
factor list)
Kemudian klik plots, pilih Normality test with plots, dan klik continue.
Lalu klik OK
107
Setelah langkah diatas, maka akan muncul hasil output yang terdiri dari
beberapa tabel. Lihat tabel Test of Normality untuk mencari hasil dari uji
normalitas data X. lebih jelasnya, tabel tersebut dapat dilihat pada tabel
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
nilai p yang bernilai 0,200. Jika dibandingkan dengan taraf α = 0,05 dengan n =
98 memiliki nilai tabel 0,, maka p > α. Maka pada variabel motivasi belajar,
.
108
Lampiran 16
Secara manual, hal yang dilakukan untuk mencari normalitas seperti yang
tertera di Bab III. Yaitu dengan membandingkan Lhitung dengan Ltabel.
Setelah langkah diatas, maka akan muncul hasil output yang terdiri dari
beberapa tabel. Lihat tabel Test of Normality untuk mencari hasil dari uji
normalitas data X. lebih jelasnya, tabel tersebut dapat dilihat pada tabel
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
nilai p yang bernilai 0,200. Jika dibandingkan dengan taraf α = 0,05 dengan n =
98 memiliki nilai tabel 0,, maka p > α. Maka pada variabel motivasi belajar,
Lampiran 17
Belajar Siswa SDIT Harapan Islami Talun Kenas Tahun Ajaran 2021/2022
F =
Pada lampiran 15 dan lampiran 16, terdapat nilai varian variabel X dan Y, yaitu :
F =
111
F = 1,67
Lampiran 18
Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi
ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
X*Y Between Groups (Combined) 704.509 23 30.631 1.751 .037
Linearity 97.942 1 97.942 5.599 .021
Deviation from
606.567 22 27.571 1.576 .076
Linearity
Within Groups 1294.470 74 17.493
Total 1998.980 97
Setelah melakukan langkah langkah di astas, maka akan muncul hasil
output yang terdiri dari beberapa tabel. Lihat tabel Anova seperti di bawah
ini:
Dari tabel diatas, maka F tuna cocok sebesar 1,576 dengan signifikan 0,76 (diatas
Lampiran 19
Lampiran 20
∑X = 2558
∑Y = 4153
∑XY = 108961
∑X∑Y = 10623374
∑X2 = 68768
(∑X)2 = 6543364
∑Y2 = 179187
(∑Y)2 = 17247409
N = 98
116
Dari hasil perhitungan diatas, maka didapat r hitung sebesar 0,221 sedangkan
rtabel dengan n = 98 – 2 adalah 0,198. Maka r hitung > rtabel, sehingga terdapat korelasi
antara variabel X dan variabel Y yaitu hubungan antara reinforcement dengan
motivasi belajar siswa. Arah korelasi positif, menandakan arah korelasi positif.
117
Lampiran 21
Dari hasil korelasi pada lampiran sebelumnya, maka hasil yang diperoleh
dipergunakan untuk mencari uji keberartian korelasi. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui kaitan hubungan antara reinforcement dengan motivasi belajar
siswa SDIT Harapan Islami Talun Kenas adapun rumus yang dipakai adalah :
t=
t=
t=
t=
118
t=
t = 2,22
dari perhitungan diatas, maka didapat hasil pengujian t-hitung sebesar 2,22. Jika
dibandingkan dengan tp pada data distribusi, maka n = 98 memiliki nilai t p =
1,98447. Maka thitung > tp sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.
Lampiran 22
Lampiran 23
n > 30
N = 98 0,089
Lampiran 24
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
Lampiran 25