Anda di halaman 1dari 5

ranala (link):https://kbbi.web.

id/antusiasme

antusiasme/an·tu·si·as·me/ n kegairahan; gelora semangat; minat besar terhadap sesuatu

Menularkan Antusiasme Kepada


Siswa Pada Saat Mengajar
15 Juni 2015 21:59 Diperbarui: 17 Juni 2015 06:02 312 0 0

Kata ‘antusias’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti bergairah,


bersemangat atau memiliki minat besar terhadap sesuatu . Menurut Tjiptadinata
Effendi dalam kompasiana mengatakan bahwa antusias adalah kekuatan terpenting
dalam hidup sehingga menjadi kunci meraih sukses. Oleh karena itu antusiasme ini
sangat penting dimiliki oleh guru . Orang yang antusias akan bergairah atau
bersemangat melakukan sesuatu. Demikian juga jika seorang guru antusias berarti
bergairah atau bersemangat dalam tugasnya yaitu melaksanakan pembelajaran.

Tjiptadinata Effendi mengatakan bahwa banyak pengaruh positif dari antusias


misalnya :

 Antusias bisa menjadi motivasi yang luar biasa untuk meraih cita-cita
 Antusias mendorong kita untuk tidak berhanti belajar
 Antusias menciptakan daya kreatifitas dalam diri kita
 Antusias membuat kita kuat menghadapi tantangan dan tidak mudah putus asa

Jika kita mempelajari kisah hidup orang-orang yang sukses, maka kita akan
menemukan bahwa mereka terinspirasikan antusiasme untuk pekerjaan mereka , dan
bersifat menular. Sehingga bukan hanya mereka yang bersemangat tetapi membuat
kita juga bersemangat. Inilah alasannya mengapa antusiasme itu harus kita miliki dan
harus kita tularkan kepada para siswa.
Untuk menularkan antusiasme kepada para siswa, ada beberapa hal yang dapat kita
lakukan , misalnya :

1. Jaga penampilan tetap menarik

Sebagai guru yang selalu tampil di depan kelas dan berinteraksi dengan siswa
tentunya akan selalu menjadi obyek pengamatan. Oleh karena itu guru harus
memperhatikan penampilan, baik secara fisik maupun emosi. Kebersihan badan dan
kerapian pakaian, tampil bersahaja, muka berseri-seri, tersenyum adalah cerminan
dari antusias yang dimilki guru.

2. Tanamkan rasa ingin tahu yang besar

Karena antusiasme mendorong kita untuk tidak berhenti belajar, maka kita bisa
menularkan kepada siswa dengan menanamkan rasa ingin tahu mengenai hal-hal yang
ingin kita ajarkan. Kita melatih dan membiasakan siswa untuk mengajukan
pertanyaan “Mengapa”,” Bagaimana” dan memfasilitasi untuk menemukan
jawabannya. Misalnya : mengapa rumus volume kerucut =1/3 π r2 t, bagaimana
menggunakan rumus itu dalam menyelesaikan soal?

1. Bimbing siswa menetapkan cita-cita

Agar antusiasme tetap ada dalam diri masing-masing siswa maka bimbing agar setiap
siswa menetapkan cita-citanya kemudian anjurkan agar selalu memikirkan dan
berusaha meraih cita-cita tersebut

1. Membuat pembelajaran yang menyenangkan

Suasana belajar dalam kelas sangat berpengaruh dengan antusiame siswa, oleh karena
itu hendaknya guru dapat menciptakan suasana kondusif dengan cara : menjaga agar
suasana belajar tidak tegang, tanpa rasa takut bertanya, interkasi aktif dari siswa,
memberikan umpan balik positif kepada siswa yang aktif.
(PPPPTK MATEMATIKA DI

https://www.kompasiana.com/sarjilah234/557ee84c149773fd038b4569/menularkan-antusiasme-
kepada-siswa-pada-saat-mengajar

Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa selalu dikerjakan dan dikumpulkan tepat waktu. Berbeda
dengan pernyataan guru di kelas X IPB-2 yang mengatakan bahwa rasa antusias belajar siswa tidak
terlalu baik. Kondisi kelas mudah sekali kurang kondusif. Siswa juga sering terlihat bosan ketika materi
disampaikan. Siswa bersemangat belajar praktikum di laboratorium dibandingkan belajar di dalam kelas.

antusiasme belajar siswa meliputi: 1)Tekun dalam menghadapi tugas; 2)Ulet dalam menghadapi
kesulitan; 3)Menunjukkan minat; 4)Senang bekerja mandiri; 5)Cepat bosan pada tugas-tugas rutin;
6)Dapat mempertahankan pendapatnya; 7)Tidak mudah melepas hal yang diyakini itu; 8)Senang
mencari dan memecahkan jawaban soal-soal. Masingmasing indikator terdiri dari 5 item pernyataan.

ada artikel sebelumnya kita sudah membahas salah satu indikator pembelajaran yang efektif,
yaitu wacana komunikasi yang efektif di dalam kelas dikala proses pembelajaran berlangsung.
Artikel ini juga akan membahas bab dari indikator tersebut, yaitu terkait dengan penguasaan
materi pelajaran serta pemberian nilai oleh guru.
Penguasaan dan Antusiasme terhadap Materi Pelajaran
Seorang guru dituntut untuk menguasai materi pelajaran dengan benar, kalau telah menguasainya
maka materi sanggup diorganisasikan secara sistematis dan logis. Seorang guru harus bisa
menghubungkan materi yang diajarkannya dengan pengetahuan yang telah dimiliki para
siswanya, bisa mengaitkan materi dengan perkembangan yang sedang terjadi sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih “HIDUP”.
Hal yang tak kalah pentingnya ialah bahwa seorang guru harus sanggup mengambil manfaat dari
hasil penelitian yang relevan untuk dikembangkan sebagai bab dari materi pelajaran. Untuk
sanggup mengetahui sejauh mana guru sanggup menguasai materi dengan baik, sanggup dilihat
dari cara guru memberikan materi kepada siswa, pemilihan buku-buku wajib dan bacaan,
penentuan topik bahasan, pembuatan ikhtisar, pembuatan materi sajian, dan yang paling sanggup
dilihat dengan terang ialah bagaimana guru sanggup dengan sempurna menjawab pertanyaan dari
siswanya.
Sumber gambar: jogja.tribunnews.com
Penguasaan akan materi pelajaran saja tidak cukup, penguasaan tersebut harus diiringi pula
dengan kemauan dan semangat untuk menawarkan pengetahuan dan keterampilan kepada para
siswa.
Pemberian Nilai yang Adil
Sejak dari awal pelajaran, siswa sanggup diberitahu banyak sekali macam evaluasi yang akan
dilakukan, menyerupai tes formatif, makalah, proyek, tes akhir, dan pertanyaan lainnya yang
memiliki bantuan terhadap nilai akhir.
Keadilan dalam pemberian nilai tercermin dari adanya:

1. Kesesuaian soal tes dengan materi yang diajarkan merupakan salah satu tolok ukur keadilan

2. Sikap konsisten terhadap pencapaian tujuan pelajaran

3. Usaha yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan

4. Kejujuran siswa dalam memperoleh nilai

5. Pemberian umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa


Sesuai tidaknya ujian dan evaluasi dengan tujuan serta materi pelajaran sanggup diketahui dari
sobat sejawat atau pimpinan sekolah. Adakalanya evaluasi diberikan menurut unsur bahagia atau
tidaknya guru terhadap siswanya (faktor personal). Untuk menghindari hal tersebut, guru
sanggup pula meminta pemberian siswa untuk menawarkan pendapatnya wacana tingkat
keadilan guru dalam menawarkan penilaian.
Sumber:
Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sumber http://www.pendidikanekonomi.com/

Maka, dapat disimpulkan bahwa tingkat antusiasme siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.
Faktor-faktor tersebut akan menentukan tinggi atau rendahnya antusiasme belajar siswa dalam
mengikuti pelajaran, terutama kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Penerapan
metode yang bervariasi akan dapat memberikan dampak positif terhadap rasa antusias siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Terutama dalam pembelajaran lintas minat. Pembelajaran lintas minat,
khususnya biologi akan dapat berjalan dengan baik bila guru benar-benar memahami bakat dan
kemampuan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif bag

Materi yang disampaikan harus menarik siswa

Anda mungkin juga menyukai