A. Masalah
Sudah menjadi hal umum jika dalam proses pembelajaran ada beberapa
peserta didik yang memiliki kemampuan terbatas dalam memahami materi
pelajaran, kadang meski telah dijelaskan berulang, peserta didik masih saja sulit
memahami. Sehingga hal seperti ini dapat membuat peserta didik malas untuk
belajar. Para peserta didik seringkali tidak mampu mencapai tujuan belajarnya
atau tidak memperoleh perubahan tingkah laku sebagai mana yang diharapkan.
Hal itu menunjukkan bahwa peserta didik mengalami kesulitan belajar yang
merupakan hambatan dalam mencapai hasil belajar.
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita juga dihadapkan dengan
sejumlah karakterisktik peserta didik yang beraneka ragam. Ada peserta didik
yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa
mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula peserta didik yang
justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar peserta
didik ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil
belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga
pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di
bawah semestinya.
Untuk memberikan solusi dari masalah tersebut, terlebih dahulu kita harus
mengetahui dan memahami faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab
hambatan intelektual peserta didik. Menurut Wimala (2011), Ada beberapa faktor
yang bisa menjadi penyebab masalah tersebut, yang secara umum dibedakan
menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
a. Faktor fisiologis
Masa peka merupakan masa mulai berfungsinya faktor fisiologis pada
tubuh manusia. Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi
fisik individu. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh
positif terhadap proses belajar. Sedangkan kondisi fisik yang lemah atau sakit
akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada peserta
didik sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indera. Panca indera
yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar.
b. Faktor Psikologis
1) Kecerdasan/ intelegensi peserta didik
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses
belajar peserta didik, karena menentukan kualitas belajar peserta didik. Semakin
tinggi intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu untuk meraih
sukses dalam belajar.
2) Motivasi
Motivasi merupakan suatu energi dalam diri manusia yang mendorong
untuk melakukan aktivitas tertentu dengan tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah
segala sesuatu yang dapat memotivasi peserta didik atau individu belajar. tanpa
motivasi belajar, seorang peserta didik tidak akan belajar dan akhirnya tidak akan
mencapai keberhasilan dalam belajar (Sani, R.A., 2015).
3) Minat
Minat adalah salah satu hal yang juga sangat berpengaruh terhadap
kemampuan dan keinginan peserta didik dalam proses pembelajaran, seperti kita
ketahui sistem pendidikan di Indonesia mengharapkan peserta didik untuk lulus
kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran, padahal tidak semua peserta didik
memiliki minat yang sama, mungkin ada peserta didik yang minat dan berbakat
dalam pelajaran matematika tetapi tidak minat dan tidak mampu pada pelajaran
bahasa Indonesia.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor internal, faktor eksternal juga dapat mempengaruhi
proses belajar peserta didik. Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat
digolongkan menjadi faktor lingkungan sosial dan non-sosial
c. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama kali peserta didik belajar. Oleh
karena itu, lingkungan keluarga sangat mempengaruhi proses belajar peserta
didik. Misalnya Hubungan orang tua dan peserta didik, Keharmonisan
keluarga dan Kondisi rumah.
B. Solusi
Berdasarkan faktor-faktor yang telah dijelaskan, untuk mengatasi masalah
tersebut, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan yaitu:
1. Telusuri dan pahamilah faktor apa yang menjadi hambatan kemampuan
intelektual peserta didik dalam proses pembelajaran
2. Dari segi fisiologis
a. Peserta didik harus menjaga kesehatan diri sendiri
b. Orang tua dan guru harus memberikan perhatian terhadap kesehatan anak/
peserta didik, ketika anak/ peserta didik sakit sebaiknya jangan dipaksakan
untuk belajar karena hanya akan memperburuk kondisinya. Selain itu ada
baiknya jika di sekolah ada hari dimana dilakukan senam pagi/ senam
kebugaran, sehingga setidaknya bisa menjadi solusi untuk mencegah
peserta didik agar tidak mudah diserang penyakit.