Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BELAJAR MOTIVASI
“Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi belajar”

Disusun Oleh Kelompok 7:

Lisa Aurel 2101030085

Muh. Ichwan Arya W. 2101030075

Dosen Pengampu:

Nurjannah

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita hanturkan kepada Allah Swt, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa pula kita
senantiasa bershalawat kepada junjungan pendiri islam Nabi kita Muhammad Saw.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Palopo, 23 september 2022

penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Sifat Motivasi Belajar ..................................................................................3


B. Bentuk-bentuk Motivasi Disekolah .............................................................4
C. Fungsi Motivasi Dalam Belajar ...................................................................5

BAB III PENUTUP ................................................................................................7

A. Kesimpulan ..................................................................................................7
B. Saran .............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi
individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan individu. Sikap dan nilai
tersebut merupakan suatu invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong
individu dalam mencapai tujuan.
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Motivasi belajar artinya dorongan dari diri siswa untuk mencapai tujuan
belajar, misalnya pemahaman materi atau pengembangan belajar. Dengan adanya
motivasi, siswa akan senantiasa semangat untuk terus belajar tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.
Psikologi adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang
mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui
prosedur ilmiah. Seseorang yang melakukan praktik psikologis disebut sebagai
psikolog. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno, sebelum
Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya di tahun 1879, yang dipandang sebagai
kelahiran psikologi sebagai ilmu. Psikologi sendiri telah dikenal sejak jaman
Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel).

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah sifat Motivasi Belajar?
2. Bagaimanakah bentuk-Bentuk Motivasi disekolah?
3. Apa- apa sajakah fungsi Motivasi Dalam Belajar?

1
C. Tujuan
1. Menjelaskan Mengenai Sifat Motivasi Belajar
2. Menjelaskan Mengenai Bentuk-Bentuk Motivasi disekolah
3. Menjelaskan Mengenai Motivasi Dalam Belajar

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sifat Motivasi Belajar


Remaja memiliki motivasi yang tinggi terhadap minatnya dengan rasa ingin
tahu yang besar dan energi yang berlimpah, Namun apabila siswa tidak termotivasi
dalam belajar, berarti ada hal yang membuat ia tidak berminat dalam belajar dan
kurang rasa ingin tahu dari pelajaran tersebut. Sehingga energinya digunakan pada
aktivitas lain. Konselor hendaknya segera memahami apa yang terjadi, apa minat,
dan apa saja aktivitas sehari-hari siswa. 1
Kepribadian guru mempunyai pengaruh langsung dan komulatif terhadap
hidup dan kebiasaan-kebiasaan belajar para siswa yang dimaksud kepribadian disini
meliputi pengetahuan, keterampilan ideal dan sikap, dan juga prinsip yang
dimilikinya tentang orang lain. Sejumlah percobaan dan hasil observasi
menguatkan kenyataan-kenyaatan bahwa banyak sekali yang dipelajari oleh siswa
dan gurunya. Para siswa menyerap keyakinanya, meniru tingkah lakunya dan
mengutip pertanyaannya-pertanyaanya. Pengalaman menunjukkan bahwa masalah-
maasalah seperti motivasi, disiplin, tingkah laku, prestasi dan hasrat belajar yang
terus menerus bersumber dari kepribadian guru.2
Dalam menumbuhkan motivasi belajar tidak hanya timbul dari dalam diri
peserta didik tetapi juga berasal dari luar peserta didik. Motivasi Intrinsik adalah
motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Contoh: seorang peserta didik mempelajari sebuah buku pelajaran karena ia
termotivasi untuk mengetahui isi atau bahan berupa pengetahuan yang ia dapatkan.
Sedangkan motivasi Ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang
ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapatkan pengaruh atau rangsangan

1
Ahmad Badaruddin, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling Klasikal,
(CV Abe Kreatifindo. 2015) h. 78.

2
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algesindo. 1992) h.
34-35.

3
dari luar, contoh: ia belajar karena terdorong oleh orang lain, karena takut
mendapatkan hukuman.3
B. Bentuk-bentuk Motivasi Di sekolah
Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, peserta didik dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara
ketekunan dalam melakuan kegiatan belajar. Tetapi utnuk motivasi ekstrinsik
kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga kurang tepat. Hal ini guru harus
berhati-hati dalam menumbuhkan dan memberikan motivasi bagi kegiatan belajar
para peserta didik.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar disekolah, diantaranya:
1. Memberi angka: angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar
peserta didik. Angka-angka yang baik bagi peserta didik merupakan motivasi
yang sangat kuat. Namun demikian guru harus mengingat bahwa pencapaian
angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati/bermakna.
2. Hadiah: hadiah juga bisa dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak juga demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi
seseorang yang tidak suka dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.
3. Saingan/kompetisi: persaingan baik bersaing individual maupun kelompok
dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
4. Ego-involvemnt: menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi.
5. Memberi ulangan: para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan
ada ulangan. Tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering
(misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.

3
Dimyati, Mujiono, Sifat motivasi jenis dan sifat motivasi (Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada. 2012) h. 37-89.

4
6. Mengetahui hasil : semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka
ada motivasi pada diri peserta didik untuk terus belajar, dengan suatu harapan
hasilnya terus meningkat.
7. Pujian: dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan
dan mempertinggi gairah belajar sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman : sebagai reinforcement yang negatif jika diberikan secara tepat dan
bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-
prinsip pemberian hukuman.
9. Hasrat untuk belajar : hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada
maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud.
10. Minat : motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
11. Tujuan yang diakui : dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena
dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus
belajar.4
C. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi
yang baik.
Adapun beberapa fungsi motivasi sebagai berikut:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

4
Sardiman, A.M , Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2005) h. 89

5
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuan.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menetukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 5

5
Sardiman, A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru, (Jakarta:
Rajawali Pers. 1996) h. 84

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam menumbuhkan motivasi belajar tidak hanya timbul dari dalam diri
peserta didik tetapi juga berasal dari luar peserta didik. Motivasi Intrinsik adalah
motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Contoh: seorang peserta didik mempelajari sebuah buku pelajaran karena ia
termotivasi untuk mengetahui isi atau bahan berupa pengetahuan yang ia dapatkan.
Sedangkan motivasi Ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang
ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapatkan pengaruh atau
rangsangan dari luar, contoh: ia belajar karena terdorong oleh orang lain, karena
takut mendapatkan hukuman
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar disekolah, diantaranya:
1. Memberi angka
2. Hadiah
3. Saingan/kompetisi
4. Ego-involvemnt
5. Memberi ulangan
6. Mengetahui hasil
7. Pujian
8. Hukuman
9. Hasrat untuk belajar
10. Minat
11. Tujuan yang diakui
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi.

7
B. Saran
Tiada gading yang tak retak dan tiada sungai yang tak bermuara, tidak ada di
dunia ini yang sempurna kecuali Allah SWT. Karena itu, jika ada kekurangan dan
kesalahan yang penyusun lakukan, kiranya dengan segala kekurang dan kerendahan
hati , penulis memohon maaf, kritik dan saran sangat penyusun harapkan untuk
mencapai kesempurnaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Badaruddin, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling


Klasikal, CV Abe Kreatifindo, 2015.

Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo,


1992.

Dimyati, Mujiono, Sifat motivasi jenis dan sifat motivasi, Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada 2012.

Sardiman, A.M , Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada 2005.

Sardiman, A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru,
Jakarta: Rajawali Pers 1996.

Anda mungkin juga menyukai