Anda di halaman 1dari 19

Teori Motivasi dalam

Penerapan Motivasi
Belajar dan Berprestasi

KELOMPOK II
Anggota
Kelompok
• RISWAN. • SARIPA

• MENDI YANI. • NIRMA

• FITRANI SUSAN. • NURFADILLAH


01

A. PENGERTIAN MOTIVASI
BELAJAR
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata Inggris motivation yang berarti
dorongan, pengalasan dan motivasi. Dalam kegiatan belajar
mengajar dikenal dengan istilah motivasi belajar, yaitu motivasi
yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu
demi mencapai satu tujuan (Winskel, 1987).

Motivasi belajar memegang perana penting dalam memberikan


gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang
mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk
melaksanakan kegiatan belajar. Siswa mempunyai motivasi tinggi
sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula
kesalahan dalam belajarnya (Palardi, 1975)
B. Jenis Motivasi dan Perannya dalam
Belajar

KELOMPOK II
Jenis Motivasi dan Perannya
dalam Belajar
Berdasarkan jenisnya, menurut Islamuddin (2012: 260), motivasi dibagi menjadi
dua, yakni motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut
motivasi intrinsik dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang
disebut motivasi ekstrinsik Khuluqo (2017: 113), menjelaskan bahwa:
• motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar. Karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik, bila tujuannya sesuai dengan situasi belajar dan
bertemu dengan kebutuhan dan tujuan siswa untuk menguasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam mata pelajaran itu. Siswa termotivasi untuk belajar semata-mata
untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran, bukan karena
keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah, dan
sebagainya.
• motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang
yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya. Motivasi ekstrinsik
diperlukan di madrasah/sekolah sebab pembelajaran di
madrasah/sekolah tidak semua menarik minat atau sesuai dengan
kebutuhan siswa, dan guru harus berusaha membangkitkan
motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan siswa itu sendiri

C. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi


Belajar
Motivasi belajar dapat timbul karena beberapa faktor yaitu:
1. Faktor internal
a. Faktor fisik
Faktor fisik merupakan faktor yang mempengaruhi dari tubuh dan
penampilan individu. Faktor fisik meliputi nutrisi (gizi), kesehatan dan fungsi-
fungsi fisik terutama panca indera.
b. Faktor psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor intrinsik yang berhubungan
dengan aspek-aspek yan mendorong atau menghambat aktifitas belajar
pada siswa. Faktor ini menyangkut kondisi rohani siswa.

2. Faktor Eksternal
a.Faktor sosial
Merupakan faktor yang berasal dari manusia disekitar lingkungan
siswa. Meliputi guru, teman sebaya, orang tua, tetangga dan lain
sebagainya,
b. Faktor non sosial
Faktor non sosial merupakan faktor yang berasal dari kondisi fisik disekitar
siswa. Meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin), waktu (pagi,
siang atau malam), tempat (sepi, bising atau kualitas sekolah tempat siswa
belajar), dan fasilitas belajar.
D. Karakteristik
Motivasi Belajar
1. Tertarik kepada guru, artinya membenci atau bersikap acuh tak
acuh;
2. tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan;
3. mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan
perhatiannya terutama kepada guru;
4. ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas;
5. ingin identitasnya diakui oleh orang lain;
6. tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri;
7. selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali;
8. dan selalu terkontrol oleh lingkungannya.
E. Teknik motivasi dalam Pembelajaran
1. Teknik Persuasi (ajakan )
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara menjelaskan atau mengajak kelompok
sasaran agar memahami dan mau menjadi warga belajar untuk belajar sesuatu yang
bermanfaat bagi dirinya.
2. Teknik Rangsangan (stimulus)
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara menjelaskan atau merangsang
kelompok sasaran dengan imbalan tertentu sehingga memahami dan mau menjadi warga
belajar untuk belajar sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya.
3. Teknik Sangsi atau paksaan sosial
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara menjelaskan dan menekankan akibat
(sangsi) yang akan dialami oleh kelompok sasaran, sehingga mereka mengerti dan mau
menjadi warga belajar untuk belajar sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Pada teknik ini
motivator memberikan ancaman ringan kepada kelompok sasaran yang tidak mau menjadi
warga belajar tanpa alasan tertentu.
4. Teknik Tempat Strategis
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara memilih tempat-tempat tertentu yang
dianggap strategis seperti pasar, warung, surau, tempat-tempat hiburan dan lain-lain. Pada
teknik ini motivator dalam menyampaikan motivasi selalu melihat situasi dimana motivasi
itu dapat dilakukan.
5. Teknik Anjangsana ( kunjungankerumah/ keluarga)
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara mengunjungi atau mendatangi
rumah kelompok sasaran.
6. Kunjungan ke tempat kerja
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara mendatangi tempat kerja
kelompok sasaran
Pada teknik ini motivator menjelaskan, mendiskusikan dan melakukan tanya jawab
dengan kelompok sasaran.
7. Teknik Undangan
Suatu teknik motivasi yang dilakukan dengan cara mengundang kelompok sasaran
ke suatu tempat.
Dalam memilih tempat untuk pelaksanaan motivasi hendaknya dipilih tempat yang
mudah dijangkau oleh para kelompok sasaran seperti Balai Desa, Gedung Sekolah,
Lapangan, Mesjid dan lain-lain sebagainya.
8.Teknik penggunaan Media Tertulis dan Media Non Tertulis
Pada teknik ini motivator tidak mendatangi warga belajar secara langsung, tetapi ia
menggunakan media baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis kepada warga
belajar. Media tertulins yang sering digunakan dalam teknik ini adala Bulletin ,Poster,
Folder dan lain sebagainya. Sedangkan media non tertulis yang sering dipakai
adalah :Film, kaset, Siaran Radio, Slide dan sebagainya.
F. Pengertian Motivasi Berprestasi
• McClelland (dalam Diniaty, 2014) mengatakan bahwa motivasi berprestasi adalah
keinginan untuk melakukannya dengan baik tidak begitu banyak demi pengakuan
sosial atau prestise, tetapi untuk mencapai perasaan batin prestasi pribadi, sukses
dalam penyelesaian dengan beberapa standar keunggulan.
• Santrock (2002) menyatakan motivasi berprestasi (need for achievement) adalah
keinginan untuk mencapai sesuatu, untuk mencapai suatu standar keunggulan, dan
untuk bekerja keras untuk unggul. Setara dengan pernyataan Djaali (2014) yaitu
motivasi berprestasi adalah sebuah dorongan untuk mengerjakan tugas dengan
sebaik-baiknya yang mengacu kepada standar keunggulan. Standar keunggulan
tersebut mungkin muncul dari tuntutan orang tua atau lingkungan kultur tempat
seseorang dibesarkan,sehingga memicu seseorang untuk mengerjakan sebuah tugas,
memecahkan masalah atau keterampilan lainnya dengan sebaik-baiknya.
• Winkel (2004) menyatakan bahwa motivasi berprestasi (achievement motivation) yaitu
daya penggerak dalam diri seseorang untuk memperoleh keberhasilan dan melibatkan
diri dalam kegiatan dimana keberhasilannya tergantung pada usaha pribadi dan
kemampuan yang dimiliki.
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya motivasi berprestasi
dapat dinyatakan sebagai suatu pendorong dari sebuah aktivitas dan tingkah laku
seseorang dalam melakukan suatu kegiatan agar menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih
efektif, dan lebih efisien, daripada kegiatan yang dilaksanakan sebelumnya, dan sebagai
kekuatan yang membuat
G.Karakteristik individu yang punya
motivasi Berprstasi
Schunk dkk, (2012) menjelaskan karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi
tinggi adalah sebagai berikut: (a) individu cenderung memilih suatu tugas dengan tingkat
kesulitan yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. Pemilihan tersebut dilakukan
berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan. (b) individu mampu
mencari cara untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul dalam pengerjaan tugasnya.
(c) individu mengerahkan segala kemampuan yang dimilikinya dalam pengerjaan tugas-tugas
guna mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Sedangkan Djaali, (2007) menjelaskan
karakteristik individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi adalah sebagai berikut: (a)
cenderung menyukai tugas-tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi yang tinggi.
(b)menyukai tantangan dalam pengerjaan tugas. (c) menyukai adanya umpan balik dari
pengerjaan tugas-tugasnya. (d) lebih sering mengerjakan tugas secara individual serta
berkeinginan untuk menjadi yang
terbaik dari yang lain. (e) lebih fokus pada rencana masa depannya. (f) tidak
berorientasi pada uang, status atau keuntungan lain, namun hal tersebut akan
dicari ketika menjadi lambang prestasi atau suatu keukuran keberhasilan.
Faktor -faktor yang
Mempengaruhi
Motivasi Berprestasi
• McClelland (dalam Sujadi, 2018) menyebutkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
berprestasi adalahpengetahuan, kemampuan,
ketekunan, usaha, orientasi pada tujuan,
penghargaan dan juga hukuman.
• Sedangkan Nasreen dkk dalam penelitiannya
menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi berprestasi adalah
keterlibatan orang tua, status sosial ekonomi, serta
tekanan dari teman sebaya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi berprestasi dapat
dibagi menjadi dua poin besar yakni faktor
instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik
adalah faktor yang berasal dari dalam diri
individu itu sendiri seperti pengetahuan,
kemampuan, usaha, fokus pada tujuan.
Sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor yang
berasal dari luar diri individu seperti dukungan
dari orang tua, tekanan ekonomi, konformitas
teman sebaya, penghargaan serta hukuman.
Menggoreng ikan dicampur
bakmi,
Digoreng terpisah, jangan
sekaligus.
Cukup sekian presentasi kami,
Moga mendapat nilai yang bagus.
Aamiin.....
THANK YOU ❤❤

Anda mungkin juga menyukai