Anda di halaman 1dari 9

Makalah

TEISME DAN DEISME

Diajukan Oleh :
Kelompok 4

Riswan 2101030080
Nurul Tharisyah Putrri 2101030068
Fahmi Tosara 2101030093

Dosen Pengampu :

Fahri Ansyah.S.Fill.l.,M.Pd.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

2022/2023
1.TEISME
A. Defenisi teisme
Teisme adalah Paham ketuhanan yang berpendapat bahwa alam diciptakan oleh
tuhan yang maha sempurna,sehingga antara Tuhan dan makhluk sangat
berbeda.Menurut Teisme,Tuhan berada di alam Imanent dan dia juga jauh dari alam
transcendent2 . Teisme, dalam penggunaannya yang paling luas, adalah kepercayaan
terhadap satu dewa. Beberapa penggunaan lebih kecil menjelaskan bahwa dewa berada
dalam entitas yang dapat dikenali tapi berbeda, sama dengan panteisme. Penggunaan
kecil lainnya mengatakan bahwa dewa adalah kekuatan eksistensi di alam semesta,
dan tidak termasuk sejenis bentuk teisme. Teisme dapat dikelompokkan menjadi
banyak jenis, seperti monoteisme (dimana kata Tuhan dikapitalkan) dan politeisme.
Dalam kamus teologi, teisme = Theism – (Yun- ‘Allah’), yaitu kepercayaan
akan Allah yang transenden dan pribadi yang menciptakan, memelihara, dan campur
tangan (misalnya: melalui mukjizat) dalam dun ia manusia. Tidak seperti panteisme,
teisme tidak memutlakan imanensi ilahi sehingga menyamakan Allah dengan dunia.
Tidak seperti deisme, teisme percaya bahwa Allah bukan sekedar pencipta yang jauh
melainkan melalui penyelenggaraan-Nya, pewahyuan, serta berbagai tindakan
penyelamatan-Nya, Allah tanpa henti terlibat dalam sejarah hidup manusia dan dunia.
Mugkin yang menciptakan istilah ini adalah Ralph Cudworth (1617-1688) dari
Cambridge. Immanuel Kant (1724-1804) jelas membedakan teisme dari deisme.
Meskipun ada banyak perbedaan besar diantara mereka, agama Kristiani, Islam, dan
Yahudi dapat dijadikan satu kelompok agama-agama teistik.
Sebutan teisme pertama digunakan oleh Ralph Cudworth (1617-1688) , dan
digunakan sebagai lawan kata ateisme, sebutan yang dicetuskan sekitar tahun
1587.Ciri lain dari teisme menegaskan bahwa tuhan setelah menciptakan alam,tetap
aktif dan memelihara alam.karena itu,teisme meyakini kebenaran mukjizat kendati
menyalahi hokum alam,begitu juga do’a seseorang akan didengar akan dikenal dan
dikabulkan Tuhan karena dia maha mendengar. Agama-agam besar pada dasarnya
menganut paham teisme,seperti yahudi,Kristen,dan islam.
Teisme juga bisa dibedakan dalam hal kepercayaan tentang Tuhan dan

1
HubunganNya dengan alam. Sebagian besar penganut teisme percaya bahwa materi
alam adalah nyata , sedangkan yang lain mengatakan tidak nyata itu hanya eksis dalam
pikiran dan idea.Kebanyakan mereka yakin bahwa Tuhan tidak berubah,Tetapi
sebagian ada yang terpengaruh oleh panteisme,sehingga mengatakan Tuhan berubah
dalam beberapa hal.Sebagian teisme berpendapat bahwa Tuhan menciptakan alam dan
selalu ada bersamany,sementara yang lain yakin bahwa alam harus harus memiliki
suatu permulaan yang berbeda.Perbedaan yang cukup menonjol dalam teisme adalah
antara Yahudi dan Islam di satu pihak dengan Kristen ortodok dilain pihak.Dalam
keyakinan orang Yahudi dan Islam Tuhan adalah dzat yang Esa,sedangkan dalam
Kristen yakin bahwa Tuhan adalah tiga pribadi (Trinitas).

B. Kebenaran-kebanaran teisme
Kontribusi positif yang terdapat dalam teisme antara lain :
Pertama,sebagian besar pemikir mengakui adanya suatu realitas tertinggi yang
perlu dianut.beda dengan halnya moral ateisme tidak bisa diidentifikasi secara jelas
dan diusut asalnya sedangkan moral teisme dapat didentifikasi dan diusut aslanya yaitu
Tuhan.Tuhan teisme adalah puncak kesempurnaan moral dan pantas untuk
disembah.Lagi pula,Tuhan teisme merupakan pribadi yang jelas,sehingga tidak heran
ada penganut teisme yang rela mngorbankan dirinyauntuk Tuhan teistik seperti mati
syahid.
Kedua dalam kehidupan yang selalu berubah,teisme menawarkan suatu landasan
yang kokoh. Teisme menegakkan standar moral yang universal untuk semua
manusia.Bahkan untuk semua ras.Standar nilai yang absolut ini mengungguli moral
dan tingkah laku yang dibuat oleh manusia yang bersifat relative dan berubah.
Ketiga,sebagian besar aliran pandangan menempatkan manusia dalam posisi
tertinggi.teisme meletakkan suatu dasar yang kokoh dalam menghargai
manusia,dengan prinsip bahwa manusia adalah ciptaanTuhan dan sekaligus wakilya di
muka bumi.jadi,dasar ketinggian martabat manusia karena tuhan menciptakannya
lebih tinggi daripada makhluk lain.

2
Keempat ketika para penganut pandangan nihilisme yang menyimpulkan bahwa
hidup adalah sesuatu yang tidak bernilai teisme menawarkan suatu tujuan tertinggi
bagi kehidupan. Teisme mempertegas keberadaan manusia didunia,darimana,sedang
kemana,dan mau kemana.Untuk itu teisme menawarkan kehidupan yang abadi setelah
mati.

C. Kritik Terhadap Teisme


Kendati memberikan sumbangan yang berharga teisme tidak luput dari
kritikan.salah seorang pengkritik yang cukup tajam adalah Sigmund freud.Dia
berkomentar “we say to our self,it would indeed be very nice if there were a god,who
was both creator of the world and benevolent providence,if there were a moral world
order,a future life,but at the same time it is very odd that this is all just as we should
wish it our selfves.
Kita berkata pada diri kita sendiri,sungguh sangat menyenangkan jika ada
tuhan,pencipta alam dan dermawan serta jika ada suatu tatanan dunia moral dan
kehidupan akhirat.Namun pada saat yang sama sangat aneh bahwa ini semua hanya
sekedar keinginan dari kita sendiri’.Dalam hal ini freud ingin menegaskan bahwa
agama manusia tidak lain hanyalah refleksi dari keinginan – keinginan saja.Kemudian
keinginan itu dipersonifikasikan dengan bentuk yang abstrak.
Kritikan terhadap teisme yang lebih tajam datang dari materialism.Menrut
pendukung materialisme terkhusus Karl marx, agama adalah bagian dari kelas buruh
yang menderita.mereka tidak mampu melawan struktur kelas yang begitu
kuat,sehingga mereka mencari kekuatan supernatural untuk menolong mereka.dari sini
muncullah tuhan-tuhan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.Orang miskin adalah
tuhannya orang kaya,orang tertindas,Tuhannya adalah orang yang kuat dan orang yang
berperang Tuhannya adalah orang yang cinta damai.Menurutnya,jika sosialisme
muncul,tidak seorang pun akan lapar,dan tidak seorangpun akan tertindas.Agama akan
mati dengan sendirinya sebagaimana halnya dengan Negara,demikian tegas marx.
Kritik freud dan marx memandang realitas Tuhan dari kacamata psikologis
dan sosiologis.oleh karena itu marx sangat benci terhadap agama yang waktu itu sangat

3
menyengsarakan rakyat kecil,tetapi memperkaya kaum kapitalis dan
pendeta.pengalaman dia waktu hidup mendorongnya untuk melakukan analisis
kehidupan social,sehingga dia dengan terburu buru menyimpulkan bahwa keyakinan
pada tuhan itulah yang menyebabkan kelaskelas dalam masyarakat semakin
tajam.Akhirnya kecaman yang tajam ditujukan kepada para pemimpin agama
Padahal kalau marx mau mendalami kandungan kitab suci masalahnya
menjadi lain,karena kandungan kitab suci tidak bertujuan menindas terhadap kaum
buruh,bahkan sebaliknya.lagi pula wawasan marx sangat terbatas pada agama yang
ada di eropa pada waktu itu kekliruan marx tampak juga pada ukuran yang dipakai.Dia
mengukur keyakinan agama lewat ukuran yang bersifat empiris.padahal agama tidak
bisa di ukur lewat ukuran yang empiris,tetapi tidak digunakan untuk mengukur
kepercayaan.Kepercayaan ukurannya adalah kafir dan iman,sedangkan ilmu empiris
ukurannya adalah benar dan salah atau logis dan tidak logis.Karena itu,kritik karl marx
tentang agama terkesan terlalu tergesa-gesa dan tidak utuh.
2.DEISME
A.Hakikat deisme
Kata deisme berasal dari bahasa latin deus yang berarti Tuhan, dari akar kata
ini kemudian menjadi dewa, bahkan kata Tuhan sendiri masih dianggap berasal dari
deus. Menurut faham deisme, Tuhan berada jauh dari luar alam. Tuhan menciptakan
alam dan sesudah alam diciptakan, ia tidak memperhatikan dan memelihara alam lagi.
Alam berjalan sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan ketika proses
penciptaan. Peraturan-peraturan tersebut tidak berubah-ubah dan sangat
sempurna.Dalam paham deisme, Tuhan diibaratkan dengan tukang jam yang sangat
ahli, sehingga setelah jam itu selesai tidak membutuhkan si pembuatnya lagi.
Pandangan khas tentang Allah di masa Pencerahan disebut deisme yang
memandang bahwa selain Alkitab, akal budi menjadi sarana bagi manusia untuk
mengenal Allah. Deisme terutama merajalela dalam filsafat pencerahan Inggris.
Deisme juga merupakan bentuk monoteisme yang meyakini bahwa tuhan itu ada.
Namun demikian, seorang deis menolak gagasan bahwa tuhan ini ikut campur di dalam
dunia. Jadi, deisme menolak wahyu yang khusus. Sifat tuhan ini hanya dapat dikenal

4
melalui nalar dan pengamatan terhadap alam. Karena itu, seorang deis menolak hal-
hal yang ajaib dan klaim bahwa suatu agama atau kitab suci memiliki pengenalan akan
Tuhan.
Deisme adalah suatu ajaran atau paham rasional yang percaya bahwa Allah ada
dan dapat dilihat melalui kerumitan dan hukum-hukum alam. Akan tetapi, Allah tidak
turut serta dalam perkembangan alam dan kehidupan manusia yang bekerja
berdasarkan prinsip-prinsip alam yang dibuatnya. Secara sederhana, Allah adalah
pencipta alam pada taraf tingkat kerumitannya, tetapi Allah hanya menanamkan
prinsip-prinsip kerja dalam alam. Kemudian sang adikodrati melepaskan alam dan
manusia untuk bekerja dengan sendirinya. Deisme muncul bersamaan dengan lahirnya
sebuah aliran filsafat empirisme yang digagas oleh John Locke. Salah satu tokoh yang
berperan dalam gerakan Pencerahan tentang toleransi. John Locke mengatakan, bahwa
penyataan Allah sesuai dengan akal budi manusia. Deisme adalah sub-kategori
theisme, dalam rekomendasi yang baik dalam kepercayaan dewa. Seperti dalam
theisme, deisme adalah atas dasar kepercayaan agama yang dapat dibangun. Berbeda
dengan theisme, saat ini terdapat tidak didirikan deistic agama, dengan kemungkinan
pengecualian Unitarianisme, Universalisme dan Konfusianisme. Konsep deisme
meliputi berbagai posisi pada berbagai masalah keagamaan. Lihat bagian Fitur deism
di bawah ini. Deisme dapat juga merujuk ke pribadi serta kepercayaan harus dilakukan
dengan peran spiritualitas di alam. Deisme juga menjadi suatu fenomena baru dan
penting dengan gagasannya yang sangat rasilonal. Deisme adalah sebuah agama yang
menolak agama, tepatnya menolak semua doktrin agama (doktrin gereja pada saat itu)
terutama yang berkaitan dengan wahyu dan kehidupan akhirat. Karena alasannya
sederhana : tidak rasional. Sumber kebenaran adalah akal manusia, bukan wahyu.
Namun mereka tetap meyakini akan keberadaan Tuhan. Tiga kebenaran utama dari
“teologi natural” yang ditegakkan dengan akal manusia itu adalah keberadaan Tuhan,
nilai-nilai moral, dan kekekalan jiwa

B. Tuhan Menurut Aliran Deisme

5
Deisme biasanya menolak kejadian gaib (kenabian, mukjizat) dan cenderung
menegaskan bahwa Tuhan (atau "Arsitek Yang Maha Esa") memiliki rencana untuk
semesta yang tidak terubahkan, baik oleh campur dalam urusan kehidupan manusia atau
menangguhkan hukum alam dari semesta.Apa yang agama terorganisir lihat sebagai
wahyu ilahi dan buku-buku suci, deists melihat sebagai interpretasi yang dibuat oleh
manusia lain, bukan berasal dari Tuhan. Deisme juga dapat menjadi dewa dalam
kepercayaan, doktrin pemerintahan atau definisi lain yang bersifat seperti dewa. Deisme
dapat mirip dengan naturalism. Oleh karena itu, sering kali Deisme dianggap memberikan
makna untuk pembentukan semesta untuk hidup yang lebih tinggi dengan kerangka
rencana yang memungkinkan hanya untuk mengatur proses penciptaan alam.
Para penganut deisme sepakat bahwa Tuhan Esa dan jauh dari alam, serta maha
sempurna. Mereka juga sepakat bahwa Tuhan tidak melakukan interbensi pada alam
lewat kekuatan supernatural. Bagaimanapun, tidak semua penganut deisme setuju
tentang keterlibatan Tuhan dalam alam dan kehidupan sesudah mati. Karena itu, atas
dasar perbedaan tersebut deisme dapat dibadi atas empat, yaitu:
1. Tuhan tidak terlibat dengan pengaturan alam. Dia menciptakan alam dan
memprogramkan perjalanannya, tetapi dia tidak menghiraukan apa yang telah terjadi
atau apa yang akan terjadi.
2. Tuhan terlibat dengan kejadian-kejadian yang sedang terlangsung dialam, tetapi
bukan mengenai perbuatan moral manusia. Manusia memiliki kebebasan untuk
berbuat baik atau buruk, bermoral atau tidak bermoral, dan jujur atau bohong,
semuanya itu bukan urusan Tuhan
3. Tuhan mengatur alam dan sekaligus memperhatikan perbuatan moral manusia.
Sesungguhnya Tuhan ingin menegaskan bahwa manusia harus tunduk pada hukum
moral yang telah dia tetapkan dijagad raya. Bagaimanapun, manusia tidak akan hidup
sesudah mati. Ketika seseorang mati, maka babak terakhir kehidupannya ditutup.
4. Tuhan mengatur alam dan mengharapkan manusia mematuhi hokum moral yang
berasal dari alam. Pandanganaini berpendapat bahwa ada kehidupan setelah mati.
Seseorang yang berbuat baik akan dapat pahala dan yang berbuat jahat akan dapat
hukuman.

6
DAFTAR PUSTAKA
https://fatimahalthafunnisa.blogspot.com/2020/02/aliran-aliran-dalam-konsep-
ketuhanan.html

7
8

Anda mungkin juga menyukai