Nim : 0604192020
Semester : 3 ( tiga )
Hasil usaha manusia dalam mencapai kepuasan tentang konsep ketuhanan dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok yang masing-masing memiliki pandangan yang
berbeda tentang hubungan Tuhan dengan manusia dan alam. Namun perbedaan-perbedaan
tersebut dapat disatukan dalam satu kesatuan yang meyakini bahwa yang menciptakan alam
semesta ini adalah Tuhan.
1. Teisme
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Teisme adalah ilmu yang mengajarkan
adanya Tuhan. Mereka meyakini bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan maka
pastinya Tuhan berbeda dengan ciptaannya seperti tukang mebel yang berbeda dengan
kursi dan meja yang merupakan hasil karya ciptanya.
Ciri-ciri aliran teisme antara lain sebagai berikut:
Meyakini kebenaran mu’jizat. Karena mereka meyakini bahwa Tuhan
adalah dzat yang kuasa menciptakan alam dari tiada maka adalah
perkara yang mudah bagi Tuhan dalam menciptakan mu’jizat yang
penciptaannya jauh lebih sederhana dari pada penciptaan alam.
Tuhan mendengar do’a manusia dan mengabulkannya. Ini adalah
tanda dari imanensi Tuhan.
2. Deisme
Deisme adalah pandangan hidup atau ajaran yang mengakui adanya Tuhan
yang esa sebagai pencipta alam semesta, tetapi tidak mengakui agama karena
ajarannya didasarkan atas keyakinannya pada akal dan kenyataan hidup
Ciri-ciri aliran deisme antara lain sebagai berikut:
Tuhan transenden. Artinya Tuhan berada jauh di luar alam. Tuhan
menciptakan alam, namun setelah menciptakannya Ia tidak lagi
memperhatikan dan mengintervensi alam. Alam berjalan sesuai dengan
aturan-aturan yang telah ditetapkan ketika proses penciptaan.
3. Panteisme
panteisme adalah paham yang meyakini bahwa seluruh alam ini adalah Tuhan
dan Tuhan adalah seluruh alam. Ajaran yg menyamakan Tuhan dengan kekuatan-
kekuatan dan hukum-hukum alam semesta.
Ciri-ciri aliran panteisme antara lain sebagai berikut:
Tuhan imanen. Artinya Tuhan dekat dengan alam, memperhatikan
serta mengatur alam.
Tuhan impersonal. Artinya Tuhan tidak memiliki dzat khusus karena Ia
bersatu dengan alam.
4. Paneteisme
Panenteisme terlihat sedikit mirip dengan aliran Panteisme namun berbeda
dalam cara pandang tentang Tuhan. Menurut Panteisme semuanya adalah tuhan
sedangkan menurut Panenteisme semuanya dalam Tuhan. Penenteisme meyakini
bahwa Tuhan adalah pengatur materi yang sudah ada, bekerja sama dengan alam,
tergantung pada alam, berubah, menuju kesempurnaan, bipolar (kutub potensial dan
kutub aktual).
Ciri-ciri aliran paneteisme antara lain sebagai berikut:
Semua dalam Tuhan. Berbeda dengan Panteisme yang meyakini
semuanya adalah Tuhan.
Mengatur materi yang sudah ada.
Tuhan berubah. Perubahannya adalah untuk mencapai kesempurnaan.
Saling ketergantungan antara Tuhan dengan alam sehingga terjadi
kerjasama.
Tuhan adalah dzat yang terbatas.