Anda di halaman 1dari 220

BAHAN KULIAH

FENOMENOLOGI AGAMA
STIE MUSI PALEMBANG

DOSEN PENGAMPU :
DRS. ALPHONSUS SUPARDI, MM
MATERI
1. Overview Fenomenologi Agama (1)
2. Basic Trust awal terbentukbnya agama
3. Obyek agama ( 53)
4. Agama dan Pengungkapannya (75)
5. Agama dan kepercayaan di dunia(113)
6. Agama dan Kebudayaan (156)
7. Agama dan kehidupan politik
8. Agama dan moralitas (166)
9. Agama dan psikologi (192)
10. Agama dan kesehatan
11. Agama dan kehidupan sosial
12. Agama dan tehnologi
13. Agama dan kehidupan pasca kematian
14. Dialog Agama(204)
I. PENDAHULUAN
A. Pengertian :
1. Fenomenologi berasal dr bhs Yunani “phaenein” yg
berarti memperlihatkan, yg dari kata ini muncul kata
“phainemeon” yg berarti sesuatu yg muncul. Logos
berarti kata, ucapan ,ratio, pertimbangan. Istilah ini
diperkenalkan oleh filsuf Jerman : Edmund Husserl.
Fenomenologi juga dipahami sebagai studi tentang
struktur kesadaran yg memungkinkan kesadaran-
kesadaran yg menunjuk kepada obyek-obyek diluar
drinya. FA : kajian thdp fenomena2 atau apa yg
nampak.
B. Apa itu Fenomenologi Agama
( Dauglas Allen)
1. FA : Sebuah investigasi thdp fenomena atau
obyek-obyek, fakta-fakta, dan peristiwa-peristiwa
agama yg bisa diamati
2. Sebuah studi komparatif dan klasifikasi tipe-tipe
fenomena agama yg berbeda. Pengertian ini
berkembang dikalangan ilmuwan Belanda dari :
P.D. Chantepie de la Sausaye.
3. Cabang, disiplin atau metode khusus dalam
kajian-kajian agama. Pengertian ini diajukan oleh
W. Brede Kristanse.
C. Tujuan Fenomenologi Agama
 Mengkaji pola/struktus agama yang
menekankan essensi agama dibalik
manifestasinyayang beragam.
 Memahami sifat-sifat yang unik
padafenomena keagamaan serta unytuk
memahami peranan agama dalam sejarah
dan budaya manusia.
D. Metode Fenomenologi agama
 Teologis normatip : untuk menghasilkan dan
menyumbangkan pemahaman yang lebih baik
mengenai dunia agama. Shg menjadikan agama
tertentu sbg agama yg benar
 Reduksionis : Melihat agama lebih sbg fakta-fakta
intelektual, emosional, psikologis dan sosiologis. Disini
agama diselidiki melalui beberapa disiplin ilmu diluar
ilu agama (teologi). Ilmu-ilmu ini menghasilkan
beberapa kesimpulan misalnya : ia sbg pemerasan
ekonomis (Marx), frustasi jiwa manusia (Feuerbach),
suatu fase mns dlm keadaan keterbelakangan (Comte).
Lanjutan

 Historis : pendekatan ini dpt mereduksi makna (kebenaran)


agama sedemikian rupa , krn ia memang tdk menjangkau
problem transenden/ transhistoris dari keberagamaan.
Contoh pendktan historis dari : Snouck Hurgronje, tentang
haji. Ia melihat bhw dlm praktek haji trdpt sesuatu yg
memuat unsurYahudi dan unsur Arab asli. Begitu jg dlm
artikel mengenai “iblis” edisi kedua Encyclopedia of Islam,
sampai pd kesimpulan bhw konsep “jin” berasal dri Arab
asli, konsep “malaikat” dr Yahudi dan kristen. Sedangkan
konsep “setan” msh kabur : dr malaikan yg jatuh atau dr jin
yg salah. Penjelasan yg hanya membahsa segi historis ini
tdk memuaskan org yg hendak mencari kebenaran scr
mutlak dan total.
BAB I : AGAMA

1. PENGERTIAN
a. Segala bentuk hub mns dgn Yang Suci
Yang Suci yang bersifat transenden dan imanen.
b. Sikap dasar yang seharusnya dr mns kpd Tuhan
segabai pencipta & penyelenggara Illahi.
c. Segenap kepercayaan (kpd Tuhan, Dewa) serta
kebaktian & kewajibankewajiban yg berkaitan
dgn kepercayaan itu. (kms Bhs Ind)
d. Hub Mns dgn sesuatu kekuasaan yg lebih tinggi
dimana mns merasa tergantung & berusaha
mendekatinya. ( Frans Dahler)
2. Unsur-unsur penting dalam agama

 Adanya Jemaat/jemaah/umat
 Adanya Tradisi :
- Semua agama mempunyai “Sejarah” – tokoh awal
- Semua agama mempunyai “ajaran” – Kitab Suci
ajaran itu spt : Keselamatam, moral, ibadat
 Ibadat
- Sbg sarana pertmn mns dgn Tuhan
- Sbgungkapan ketaqwaan dan iman kpd Tuhan
 Tempat Ibadat – sbg tempat yg suci – pertmn mns dgn
Tuhan.
 Petugas Ibadat
Ibadat yg dilayani itu suci, mk petugas ibadat itu suci
Selain unsur-unsur tsb,setiap agama mempunyai 4 segi pokok yg menyangkut
keseluruhan hidup beragama :

1. Segi eksistensial - Iman kepercayaan


Tuhan diterima dan diakui sbg satu-satunya “realita” yg
disembh. Tuhan diyakini sbg sumber & penyangga hidup.
2. Segi Intelektual – menyangkut pengertian dan pemahaman
mengenai Tuhan
3. Segi institusional – berkaitan dgn kelembagaan &
pengorganisasian agama agar iman, pemahaman ttg Tuhan
dijaga,dikembangkan, diteruskan dr generasi ke generasi.
4. Segi etikal – ungkapan iman kpd Tuhan dalam perilaku.
3. Macam-macam agama

a. Agama alamiah (Kodrati).


- Pendirinya manusia biasa
- Mns yg mencari Tuhan & mau membereskan hub.
dgn Dia
- Isi ajarannya berbobot manusiawi ttp tetap ada
unsur-unsur kebaikannya.
- Ajarannya bersft kodrati & dpt ditangkap sepenuh
nya oleh akal budi mns.
- Tujuannya – mns baik,berbudi pekerti luhur, mem-
bantu kesejahteraan mns.
- Contohnya : kebatinan, aneka macam isme
b. Agama wahyu ( Adikodrati)

 Pendirinya – Tuhan sendiri


 Tuhan yg memperkenalkan Diri & rencnNya kpd
manusia.
 Tuhan yg mencari & memanggil mns
 Isi ajaran ada yg berbobot manusiawi ttp ada
sejumlah kebnrn yg bersifat adikodrati (
supranatural) artinya kebnrn itu tdk dtrm dr dunia ini,
ttp melalui pewahyuan dr Tuhan sendiri.
 Isi ajarn itu melampaui dy tngkp akal budi mns & tak
dpt dikejar oleh Ipeng
 Demi keselamatan Tuhan meminta sesuatu yg khusus
dr mns yaitu Iman
4. Persamaan & perbedaan

a. Titik persamaan umum


Kita boleh mengatakan semua agama sama saja kl dilihat
dr tujuan yaitu “ berbuat kebaikan”. Pandangan yg
beranggaban bhw semua agama sama saja, sama
benarnya dan sama salahnya dpt disebut indeferentisme,
atau sikap acuh tak acuh thdp suatu kebenaran demi
toleransi yg semu. Sedangkan usaha untuk mencampuradukn
dan menyatukan agama-agama secara murahan disebut
sinkretisme. Sika—sikap ini hrs ditolak krn tidk realistis dan
meremehkan kkebenaran demi kerukunan yg dangkal. Kita
hrs berani memilih dan tdk mungkin menyetujui semua.
b. Perbedaan fundamental

 Perbedaan fungdamental terdapat dalam hal


“isi ajaran”. Mengakui perbedaan dan
ketidaksamaan dlm hal isi ajaran bukanberarti
mempertentangkan satu sama lain. Tetapi kita
hrs realistis dan kritis.
Perbedaan itu misalnya : Ajaran ttg Misteri
Allah Tritunggal, sakramen, larangan
berpoligami dsb. Ajaran-ajaran itu tdk ada
dlm agama lain bahkan ditolak.
II. IMAN DALAM KEHIDUPAN
BERAGAMA (Basic trust)
A. Pengalaman Manusia akan yang transenden
(Pengalaman relegius). .
Pengalaman relegius pd hakekatnya berarti
bhw mns mengakui hdpnya sendiri sbg
pemberian dr Tuhan. Tuhan diakui sbg dasar
dan sumber hidup. Dlm keterbatasannya mns
merasa ditarik dan terpesona oleh Yang Ilahi,
Yang Tak Terbatas, Yang Maha Baik, Maha
Adilm dsb. Allah itu mahasempurna dlm sgl hal.
Artinya Tuhan mempunyai semua sifat yg baik
tanpa batas, yg tdk bisa dibayangkan.
 Kata “transesnden” dan “imanen” mau mengungkap
sifat-sifat khas Allah. Kata “transenden” berarti
melampaui, unggul dan mau mengungkap bhw
Allah mengatasi segala sesuatu dan berbeda dgn
makluk-maklukNya Yesaya mengatakan “Dengan
siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yg
dpt kamu anggap serupa dengan Dia ?”(Yes
40:48).
 Kata “Imanen” berarti “yang tinggal di dalam”.
Allah tdk hanya mengatasi makluk-maklukNya,
tetapi juga “tinggal di dalam” mereka. Tuhan hadir
dimana-mana secara ilahi yang disebut “imanensi”.
Maka “ didalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita
ada” (Kis 17: 28). Krn Allah hdr pd kita, mk kita
hadir pd Allah. Krn Allah ada dlm diri kita, mk kita
berada dlm Allah.
B. Iman dalam kehidupan
1. Iman ~faith (bhs Inggris) : teguh, kuat,
kokoh, tak tergoyahkan, mantap. Iman
berarti mempercayakan diri kepada Tuhan
khndakNya. Iman mrpk jwbn dan tanggbn
mns trhdp Tuhan yg memperkenalkan
sabda, kehendak, perintah dan Diri-Nya.
2. Iman dalam kehidupan

 Iman pertama-tama dan utama menyangkut


hubungan manusia dengan Allah. Tetapi mns tdk hdp
sendiri terlepas dr masyarakat. Iman yg lepas dr
kehidupan masyarakat bukanlah iman yg konkrit dan
bukan iman yg benar. Iman mendapat bentuknya jika
diungkapkan dlm kehidupan bersama dgn orang lain
C. Iman dalam agama

 Dalam agama iman berarti kepercayaan kpd


Tuhan. Iman berarti mengandalkan diri pd
Tuhan. Iman berarti merasa teguh, kuat, kokoh,
mantap, tak tergoyahkan karena Tuhan sbg
andalan hidup.Dgn iman itu, Tuhan diyakini
mencukupkan kekurangan kita. Melalui iman
mns menaklukan pikiran dan kehendaknya
kepada Allah. Dgn segenab pribadinya mns
menyetujui Allah yg mewahyukan Diri. Pusat
dan inti agama adalah iman. Iman berasal
dari Tuhan sedangkan agama adalah usaha
mns.
Ciri-ciri Iman :

1.Iman sebagai anugerah.


Tuhan yang diimani adalah Tuhan yg maha
tinggi dan tak terjangkau oleh manusia. Dgn
kekuatan sndr mns tak mungkin mmhmi dan
brhubungan dgn Tuhan. Tuhan sndr yg hdr
memperkenalkan diri kpd mns. Karena
kebaikanNya mns dpt mengenal Tuhan.
2. Iman sebagai keputusan

Di tengah-tengah khdpn ini ada bnyk hal yg


menuntut mns untuk berani memilih, Oleh krn itu
untuk beriman dr pihak mns hrs ada keputusan.
Mns hrs berani dan memutuskan untuk
menyerahkan diri kepadaNya. Apakah akan
mengandalkan Tuhan sbg dasar dan tujuan
hidup atau tidak. Maka iman bukan mrpkn hal
yg otomatis apalagi kebetulan terjadi.
3. Iman adalah keterlibatan

Iman membawa akibat pada hidup orang


yg beriman. Orang beriman tdk cukup
berhenti sampai pada pemahaman ttg
Tuhan dan kehendakNya, tetapi hrs
terlibat dalam tugas dan kewajibannya
sbg orang beriman shg mencapai
kepenuhan hidup dan masa depan. Iman
tdk hanya menyangkut budi, ttp seluruh
diri mmns : cipta,rasa,karsa dan karya.
4. Iman tak pernah selesai

Hidup trs berjalan, jaman trs berkembang,


iman pun hrs ikut brkmbng. Iman tak prnh
selesai. Iman hrs selalu relevan untuk jamannya.
Orang beriman hrs selalu berusaha untuk
memahami kehendak Tuhan, mencari jawaban
atas pertanyaan2 yg menyangkut kehidupan.
Org beriman adalah orang yg trs mencari
untuk menmukn jwbn dan kehndak Allah.
5. Inti hidup beriman

Inti hidup org beriman adalah berkata “ya”


scr total kpd Tuhan. Dia mengakui dan
menerima Tuhan sbg satu-satunyapenyelamat.
Org beriman adalah org yg terlibat dan setia
kpd Tuhan scr nyata dlm hdpnnya .
C. Pemujaan berhala

Inti pemujaan berhala adalah mengakui dan


menerima segala sesuatu yg bukan tuhan
sebagai Tuhan. Berhala mencakup sgl hal yg
diakui dan disembah sbg Allah dan
penyelamat hidup.Pada jaman dulu berhala
adalah batu, pohon, manusia ajaib sprt :
dukun, tukang sihir, raja. Berhala-berhala itu
msh ada sampai sekarang
Bentuk-bentuk berhala baru.

1. Ilmu dan tehnologi


Ilmu dan tehnologi banyak memberi manfaat bagi
mns shg banyak mns yg mengaung-agungkan ilmu
dan tehnologi. Tuhan diabaikan dan dianggab tdk
bermanfaat lagi. Krn ilmu dan tehnologi dpt
menjlskn segala perkara. Olmu dan tehnologi
berubah menjadi berhala, tuhan.
2. Sek

Dunia modern menekankan kemajuan,


kenikmatan dan kebahagiaan. Sek memberi
kpd mns perasaan hdp, gairah, , merasa tetap
muda, berharga. Karena begitu diagungkan,
sek berubah seolah menjadi dewa yg dicari,
disembah , dipuja .
3. Konsumerisme

Konsumerisme berasal kata Latin yg berarti


memakan, mnghbskn, menelan. Konsumerisme
adalah skp dan drngn untuk mmkn dan
mnghbskan produk-produk yg ditwrkan.
Tujuannya adlh untuk mnkmti produk sbnyk
mngkn. Oleh sebab itu konsumerisme tak dpt
dpshkn dr hedonisme. Hedonisme adalah sikap
dan doronganuntuk mendapat kenikmatan
lewat pemanfaat sgl yg dikira mendtngkn
kenikmatan terutama makan, minum, fasilitas
hidup dan sek.
D. Iman ekstrinsik dan intrinsik

Dlm menghayati dan mewujudkn iman kpd Tuhan


dlm khdpan nyata, dpt dibedakan antara iman
ekstrinsik dan instrinsik :
1. Iman ekstrinsik
Iman ekstrinsik: iman yg tdk menyatu dgn
pribadi org yg beragama. Org menganut
agama dgn pamrih/kepentingan :
pribadi, ekonomi, sosial, mendapat
pemahaman kebutuhan psikologis : rasa
nyaman, dilindungi, enak, dpt teman,
kedudukan & status dlmmasyarakat.
2. Iman instrinsik

Org yg beriman instrinsik tdk memanfaatkan


ttp menghayati iman. Alasan tdk berasal dr
luar ttp dr dlm pribadi. Iman mnjd norma hidup
dan mnjd jiwa dr agama. Tanpa penghytn
iman, agama akan berubah mnjd sekedar
kegiatan saleh tanpa makna, tnp dampak
positip bg hdp pribadi maupun masyarakat.
E. AGAMA vs MAGI
Gagasan Awal tentang Agama
 Agama adalah kepercayaan
kepada mahluk spiritual (roh
yang bisa berfikir, bertindak
dan merasa seperti manusia)
 Manusia mendapatkan ide
tentang agama melalui
mekanisme pertimbangan
yang sama seperti saintis
menjelaskan fenomena -
fenomena alam.
Edward Burnet
Taylor
Munculnya Gagasan tentang Agama
Dua Fenomena
Bisa ada di
tempat lain
Kematian Mimpi

 Ada pembedaan antara tubuh hidup dan tubuh mati.


 Muncul gagasan tentang roh sebagai yang menghidupkan tubuh.
 Jika roh dapat menghidupkan tubuh manusia, maka hal itu
berlaku juga bagi tanaman, binatang, sungai dsb.
 Muncul bentuk agama awal: animisme yaitu kepercayaan pada
roh-roh (anima) yang ada dalam setiap benda.
Perkembangan Agama
Roh mulai terpisah
dari obyek,  muncul Mistik / Spiritualitas
karakter tersendiri: yang individual
dewi hutan / dewa laut

Roh Roh Individu kecil - Politeisme komplek


Yang terkait sungai, yang hirarkis.
Pohon, binatang - Monotheisme

Zaman Zaman Zaman Zaman


Berburu Pertanian Kerajaan Demokrasi
Definisi Magi: KBBI

 Sesuatu atau cara tertentu yang


diyakini dapat menimbulkan kekuatan
gaib sehingga oleh karenanya dapat
menguasai alam sekitar termasuk alam
pikiran dan tingkah laku manusia
Definisi Magi: Mariasusai Dhavamony

 “kepercayaan dan praktik


menurut mana manusia yakin
bahwa secara langsung
mereka dapat
mempengaruhi kekuatan
alam sekitar mereka sendiri,
entah untuk tujuan baik atau
buruk, dengan usaha-usaha
mereka sendiri dalam
memanipulasi daya-daya
yang lebih tinggi”.
Ciri Magi
1. Ada Tujuannya

2. Ada Pelakunya
(perlu kesiapan khusus
spt pantangan)

Unsur Praktek :
1.Alat / obat-obatan
2.Acara / garapan
3.Mantera
Jenis Magi

Magi
Putih
Bertujuan Baik

Magi
Bertujuan Jahat
Hitam
Pembagian Berdasarkan Tujuan
Magi untuk: berburu; menyuburkan
Magi tanah; menanam dan menuai panenan;
pembuatan hujan; pelayaran;
Produktif perdagangan; percintaan.
Tabu-tabu untuk menjaga milik.
Magi Magi untuk: mengumpulkan uang;
menanggulangi kemalangan; pemeliharaan
Protektif orang sakit; keselamatan perjalanan;
lawan terhadap magi destruktif

Magi Magi untuk: mendatangkan badai.


merusak milik; mendatangkan penyakit.
Destruktif mendatangkan kematian.
Pembagian Berdasarkan Praktek

Magi Tiruan Magi Sentuhan

 Didasarkan pada  Didasarkan pada


prinsip kesamaan hukum sentuhan fisik
bentuk atau proses atau penularan
 like effects like =  part effects part =

serupa bagian
mempengaruhi yang mempengaruhi
serupa bagian
Magi Tiruan

 Jika seorang
menusukkan jarum
pada boneka, maka
orang yang
diserupakan dengan
boneka akan
terkena
pengaruhnya.
Magi Tiruan
 Pada saat petani Rusia menuangkan air melalui
saringan pada musim kering, mereka membayangkan,
karena air saringan jatuh tampak seperti hujan
disertai guntur, penyiraman air dengan cara semacam
ini betul-betul akan memaksa hujan turun dari langit.
 Ketika kekeringan menghantam beberapa desa di
India, orang-orang mendandani seorang anak laki-
laki dengan pakaian dari daun, menamainya Raja
Hujan, dan semua keluarga memercikinya dengan air,
dengan keyakinan bahwa ritual ini akan dapat
menurunkan hujan, membuat tanaman tumbuh hijau
kembali.
Magi Sentuhan
 Ahli magi dapat
mencelakakan/membunu
h orang lain kalau ia
mendapatkan sehelai
rambut, sepotong kuku,
atau kain yang pernah
disentuh oleh orang yang
bersangkutan.
Magi Sentuhan
 Ketika orang-orang Indian Pawnee
menyentuh darah seorang perawan
yang dikorbankan untuk alat pertanian
mereka, mereka melakukan hal
demikian karena mereka sangat
percaya bahwa, hanya dengan kontak,
kekuatan yang memberi hidup dapat
ditransfer ke benih jagung mereka.
Agama Vs Magi

 Tunduk
Sikap  Memaksa
 Adikodrati = Manusia  Adikodrati =
Subyek Obyek
Hubungan
 Soal
kemasyarakatan Dengan  Soal perorangan.
 Peribadatan yang Masyarakat  Praktek Individual
terorganisasi
 Sering
 Tidak
menggunakan
Sarana menggunakan
“obat-obatan”
“obat-obatan”
D. BENTUK –BENTUK PRIMITIP AGAMA

1. Animisme :
a. Pengertian (E.B.Tylor).
1. - Suatu sistem kepercayaan dimana mns relegius,
khususnya orang2 primitip, membubuhkan jiwa
pd mns dan jg pd semua makluk hidup dan
benda mati.
2. - Kepercayaan pd makluk2 adikodrati yg
dipersonalisasikan. Manifestasinya adalah dr Roh yg
Mahatinggi hingga pd roh halus yg tak terhitung
banyaknya, roh leluhur, roh dalam obyek2 alam.
b. Macam2 roh :
- Roh yg berhubungan dgn manusia ; jiwa2 mns sbg
daya vital, roh leluhur, roh jahat dr org2 yg meninggal
tdk wajar.
- roh yg berhubungan dgn obyek2 alamiah seperti : air
terjun,batu, pohon2 berbentuk aneh, roh dr tempat
berbahaya.
- roh yg berhubungan dgn kekuatan alam seperti :
mangin, kilat, banjir
- roh yg berhubungan dgnkelompok2 sosial, dewa,
setan dan para malaikat.
2. Pra Animisme atau Animatisme
a. Pengertian :
- Suatu kepercayaan atau teori untuk menjelaskan
asal usul historis agama dlm kontek pemikiran
evolusianis.
- Suatu daya/kekuatan supernatural ada dlm
pribadin tertentu, binatang dan obyek tak berjiwa
lainya.
3. Totemisme
 Fenomena yg menujuk pd hubungan organisasional
khusus antara suku bangsa /klan dan suatu spesies
tertentu dlm wilayah binatang atau tetumbuhan yg
diungkapkan dlm upacara-upacara khusus.
4. Pemujaan terhadap leluhur
 Pemujaan leluhur : suatu kumpulan sikap,
kepercayaan dan praktekberhubungan dgn
pendewaan orang2 yg sdh meninggal dlm suatu
komunitas, khususnya dlm hubungan keluarga.
 Dlm masyarakat aristokrasi trdpt kepercayaan
bhw roh-roh leluhur mengawasi nasib mns, memberi
hadiah, menghukum menurut jasa atau kekurangan,
serta menuntut pelayanan dan ketaatan.
lanjutan
 Dlm tradisi Cina, roh leluhur dipuja dlm tempat2 suci
keluarga yg terletak di sudut barat daya rumah.
Nama para leluhur tercatat di sini. Persembahan yg
disajikan terdiri dr : makanan, cabik2an kain, uang
kertas palsu yg dipercaya punya nilai tukarsama di
duniaroh sprt uang sebenarnya.
 Pemuja leluhur di Jepang mrpk penghormatan thdp
leluhur kerajaan dan leluhur keluarga mrpkn unsur
yg penting dlm agama Shinto.
III. OBYEK AGAMA
A. YANG KUSUS DAN YANG PROFAN
1. Yang Kudus.
Dalam arti luas, Yang Kudus : sesuatu yg terlindung
dr pelanggaran, pengacauan atau pencemaran,
yang dihormati,dimuliakan, tdk dpt dinodai.
Dlm arti sempit , Yang Kudus ; sesuatu yg dilindungi,
Khususnya oleh agama, thdp pelanggaran,
pengacauan, pencemaran. Yang Kudus : sesuatu
yang suci, keramat.
2. Profan
Yang profan : sesuatu yg biasa, umum, tdk
dikuduskan, bersifat sementara.
B. Paham Tentang Yang Kudus
1. Yang Kudus pd bangsa primitip
 Suatu obyek, pengalaman, fenomena yg semula
profan menjadi suatu obyek, pengalaman,
fenomena yg suci berkat hubungan khusus yg
dimiliki individu/klpk org thdp obyek, pengalaman
atau fenomena tsb Berkat hub. Itulah suatu
fenomena termuati kekudusan, mengandung arti
relegius dan menjadi suci.
 Agama primitip dicirikan oleh “suatu rasa luar
biasa, misterius/adikodrtati dan jawaban relegius
adalah rasa kagum dan terpesona” (Paul Radin).
2. Yang Kudus Dalam Hindu
 Bagi org Hindu, yang kudus ada dalam Veda
(pengetahuan suci), Brahman (formula suci),
Dharma (hukum suci, kewajiban suci) dan
Moksha (pembebasan sbg sarana dan tujuan
pembebasan).
 Pengalaman akan yang kudus, ilahi,
dinyatakan dlm tek-teks suci Hindu
3. Yang Kudus pada Budha
 Cita-cita relegius Sang Budha : pembebasan dr
perbudakan dan kelahiran kembali, dr kematian dan
derita. Jd untuk memperoleh kedamaian dan
kesadaran yg lbh tinggi dlm Nirwana.

 Dlm Budha mahayana, kekudusan yg paling idial


diungkapkan dlm Bodhisattya, seseorang yg hakekat
jati dirinya digerakan oleh hasrat untuk memperoleh
penerangan penuh yaitu menjadi seorang Budha
lanjutan
 Yang kudus, yg tdk dilahirkan, tdk dibuat,tdk
dijadikan atau disusun, bs dicapai melalui
meditasi pd tingkat paling akhir. Jd, yang
kudus tdk dialami lwtgerakan-gerakan, ttp lwt
ketenangan batin. Dlm keadaan meditatip yg
khususk, segala sesuatu berada dlm
ketenangan.
4.Yang kudus pada agama Cina
 Dewa tertinggi T’ ien : Tuhan personal yg ada
di puncakpimpinan dr struktur hierarki dunia
supernatural dan suci.
 Kualitas suci ini adalah Te. Raja-raja dulu
menerima dan memegang pertintah T’ien lewat
Te, dgn ini mrk dianggab layak untuk
mengambiltmpt yg tinggi bersama Tuhan, yg
mrpkn dasar keagungan T’ien.
 Tao : jln yg hrs dilewati seseorang untuk

mencapai tujuan yg diatur oleh surga


5. Yang Kudus dalam Islam
 Yang kudus dlm Islam dilukiskan sbg Yang
berkuasa. Allah yang esa, pengampun,
berbelaskasih, pemaaf dan sabar.
 Hukum moral tdk dpt diubah, krn mrpkn perintah
Allah. Mns tdk dpt membuat atau menghapus
hukum moral, ttp hrs tunduk padanya. Ketaatan
pd perintah Allah itu sendiri disebut islam dan
penerapannya dlm hidup disebut ibadah.
 Iman adalah pusat pengalaman islam dan
bentukny berupa suatu keyakinan kebenaran
pewartaan Nabi.
C. Struktur Dari Yang Kudus
1. Strukrur pengalaman bangsa primitip.
Yang kudus : tak bs disentuh, luarbiasa,
adikodrati, sesuatu yg lain dr biasanya.
2. Struktur Yang Kudus bagi orang Hindu
Bagi org Hindu, Yang kudus adalah ilahi (Tuhan
atau Yang Mutlak), yang sungguh-sungguh nyata,
terang, Abadi yg tetap tinggal di dunia dan pd
manusia. Dengan kata lain, yang ilahi mrpkn yang
kekal, sumber sgl sesuatu yg datang dan pergi
serta jati diri yg paling inti dlm hati manusia.
3. Struktur Yang Kudus dalam Budha
Yang Kudus dalam Budha tdk dihubungkan dgn
yang ilahi dalm arti Tuhan, tetapi dgn keadaan
bebas dr kematian dan penderitaan, dgn
kedamaian dan keadaan kesadaran lebih yg
disebut nirvana. Dlm Budha mahayana kekudusan
yg tertinggi adalah kebudhaan, keadaan dlm
penerangan dan kasih kpd semua makluk.
4. Yang Kudus dalam Struktur Agama Cina
Yang Kudus adalah kekuatan adikodrati yg mrpkn
dasar kekuasaan T’ien. Kekudusan tertinggi adalah
T’ien.
5. Yang kudus dalam struktur agama Israel.
Yang kudus dlm agama Israel : Yahwe sbg Tuhan yg
kuasa dan mns sbg hambaNya. Kewajiban mns :
mengabdi Tuhan dan mencintainya. Tuhan itu
tremendum dan fascinosum.Tuhan itu menakutkan
tetapi sekaligus penuh kasih.
6. Yang Kudus dalam struktur Islam.
Bagi orang muslim, Allah sungguh-sungguh “Tuhan
yang hidup”. Ia adalah Yang Nyata dan Yang
Tersembunyi. Menakutkan krn kekuatan, kuasa dan
penghakimanNya, namun Ia jg pemelihara
berbelaskasih dan penuh ampun. Ketaatan pada
Yang Suci melalui peraturannya sangat ditekankan.
7. Yang Kudus Dalam Agama Katolik

a. Dasar iman Katolik :


Yesus Kristus, yg tidak hanya diimani sbg nabi,
utusan Allah, tetapi sebagai pengantara antara
Allah dan Manusia (1 Tim 2 :4). Orang kristiani
mempunyai hubungan khusus dgn Yesus yg diberi
gelar Kristus, bahkan disebut Tuhan. Di “Antiokia-
lah”, murid-murid itu pertama kalinya disebut
kristen” (Kis 11 : 26).
- Gereja itu kudus karena Kristus membuatnya
kudus. Sebab Kristus, Putra Allah, yg bersama
dgn Bapa dan Roh dipuji bhw hanya “Dialah
kudus” mengasihi gereja sebagai
mempelaiNya”(LG. 39).
- Tujuannya untuk menguduskan, menyucikan dgn
menjalankan pertobatan dan pembaharuan
(LG. 8).
b. Konsep Ketuhanan
 Agama Katolik mengenal konsep Tritunggal, yang maksudnya
Tuhan memiliki tiga pribadi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Konsep
ini merupakan paham monoteistis yang dipakai sejak Konsili Nicea
I pada tahun 325 M. Di dalam Ulangan 6:4 ditulis bahwa Tuhan itu
Esa. Keesaan ini pada bahasa aslinya (ekhad) adalah "kesatuan dari
berbagai satuan". Contohnya, pada Kejadian 2:24 ditulis "keduanya
(manusia dan istrinya) menjadi satu(ekhad) daging" berarti
kesatuan dari 2 manusia. Di Kejadian 1:26 Allah menyebut diri-Nya
dengan kata ganti "Kita", mengandung kejamakan dalam sifat
Tuhan. Pengertiannya adalah satu substansi ketuhanan, namun
terdiri dari tiga pribadi.
 Tritunggal atau Trinitas adalah doktrin Iman Kristen yang
mengakui Satu Allah Yang Esa, namun hadir dalam Tiga
Pribadi: Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus, di mana ketiganya
adalah sama esensinya, sama kedudukannnya, sama kuasanya, dan
sama kemuliaannya.
 Istilah Tritunggal (Inggris: trinity,Latin: trinitas)
mengandung arti tiga Pribadi dalam satu kesatuan
esensi Allah. Istilah "pribadi" dalam bahasa Yunani
adalah hupostasis, diterjemahkan ke Latin
sebagai persona (Inggris: Person).
 Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian
Baru, tidak secara eksplisit menuliskan istilah "Allah
Tritunggal", tetapi keberadaan Bapa, Putra dan Roh Kudus
tersirat dalam banyak ayat, baik secara terpisah maupun
bersama-sama. Berdasarkan rumusan dalam perintah
tentang pembaptisan di Matius 28:19: "Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus". Doktrin
Tritunggal mendapatkan bentuknya seperti sekarang, adalah
berdasarkan Firman Tuhan dalam Injil. Ucapan Yesus:
"Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku", dapat
digunakan untuk menjelaskan istilah "pribadi", "sifat",
"esensi", "subtansi", istilah-istilah yang belum pernah
digunakan oleh para Rasul.
 Karena kekurangpahaman dalam membaca Injil, beberapa
orang atau kelompok menyangkal bahwa doktrin yang
dinyatakan pada abad ke-4 tersebut didasarkan pada
gagasan Kristen, dan bahwa doktrin itu merupakan sebuah
penyimpangan dari ajaran Kristen mula-mula tentang
Allah. Bahkan ada yang menyatakan bahwa doktrin
tersebut meminjam konsep pra-Kristen tentang trinitas
ilahi yang dipahami oleh Plato. Namun sebenarnya justru
konsep trinitas ini muncul dari pembacaan lebih
mendalam dari Alkitab itu sendiri.
C. Konsep Tuhan
1. Konsep Tuhan dalam masyarakat pratulis
 Tuhan mrpk misteri, yg Tunggal melampaui sgl

syukur, yg tak dpt dijelaskan


 Kekuatan Tuhan tampak di alam, bukan hanya krn

menciptakan dunia sjk awal, ttp krn hadir dalam


badai dan musim. Tuhan : kuasa terbesar, satu2nya
yg kuat yg memiliki hdp kelimpahan dan semua
kuasa didunia berasal dr padaNya.
lanjutan
 Nama2 dan gelar Tuhan menunjukan bhw Ia :
pembentuk tubuh mnsdan pemberi nafat hidup.
 Tuhan adalah pemberi aturan moral dan hakim

atas tindakan manusia.


 Tuhan sbg bulan dan matahari
2. Politeisme
 Kepercayaan kepada berbagai dewa personal,
yg masing2 memegang kekuasaan atas
bidang kehidupan yg berlain.

 Politeisme- Polys ( Banyak, beberapa), Theos (


Tuhan ). Politeisme : paham yg mengimani dan
memuja banyak Tuhan, banyak dewa
3. Panteisme
 Panteisme berasal dari kata Yunani , pan :
semua, dan theos : Tuhan. Tuhan ada dan
meresapi setiap bagian dari alam. Tuhan hadir
dan berada dalam segala –galanya, tetapi
bukan segala-galanya adalah Tuhan.
 Paham panteisme menekankan bahwa segala
sesuatu ada didalam alam berkaitan dengan
Tuhan.
4. Monisme
Monisme – dr bhs Yunani – monos (Tunggal,
satu-satunya)
Menurut monisme – hanya ada satu
kenyataan. Kenyataan itu dpt bersifat roh
shg sgl2nya adalah roh dan dpt bersifat
benda shg sgl2nya adalah benda. Hubungan
Tuhan dan ciptaan digambarkan seperti
hubungan dan perbedaan antara laut dan
ombak.
IV. AGAMA DAN
PENGUNGKAPANNYA
A. Makna relegius dari mitos dan
ibadah
1. Arti Mitos :
 Kata mitos berasal dr bhs Yunani muthos, yg scr

harafiah berarti sbg cerita atau sesuatu yg


dikatakan seseorang atau suatu penryataan, suatu
cerita.
 Mitos : pernyataan atas suatu kebenaran lbh tinggi

atau lbh penting ttg realitas asali, yg msh


dimengerti sbg pola atau fondasi dr kehidupan
primitip (B. Malinowski)
2. Makna upacara ritual/ibadah

 Upacara ritual merupakan sebuah tindakan agama. Iman


keagamaan merupakan dasar pelaksanaan ritual dan karena itu
iman keagamaan menjelaskan makna dari ritual serta memberikan
penafsiran dan mengarahkan vitalitas dan pelaksanaan ritual
tersebut. Dalam tingkah laku manusia sebuah ritual saling berkaitan
dengan mitos.

 Penghadiran kembali pengalaman keagamaan dalam kultus


merupakan pokok dari kehidupan kelompok keagamaan yang
bersangkutan. Itulah tindakan simbolis keagamaan. Contohnya jika
seorang beragama mesti mempertahankan pengalaman religiusnya
dengan sang Ilahi. Ia mengungkapkan dengan bentuk simbolis yang
empiris dan menjadi bagian wilayah yang profan.
lanjutan

Ibadah : Cara mns mengungkapkan


pengakuannya kpd Tuhan. Ibadat berupa
rangkaian kata, tindakan, perbuatan yg
dilaksanakan untuk memberikan
penghormatan kepada Allah. Ibadat ini
meliputi pujian, syukur, penyerahan
diri , tobat dan permohonan. Ibadah
ini dapat dilaksanakan scr pribadi
maupun bersama.
3. Fungsi mitos/tradisi suci
 Memberikan dasar peristiwa awali mengenai masa
lampau yg jaya untuk diulangi lg pd masa kini.
 Mengungkapkan, mengangkat dan merumuskan
kepercayaan, melindungi dan memperkuat
moralitas, menjamin efisiensi dr ritus, serta memberi
peraturan2praktis untuk mns.
3. Realitas mitos
 Menurut Malinowski : mitos mrpkn daya aktip yg
dihayatidlm msyarakat primitip yg menjadi
penghubung dr institusi-institusi sosial yg ada.
 Menurut Gustav Caarl Jung : mitos mrpk kenyataan
psikologis yg menghadirkan kembali pola-pola yg
diwariskan pd setiap manusia
 Mircia Eliade (ahli sejarah agama), mitos sbg
kenyataan suci, kesucian sbg kenyataan tertinggi,
kesucian menghadirkan dirinya sbg sesuatu yg sama
sekali berbeda dr kenyataan biasa, kenyataan yg
dipenuhi dgn kekuatan. Mitos mrpk sejarah suci.
4. Macam-macam mitos
a. Mitos penciptaan : yg menceritakan penciptaan
alam semesta yg sebelumnya tidak ada. Mitos ini
melukiskan penciptaan dunia lewat pemikiran,
sabda dari dewa pencipta, tanpa pertolongan
dan tanpa bahan.
b. Mitos kosmogonik : mengisahkan penciptaan alam
semesta, tetapi penciptanya menggunakan sarana
yg sudah ada.
c. Mitos asal – usul : mengisahkan asal mula atau awal
dr sgl sesuatu, seekor binatang, suatu jenis tumbuhan ,
sebuah lembaga dsb.
d. Mitos mengenai para dewa dan para makluk
adikodrati. Pd masy. Primitip mempercayai bhw
setelah selesai penciptaan dunia dan manusia, Yang
Maha Tinggi meninggalkan mereka dan
mengundurkan diri ke langit, sedangkan para dewa
yang ambil bagian atas pemerintahan dunia,
menetapkan tatatertib dunia. Pengunduran diri Yang
Maha Tinggi itu disertai dgn putusnya hubungan
antara langit dan bumi, surga dan dunia.
lanjutan
e. Mitos yang berkaitan dgn terjadinya manusia ( mitos
antropogenik). Mns diciptakan Tuhan dr suatu bahan
materi, misalnya : dr lumpur (suku Yoruba di Nogeria),
dr batu (mitos indonesia), dr tanah (Oceania), dr seekor
binatang (asia tenggara), dsb.
f. Mitos yang bekenaan dgn transformasi. Mitos ini
menceritakan perubahan-perubahan keadaan dunia
dan mns di kemudian hari. Ada mitos ttg asal usul
matahari, bulan, mitos usaha seorang pelaku ilahi yg
menyampaikan sesuatu kpd mns yg menjadi sendi
kebudayaan dsb.
B. Makna upacara ritual dari berbagai
agama
1. Ritual Suku – suku Primitif
Di antara suku-suku primitif, praktik-praktik
kultis berupa bentuk-bentuk dari sesajian
sederhana buah-buahan pertama ditaruh
di hutan atau di ladang, samapi pada
upacara - upacara yang rumit di tempat-
tempat suci atau pun umum
lanjutan
2. Ritual Cina
Selama pemerintahan Dinasti Chou, ritual diupayakan untuk
menjamin pelaksanaan upacara-upacara secara tepat dalam
rangka pemujaan dewa-dewa dan roh-roh leluhur
3. Ritual Jepang
Ritual doa atas panenan dan kesejahteraan ditujukan kepada dewi
kehidupan dan pertumbuhan, leluhur dari keluarga penguasa.
4. Ritual Hindu
Ritual Vedis meliputi kurban kepada para Dewa. Upacara kurban
ini berupa persembahan, mentega cair dan bulir padi sebagai
sesaji yang ditempatkan dalam baki suci yang dilemparkan ke
dalam api di altar sebagi wujud pengurbanan.
5. Ritual Israel
Di Israel, ada suatu kultus yang amat rumit di
samping persembahan-persembahan harian.
Dalam kitab-kitab Musa, persembahan seperti
binatang dan sayuran diberi tempat
C. Mitos relegius dan simbol-simbol
keagamaan

1. Mitos relegius
Secara terminologis, mitos dapat diartikan sebagai
kiasan atau cerita sakral yang berhubungan
dengan even primordial, yaitu waktu permulaan
yang mengacu pada asal mula segala sesuatu dan
dewa-dewa sebagai objeknya, cerita atau laporan
suci tentang kejadian-kejadian yang berpangkal
pada asal mula segala sesuatu dan permulaan
terjadinya dunia
2. Makna Simbol-Simbol Kegamaan

a. Makna Simbol :
Istilah simbol diambil dari bahasa Yunani yaitu “
sumbolon” yang diartikan sebagai suatu benda
ingat-ingatan atau tanda pengingat. Simbol bisa
berupa kata, objek, barang, atau benda, tindakan,
peristiwa, yang mengisyaratkan sesuatu yang lebih
besar, agung, mulia, dari apa yang di
simbolkannya
b. Makna simbol keagamaan

1). Agama Hindu


Swastika merupakan salah satu simbol yang
paling disucikan dalam tradisi Hindu.
Hindu mengambil symbol swastika untuk
menunjukkan identitas Arya. Makna
symbolswastika adalah catur dharma, yaitu
empatmacam tugas yang patut kita dharma
baktukan baik untuk diri sendiri maupun untuk
umum (selamat, bahagia, sejahtera)
Swastika
2). Simbol Agama Kristen.

A. Salib
 Salib yang terdiri dari kayu vertikal dan horisontal
melambang najaran tentrang Kasih. Kasih kepada
Allah dan kasih kepada sesama. Untuk dapat
melaksanakan ajaran kasih itu, mns hrs berani
menggantung mati sifat-sifat egonya.
 Salib merupakan simbol khas dari orang
katolik/kristen. Disetiap rumah orang kristiani selalu
ada salib sebagai tanda pengikut Kristus, tanda
keselamatan.
b. Merpati

Burung merpati bagi umat


kristiani merupakan
simbol Roh Kudus
3). Simbol Agama Buddha
Bunga

1. Bunga
2. Dupa
Dupa
3. Dhammacakka
4. Vajra
Dhammacakka Vajra
Bunga
Bunga ini adalah bentuk dari kejujuran, keagungan dalam warna,
pandangan yang indah. Namun semuanya akan berakhir,
bentuknya akan layu, warnanya akan memudar, wanginya akan
hilang. Ini menunjukkan semua kondisi suatu subjek dapat berubah
dan menderita serta tidak nyata. Menyadari hal ini mungkin kita
akan mencapai Nibbana, kedamaian sempurna yang abadi.
Dupa
 Dupa merupakan symbol yang menandai semangat kesucian dan
persembahan diri.
 Tetapi tanpa memandang bau atau warna. Asap. Ini lambang dari
individu yang mementingkan diri sendiri atau ego untuk bersatu
dengan semua yang lainnya, untuk menyatu dengan kehidupan
Dhammacakka

 Perputaran roda berarti mengajarkan ajaran atau hukum.


Ungkapan roda adalah untuk peraturan tentang kelakuan
yang baik , yang disebut Jalan Utama Beruas Delapan.
Persamaan mereka menandakan keadilan yang abadi.
Lingkaran adalah meliputi seluruh kasih sayang dan
kebijaksanaan.
Vajra
 Vajra = tidak terhancurkan merupakan lambang
penundukan atas rintangan karma buruk. Biasanya
beruji 3 atau 5. Dapat dilihat pada picture dari
tangan kanan Vajrasattva yang menggenggam vajra
4). Simbol agama Yahudi
Bintang David
lambang “Bintang Yahudi” itu bermakna, bahwa kaum Yahudi
modern siap menggantikan peradaban Mesir kuno yang telah
runtuh. Jadi hadirnya peradaban Bukit Zion bukanlah untuk
menghancurkan peradaban Piramida Mesir, tetapi untuk
menggantikannya.
6). Simbol Agama Islam
Bulan bintang
Bulan sabit melambangkan kepekaan. Bulan sabit adalah
hati yang mau merespon ruh dari Tuhan, itu adalah awal
kebangkitan. Bulan sabit melambangkan kepekaan
karena ia berkembang semakin penuh. Bintang didalam
hati bulan sabit tersebut melambangkan percikan
ketuhanan yang terpantulkan dalam hati manusia sebagai
cinta, dan membantu bulan sabit menuju purnama.
Bulan dan bintang
C. ANEKA RITUAL

1. Inisiani :
Kata Latin “Initiatio” – inisiasi dpt berarti
masuk agama ttp lbh menitikberatkan aspek
upacara penerimaan scr resmi seorang anggta
baru kedalam suatu kumpulan keagamaan.
Misal : mau masuk Katolik diterima melalui
pembabtisan, masuk Islam mengucapkan
kalimat syahadat
Contoh Ritual Inisiasi
Ritual inisiasi yang menyebabkan transisi tahap
kehidupan keagamaan yang baru :
a. Suku Afrika
Dalam lembaga ini, anak laki-laki dan perempuan
hidup secara terpisah dalam komunitas serta
menjalani latihan untuk hidup secara dewasa
b. Umat Kristiani
Untuk diakui sebagai anggota gereja secara
penuh, seseorang harus menerima pembabtisan
terlebih dahulu dengan terlebih dahulu
mengucapkan syahadat (pengakuan iman).. Orang
yang ingin dibaptis mempersiapkan diri seperlunya
selama beberapa waktu dengan mengikti
pelajaran agama.
Ritual inisiasi yang dilakukan pada saat seseorang
menerima suatu panggilan sebagai biarawan/wati :

- Dalam agama Katolik, orang yang ingin menjadi


suster, bruder atau imam tentu harus mau melewati
tahap-tahap yaitu :
Aspiran Postulat Novisiat Yuniorat

Upacara
Tahbisan/pen
gikraran kaul
Aspiran : yakni tahap pengenalan, ketika calon
menginap di rumah Bruder atau Suster selama
seminggu, sebulan, atau lebih harus menjadi
Aspiran dahulu. Biasanya Aspiran mengadakan
kontak yang intensif dengan pembimbing dari
tarekatnya
Postulat : tahap pendidikan awal (1 tahun).
Noviasat : tahap pendidikan lanjut (2 tahun) serta
Persiapan kaul menjadi Bruder atau Suster
Upacara pengikraran kaul
Setelah lulus Novisiat, calon diterima menjadi
Bruder atau Suster dengan mengucapkan tiga
Kaul yaitu : Ketaatan, Kemurnian dan Kemiskinan
lanjutan :

c. Kaum Zoroaster (Persia Purba)


seorang anak atas kehendaknya sendiri mencalonkan diri dan
dilantik menjadi anggota religi dengan menerima baju putih
yang suci dan tali pinggang yang dibuat dari benang wol anak
domba
d. Hinduisme
Putra Hindu menerima tali suci maksudnya ia mau menerima
kelahiran kembali dengan segala kewajiban harian yang
dibebankan oleh religinya.
e. Kaum Israel
menyetujui bahwa sunat merupakan tanda khas bahwa mereka
termasuk orang-orang Yahudi. Sunat seperti halnya ibadah hari
Sabat menjadi suatu tanda Perjanjian
f. Dalam Agama Budha
Dalam Buddhisme seseorang putra Buddhis
melakukan pencukuran rambut tanda ia
menerima untuk menjadi seorang biksu. Setelah
diterima sebagai calon, anak itu lalu dididik
oleh seorang biksu dewasa yang antara lain
mengajarkan cara hidup menurut ajaran Sang
Buddha.
2. Ritual Kurban
Tradisi kurban bukan hanya ritus yang hanya ditunaikan oleh
pengikut Muhammad saja, melainkan menjadi ritual yang
dilaksanakan oleh agama-agama lain.

Berkurban di sini bukan berarti bahwa Tuhan butuh belas kasih


manusia, tetapi sebaliknya, kurban adalah tanda syukur hamba
kepada Tuhannya yang selama ini telah mengaruniakan berbagai
nikmat yang tak terhitung banyaknya. Lebih dari itu, kurban bukan
hanya memiliki nilai kesalehan spiritual (vertikal), tetapi memiliki
nilai kesalehan sosial (horisontal)

ritual kurban bukan sekedar menyembelih hewan yang telah


ditentukan. Kurban dalam pengertian yang lebih hakiki yaitu
bersedia mengulurkan tangan bagi mereka yang membutuhkan
3. Mediasi

Dalam kamus Ilmiah popular, kata Mediasi berarti penengahan, pendamaian


(antara pihak yang berselisih) dan perantaraan. Orang yang melakukan mediasi
disebut mediator. Konsep mediator dalam arti seseorang yang bertindak
sebagai pengantara dewa dengan manusia serta sebagai pihak penengah atau
jembatan antara manusia dengan yang dianggap memiliki kekuatan
supranatural. Hal ini juga mempengaruhi agama-agama sampai saat ini. Agama
bukanlah komunikasi yang berlangsung hanya satu arah melainkan
interkomunikasi dua arah antara manusia dengan dewa. Namun agama tidak
dapat digunakan untuk berhubungan secara langsung dengan dewa itu sendiri.
Pemeluk agama tersebut dituntut untuk mengandaikan jawaban dari yang ilahi
ini. Mediasi bisa berarti dua hal, pertama arah naik yaitu manusia kepada
dewa; kedua arah yang turun yaitu dewa terhadap manusia. Jadi dewapun bisa
bermediasi dengan pewahyuan darinya kepada manusia melalui malaikatnya
atau bahkan perantaraan manusia itu sendiri. Biasanya orang-orang ini
dikhususkan untuk hal-hal yang suci dan memiliki status religious yang lebih tinggi
daripada yang lain.
AGAMA – AGAMA DUNIA
A. AGAMA ASLI
1. Pendahuluan :
Agama agama asli umunya agama suku, oleh
sebab itu umatnya terbatas pd suku itu.
Agama-agama suku itu adalah bentuk agama
asli di Indonesia saat ini seperti ditemukan
diantara suku : Batak, Nias, Mentawai, Dayak,
Jawa (kejawen).
2. Ciri – ciri agama asli
a. Upacara yg dilakukan pd berbagai kesempatan
dalam hidup ini seperti : mulai panen padi,
membuat rumah,pemberkatan desa, kelahiran,
perkawinan, kematian dsb.
b. Pemimpin upacara memainkan peranan penting
dalam upacara maupun seluruhy kehidupan
c. Setiap upacara kurban mempunyai maksud untuk
mencegah bahaya dan kesusahan serta untuk
memperoleh belaskasihan dr para dewata
lanjutan
a. Percaya akan roh-roh yg ada di gunung, sawah,
pepohonan dsb, memiliki kekuatan yg berbahaya
atau menguntungkan , tergantung sikap seseorang
terhadapnya.
b. Agama asli yg merupakan agama suku ini tdk mei
Miliki kitab suci.
B. Aliran kepercayaan
1. Hal yg dipentingkan dlm AK
a. Peningkatan integritas diri mns (melawan
pengasingan)
b. Pengalaman batin bhw diri pribadi beralihke
kesatuan dann persatuan yg lbh tinggi.
c. Partisipasi dlm tatatertip sempurna yg
mengatasi daya kemampuan mns biasa
2. Tujuan AK
a. Mencapai budiluhur guna meraih kesempurnaan
hidup
b. Organisasi tdk dipentingkan
c. Sumbernya adalah tradisi, khususnya agama asli
khususnya agama jawa
3. Ibadat
 Unsur ibadat amat sedrhana, kn yg dipentingkan
adalah kesadaran , keyakinan dan suara hati
 Pertemuan-pertemuan bertujuan pendidikan bukan
ibadat/kebaktian, sebab setiap org menemukan
Tuhan dlm hatinya sendiri.
 Dgn membersihkan hati dan mengembangkan
kedewasaan rohani, mns berbakti kpd Tuhan
 Peribadatan mrpkn pengamalan budi luhur
 Dalam AK, tdk ada tempat atau petugas ibadat,
semua bersifat batiniah.
C. Agama Hindu
1. Konsep Ketuhanan
- Dgn diwarnai oleh unsur lokal, orang Hindu Bali
percaya akan satu Tuhan dlm bentuk konsep
Trimurti. Tuhan Yang Maha Esa (Trimurti)
berwujud : Brahmana (yg menciptakan), Wisnu
(yg melindungi, memelihara), Siwa (yang
melebur segala yg ada). Selain itu org Hindu
menghormari banyak dewa dgn berbagai
upacara sesaji.
lanjutan
- Org Hindu percaya bhw ada kekuatn suci yg
disebut Brahman, yg menyangga sgl yg ada, dan
mrpkn makna batiniah dr alam semesta.
- Yg utama bg seorang Hindu Dharma adalah
mokhsha : pembebasan darilingkaran reinkarnasi
yg tak berkesudahan (samsara)
- Spiritualitas seorang hindu adalah menemukan
pembebasan dari kelahiran kembali. Jiwa mns
kembali ke Brahman, yg dari padanya jiwa
berasal.
2. Tujuan pokok hidup mns
 Tujuan pokok hdp mns adalah moksha yaitu
pembebasan dr lingkaranreinkarnasiyg takhabis-
habisnya (samsara).
 Moksha itu dapat dicapai melalui 3 (tiga) jalan
Trimarga) :
- Karma marga : dgn melakukan karya, askese
badani, yoga, tapa, ketaatan pd aturan-aturan
kasta. Karya-karya yg paling berhargadlm
karma marga : samsara yakni keduabelas upacara
liturgis yg berkaitan dgn tahab2 kehidupan mns.
lanjutan
- Jnana marga : penyucian diri guna mencapai
moksha, dgn melakukan askese budi,
mengheningkan cipta dlm meditasi, dgn tujuan
smkn menyadari kesatuan dirinya dgn Sang
Brahman.
- Bhakti marga : menyucikan diri seutuhnya
menuju pertemuan cinta kasih dgn Tuhan.
3. Kitab Suci
 Kitab Suci agama Hindu mulai ditulis sejak tahun
2000 SM. Dalam Hindu Dharma terkenal Kitab –
kitab Wada, Usana Bali, dan Upanisad. Isi tulisan suci
itu beraneka ragam seperti : ajaran mengenai Allah
(Brahman), doa-doa, himne, dewa-dewa, alam dan
manusia.
4. Hari Raya keagamaan
 Hari raya nyepi : hari untuk menyucikan dan
memperkuat diri erhadap pengaruh roh-roh jahat.
Pada hari ini umat dilarang menyalakan api,
melakukan pekerjaan, bepergian dan melakukan
hubungan sex.
 Hari raya galungan : untuk memohon kehadapan
Ida Sanghyang Widhi, Bhatara-Bhatari dan para
leluhur agar pemujaannya dianugerahi
keselamatan dan kesejahteraan.
5. Pembagian kasta (Caturwarna)
a. Brahmana :
b. Ksatria : kasta bangsawan
c. Waisya : petani, prajurit, pedagang
d. Sudra/jaba : rakyat jelata
6. Jalan memperoleh keselamatan
a. Jalan bhakti : ibadat penuh kasih untuk salah
satu dewa.
b. Jalan karma : perbuatan baik membuahkan
kebaikan sedangkan perbuatan
jahat membuahkan kejahatan.
c. Jalan jnana : membebaskan diri dr keterikatan
dunia melalui penguasaan Kitab
Suci scr mantap
d. Jalan Yoga : disiplin spiritual thdp latihan-
latihan fisik dan mental.
D. Agama Budha
1. Pendahuluan
Agama Budha berasal dr Gautama Sdharta
Cakyamuni (554-478 SM). Berkat pemusatan
cipta dan pikiran, dia memperoleh pencerahan,
penerangan (bodhi). Sbg seorang budha ( sorang
yg tlh memperoleh bodhi), dia mengkhotbahkan
jalan baru agar mns memperoleh kebebasan dr
lingkaran hukum “karmasara” : lingkaran
reinkarnasi yg ditentukan oleh perbuatan/ karma
masing2selama hidup.
2. Konsep ketuhanan
 Umat Budha Indonesia yg menghayati konsep
ketuhanan Sangyang Adi Budha , diharapkan
memiliki perilaku :
- Metta : kasih sayang thdp semua makluk
- Karuna : siap sedia meringankan makluk lain
- Mudita : turut berbahagia dgn kebahagiaan
makluk lain tanpa benci dan iri hati.
- Upekha : bersikap adil, diam, tenang dan penuh
dgn kebijaksanaan.
3. Inti ajaran
a. Inti ajaran Budha mengenai hidup mns tercantum dlm
Catur Arya Satya : Empat kasuyatan/ kebenaran
mulia yaitu :
- Dukha Satya : hdp dlm sgl bentuk adalah
penderitaan.
- Samudaya satya : sebab penderitaan adalah krn
mns memilikikeinginan dan nafsu.
- Nirodha satya : penderitaan itu dpt dileyapkan
(moksha), dan orang mencapai nirwana
(kebahagiaan).
- Marga satya : jln untuk mencapai peleyapan
penderitaan shg dpt msk kedlm nirwana.
lanjutan
 Delapan Jalan Utama (Asta arya marga) :
1. Keyakinan benar
2. pikiran yg benar
3. perkataan yg benar
4. perbuatan yg benar
5. penghidupan yg benar
6. daya upaya yg benar
7. perhatian yg benar
8. semedi yg benar
4. Kitab Suci
 Kitab Suci agama Budha Tripitaka (tiga keranjang)
yg mrpkn kumpulan Sutta Pitaka (kumpulan kotbah
Sang Budha), Vinaya Pitaka (peraturan biara),
Abhidharma Pitaka(uraian kanon Kitab Suci
Budhisme).
5. Aliran 2 dalam Agama Budha
Ada tiga aliran pokok dlm Budhisme yg disebut
Tryana yaitu
1. Theravada (yg juga disebut Hinayana),
2. Mahayana
3. Wajrayan ( yg disebut jg Tantrayana
6. Hari Raya
 Hari Raya agama Budha yang terpenting : Waisak
: perayaan kelahiran Pangeran Sidharta di Taman
Lumbini , saat pencapaian penerangan/pencerahan
sempurna di hutan Uruvela di bawah pohon boddhi
, dan saat kematian Budha.
E. Agama Islam
1. Islam dan umat islam
Islam (bhs Arab) : penyerahan diri sepenuhnya
kpd Allah, msk ke dlm suasana damai, sejahtera,
hub. Serasi atar sesama dan dgn Allah. Pemeluk
agama islam pria disebut muslimim, wanita :
muslimah. Persekutuan kuslimin disebut ummah
atau ummat. Ikatan berdasarkan agama yg sama
disebut ukhuwah islamiah yg berarti
persaudaraan islam.
2. Tauhid, nama-nama dan sifat Allah

 Islam mrpk agama monoteis dgn tekanan amat kuat


pd Allah Mahabesar (Allahu akbar).
 Allah yg diimani memupnyai 20 sifat seperti : wujud
(berada), baqa (kekal), alim (mahatau), quddus
(suci), adil adil), akbar (mahabesar) dsb.
 Selain itu Allah mempunyai 100 nama seperti :
Allah, al Wahid (YME), al Rahman (yang
mahapengasih, al khalik (Sang pencpta), al
Mutakalim (Yang bersabda kpd mns)...dsb.
3. Iman Islam
 Kesaksian pokok iman islam dirumuskan dlm 2
kalimat syahadat yaitu kesaksian atas Allah Yang
Maha esa dan kesaksian atas Muhamad sebagai
rasul Allah. “ Saya bersaksi bahwa hanya ada satu
Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah
Rasul Allah”. (ashhadu anna la illaha illa allah, wa
ashhadu anna muhamad al rasul allah)
4. Rukun Iman
1. Percaya kpd Allah (syahadat)
2. Percaya pd malaikakt-mlaikat : Jibril, Mikhail dsb
3. Percaya pd kitab-kitab Allah : Taurat (Musa),
Zabur (Daud), Injil (Isa), Alquran (Muhamad).
4. Percaya pd rasul-rasul Allah : Adam, Idris, Nuh,
Ibrahim, Ismail, Iskkak, Yahya, Isa, Muhammad
5. Percaya pd hr kiamat
6. Percaya pd takdir : semua yg terjadi dan akan
terjadi sdh diketahui Allah.
5. Rukun Islam
Kewajiban-kewajiban pokok yg hrs dijalankan
oleh setiap org mulim terangkum dlm 5 rukun Islam
:
1. Syahadat
2. Shalat 5 waktu
3. Puasa dibulan ramadan
4. Zakat
5. Hajj (naik haji ke mekah).
6. Hukum Islam
1. Wajib/ fardh : sesuatu yg hrs dilakukan
2. Sunnah/ mustahabb : sesuatu yg sebaiknya
dilakukan
3. Mubah/ jaiz : sesuatu yg diperbolehkan
4. Makruh : sesuatu yg sebaiknya tdk dilakukan
5. Haram : hal yg dilarang
Dasar menentukan haram atau tidak :
 Kitab Al quran

 Sunah Nabi : perkataan, perbuatan Nabi

Muhamad
 Hadis : tradisi, kebiasaan Nabi Muhammad
7. Tasawwuf : Mistik dalam Islam
 Tasawwuf : gerakan mistik dalam islam dan
cara penghayatan keagamaan.
 Sufi : Orang yang menjalankan cara hidup

keagamaan yang menekankan aspek


penghayatan.
F. Agama Katolik
1. Dasar iman Katolik :
Yesus Kristus, yg tidak hanya diimani sbg
nabi, utusan Allah, tetapi sebagai
pengantara antara Allah dan Manusia (1 Tim
2 :4). Orang kristiani mempunyai hubungan
khusus dgn Yesus yg diberi gelar Kristus,
bahkan disebut Tuhan. Di “Antiokia- lah”,
murid-murid itu pertama kalinya disebut
kristen” (Kis 11 : 26).
2. Kitab Suci
Orang Katolik dapt mengatahui pewartan dan karya
Yesus Kristus melalui Kitab Suci : Alkitab. “ Kitab Suci
adalah pewartaan Injil yg membuku dan membeku.
Pewartaan yg membeku itu menjadi sumber segenap
pewartaan Injil selanjutnya yg seolah-olah hanya
mencairkan apa yg membeku dlm Alkitab. Pewartaan
yg membeku itu pun menjadi pedoman, ukuran dan
pegangan seluruh umat serta setiap orang kristiani”
(C. Groenen).
3. Konsep Ketuhanan
 Agama Kristen mengenal konsep Tritunggal, yang maksudnya Tuhan
memiliki tiga pribadi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Konsep ini
terutama dipakai dalam Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks. Konsep
ini merupakan paham monoteistis yang dipakai sejak Konsili Nicea
I pada tahun 325 M. Kata "Tritunggal" sendiri tidak ada
dalam Alkitab. Di dalam Ulangan 6:4 ditulis bahwa Tuhan itu Esa.
Keesaan ini pada bahasa aslinya (ekhad) adalah "kesatuan dari
berbagai satuan". Di Kejadian 1:26 Allah menyebut diri-Nya dengan
kata ganti "Kita", mengandung kejamakan dalam sifat Tuhan.
Pengertiannya adalah satu substansi ketuhanan, namun terdiri dari tiga
pribadi.
 ).
lanjutan
 Tritunggal atau Trinitas adalah doktrin
Iman Kristen yang mengakui Satu Allah Yang Esa,
namun hadir dalam Tiga Pribadi: Allah
Bapa dan Putra dan Roh Kudus, di mana ketiganya
adalah sama esensinya, sama kedudukannnya, sama
kuasanya, dan sama kemuliaannya.
 Istilah Tritunggal (Inggris: trinity,Latin: trinitas)
mengandung arti tiga Pribadi dalam satu kesatuan
esensi Allah. Istilah "pribadi" dalam bahasa Yunani
adalah hupostasis, diterjemahkan ke Latin
sebagai persona (Inggris: Person).
4. Inti Ajaran
 Inti ajaran kristen itu Kasih : Matius 5: (39) Tetapi
Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan
orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan
siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah
juga kepadanya pipi kirimu.
 (44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
G. Agama Katolik
1. Pengertian Gereja Katolik :
Kata “Gereja” berasal dr kta : igreja. Kt tsb
mrpkn ejaan Portugis unytuk kata Latin : ecclesia :
kumpulan, pertemuan. Gereja berarti umat Allah
yg dikuduskan dalam Yesus kristus (1Kor 1:2).
Oleh karena itu Kristus juga disebut “kepala”
Gereja (ef 4:16)
 Kata “katolik” sejak abad 2 sdh dipakai oleh St.
Ignatius dr Antiokia untuk menunjuk sifat universal
(semesta) Gereja yg tersebar di seluruh dunia. Katolik
berarti “umum”, universal , tetapi dipakai untuk
menunjuk Gereja yang “benar” dilawankan dgn
bidaah2 saat itu. Pd jmn reformasi kata “katolik”
muncul untuk menunjuk pg gereja yg tersebar kemana-
mana dibedakan dgn grj protestan. Kata “katolik” scr
khusus dimaksudkan umat kristen yg mangakui Paus sbg
pemimpin grj universal, tetapi dlm syahadat kata
“katolik msh mempunyai arti asli “universal” atau
“umum”.
2. Dasar Iman Katolik
Dasar iman Katolik : Yesus Kristus, yg tidak hanya
diimani sbg nabi, utusan Allah, tetapi sebagai
pengantara antara Allah dan Manusia (1 Tim 2
:4). Orang kristiani mempunyai hubungan khusus
dgn Yesus yg diberi gelar Kristus, bahkan disebut
Tuhan. Di “Antiokia- lah”, murid-murid itu pertama
kalinya disebut kristen” (Kis 11 : 26).
3. Ajaran Pokok
 Ajaran yang pertama dan utama yang
disampaikan oleh Yesus adalah Cinta Kasih
yaitu cinta kepada Allah dan sesama umat
manusia. “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan
segenap hatimu, dan dengan segenap akal
budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri (Mat 22 : 37-40)
4. Ciri-ciri Gereja
a. Gereja yang satu
- Konsili Vat. II menyatakan bhw “pola dan prinsip
terluhur misteri kesatuan Gereja kesatuan Allah yang Tunggal
dalam tiga Pribadi : Bapa, Putra dan Roh Kudus”(UR.2).
- Allah tlh menghimpun orang2 yg beriman pd Kristus
menjadi satu Tubuh n(1Pet 2:5-10).
- Satu kepemimpinan didalam diri St. Petrus , yg menetapkan
asas dan dasar kesatuan iman serta persekutuan yg
kelihatan (LG. 18). Kesatuan uskup yang satu dgn Uskup yang
lain diseluruh dunia dlm suatu kolegialitas bersama
Uskup Roma yaitu Paus.
- Kesatuan semua orang yang “berseru kpd Tuhan dgn
hati yang murni” (2 Tim 2 : 22).
b. Gereja yang kudus
- Gereja itu kudus karena Kristus membuatnya
kudus. Sebab Kristus, Putra Allah, yg bersama
dgn Bapa dan Roh dipuji bhw hanya “Dialah
kudus” mengasihi gereja sebagai
mempelaiNya”(LG. 39).
- Tujuannya untuk menguduskan, menyucikan dgn
menjalankan pertobatan dan pembaharuan
(LG. 8).
c. Gereja yang Katolik
( lihat pengertian)
d. Gereja yang apostolik
- Sifat “apostolik” atau rasuli berarti bhw Gereja
berasal dr para rasul dan tetap berpegang teguh
pd kesaksian iman mereka.
- Gereja dibangun atas dsr para rasul dan para
nabi, dgn Yesus Kristus sebagai batu penjuru, sudah
ada sejak Gereja perdana (ef 2:20, Why 21:14)
- Keapostolikan gereja berarti bhw dlm
perkembangan hidup tergerak oleh Roh Kudus,
Gereja senantiasa pg Gereja para rasul sebagai
norma imannya.
VI. AGAMA DAN BUDAYA
1. Apa itu agama ?
Agama menurut KBBI adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada tuhan yang mahakuasa
serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungan.
2. Apa itu Budaya ?

 Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan


dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis
 Budaya menurut Koentjaraningrat adalah
keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil
kerja manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik manusia
dengan belajar.
 Jadi budaya diperoleh melalui belajar.
 Yojachem Wach berkata tentang pengaruh
agama terhadap budaya manusia yang
immaterial bahwa mitologis hubungan kolektif
tergantung pada pemikiran terhadap Tuhan.
Interaksi sosial dan keagamaan berpola
kepada bagaimana mereka memikirkan Tuhan,
menghayati dan membayangkan Tuhan
 Dapatlah disimpulkan bahwa budaya
yang digerakkan agama timbul dari
proses interaksi manusia dengan kitab
yang diyakini sebagai hasil daya kreatif
pemeluk suatu agama tapi dikondisikan
oleh konteks hidup pelakunya, yaitu faktor
geografis, budaya dan beberapa kondisi
yang objektif.
agama sangat menekankan makna dan signifikasi
sebuah tindakan. Karena itu sesungguhnya terdapat
hubungan yang sangat erat antara kebudayaan
dan agama bahkan sulit dipahami kala
perkembangan sebuah kebudayaan dilepaskan dari
pengaruh agama.
. Hubungan kebudayaan dan agama tidak saling
merusak, keduanya justru saling mendukung dan
mempengaruhi. Ada paradigma yang mengatakan
bahwa ” Manusia yang beragama pasti berbudaya
tetapi manusia yang berbudaya belum tentu
beragama”.
3. Hubungan agama dan budaya
a. Agama dan budaya keduanya sama-sama melekat
pada diri seorang beragama dan di dalamnya
sama-sama terdapat keterlibatan akal dan
pikiran.
b. Dari aspek keyakinan maupun aspek ibadah formal,
praktik agama akan selalu bersamaan dan
bahkan berinteraksi dengan budaya. Kebudayaan
sangat berperan penting di dalam terbentuknya
sebuah praktik keagamaan bagi seseorang atau
masyarakat.
c. Kebudayaan tidak hanya melahirkan bermacam-macam
agama , kebudayaan inilah yang juga mempunyai andil
bagi terbentuknya aneka ragam praktik beragama
dalam satu kesatuan yang sama.
4. Agama dan kebudayaan di indonesia

Jika kita teliti budaya Indonesia, budaya itu terdiri dari 5 lapisan. Lapisan itu diwakili oleh
budaya agama pribumi, Hindu, Buddha, Islam dan Kristen (Andito, ed,1998:77-79)
 Lapisan pertama adalah agama pribumi yang memiliki ritus-ritus yang berkaitan dengan
penyembahan roh nenek moyang yang telah tiada atau lebih setingkat yaitu Dewa-dewa suku
seperti sombaon di Tanah Batak, agama Merapu di Sumba, Kaharingan di Kalimantan.
Berhubungan dengan ritus agama suku adalah berkaitan dengan para leluhur menyebabkan
terdapat solidaritas keluarga yang sangat tinggi. Oleh karena itu maka ritus mereka berkaitan
dengan tari-tarian dan seni ukiran, Maka dari agama pribumi bangsa Indonesia mewarisi
kesenian dan estetika yang tinggi dan nilai-nilai kekeluargaan yang sangat luhur.
 Lapisan kedua dalah Hinduisme, yang telah meninggalkan peradapan yang menekankan
pembebasan rohani agar atman bersatu dengan Brahman maka dengan itu ada solidaritas
mencari pembebasan bersama dari penindasan sosial untuk menuju kesejahteraan yang utuh.
 Lapisan ketiga adalah agama Buddha, yang telah mewariskan nilai-nilai yang menjauhi
ketamakan dan keserakahan. Bersama dengan itu timbul nilai pengendalian diri dan mawas
diri.

 Lapisan keempat adalah agama Islam yang telah menyumbangkan
kepekaan terhadap tata tertib kehidupan melalui syari’ah, ketaatan
melakukan shalat dalam lima waktu,kepekaan terhadap mana yang
baik dan mana yang jahat dan melakukan yang baik dan menjauhi
yang jahat (amar makruf nahi munkar) berdampak pada
pertumbuhan akhlak yang mulia. Inilah hal-hal yang disumbangkan
Islam dalam pembentukan budaya bangsa.
 Lapisan kelima adalah agama Kristen, baik Katholik maupun
Protestan. Agama ini menekankan nilai kasih dalam hubungan antar
manusia. Tuntutan kasih yang dikemukakan melebihi arti kasih
dalam kebudayaan sebab kasih ini tidak menuntut balasan yaitu
kasih tanpa syarat. Kasih bukan suatu cetusan emosional tapi
sebagai tindakan konkrit yaitu memperlakukan sesama seperti diri
sendiri. Atas dasar kasih maka gereja-gereja telah mempelopori
pendirian Panti Asuhan, rumah sakit, sekolah-sekolah dan
pelayanan terhadap orang miskin
Contoh Hubungan agama dan kebudayaan di dalam
kehidupan sehari hari
 1. Ketika seseorang berpindah agama, maka cara berfikir dan
cara hidupnya dapat berubah secara signifikan. dapat
dilihat seseorang yang beragama Kristen pindah
menjadi agama islam maka pandangan hidupnya akan
berubah pula, missal: cara dalam berpakaian .
 2. Ketika hari raya idul fitri, hari raya ini dalam praktiknya tidak
lagi menjadi perayaan “khas” penganut agama islam tetapi
sudah lebih merupakan tradisi bagi segenap masyarakat
Indonesia. Saling maaf memaafkan yang dulu tidak pernah
terjadi di negeri-negeri timur tengah tetapi masyarakat
Indonesia justru di jadikan momemtum untuk membangun
kembali tali persaudaraan seta kesetiakawanan lintas
etnoreligius.
 3. Budaya Ngaben yang merupakan upacara kematian bagi umat
hindu Bali yang sampai sekarang masih terjaga kelestariannya
VII. AGAMA DAN MORALITAS

Dlm ibadat, iman kpd Tuhan diungkapkan/


dinyatakan , hubungan dgn Tuhan dikenang dan
dihidupkan. Ibadat mendorong mns melaksanakan
perintah Tuhan. Dlm ibadat mns berjumpa dgn Tuhan.
Dlm hdp moral hubungan dgn Tuhan dihyati sbg
keterlibatan dan ketaatan, perjumpaan dgn Tuhan
ditampakan, pengakuan dilaksanakan. Hidup moral
membuat ibadat dihayati scr mendalam, berarti dan
dibutuhkan.
A. MORAL

1. PEMAHAMAN MORAL
 Moral- moralitas – Latin: mos (jamak : mores): cara hidup,
kebiasaan.
 Ajaran baik/buruk yg ditrima mns mengenai perbuatan,
skp, kewajiban, akhlak, kesusilaan dsb.
 Nilai2 tertentu yg diyakin oleh seseorang/ organisasi
tertentu sbg sesuatu yg baik/ buruk shg dpt membedakan
mana yg patut dilakukan dan mana yg tdk patut dilakukan.
 Moralitas : sistem nilai bgmn kt hrs hidup scr baik sbg mns.
Sistem nilai ini dpt brbntk ajaran,nasehat, petuah, wejangan,
perintah.
Lanjutan :
 Moral kristiani : Ajaran mengenai baik- buruknya
perbuatan mns dlm hubungnnya dgn Allah – mns
berdasarkn iman kristiani (wahyu Allah dlm diri
Yesus Kristus).
 Sumber moral Kristiani – Kitab Suci, Tradisi dan
ajaran Gereja.
2. Hal-hal pokok dalam moral
a. Prinsip moral
 Selalu melakukan yg baik dan senantiasa
meninglkan yg jahat (berlawanan dgn sikap
kompromistis – oportunistis)
 Memilih kemungkinan terbaik dr semua yg mungkin
baik (prinsip probabilitas).
 Dlm keraguan jgn mengambil kptsn untk bertindak
(prinsip in dubio non facere)
 Memilih yg paling kurang jeleknya dr semua yg
jelek (prinsip minus malum).
b. Nilai Moral

 Nilai : hal/potensi yg baik dan berguna bg


kehidupan mns. Sesuatu yg bermakna yg
didambakan oleh setiap mns.
 Nilai moral bukan nilai material-nominal (mis: emas,
perak, uang).
 Nilai moral : nilai mental- batiniah ( Mis: kejuujran,
kesetiaan, keadilan, kedmaian, kerendahan hati,
tangungjawab dcs)
 Nilai moral sbg potensi hrs dikembangkan menjadi
kekuatan konkrit dlm diri mns yg disebut sikap bajik
(Keutamaan/kebajikan).
c.. Norma moral

 Norma : aturan, ketentuan yg mengikat warga klp


msyrkt, dipakai sbg pdmn, tatatanan dan pengndali
tingkahlaku yg sesuai dan ditrm setiap warga.
Norma jg berarti aturan, ukurn, kaidah yg dipakai
sbg tolok ukur untuk menilai/ membandingkan sesuatu
perbuatan.
 Norma moral berurusan dgn forum internum (tata
mental-batiniah= kesadaran) mns untuk bersikap dan
bertindak.
lanjutan

 Norma moral tdk sm dgn norma yuridis (yg berurusan


dgn forum externum = tata lahir, tata tertip hdp
bersama).
 Norma moral terdiri 2 mcm
* Norma moral obyektip: aturan2 moral yg scr
obyektip ada, ditrima dan berlaku umum dlm
msyrkt
* Norma Moral subyektip: aturan moral yg ada
dlm diri setiap mns, yg disebut Suara Hati
B. HUBUNGAN AGAMA DAN MORAL

Hidup moral relegius adalah hdp yg selaras


dgn mns yg bersifat rohani. Hdp yg bernilai
scr moral adlh hdp yg berdasarkan kesadaran
pribadi. Org yg hdp scr moral baik adalah
org yg tahu apa yg akan dilakukan, mau dan
berniat untuk melakukan serta mengambil
langkah2 nyata melakukan perbuatan itu. Dia
tdk terpaksa ttp bebas. Bg org beragama,
agar kebaikan bernilai moral relegius hrs
berdsrkn iman dan kebaikan itu hrslah dilkkn
berdsrkn dorongan iman sendiri.
1. Perintah Agama

Dalam agama, pedoman untuk hdp brdsrkn moral


agama dirumuskan dlm bentuk perintah2 agama :
a. Dari asal usulnya :
Perintah agama ini ada yg diambil dr KS,
pemikiran tokoh2 agama terkemuka, lhr
dr penghayatan iman umat yg terkumpul
dlm tradisi, muncul krn menghdpi
mslh hidup baru.
b. Dari segi isi dan sifatnya

 Bersifat umum :
Berlaku bg semua org dan masy. Misal :
larangan mencuri, membunuh, perintah
menghormati orang tua dcs.
 Bersifat khusus.
Berlaku hanya untuk penganut agama ybs
mslnya : larangan makan makanan tertentu
c. Dari lingkup berlakunya

 Berlaku dlm hdp pribadi


 Berlaku bg para penganut agama dlm
hubngn antar umat, dgn kelompok agama
lain, masyarakat dan negara.
d. Dari bidangnya :
 Di bidang ibadat, upacara dan praktek
keagamaan.
 Dalam hidup pribadi, keluarga & masyarakat
2. Sikap trhdp perintah Agama

Sikap org beragama trhdp perintah agama


bermacam-macam dan dpt mempengaruhi cr
dlm melaksanakan.
a. Sudah kuno
Ada yg berpendapat bhw perintah agama
itu sdh kuno, produk masa lampau, tdk
relevan pd masa ini. Yg perlu disadari
bhw dibalik rumusan & ungkapan perintah
itu terkandung kehendak Tuhan
dan jawaban mns terhadapNya pada
jamanya.
b. Pilih-pilih
Ada penganut agama yg pilih-pilih terhadap
perintah agama krn tdk semua perintah agama
menyenangkan. Ada yg hanya memperhatikan
perintah agama yg “lunak”, mengabaikan yg
“keras”, melakukan yg “menguntungkan”
menghindari yg “merugikan”. Dlm hal ini perintah
agama diperlakukan sbg komoditi, bukan sbg
nilai relegius
c. Sebagai pembenaran

Ada penganut agama yg menjadikan perintah


agama sbg pembenaran atas pilihan dan
perbuatan moral mereka. Penganut agama
sprt ini memprlakukan perintah agama sbg
alat untuk mendukung tindakannya. Dgn cara
itu, Tuhan, agama dan prnth agama bukan
dijadikan tujuan, tetapi sarana untuk mencapai
tujuan sendiri.
d. Alat pengaman hidup

Ada org beragama yg membuat perintah


agama menjadi alat pengaman hidup. Perintah
agama diperlakukan sbg satu2nya pegangan
dan pertimbangan dlm bertindak. Mrk
berpendapat bhw dgn berpegang pd
perintah agama sgl masalah dpt dihadapi dan
diatasi. Perintah agama itu abadi sifatnya dan
dpt diterapkan disegala tempat, waktu dan
jaman.
3 .Hidup moral dan usahanya

Menjalankan perintah agama dan perbuatan


moral sebaiknya bukan krn ingin mendptkn
pahala di dunia maupun di surga ttp sebagai
perwujudan iman. Kita hrs percaya bhw Tuhan
Mahabaik yg pd akan mmbls kebaikan yg kita
lakukan. Khdpn moral adalah jwbn mns atas
pnggln Tuhan dlm hdp nyata. Mk diprlkn usaha
agar nilai2 moral itu mnjd milik kita dan perlu
menghindari sikap konformisme dan identifikasi
kulit.
a. Sikap konformisme

Konformisme berasal dr kata Latin Cum yg berarti


dengan, bersama, dan forma yg berarti bentuk,
wujud. Conformare berarti menyesuaikan dgn bentuk,
wujud. Konformisme berarti sikap dlm melksnkn
hukum, prnth dan perbuatan moral bukan krn nilai2
kebaikan yg terkandung didlmnya ttp untuk
mendapatkan pahala dan menghindari hukuman.
Org melakukan perbuatan baik dgn tujuan
mendapat pujian, dinilai baik, diterima, hadiah
material, status, kehormatan .
b. Identifikasi kulit

Identifikasi dr kata identitas yg berarti diri


sendiri dan facere yg berarti membuat.
Identifikasi berarti mmbuat diri sendiri yg
sesuai, cocok dan menyatu dgn sesuatu yg lain.
Dlm prbuatan moral, identifikasi berarti mlkkn
sgl perbuatan moral sebagamana dilakukan
oleh org dan masyarakat sekitar. Kalau
perbuatan itu tdk mnjd miliknya org akan
cenderung bersikap munafik.
C. SUARA HATI

1. Pengertian :
 Istilah SH - Kesadaran Moral- perbuatan moral tdk
dibedakan scr tgs. Struktur kesadaran moral
digariskan sbg kesadaran akan kewajiban yg
bersifat mutlak, rasional dan brtgjwb. Inti moralitas
: prbuatan yg brtgjwb (dlm kesadaran &
kebebasan). Kebebasan adalah ciri khas mns.
Kebebasan tdk blh dipertentangkan dgn
peraturan/uu. Justru peraturan menjamin,
melindungi dan bisa menambahkan kebebasan yg
sejati.
Lanjutan :

 Peraturan/uu yg berada dlm setiap hati mns. Konsili


Vat II menegaskan :”Didalam nuraninya mns menemui
suatu hukum yg mengikat untuk ditaati. Hukum yg
brseru kpd mns untuk menjauhkan yg jahat dan
memanggil mns untuk melakukan yg baik. Hukum yg
ditanam dlm hati mns oleh Allah sendiri”(GS.16). St.
Paulus menegaskan kpd kita bhw dlm dr kita ada 2
hukum : hukom Allah dan hukum dosa. Hukum Allah
menuju kebaikan dan hukum dosa menuju pd
kejahatan. Dan selalu ada pergulatan antara yg
baik dan yg buruk dlm hati mns. (bdk Rom 7:13-26).
lanjutan

 Dlm arti luas : Keinsyafan akan adanya kewajiban.


Hati Nurani : kesadaran moral yg timbul dan
bertumbuh dlm hati mns
 Dlm arti sempit: penerapan kesadaran moral dlm
situasi konkrit, yg menilai suatu tindakan mns.
2. Fungsi suara hati

 Sebagai pegangan, pedoman, norma untuk menilai


apakah tindkan itu baik atau tdk.
 Memberi pegangan/ peraturan2 konkrit dlm
kehidupan sehari-hari.
 Menyadarkan mns akan nilai dan harga dirinya.
3. Sikap terhadap Hati nurani
 Menghormati setiap SH yg keluar dr hati kita
 Mendengarkan dgn cermat & teliti setiap bisikan sh
 Melaksanakan apa yg disuruh oleh sh
 Mempertimbangkan scr masak dan dgn pikiran
sehat apa yg dikatakan sh
4. Cara membina suara hati
 Mengikuti sh dlm segala hal. Org yg sll berbuat
sesuai dgn sh nya , sh nya akan semakin terang, tepat
dan berwibawa, dipercaya. “Berbahagialah org yg
murni hatinya, krn mereka akan memandang
Allah’(Mt 5:8).
 Mencari keterangan dr sumber yg baik spt : KS,
dokumen gereja, buku2 Roh, mengikuti kegiatan
kerohanian.
 Koreksi diri/intropeksi
5. Kesimpulan
 “Hati Nurani : inti mns yg paling rahasi, sanggar
sucinya: di situ ia seorang diri bersama Allah, yg
sapaanNya menggema dlm batinnya’(GS 16).
 HN ; keputusan akal budi, olehnya mns mengerti
apakah perbatan tertentu itu baik atau buruk.
 HN yg terbentuk baik : jujur dan benar. Ia
memutuskan sesuai akal budi, sesuai dgn kebaikan yg
bnr. Tiap org shrsnya memakai sarana yg tersedia
untuk mmbrntuk hn nya.
 Dihadapkan pd satu keputusan moral, hn dpt
mengambil kepotusan yg tepat, yg sesuai dgn akal
budi dan dengan hukum ilahi, maupun satu keputusan
yg salah yg bertentangan dgn kedua-duanya.
 Mns hrs sll mengikuti keputusan hn nya yg pasti
 Sabda Allah yg terang yg menyinari jalan kita. Dlm
iman dan doa kita hrs menjadikannya milik kita dan
melaksanakannya. Atas cara ini HN dibentuk.
VIII. AGAMA DAN PSIKOLOGI
A. Pendekatan Psikologi

 Psikologi (Inggris = psychology), dari bahasa


Yunani psykhe (jiwa) dan logos (wacana, ilmu)
 Secara harafiah: ilmu pengetahuan tentang gejala
dan kegiatan jiwa. (Psikologi mempelajari tingkah
laku dan pengalaman).
 Psikologi agama adalah studi tentang aspek
psikologis dari agama, baik secara individual
maupun kelompok sosial.
 Psikologi memahami agama sebagai suatu bentuk
pengalaman psikhis yang unik
B. Agama dalam Pandangan Psikolog

 Impian manusia yang mendalam


adalah menjadi mahakuasa (libido)
 Kenyataannya dunia penuh penyakit
dan maut. Ini mendatangkan frustasi
karena ketidakberdayaan manusia.
 Orang dewasa mulai bersikap seperti
anak kecil yang berupaya
Sigmund Freud mempengaruhi orang tuanya (dengan
 Agama sebagai senyum, tangis, bujukan, rengekan,
gejala psikis protes, memohon…)
(neurosis) yang  Manusia membayangkan ortu Super
tidak sehat (Tuhan, dewata dll) yang dapat
 Tuhan merupakan memelihara, melindungi, mengampuni,
proyeksi Ortu- membantu (bila perlu dengan mujizat)
Super
Agama dalam Pandangan Psikolog

 Manusia pada umumnya menderita


neurosis karena kebingungan
menemukan makna hidup, terutama
berhadapan dengan kematian.
 Pertanyaan yang penting itu tidak
bisa dijawab oleh ilmu pengetahuan,
Carl Gustav Jung tetapi oleh agama.
 Agama  Jung memasukkan unsur agama
Penyembuh dalam terapinya.
orang yang
neurosis
Iman yang universal:
Perkembangan Iman Pemberian makna
kehidupan

Iman yang Konjungtif:


Hasil renungan dalam
Interaksi dengan orang lain

Refleksif Individuatif:
Iman “milik sendiri”
Iman yang logis

Sintetis Konvensional:
Ada Perhatian pada
Hubungan antar pribadi
James Fowler
 Iman (agama) Mitis Literal:
Dongeng dan cerita
bersifat aktif dan Sebagai makna
dinamis
Proyektif Intuitif:
Ortu sbg proyeksi
Perkembangan Moral

Pra-Konvensional Hukuman dan Kepatuhan


(anak-anak) Relativis - Instrumental

Konvensional Kesepakatan (anak manis)


(Remaja) Hukum dan Ketertiban
Lawrence Kholberg

Pasca-Konvensional Kontrak Sosial Legalistis


(Dewasa) Prinsip Etika Universal

Perkembangan Moral tidak selalu berjalan seiring Pertambahan


usia
IX. AGAMA DAN KEHIDUPAN SOSIAL

A. Lingkup iman dan lingkup agama.


1. Iman : kekuatan batin dimana mns menanggapi
& menyerahkan diri pada Tuhan
2. Agama : Wadah lahiriah/institusi yang
mengatur pernyataan iman dan
yang manifestasinya dapat dilihat dlm
bentuk kaidah-kaidah, ritus, doa dsb.
B. Fungsi agama bagi manusia dan masyarakat

1. Fungsi edukatif
Dijalankan dengan cara mendidik, membimbing ,
mengajar mns untuk hidup baik dan benar.
2. Fungsi
Integratip/persatuan/persaudaraan
Mempersatukan mns dr berbagai suku, bgs, ras dsb
atas dasar : iman dan kasih. Wujud nyata dpat
dilihat dr aktifitas agama
sambungan

3. Fungsi penyelamatan
Setiap mns ingin selamat baik dlm hdp skrg maupun
ssdh kematian. Jaminan u7ntuk itu dpt ditemukan pd
agama krn :
- Agama dipercayai dptmembantu mns mengenal
“Yang skral”.
- Agama dipercayai dpt mendamaikan kembali mns
yg salah dgn Tuhan dgn jln pengampunan dan
penyucian.
4. Fungsi pengawasan sosial

 Agama meneguhkan kaidah- kaidah sosial yg


dipandang baik bg kehidupan masy & menolak yg
buruk untuk ditinggalkan sbg larangan.
 Agama mengamankan & melestarikan kaidah moral
dr pengaruh agama baru/sistem hukum modern
 Pelanggaran thdp hukum adat /hukum negara yg
berdemensi moral dikenai sangsi
 Agama memberika masukan ttg berbagai hal demi
kesejahteraan umat manusia.
5. Fungsi Transformatif

 Kata transformatif berasal dr kata Latin “


transformare” yang berarti mengubah bentuk
kehidupan masy yg lama ke dalam bentuk kehidupan
yg baru. Hal ini berarti mengganti nilai-nilai
kehidupan yg lama (nilai sosial) yg menjadi
mentalitas manusia dan ada dimana-mana spt :
saling membunuh, saling membenci dsb diganti dgn
sikap saling mengasihi, mengampuni, mendoakan org
yang memusuhi.
6. Fungsi profetis - kritis

 Fungsi profetis ini merupakan bentuk pengawasan


sosial agama secara tajam shg sering menimbulkan
gesekan antara institusi agama dan pemerintah krn
pd umumnya pemerintah tdk senang dgn kritik itu.
Kekhasan fungsi ini terletak pd sasaran dan caranya.
Sasaran kritik itu adalah golongan sosial yg sdg
berkuasa, berkedudukan yg melakukan tindakan
melanggar aturan hukum. Sdgkan cara yg dipakai
adalah persuasip (nasehat, bimbingan, saran), tetapi
juga excekratif (kutukan) bila cara pesuasip tidak
berarti.
XII. Agama dan Dialog
A. Pendahuluan :
Pasar Malam Agama
Aku dan temanku pergi ke “Pasar malam agama”, bukan
pasar dagang tetapi pasar agama. Persaingan sama
sengitnya, propaganda sama hebatnya. Di kios Yahudi kami
mendapatkan selebaran yg mengatakan Tuhan itu maha
pengasih dan bangsa Yahudi adalah umat plhnNya, tidak ada
bangsa lain yg terpilih selain bangsa Yahudi.
Dikios Islam kami mendapatkan selebaran yg mengatakan
bhw Allah itu Maha penyayang dan Muhammad adalah
NabiNya. Keselamatan diperoleh dengan mendengarkan
Nabi Tuhan ini.
lanjutan

Di kios Kristen dikatakan bahwa Tuhan adalah


cinta dan diluar Gereja tidak ada keselamatan,
silahkan mengikuti Gereja kudus jika tidak ingin
masuk neraka.
Di pintu keluar aku bertanya pada temanku: Apa
pendapatmu tentang Tuhan ? Jawabnya : Tuhan
itu bengis, penipu dan fanatik.
Burung Berkicau (A de Mello)
 Bagamiana pendapat anda ??
B. Pluralisme Sebagai Dinamika Hidup

1. Pluralisme sebagai suatu keniscayaan


 Tuhan menciptakan mns baik scr pribadi/kelp untuk
bebas memilih jalan hidupnya dan bebas menentukan
kepercayaan agama yg dianut
 Konsekwensinya terjadilah aneka sistem sosial, adat
istiadat, sistem ekonomi dan politik
 Harapan agar tercipta keseragaman dalam hidup
adalah mustahil, karena mengingkari kebijaksanaan
Tuhan.
 Perbedaan itu mrpkn keniscayaan yg hrs diterima sbg
umat beriman
2. Menjalin kemitraan dialog

 Perbedaan sbg realita mewarnai sejarah budaya


manusia
 Perlu mengenal antar umat/kelompok yg berbeda
dgn menjalin dialog yg akrab dlm persaudaraan.
 Perlunya kesadaran bhw mns menjadi satu keluarga
dan diciptakan Tuhan dr unsur yg sama yaitu tanah.
3. Berlomba dalam berbuat kebajikan

 Ajaran agama memberikan solusi agar mns


menerima perbedaan satu sama lain dgn tulus dan
berlomba dalam kebajikan yg menghasilkan karya
kemanusiaan yg bermanfaat bagi sesama.
 Perlu menghindarkan perilaku yg suka
mempertentangkan perbedaan, meniupkan rasa iri
yg menumbulkan permusuhan, menekan dan
memutlakan keunggulan sendiri shg hilang rasa
keadilan.
C. ETIKA BERAGAMA

1. Kesediaan untuk saling menghargai dan menghormati


antar pemeluk agama sebagai ekspresi imannya
kepada Tuhan Ada ungkapan “Iman tanpa
perbuatan pada hakekatnya adalah mati”. Sikap
yang idial dari para penganut agama terhadap
penganut agama lain adalah menghargai
2. Berdialog dengan siapapun yg berkehndak baik
dengan syarat : kejelasan, kepercayaan,
kebijaksanaan dan kerendahan hati. Hubungan
antara penganut agama yg berbeda adalah dialog.
a. Bentuk-bentuk dialog :

1) Dialog kehidupan  diperuntukan bag isemua


org  dialog yg paling mendasar. Dialog ini
digerakan oleh sikap solider dlm kewajaran sbg
orang yg tinggal bersama dan dlm berbagai
bidang kerja.
2) Dialog karya  kerjasama yg lebih inten dengan
penganut agama-agama lain demi pembangunan
dan peningkatan martabat manusia. Komunalisme
merupakan halangan terbesar dlm model dialog
karya.
Lanjutan :

3) Dialog teologis/pakar dimaksudkan untuk saling


memahami pandangan teologis agama masing-masing dan
penghargaan thdp nilai-nilai rohani masing-masing, tanpa
berpretensi apa-apa. Dialog ini tdk boleh dimaksudkan untuk
menyerang pandangan rekan dialog.
4) Dialog pengalaman keagamaan  mrpk dialog tingkat
tinggi atau sering disebut sebagai dialog iman. Agama
sering dijadikan pemicu konflik berbagai kepentingan,
sedang iman pasti mempersatukan. Dialog ini memperkaya
dan memajukan penghaytan nilai-nilai rohani, pengalaman
doa, .. Mereka adalah para mistikus, sufi.
b. Tujuan dialog

1)Bersama-sama mencari kebenaran universal yg


terdapat dlm agama masing-asing.
2)Tidak untuk mmbanding2kan dan mengukur benar
tdknya ajaran ttp untuk memecahkan masalah
bersama yg dihadapi.
3)Tidak untuk peleburan (fusi) agama2 menjadi satu
agama, tdk untuk mmbuat sinkritisme, tidak untuk
mendptkan pengakuan dr pihak lain akan supremasi
agamanya sebagai ajaran yg paling benar.
4)Menurut Y. Baker, Sj : Tujuan integral : membenarkan
Tuhan, asal dan tujuan hidup manusi.a
c. Syarat-syarat/Prinsip dialog

1)Sama2 berkehendak baik untuk mencari kehendak


Tuhan dan berusaha melaksanakan.
2)Dialog terlaksana dlm suasana tenang, jauh dr emosi
dan superioitas diri.
3)Dapat mempertahankan pendiriannya dan sanggub
mengemukakan pandangannya.
4)Terlepas dr sikap menekan, mempengaruhi,
mnginduktrinasi, tdk terbawa emosi atau sentimen2
irasional.
5)Sikap fundamental yg menjamin suksesnya dialog
adalah kerendahan hati
lanjutan

3. Berpegang pada prinsip kesetaraan.


Hubungan pemeluk agama yg satu dengan yang
lain hrs dilandasi prinsip kesetaraan artinya tdk
ada yg merasa lebih tinggi. Kesetaraan berarti
kesediaan masing-masing pemeluk agama untuk
memposisikan pemeluk agama lain sama dengan
orang yg seiman.
lanjutan

4. Menonjolkan aspek persamaan dan mengendalikan


aspek perbedaan. Diantara banyak perbedaan
selalu menyisakan sesuatu yg sama. Kesamaan itu
bertemu dalam aspek sosial kemanusiaan.
Semangat ini menyediakan ruang bagi umat
beragama untuk bersilaturahmi, berdialog,
bekerjasama seperti yg sudah berlangsung selama
ini.
lanjutan

5. Bersikap toleran.
Bersikap toleran tehadap sesama yg tidak seiman
berarti ia tdk hanya untuk membiarkan orang lain
berkembang, melainkan sekaligus juga ikut ambil
bagian dalam menanggung beban kerepotan dan
kesusahan mereka, tanpa hrs setuju dng ajaran
mereka
lanjutan

Toleransi dari kata Latin tolerare : menanggung,


membiarkan. Toleransi : sikap membiarkan, dan
memberi keleluasaan kpd para penganut agama lain.
Toleransi dpt dlm bentuk toleransi dogmatis (ajaran)
dan toleransi praktis. Dlm toleransi dogmatis, org tdk
ambil pusing dgn ajaran agama lain, dan dlm
toleransi praktis, pr penganut agama saling
membiarkn dlm pengungkapan iman, ajaran dan
praktek keagamaan lainnya.
D. KESIMPULAN

 Setiap manusia pada dasarnya ingin hidup rukun


dan damai. Damai itu tidak datang dengan
sendirinya, tetapi harus diusahakan, diperjuangkan
agar dapat menjadi kenyataan yang dapat
dialami oleh setiap orang. Jika suasana rukun dan
damai dapat dinikmati oleh setiap orang, pasti
kehidupan akan terasa indah dan nyaman.
Kita memang tidak selalu bisa
menjadi yang terbaik, tetapi kita
selalu bisa memilih untuk
melakukan yang terbaik.
Perbuatan baik/terbaik yg kita
lakukan hari ini merupakan
investasi masa depan, baik untuk
diri sendiri, keluarga, masyarakat
maupun negara.

Anda mungkin juga menyukai