I. Pendahuluan
Gereja adalah persekutuan orang percaya. Adapun gereja memiliki tri tugas panggilan
gereja, yaitu marturia, koinonia dan diakonia. Koinonia (bersekutu), ialah hidup dalam
persekutuan sebagai anak Tuhan dengan perantaraan Kristus dalam Kuasa Roh Kudus. Kita
dipanggil dalam persekutuan erat dengan Tuhan. Melalui Koinonia ini dapat menjadi sarana
untuk membentuk jemaat yang berpusat kepada Kristus. Kita diharapkan dapat menciptakan
kesatuan dan persekutuan antar jemaat dan jemaat antar masyarakat. Koinonia ini diwujudkan
dengan menghayati hidup berjemaat. Lalu bagaimanakah gereja yang bersekutu itu? apa-apa
saja persekutuan yang ada di dalam gereja sebagai persekutuan orang percaya? Berikut akan
kami ulas sedikit banyak nya mengenai apa dan bagaimana gereja yang bersekutu tersebut.
II. Pembahasan
II.1. Apa itu Gereja
Sebagian orang Kristen menyadari bahwa Gereja itu penting. Baik Gereja sebagai
persekutuan orang percaya, maupun Gereja sebagai lembaga.1 Gereja telah senantiasa
diabdikan bagi pewartaan kabar keselamatan di dalam Kristus, baik melalui kata maupun
perbuatan.2 Gereja telah ada sejak jaman rasul-rasul mendapatkan perintah dari Tuhan untuk
menyebarkan kabar sukacita dan menjadikan semua bangsa sebagai muridNya. Gereja mula-
mula saat itu merupakan sekumpulan orang percaya yang bersekutu untuk beribadah kepada
Tuhan.
Dalam perkembangannya, secara fisik orang mengenal gereja sebagai sebuah bangunan
tempat umat Kristiani berkumpul untuk beribadah. Sebenarnya bangunan gereja tersebut
1
Leonard Hale, Jujur Terhadap Pietisme, (Jakarta: BPK-GM, 1996), 89.
2
Joas Adiprasetya, Gereja Menuju Sebuah Visi Bersama, (Jakarta: BPK-GM, 2019), 4.
1
merupakan representasi makna dari gereja sebagai jemaat yang dinaunginya. Tetapi kemudian
pada perkembangan selanjutnya gereja hanya dianggap sebagai sebuah bangunan saja, dan
hanya sedikit orang yang mengetahui makna dan arti dari gereja yang sebenarnya.
Dalam perkembangannya, seperti yang telah disinggung sebelumnya gereja dalam Bahasa
Indonesia memiliki beberapa arti:
a. Arti pertama ialah “umat” atau lebih tepat persekutuan orang Kristen. Arti ini diterima
sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama bukan sebuah gedung.
b. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat Kristen. Bisa
bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di hotel, atau pun tempat rekreasi. Jadi,
tidak melulu mesti di sebuah gedung khusus ibadah.
c. Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen. Misalkan Gereja
Katolik, Gereja Protestan, dll.
d. Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab Kristen. Misalkan
kalimat “Gereja menentang perang Irak”.
e. Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadah” umat Kristen, di mana
umat bisa berdoa atau bersembahyang.
Gereja (untuk arti pertama) terbentuk 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus
pada hari raya Pentakosta, yaitu ketika Roh Kudus yang dijanjikan Allah diberikan kepada
semua yang percaya pada Yesus Kristus.
Dalam Alkitab Perjanjian Baru kata gereja dipakai untuk menggambarkan sifat-sifat
gereja (jemaat) tersebut. Dapat diketahui beberapa macam sebutan gereja tersebut antara
lain:
a. Gereja Universal
Gereja Universal adalah gereja yang terdiri dari semua orang yang memiliki hubungan
pribadi dengan Yesus Kristus. Di sini digambarkan bahwa seluruh jemaat yang percaya dan
mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah bagian dari gereja universal
tersebut, sehingga tidak ada perbedaan diantara tiap-tiap anggota gereja karena Kristus
telah menjadi pemersatu jemaat-jemaat tersebut. Gambaran mengenai Gereja sebagai
Gereja Universal dapat ditemukan dalam kitab 1 Korintus 12:13-14 “Sebab dalam satu Roh
kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka,
telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh…”
b. Gereja Lokal
Gereja Lokal adalah perkumpulan/kelompok orang yang bertemu dalam sebuah
tempat/lokasi secara khusus. Gereja lokal merupakan bagian dari Gereja Universal.
Dalam Perjanjian Baru, yang dimaksud Gereja Lokal yaitu jemaat-jemaat di masing-
masing kota pada jaman Perjanjian Baru. Beberapa tulisan Paulus dalam Perjanjian Baru
merupakan surat kiriman kepada beberapa jemaat lokal, antara lain jemaat yang berada di
Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, Tesalonika. Berea, Tiatira, dll. Seperti
dicontohkan dalam kitab Galatia 1:1-2 “Dari Paulus, seorang rasul, ... dan dari semua
saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada jemaat-jemaat di Galatia.”.
2
c. Gereja sebagai Sebuah Perhimpunan
Perhimpunan/Perkumpulan Gereja sebagai perhimpunan/perkumpulan dimaksudkan
sebagai perhimpunan dari individu-individu untuk suatu tujuan. Hal ini dapat dilihat dalam
kitab 1 Korintus 11:18 “…bahwa apabila kamu berkumpul sebagai jemaat….”3
6
Harianto GP, Teologi Pastoral, (Yogyakarta: Andi, 2020), 48-49.
7
Robert P. Borrong, Berakar di Dalam Dia & di Bangun di Atas Dia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), 165.
8
Steven M. Bernstein dan Anthony F. Smith, The Puzzle of Leadhership, dalam The Leader of the Future, ed. Frances
Hesselbein, Marshall Goldsmith, dan Richard Beckhard, (San Francisco: Jossey-Bass, 1996), 282.
9
Christian de Jonge, Apa itu Calvinisme?, (Jakarta: BP K Gunung Mulia, 2011), 13.
4
meningkatkan kompetensi dan motivasi dari semua yang terlibat dalam proses kepemimpinan
itu.10 Adapun gereja sebagai persekutuan orang percaya memiliki beberapa sifat, yaitu:
- gereja adalah kudus
gereja atau kumpulan orang percaya adalah kudus. Kata “kudus” harus
dihubungkan dengan karya penyelamatan Kristus yang telah menyucikan dosa-dosa
manusia. Namun bukan berarti setiap anggota gereja (semua orang Kristen) adalah
orang-orang yang tidak berdosa, melainkan orang-orang berdosa yang percaya dan
memercayakan diri mereka kepada Tuhan Yesus Kristus. Jadi “kudus” yang
dimaksudkan adalah dikuduskan untuk menjadi milik Kristus. Umat Allah adalah
“bangsa yang kudus”, ini berarti gereja adalah kudus dan setiap orang Kristen juga
kudus oleh karena persekutuan kita dengan kristus. dihadapan Allah, gereja tidak
bercacat dan bercela dalam hal moral, meskipun kenyataannya belum ada gereja seperti
itu di dunia ini, tetapi gereja atau orang percaya tetap harus menunjukkan tanda-tanda
kekudusan dan kemajuan menuju kekudusan yang lebih sempurna. Kekudusan dalam
hidup adalah proses yang berjalan secara terus-menerus hingga kita meninggal.
- Am
Kata “am” berarti mencakup secara keseluruhan. Pada mulanya istilah “gereja
am”digunakan untuk membedakan gereja tersebut dari gereja lain setempat. Gereja
adalah persekutuan rohani orang percaya dengan Tuhan Yesus Kristus. mereka berasal
dari berbagai tempat, bangsa dan masa. Satu gereja berarti satu keluarga besar yang
mengakui bahwa Yesus Kristus adalah kepala gereja dengan satu babptisan, satu iman
dan satu Injil. Oleh karena itu mereka dapat berdiri kokoh diatas dasar yang teguh yaitu
Kristus sebagai juruselamat dunia.
- Esa
Walaupun di dunia terdapat berbagai macam denominasi gereja atau jemaat, pada
hakikatnya mereka adalah satu. Gereja adalah tubuh kristus yang mempunyai banyak
anggota. Oleh karena kristus adalah satu dan tidak terbagi-bagi sekalipun ada banyak
gereja (orang percaya) pada hakikatnya hanya satu. Gereja yang esa akan terwujud bila
didasarkan pada satu Allah (Ef 4:1-6), semua orang yang benar-benar berada di
dalamnya merupakan satu umat. Oleh karena itu, gereja yang sebenarnya akan terwujud
melalui kesatuan.11
10
Steven M. Bernstein dan Anthony F. Smith, The Puzzle of Leadhership, dalam The Leader of the Future, ed.
Frances Hesselbein, Marshall Goldsmith, dan Richard Beckhard, (San Francisco: Jossey-Bass, 1996), 282.
11
Timotius Sukarman, Gereja yang Bertumbuh dan Berkembang, (Yogyakarta: Andi, 2012), 18-20.
5
masyarakat Kristen lainnya dalam suatu persekutuan. Di sini kita lihat pentingnya gereja
setempat, suatu persekutuan orang-orang percaya yang berkumpul setiap minggu. Masyarakat
Kristen mula-mula sering berkumpul untuk bersekutu (Kis. 2:42, 46, 47). Dalam persekutuan
itu mereka mendapat:
1. Pengajaran dari para rasul; doktrin-doktrin, Firman Allah dijelaskan.
2. Persekutuan dengan Tuhan dan saudara-saudara seiman.
3. Perjamuan Kudus
4. Doa Bersama dan memuji Tuhan.12
Dasar hubungan mereka antara satu dengan yang lain adalah hubungan yang mereka
miliki dengan Allah. Kata bersekutu mengandung ide memikul bersama, bahkan dalam mitra
kerja sekalipun (Lukas 5:10). Dalam Mazmur 133:1 disebutkan betapa indah persekutuan di
dalam Tuhan yang boleh disebut sebagai “bersaudara”. Satu dengan yang lain menjadi sahabat
(Amsal 17:17), itulah hubungan indah dalam bersekutu. Koinonia jemaat didasarkan pada apa
yang dimiliki bersama oleh orang-orang Kristen. Ini semua mencerminkan apa yang kita miliki
bersama-sama. koinonia adalah orang-orang yang memegang hak milik bersama-sama, partner
atau sekutu ataupun orang-orang yang mempunyai andil dalam urusan umum.13
17
Timotius Sukarman, Gereja yang Bertumbuh dan Berkembang, (Yogyakarta: Andi, 2012), 23-25.
7
Berdasarkan pengertian di atas, maka ada tiga hal penting yang menjadi
karakteristik suatu sistem. Pertama, setiap sistem pasti memiliki tujuan. Tujuan
merupakan ciri utama suatu sistem. Tidak ada sistem tanpa tujuan. Tujuan merupakan arah
yang harus dicapai oleh suatu pergerakan sistem. Semakin jelas tujuan maka semakin
mudah menentukan pergerakan sistem. Kedua, sistem selalu mengandung suatu proses.
Proses adalah rangkaian kegiatan. Kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan. Semakin
kompleks tujuan, maka semakin rumit juga proses kegiatan. Ketiga, proses kegiatan dalam
suatu sistem selalu melibatkan dan memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-unsur
tertentu. Sistem memerlukan dukungan berbagai komponen yang satu sama lain saling
berkaitan.
Sistem bukan hanya sebagai suatu cara, sistem selalu bertujuan, dan seluruh
kegiatan dengan melibatkan dan memanfaatkan setiap komponen diarahkan untuk
mencapai tujuan tersebut.18
18
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenadamedia,
2013), 49-50.
8
tantangan-tantangan ini dan lain-lainnya yang mungkin muncul di dalam konteks-konteks
tertentu.19
19
Joas Adiprasetya, Gereja Menuju Visi Bersama, (Jakarta: BPK-GM, 2019), 5-7.
20
Y. B. Mangunwijaya, Pr, Gereja Diaspora, (Yogyakarta: Kanisius, 1998), 37-39.
9
b. Luar Negeri
1. WCC: Genewa, Switzweland
2. LWF: Genewa, Switzweland
3. CCA: Hongkong
4. UEM: Wuppertal, Jerman
5. ELCA: Amerika
6. LCA: Australia
7. Jemaat Bonn-Beuel: Jerman
8. Gereja Wilayah Kleve: Jerman
9. LNM: Norwegia
10. Asia Focus: Australia
11. EED: Jerman
12. Presbiteryan Church of Korea (PCK) Klasis Seoul Seobuk
Adapun GKPI sebagai gereja yang bersekutu juga memiliki berbagai bentuk persekutuan
dalam jemaat, yaitu antara lain sebagai berikut:
1. Ibadah Sekolah Minggu
3. Ibadah Umum
Ibadah umum adalah ibadah yang dilakukan sekali seminggu. Untuk
gereja yang memiliki lebih banyak jemaat, biasanya frekuensi beribadah
bisa dibuka sampai 2 atau tiga kali peribadahan. Dan bahasa juga
disesuaikan. Biasanya pagi memakai bahasa Indonesia dan Siang memakai
bahasa Daerah. Dalam ibadah umum, terdapat anak-anak balita
(biasanya dibawa serta oleh orang tua), pemuda yang sudah tidak
merupakan Sekolah Minggu lagi, orang dewasa bahkan para lansia.
4. Ibadah Keluarga
Dalam masa pandemic Covid-19 seperti sekarang ini, ibadah
keluarga adalah salah satu solusi paling efektif untuk keluarga dapat
bersekutu dalam Tuhan dan tetap bertumbuh dalam imannya. Keluarga
biasanya berkumpul bersama-sama lalu mendengarkan firman Tuhan,
bernyanyi bersama dan berdoa bersama untuk memuji Tuhan.
5. Kelompok PA
6. Retreat
Retreat biasa dilakukan sekali setahun, biasanya dilakukan ketika acara
natal atau tahun baru. retreat dilakukan di lingkungan terbuka dan melalukan
ibadah disana secara bersama-sama. Adapun wisata retreat rohani yang biasa
dikunjungi ialah seperti Salib Kasih dan taman Wisata Iman serta tidak menutup
kemungkinan untuk tempat wisata lainnya. Dengan melakukan persekutuan di
alam terbuka rasanya lebih berbeda dibanding dengan biasanya. Biasanya akan
semakin mencintai lingkungan, bersyukur atas bumi dan kehidupan yang telah
Allah beri kepada manusia.
11
7. Paduan Suara PP
Paduan suara gereja biasanya berasal
12
Dari Pemahaman mengenai Gereja Bersekutu bisa disimpulkan bahwa gereja adalah
persekutuan orang-orang beriman yang mengaku satu tubuh, jiwa, satu roh dalam ikatan damai
sejahtera, satu pengaharapan, satu iman, satu Allah. Maka persekutuan orang percaya adalah
persekutuan yang dilandasi oleh Kasih Allah (Allah adalah Kasih), maka gereja adalah
keluarga dan kawan sekerja Allah. Tuhan mengkehendaki kita bukan untuk sekedar
mengikuti , tetapi kita dituntut hidup takut akan Dia dan Rajin beribadah, artinya menjadi saksi
Kristus bagi orang lain. Allah memerlukan seorang Kristen yang benar-benar memiliki
identitas, untuk menjadi saksi yang akan dipakai-Nya sebagai alat untuk
mengerjakan/memberitakan Injil nya melalui persekutuan dengan otoritas-Nya. Tuhan telah
memebrikan kita tanggung jawab untuk memerhatikan kebutuhna dan keselamatan sesama.
Tuhan telah memberkati gereja kita secara luar biasa.
IV. Daftar Pustaka
Sumber Buku:
Adiprasetya, Joas. Gereja Menuju Sebuah Visi Bersama. Jakarta: BPK-GM, 2019.
Bernstein Steven M. dan Anthony F. Smith. The Puzzle of Leadhership, dalam The Leader of
the Future, ed. Frances Hesselbein, Marshall Goldsmith, dan Richard Beckhard. San
Francisco: Jossey-Bass, 1996.
Borrong, Robert P. Berakar di Dalam Dia & di Bangun di Atas Dia. Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2002.
Budidoyo, Sih. Kesalehan Sosial…
Elli D. W.. Metode Penginjilan. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2005.
GP, Harianto. Teologi Pastoral. Yogyakarta: Andi, 2020.
Hale, Leonard. Jujur Terhadap Pietisme. Jakarta: BPK-GM, 1996.
Jonge, Christian de. Apa itu Calvinisme?. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011.
Lumintan, Stevri I. Misiologia Kontemporer...
Mangunwijaya,Y. B. Pr, Gereja Diaspora. Yogyakarta: Kanisius, 1998.
Sanjaya,Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenadamedia, 2013.
Sukarman, Timotius. Gereja yang Bertumbuh dan Berkembang. Yogyakarta: Andi, 2018.
Sukarman, Timotius. Gereja yang Bertumbuh dan Berkembang. Yogyakarta: Andi, 2012.
S, Jonar. Kamus Alkitab & Theologi. Yogyakarta: Andi, 2016.
Tanya, Eli. Gereja dan Pendidikan Agama Kristen…
Sumber Internet:
Churchofjesuschrist.org, Diakses pada Sabtu 16 Oktober 2021 Pukul 22:21 WIB.
Stimson Hutagalung, “Apakah Orang Kaya di Dalam Gereja Membutuhkan Pendampingan
Pastoral?” yang diakses dari https://jurnal.unai.edu, pada Jumat 15 Oktober 2021 Pukul 22:23
WIB.
13
Surya Adhi Kusuma, “Kaya di Bumi, Memerintah Bersama Yesus di Sorga”, Gereja Bethany
Fresh Anointing di Yogyakarta, 13-16 yang diakses dari http://e-journal.uajy.ac.id pada Rabu,
29 September 2021 pukul 14.41 WIB.
Kompetensi: Bersekutu adalah hidup gereja untuk itu perlu dasar persekutuan dan bentuk
persekutuan serta system pelaksanaannya
14