Anda di halaman 1dari 10

HARI SABAT

(Tinjauan Dogmatis Terhadap Pemahaman Jemaat HKI Kp.Pon Tentang Hari Sabat Dalam
Decalog di Perhadapkan Dengan Tradisi Ibadah Minggu Gereja)

Penulis : Nova Irawan Siburian, Sudirman Nababan (pembanding)

Mahasiswa STT Abdi Sabda, Tingkat IIIC/Teologi, Jalan Binjai KM 10,8, Medan

E-mail : novairawansiburian2000@gmail.com

Abstrak

Dalam perjalanan umat Kristen dari abad ke abad tema hari sabat menjadi kontroversial
yakni muncul beragam pandangan bahkan cenderung saling bertolak belakang. Sebagian
terdapat kelompok orang Kristen memiliki sikap mengabaikan hukum hari Sabat karena
menganggap sama sekali tidak memiliki peranan penting bagi kehidupan orang percaya masa
kini. Penelitian ini menggunakan metode induktif dan kajian kepustakaan. Alasan teologis
menjalankan hari Sabat dan peranannya bagi kehidupan orang percaya. Pertama, berbicara
dimensi vertikal agar umat Israel mengenang Allah untuk mengadakan persekutuan yang penuh
sukacita dengan-Nya dan mengakui Allah sebagai Pencipta yang mengatur, memelihara, dan
memiliki segala sesuatu, termasuk umat Israel. Selain itu, berhubungan dengan dimensi
horisontal yang mengingatkan bangsa Israel bagaimana Allah telah melepaskan mereka dari
penderitaan sebagai budak di masa lampau, sehingga mereka juga memberikan perhentian
kepada seisi keluarganya. Kedua, sebagai perhentian yang diberikan-Nya adalah perhentian
sebagai hasil dari kelepasan dari beban dosa dan perhentian eskatologis yang akan diterima
semua orang percaya dalam dunia kekal di sorga. Ketiga, sebagai kesempatan untuk beribadah,
melayani Allah dan sesama, serta bersekutu dengan sesama. Peranan hari Sabat bagi kehidupan
orang percaya mencakup secara keseluruhan yakni secara rohani dan jasmani.

Kata-Kata Kunci: Hari Sabat, Peranan dan Orang Percaya.

I. Latar Belakang
Kata “Sabat” dalam bahasa Ibrani, yang berarti beristirahat, yakni berhenti
bekerja dan melepas lelah. Karena itu biasanya untuk mengatakan “berhenti bekerja”.
Dalam perjanjian Lama Allah telah menyisihkan hari ketujuh untuk beristirahat dan
memerintahkan agar hari itu dikuduskan lebih daripada semua hari lain.1 Saat Allah
memberikan sepuluh perintah-Nya kepada bangsa Israel di gunung Sinai, mereka
diperintahkan untuk mengingat hari Sabat serta menjaga kekudusannya dengan tidak
melakukan pekerjaan apapun dan memperbolehkan seluruh anggota rumah tangga
untuk meniggalkan pekerjaan mereka. 2 Hal ini merupakan pengakuan atas
tindakan penciptaan Allah dan satuts istimewa yang Allah berikan kepada
hari ketujuh dalam penciptaan. 3 Karena itulah pada hari Sabat, orang-
orang Yahudi dilarang untuk beraktiftas pada hari tersebut, karena hari
tersebut adalah hari untuk beristirahat. Hari Sabat merupakan waktu
senggang yang diberikan kepada orang-orang Yahudi untuk mempelajarai
Taurat, menikmati doa, dan melakukan ibadah. Dalam tradisi Kristiani, ada hari yang
digunakan dalam minggu untuk beribadah bersama-sama. Hari tersebut adalah hari
minggu. Dalam penempatan kalender Masehi, hari Minggu merupakan hari pertama
dalam minggu. Dalam pengalaman sehari-hari, banyak ditemukan
pertanyaan- pertanyaan mengenai makna hari Sabat bagi umat Kristiani.

Dalam penelitian yang dilakukan penyeminar, ditemukan perbedaan


pandangan jemaat HKI Kp.Pon mengenai hari Sabat

a. Ada jemaat yang menyatakan bahwa hari Sabat adalah hari yang
dikuduskan
b. Ada jemaat mengatakan bawa hari Sabat adalah hari perhentian
c. Ada jemaat hari dimana Tuhan Yesus naik ke surga
I.1. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh penyeminar di HKI Kp.Pon
yang berada di Kecamatan Seibamban Kabupaten Serdang Bedagai. Pendeta
yang melayani adalah Pdt. Uma Panggabean, S.Th,. Julmah jemaat HKI Kp.Pon

1
Martin Luther, Katekismus Besar, (Jakarta: BPK-GM, 2016), 42-43.
2
Ten Commandments, New Bible Dictionary, (Tyndale House, 1982), 174-175.
3
The New Unger’s Bible, Sabbath, (Tyndale House, 1988), 195-196.
yakni 80 KK dengan jumlah jiwa yakni 258 jiwa. Penyeminar melakukan
peneliian dengan metode wawancara pada tanggal 28 dan 31 Maret untuk
mengetahui pemahaman jemaat tentag makna hari Sabat.
I.2. Prosedur Penelitian
Penyeminar melaksanakan penelitian di Gereja HKI Kp.Pon , penyeminar
melakukan penelitian yang dilakukan secara virtual dengan menggunakan metode
kualitatif dan kepustakaan.
I.3. Hasil Penelitian
Didalam hasil penelitian wawancara penyeminar terhadap gereja HKI Kp.Pon
menganai apa itu hari Sabat adalah
 Hari Sabat adalah hari yang harus dikuduskan, karena hari Sabat itu adalah
langsung diperintahkan oleh Allah untuk dikuduskan oleh manusia dimana
pada hari ketujuh Allah berhenti dari segala pekerjaanNya, lalu Allah
memberkati hari ketujuh dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia
berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatNya.
 Hari Sabat adalah hari peristirahatan sebab Allah menciptakan segala
ciptaanNya selama enam hari dan pada hari ketujuh ialah hari dimana
Allah memberkati dan menguduskanNya.
II. Pembahasan
II.1. Apakah itu Hari Sabat?
II.1.1. Hari Sabat adalah Hari yang Dikuduskan
1. Tinjuan Biblis
Dalam tinjauan biblis/ Alkitab makna hari Sabat, adalah
hari yang ketujuh (sabat yaitu hari ketujuh), Allah memberkati hari
ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia
berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya
itu. Allah telah memerintahkan untuk menguduskan hari ketujuh
yaitu hari Sabat, dan Allah mau supaya manusia juga turut
menguduskan hari Sabat seperti yang tertulis pada hukum yang
keempat dari sepuluh hukum tersebut: “Ingatlah dan kuduskanlah
hari Sabat. enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan
segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN,
Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan. Sebab enam
hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala
isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN
memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” (Kejadian 20:8-
11).4
2. Tinjauan Dogmatis
Perintah menguduskan hari Sabat adalah meniru pola kerja
Allah yang menciptakan alam semesta selama enam hari dan pada
hari ketujuh Ia beristirahat. Dengan mengikuti pola kerja Allah,
Sabat memiliki makna di mana manusia dipanggil untuk hidup dan
bekerja seperti Allah dan sekaligus mengenangkan pengalaman
pembebasan yang telah dialami bangsa Israel dari perbudakan di
Mesir. Tujuan akhir hari Sabat adalah manusia dan binatang harus
istirahat. Hari Sabat mengungkapkan prinsip penyempurnaan yang
ditunjukkan Allah dalam karya penciptaan-Nya.5
II.1.2. Hari Sabat adalah Hari Perhentian
1. Tinjuan Biblis
Dalam tinjauan biblis/ Alkitab makna hari Sabat adalah hari
perhentian.“Perhentian” merupakan salah satu konsep yang sering
muncul berdampingan dengan perintah untuk menjalankan hari
Sabat di Perjanjian Lama.6 Konsep ini muncul dengan jelas dalam
teks pertama di dalam Alkitab yang memperkenalkan tema hari
Sabat kepada bangsa Israel di Keluaran 16:21-30. Dalam bagian
ini, hari Sabat diperkenalkan sebagai hari perhentian penuh, yakni
hari di mana orang Israel tidak boleh melakukan pekerjaan dapur
(yakni membakar dan memasak), tidak perlu keluar untuk
memungut manna, dan tidak boleh meninggalkan tempat
tinggalnya. Alasan perhentian ini adalah selama enam hari
sebelumnya orang Israel sudah melakukan semua kegiatan

4
James Chiang, Doktrin Sabat, (Jakarta: Departemen Literatur Gereja Yesus
Sejati, 2015), 15-16.
5
Laurentius Tarpin, Moral Hukum Allah, (Bandung, 2000), 4.
6
W. Stott, Sabbath, (Grand Rapids: Zondervan, 1986), 406.
tersebut, sehingga hari ketujuh adalah hari perhentian bagi mereka.
Konsep perhentian juga menjadi alasan bagi bangsa Israel untuk
menjalankan hari Sabat dalam perintah keempat dari Dekalog (Kel.
20:8-11; Ul.5:12-15). Dalam perintah ini, Allah memerintahkan
bangsa Israel beserta seisi rumahnya untuk tidak bekerja pada hari
ketujuh (Kel. 20:10; Ul. 5:14). Alkitab menyamakan hari ketujuh
dan hari Sabat, karena sama-sama adalah hari yang diberkati dan
dikuduskan Allah. Ketika bangsa Israel menjalankan hari Sabat,
mereka diingatkan akan hari ketujuh yang pada gilirannya akan
menuntun ingatan mereka kepada Allah yang berhenti dari karya
penciptaan alam semesta pada hari tersebut. Dengan kata lain, hari
Sabat merupakan berkat yang Allah berikan kepada bangsa Israel.
Berkat ini memberi perhentian dari pekerjaan yang sekaligus
mengantar bangsa Israel kepada ingatan akan Allah serta
menghasilkan sebuah persekutuan dalam dimensi vertikal antara
umat Israel dengan Allah.7 Pada saat yang sama, ibadah tersebut
juga merefleksikan sebuah pengakuan bahwa Allah adalah Sang
Pencipta yang memiliki dan memelihara alam semesta beserta
segala isinya, termasuk bangsa Israel.8 Alasan kedua dari perintah
Allah agar orang Israel memiliki perhentian pada hari Sabat
terdapat pada Ulangan 5:15, yakni supaya mereka mengingat
bahwa dulu mereka adalah budak di Mesir dan Allah telah
melepaskan mereka keluar dari perbudakan tersebut dengan tangan
yang kuat dan lengan yang teracung.9
2. Tinjauan Dogmatis
Pasal-pasal mengenai hari sabat merupakan pengesahan
pandangan aliran puritan mengenai berlakunya hari sabat untuk
gereja masa kini, juga pendapat puritan jauh lebih tegas daripada
Calvin. mereka memandang hari sabat sebagai ketentuan pencipta

7
Dressler, The Sabbath in the Old Testament, 27
8
W. Stott, Sabbath, 697.
9
W. Stott, Sabbath, 964.
untuk kepentingan manusia. oleh sebab itu, mereka yakin, hukum
ke-4 berlaku terus sama seperti hukum-hukum lain, dan mengikat
bagi orang lain. Menurut hukum alam, seharusnya manusia
menyisihkan bagian waktunya secara umu untuk penyembahan
Allah, demikian pembukaan bagian mengenai hari sabat, yang
ternyata sesuai dengan anggapan Puritan bahwa hari itu sebenarnya
ketentuan ciptaan. Begitupula dalam firman-Nya Dia menetapkan
secara khusus satu hari dari ketujuh hari menjadi Hari Sabat, yang
perlu dikuduskan untuk Dia, hal itu Dia lakukan melalui perintah
yang tegas, yang termasuk hukum kesusilaan, yang berlaku untuk
selamanya, dan yang mengikat semua orang dari segala umur.
Oleh karena kebangkitan Kristus, maka orang merayakan sabat
pada hari Tuhan. Mengenai penggunaan hari itu , bahwa orang
menjalankan istrahat kudus sepanjang hari dari perbuatan,
perkataan, dan pikiran sendiri berkenaan dengan kesibukan dan
hiburan duniawi.10
II.1.3. Hari Sabat adalah Hari dimana Yesus Naik ke Surga
1. Tinjauan Biblis
Hari Sabat, hari kebangkitan, hari umat Kristen, adalah hari
kita. Dalam merayakan kebangkitan Kristus setiap hari Minggu,
umat beriman berkesempatan untuk meneguhkan imannya kepada
Kristus karena “Hari Minggu merupakan sakramen perjumpaan
mingguan dengan Kristus yang bangkit dan menampakkan Diri
karena kehadiran-Nya di tengah umat beriman yang berhimpun
bersama.”11 Melalui perayaan kebangkitan Kristus “Umat beriman
dikumpulkan dan dipersatukan oleh-Nya yang tercerai-berai”
(Yoh. 11:52). Demikian halnya umat beriman menghadirkan
kembali peristiwa Tuhan yang bangkit, mengenangkan akan masa
lampau sejarah keselamatan bangsa Israel dan bahkan hingga saat
ini umat mengalami pembebasan  dari berbagai perbudakan dan

10
J.P. D. Groen, Terpanggil Untuk Mengakui Iman, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), 343-344.
11
Bosco da Cunha, Memaknai Perayaan Liturgi Sepanjang Satu Tahun, (Jakarta: Obor, 2011), 39.
penjajahan serta menghadirkan dimensi masa depan yang bercorak
eskatologis menuju kepada kehidupan yang abadi dan kekal.12 
Hari kebangkitan sebagai puncak iman Kristiani merupakan
ciptaan baru yang dialami oleh umat beriman, karena kebangkitan-
Nya menunjuk pada hari Minggu yang disebut hari Tuhan “Yesus
telah bangkit dari antara orang mati pada hari pertama Minggu itu”
(Mat. 28:1; Mrk. 16:2; Luk. 24:1; Yoh. 20:1). Hari pertama
sebagai hari kebangkitan Kristus mengingatkan seluruh umat
beriman akan penciptaan pertama. Namun, sesudah hari Sabat atau
yang disebut hari ketujuh itu menunjuk pada ciptaan baru yang
datang dengan kebangkitan Kristus. Catatan penting bagi umat
beriman adalah hari itu telah menjadi hari segala hari dan pesta
segala pesta yaitu hari Tuhan.
2. Tinjuan Dogmatis
Kuduskanlah hari Tuhan memiliki perkembangan makna
untuk dihayati oleh umat beriman. Selain terlibat pada perayaan
Ibadat dan Ekaristi, hari Minggu sebagai hari Tuhan mendapat
makna yang istimewa untuk memperhatikan hidup dan
keselamatan manusia. Oleh karena itu, sejarah hari Minggu
dimulai dan diawali dengan peristiwa kebangkitan Yesus Kristus
dan perkembangan selanjutnya mempunyai bentuk yang tetap
sebagai hari Minggu, hari khusus umat beriman untuk menyembah
dan memuji Tuhan.13
II.2. Implementasi Terhadap Temuan Penelitian
Hari Sabat adalah hari yang dikuduskan bagi kita, hari Sabat
mengingatkan kita semua bahwa ada Allah yang telah menciptakan
segala sesuatu yang ada dibumi, Yesus mengajarkan bahwa hari Sabat
dibuat untuk kepentingan kita. Tujuan Sabat adalah untuk memberi kita
suatu hari khusus dalam seminggu untuk mengarahkan pikiran dan

12
William Chang, Menggali Butir-Butir Keutamaan, (Yogyakarta: Kanisius, 2002), 140..
Laurentius Tarpin, Moral Hukum Allah, disadur oleh Cornelius Fallo, Moral Dekalog,
13

(Gunungsitoli: STP Dian Mandala, 2014), 19.


tindakan kita kepada Allah. Itu bukan sekadar hari untuk beristirahat dari
pekerjaan. Itu adalah hari yang sakral untuk diluangkan dalam
peribadahan. Sewaktu kita beristirahat dari kegiatan rutin sehari-hari kita,
pikiran kita dibebaskan untuk merenungkan hal-hal rohani. Pada hari ini
kita hendaknya memperbarui perjanjian-perjanjian kita dengan Tuhan.
III. Kesimpulan
Berdasarkan kajian diatas, penyeminar dapat menarik kesimpulan dalam beberapa
poin yaitu:
1. Kata “Sabat” dalam bahasa Ibrani, yang berarti beristirahat, yakni berhenti
bekerja dan melepas lelah. Karena itu biasanya untuk mengatakan “berhenti
bekerja”.
2. hari Sabat diperkenalkan sebagai hari perhentian penuh, yakni hari di mana orang
Israel tidak boleh melakukan pekerjaan dapur (yakni membakar dan memasak),
tidak perlu keluar untuk memungut manna, dan tidak boleh meninggalkan tempat
tinggalnya.
3. Allah telah memerintahkan untuk menguduskan hari ketujuh yaitu hari Sabat, dan
Allah mau supaya manusia juga turut menguduskan hari Sabat seperti yang
tertulis pada hukum yang keempat

IV. Daftar Pustaka


Luther, Martin. Katekismus Besar. Jakarta: BPK-GM, 2016.
Ten Commandments. New Bible Dictionary. Tyndale House, 1982.
The New Unger’s Bible. Sabbath. Tyndale House, 1988.
Stott, W. Sabbath. Grand Rapids: Zondervan, 1986.
Dressler. The Sabbath in the Old Testament.
Chiang, James. Doktrin Sabat. Jakarta: Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati,
2015.
Tarpin, Laurentius. Moral Hukum Allah. Bandung, 2000.
Groen, J.P. D. Groen. Terpanggil Untuk Mengakui Iman. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.
V. Lampiran
Nama : Lambok Simamora
Usia : 49 Tahun
No Hp : 081375071669
Menurut saudara apakah itu Hari Sabat?
Hari Sabat adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia apalagi
didalam kehidupan umat krsiten, karena hari sabat itu adalah langsung diperintahkan
oleh Allah untuk dikuduskan oleh manusia dimana hari sabat itu ialah hari
beristarahatnya Tuhan hari selesainya Tuhan menciptakan langit dan bumi dan
seisinya. Hari Sabat itu Tuhan perintahkan kepada manusia untuk dikuduskan
dimana Tuhan juga beristirahat pada hari itu juga. Tetapi didalam kehidupan umat
Kristen zaman sekarang Hari Sabat itu sudah sama seperti hari biasa dimana mereka
dalam enam hari yang telah diberikan kepada kita untuk bekerja tidak lagi cukup,
maka hari sabat itu ditinggalkan oleh umat manusia.
Nama : O. Siburian
Usia : 51 Tahun
No Hp : 081362437310
Menurut saudara apakah itu Hari Sabat?
Hari sabat adalah hari perhentian dan dimana orang Kristen tidak melakukan
pekerjaaan dan pada Hari Sabat orang Kristen melakukan peribadahan digereja.
Nama : N. Banuarea
Usia : 50 Tahun
No Hp : 081362437310
Menurut saudara apakah itu Hari Sabat?
Hari Sabat ialah hari yang dikuduskan orang Kristen, karena Allah menciptakan
langit, bumi dan segala isinya selama enam hari dan hari ketujuh Allah beristirahat
makanya orang Kristen menguduskan hari Sabat itu.
Nama : D. Simanjuntak
Usi a : 25 Tahun
No Hp : 088262099207
Menurut saudara apakah itu Hari Sabat?
Hari sabat adalah hari perhentian dari segala kegiatan kehidupan sehari-hari, yang
mana setiap umat Kristen datang kepada Tuhan untuk beribadah
Nama : Tiara Monica Simanjuntak
Usia : 51 Tahun
No Hp : 082167679872
Menurut saudara apakah itu Hari Sabat?
Hari sabat itu adalah hari dimana Tuhan Yesus naik ke surga. Pada hari yang ke tiga
tepatnya di hari Minggu Tuhan Yesus naik ke surga sehingga terjadi hari Sabat.

Anda mungkin juga menyukai