Anda di halaman 1dari 7

1.

Kita akan mempelajari perikop mengenai bagaimana Tuhan Yesus dituduh melanggar Hari
Sabat. Dan karenanya Ia hendak dianiaya oleh pemimpin-pemimpin Yahudi. Kisah ini tertulis
dalam Injil Yohanes 5: 1-18.

2. Kisah ini dimulai ketika Tuhan Yesus kembali ke Yerusalem sehubungan dengan adanya
suatu hari raya Agama Yahudi. Tidak disebutkan hari raya apa, namun dari ayat ini kita bisa
belajar bagaimana Tuhan Yesus taat kepada perintah Allah (Mari kita membaca Keluaran 23:
14-17 (penekanan pada ayat 14 dan 17), Keluaran 34: 18-26 (penekanan pada ayat 23), Ulangan
16: 1-17 (penekanan pada ayat 16)).

3. Di dalam kota, dekat Pintu Gerbang Domba, terdapat Kolam Betsaida dengan lima serambi
beratap di sekelilingnya. Banyak orang sakit -- yang buta, yang timpang, dan yang lumpuh --
berbaring di serambi-serambi itu menantikan air kolam bergoncang, karena malaikat Tuhan
sewaktu-waktu datang menggoncangkannya, dan orang pertama yang sesudah itu masuk ke
dalamnya akan sembuh (Yohanes 5: 2-4 (FAYH))

4. Dalam ayat berikutnya kita mengetahui bahwa ada seseorang yang terbaring di situ
(perhatikan ayat 5) dan tidak bisa bergerak (perhatikan ayat 7) karena sakit yang dideritanya
selama 38 tahun.

5. Ayat 6 (TB), "Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ DAN KARENA IA TAHU,
BAHWA IA TELAH LAMA DALAM KEADAAN ITU, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah
engkau sembuh?"

Ayat 6 (FAYH), "Ketika Yesus melihatnya serta MENGETAHUI TELAH BERAPA LAMA
IA SAKIT, Ia bertanya, "Maukah engkau sembuh?"

5b. Tuhan Yesus memiliki sifat Allah, MAHATAHU. Allah mengetahui segala sesuatu dan
tidak ada yang tersembunyi kepada-Nya. Tidak satu mahluk pun yang terlindung dari
penelitian-Nya (Ibrani 4: 13 (TB), "Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di
hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya
kita harus memberikan pertanggungan jawab".),

Ia mengetahui segala jalan hidup kita (Mazmur 139: 3-4 (TB), "Engkau memeriksa aku, kalau
aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan
perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN".)

6. Tuhan Yesus bertanya kepadanya, "Maukah engkau sembuh?" (ayat 6)


7. Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam
kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain
sudah turun mendahului aku." (TB)

"Saya tidak dapat," kata orang itu, "sebab tidak ada orang yang menolong saya masuk ke dalam
kolam pada waktu air bergerak. Sementara saya berusaha untuk masuk, orang lain selalu
mendahului saya." ayat 7 (FAYH)

7a. Dari jawaban orang ini kita bisa melihat bagaimana egoisnya umat manusia. Frasa
“...TIDAK ADA ORANG YANG MENOLONG SAYA...” menunjukkan bahkan ketika ada
orang yang sudah disembuhkan di kolam Betsaida, tidak ada satupun yang kemudian
membantu sesamanya manusia yang masih terbaring lemah dan sakit.

8. Yesus berkata kepadanya, "Berdirilah, gulung kasurmu dan pulanglah!". Seketika itu juga
orang itu sembuh. Ia menggulung kasurnya dan berjalan. Tetapi mujizat itu DILAKUKAN
PADA HARI SABAT. ayat 8-9 (FAYH)

8a. Saya mengajak kita semua melihat kisah-kisah lainnya, untuk mengetahui bahwa bukan
kali ini saja Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat.

8a. Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya (sebagaimana dicatat
dalam ketiga Kitab Injil; Matius 12: 9-14, Markus 3: 1-6, Lukas 6: 6- 11).

8b. Tuhan Yesus menyembuhkan perempuan yang selama 18 tahun dirasuk roh, sampai
bungkuk punggungnya, dan tidak dapat berdiri dengan tegak (sebagaimana dicatat dalam Injil
Lukas 13: 10 - 17)

8c. Tuhan Yesus menyembuhkan seseorang yang sakit busung air (sebagaimana dicatat dalam
Injil Lukas 14: 1 - 6)

8d. Tuhan Yesus menyembuhkan seseorang yang sakit selama 38 tahun dan tidak bisa bergerak
(sebagaimana dicatat dalam Injil Yohanes 5: 1 - 18). Kisah ini yang akan kita pelajari sekarang.

8e. Tuhan Yesus menyembuhkan seseorang yang buta sejak lahirnya (sebagaimana dicatat
dalam Injil Yohanes 9: 1 - 41).
9. Dan sebagaimana kita baca di ayat 10-16, Orang-orang Yahudi menuduh Tuhan Yesus
melanggar Hari Sabat, sebab Ia mengadakan mujizat kesembuhan, dan menyuruh orang yang
sakit ini bekerja (mengangkat tilam/kasur) PADA HARI SABAT.

9a. Untuk bisa memahami bagian ini, mari kita melihat apa yang Allah firmankan tentang Sabat
dalam Taurat Musa dan juga kitab Nabi Yeremia

Keluaran 20: 8, "Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat"

Keluaran 20: 10, 11 "tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan
melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau
hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala
isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan
menguduskannya".

Keluaran 31: 13, 14, 15, 16 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari
Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun,
sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu. Haruslah
kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan
hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada
hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya. Enam hari lamanya boleh dilakukan
pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus
bagi TUHAN: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum
mati.Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-
temurun, menjadi perjanjian kekal".

Keluaran 35: 2, "Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh
haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN; setiap
orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati".

Imamat 16: 31, "Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus
merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya".

Imamat 19: 3, "Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya dan
memelihara hari-hari sabat-Ku; Akulah TUHAN, Allahmu".
Imamat 19: 30, "Kamu harus memelihara hari-hari sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-
Ku; Akulah TUHAN".

Imamat 23: 3, "Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh
haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu
melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu".

Imamat 23: 32, "Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus
merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari
matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu".

Imamat 26: 2, "Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-
Ku, Akulah TUHAN".

Ulangan 5: 12, "Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan
kepadamu oleh TUHAN, Allahmu".

Ulangan 5: 14, 15, "tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan
melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau
hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu
yang manapun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan
hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga. Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau
pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu
dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu,
memerintahkan engkau merayakan hari Sabat".

Yeremia 17: 21-24, "Beginilah firman TUHAN: Berawas-awaslah demi nyawamu!


JANGANLAH MENGANGKUT BARANG-BARANG PADA HARI SABAT DAN
MEMBAWANYA MELALUI PINTU-PINTU GERBANG YERUSALEM! JANGANLAH
MEMBAWA BARANG-BARANG DARI RUMAHMU KE LUAR PADA HARI SABAT
DAN JANGANLAH LAKUKAN SESUATU PEKERJAAN, TETAPI KUDUSKANLAH
HARI SABAT SEPERTI YANG TELAH KUPERINTAHKAN KEPADA NENEK
MOYANGMU. Namun mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memperhatikannya,
melainkan mereka berkeras kepala, sehingga tidak mau mendengarkan dan tidak mau
menerima tegoran. Apabila kamu sungguh-sungguh mendengarkan Aku, demikianlah firman
TUHAN, dan tidak membawa masuk barang-barang melalui pintu-pintu gerbang kota ini pada
hari Sabat, tetapi menguduskan hari Sabat dan tidak melakukan sesuatu pekerjaan pada hari
itu"

9b. Pertanyaannya adalah, "Jika dikatakan oleh Orang-orang Yahudi bahwa Tuhan Yesus
melanggar Hari Sabat, maka bagian yang mana yang Ia langgar?", bagi saya orang-orang
Yahudi MEMELINTIR FIRMAN TUHAN TENTANG HARI SABAT berikut untuk menuduh
Tuhan Yesus melanggar Hari Sabat karena menyembuhkan orang pada Hari Sabat; Keluaran
20: 10, Keluaran 31: 13, 14, 15, 16, Keluaran 35: 2, Imamat 23: 3, Ulangan 5: 14, 15. Dan
Yeremia 17: 21-24 untuk menyuruh orang yang sakit ini bekerja (mengangkat tilam/kasur)
PADA HARI SABAT.

9c. JADI APAKAH TUHAN YESUS MELANGGAR HUKUM TAURAT TENTANG


SABAT? TIDAK. Mari kita membaca Injil Matius 5: 17-19, "Janganlah kamu menyangka,
bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan
untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan
ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan
salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian
kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga;
tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan
menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga".

Dan Lukas 16: 17, "Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat
batal".

Ayat-ayat ini mengajarkan kita, meski Yesus Kristus adalah Tuhan atas Hari Sabat (lihat
Matius 12: 8, Markus 2: 28, Lukas 6: 5) TETAPI IA TIDAK BERTINDAK BEBAS. IA
TIDAK MELANGGAR APA YANG IA PERINTAHKAN. IA TIDAK MENIADAKAN
HUKUM TAURAT ATAU KITAB PARA NABI, MELAINKAN MENGGENAPINYA.

9d. Mari kita kupas satu persatu. Perihal Yesus berkata kepadanya, "Berdirilah, gulung
kasurmu dan pulanglah!". Seketika itu juga orang itu sembuh. Ia menggulung kasurnya dan
berjalan. Tetapi mujizat itu DILAKUKAN PADA HARI SABAT. ayat 8-9 (FAYH). Bagian
ini seakan-akan melanggar apa yang Allah firmankan kepada Nabi Yeremia dalam Kitab
Yeremia 17: 21-24.
Namun jika kita perhatikan dengan seksama perkara “mengangkat tilam (Yohanes 5: 8)” tidak
ada hubungannya dengan Firman Tuhan kepada Nabi Yeremia, sebab perkara mengangkut
barang-barang pada Hari Sabat sebagaimana ditulis dalam Kitab Yeremia mengacu kepada
barang-barang yang diangkat/diangkut untuk MENCARI NAFKAH (PEKERJAAN).

Untuk lebih memperjelas, mari kita melihat Nehemia 13: 15. Demikian Firman Tuhan, “Pada
masa itu kulihat di Yehuda orang-orang mengirik memeras anggur pada hari Sabat, pula orang-
orang yang membawa berkas-berkas gandum dan memuatnya di atas keledai, juga anggur,
buah anggur dan buah ara dan pelbagai muatan yang mereka bawa ke Yerusalem pada hari
Sabat. Aku memperingatkan mereka ketika mereka menjual bahan-bahan makanan”.

9e. Jadi jelaslah bahwa Orang-orang Yahudi memelintir/menafsirkan Firman Tuhan semau-
maunya sendiri guna kepentingan mereka sendiri.

9f. Lalu bagaimana dengan tuduhan Orang-orang Yahudi yang menyatakan Tuhan Yesus
melanggar Hari Sabat karena menyembuhkan orang pada Hari Sabat?

9g. Orang-orang Yahudi terlalu sibuk menjalani ritus-ritus atau ritual-ritual sehingga gagal
melihat dan memaknai Sabat sebagai Hari Perhentian.

9h. Apakah makna dari perhentian dalam sabat? Makna perhentian dalam Sabat adalah dan
hanya dapat ditemukan dalam Yesus Kristus, sebab Ia adalah Tuhan atas Hari Sabat. Yesus
Kristus adalah perhentian yang sejati itu sendiri. Di dalam Dia kita mendapat
perhentian/persekutuan yang penuh dan sempurna dengan Allah Bapa. Bukankah dalam
Matius 11: 28, Tuhan Yesus berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”.

9i. Mari kita lihat keterkaitan bagian ini dengan Ibrani 3: 18 – 4: 13

9j. Maka ketika kita membaca kembali pertanyaan Tuhan Yesus dalam ayat 7, “Maukah
Engkau sembuh?”, Maka kita membaca Tuhan Yesus sedang menawarkan perhentian yang
sejati terhadap orang yang berputus asa, kehilangan harapan akibat sakit penyakit yang
dideritanya selama 38 tahun.

10. Dalam ayat 14. Tuhan berkata, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya
padamu jangan terjadi yang lebih buruk”.

10a. Ayat ini senada dengan apa yang Tuhan Yesus katakan kepada perempuan yang kedapatan
berzinah, ”...Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”
10b. Melalui kedua ayat ini kita dapat belajar bahwa Kristus sudah membebaskan kita dari
perhambaan dosa, sebagaimana dinyatakan dalam Injil Yohanes 8: 32, 34, dan 36. Dulu kita
adalah budak dosa, tapi sesudah kita dianugerahi iman percaya serta pengampunan dosa, kita
menjadi pelayan/hamba dari Kebenaran (Roma 6: 17-18).

Mari kita sandingkan bagian ini juga dengan apa yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat
di Korintus, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah
berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (2 Korintus 5: 17)

10c. Sehingga jelas bahwa setiap hamba Kebenaran, setiap ciptaan baru harus berdiri teguh
dalam Kebenaran (baca: Berdiri teguh dalam Kristus, sebab Kristus adalah satu-satunya
Kebenaran sebagaimana dinyatakan-Nya dalam Yohanes 14: 6), dan tetap melakukan
kebaikan, BUKAN DEMI KEMANUSIAAN MELAINKAN DEMI KEMULIAAN ALLAH.

10d. Pengajaran Iman Kristen Baptis Benjamin Keach.

Pertanyaan No. 2: Apa tujuan terutama manusia?

Jawab: Tujuan terutama manusia adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selama
lamanya (1 Korintus 10: 31, Mazmur 73: 25-26)

11. Laus Deo. Terpujilah Allah. Amin.

Anda mungkin juga menyukai