Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hotmaritua Simbolon

NIM : 16.3120
Mata Kuliah : Teologi Biblika II (PB)
Dosen : Pdt. Dr. Raulina Siagian

Teologi Hukum Turat, Matius 12 : 9 – 15a

1. Pendahuluan
Dalam Perjanjian Lama bagi orang-orang Yahudi Hukum Taurat merupakan sesuatu
hal yang penting bagi mereka didalam kehidupan mereka sehai-hari. Jika melihat kedalam
perjanjian baru disitu hukum taurat mengalami sesuatu hal yang berbeda dengan yang ada di
perjanjian lama. Pada Matius 12 : 9 – 15a, menceritakan Yesus pada hari sabat
menyembuhkan seseorang yang telah mati. Pada nats ini Yesus ketika memasuki rumah
ibadat ia mendapati ada orang mati disebelah tanganNya, kemudian orang yang berada
ditempat itu bertanya kepada Yesus “apakah boleh menyembuhkan di hari sabat?”
pertanyaan ini seolah ingin menjatuhkan Yesus dimana ia bekerja di hari sabat. Namun
Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan sebuah perumpamaan, “jika seorang diantara
kamu mempunyai seekor domba dan jatuh kedalam lobang pada hari sabat, tidaklah kalian
akan menangkap dan mengeluarkannya, Kemudian Yesus mempertegas dengan mengatakan
bahwa bukankah manusia jauh lebih berharga dibandingkan dengan domba. Namun mereka
justru bersekongkol untuk membunuh Yesus diluar. Diakhir Yesus mengakhiri dengan
berkata bahwa pada hari sabat diperbolehkan menyembuhkan orang yang sakit dan
menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya itu.

2. Unsur Hukum Taurat


Jika dilihat dalam Keluaran 20 : 11, “ Sebab enam hari lamanya TUHAN
menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah
sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” Kemudian Jika dilihat
dalam Ulangan 5 : 14 tertulis, “ tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu; maka
jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu
perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau
keledaimu, atau hewanmu yang mana pun, atau orang asing yang ditempat kediamanmu,
supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engaku juga. ”
Jika melihat dari kedua teks tersebut, memiliki keterkaitan dengan teks Matius 12 : 9
– 15a, dimana menyinggung mengenai menguduskan dan menyucikan hari Sabat dengan
tidak melakukan segala pekerjaan dan aktivitas baik bagi manusia dan hewan pada hari
Sabat. Namun dalam teks Matius 12 : 9 – 15a Yesus melakukan sebuah mukjizat dimana ia
menyembuhkan seorang yang telah mati di hari sabat ditempat ibadat. Jika melihat dari teks
perjanjian lama diatas memang bisa mengkategorikan bahwa Yesus melanggar Hukum yang
telah diberikan Allah. Tetapi dilihat dari susdut pandang perjanjian baru dimana Yesus
memberikan tanggapan mengenai pelanggaran hukum taurat dengan berkata yang terdapat
pada Matius 5 : 17 yaitu “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk
meniadakan Hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya.” Bisa dilihat bahwa Yesus mengatakan bahwa
kehadiranya bukan semata untuk merusak Hukum Taurat melainkan semata-mata ingin
menggenapinya sesuai dnegan yang tertulis.

3. Perubahan makna dalam tradisinya


Jika melihat kembali kedua teks perjanjian lama tersebut disandingkan dengan teks
Matius 12 : 9-15a dan dengan ayat pendukung dari Matius 5: 17 maka diambil sebuah
kesimpulan bahwasanya telah terjadi pergeseran atau perubahan makna yang tedapat pada
teks Matius 12 : 9 – 15a mengenaihari Sabat, yaitu pada hari Sabat sekarang
memperbolehkan untuk melakukan aktivitas pada hari sabat namun aktivitas yang mempang
diperlukan terutama pada saat gawat. Dan menyembuhkan merupakan hal sangat pentting
karena menyangkut nyawa manusia, sesuai dengan perumpamaan tentang domba yang telah
diberi bahwa manusia sangat beharga ketimbang domba.

Anda mungkin juga menyukai