Anda di halaman 1dari 5

KEJ 14:20 

dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, g  yang telah


menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram
memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya 

KEJ 28:20 Lalu bernazarlah j  Yakub: "Jika Allah akan menyertai


dan akan melindungi aku k  di jalan yang kutempuh ini,
memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk
dipakai, l  28:21 sehingga aku selamat m  kembali ke rumah
ayahku, n  maka TUHAN akan menjadi Allahku. o  28:22 Dan batu
yang kudirikan sebagai tugu p  ini akan menjadi rumah
Allah. q  Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan
selalu kupersembahkan sepersepuluh r  kepada-Mu."

Bilangan 18:21
18:21 Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada
mereka segala persembahan persepuluhan c  di antara orang
Israel sebagai milik pusakanya, d  untuk membalas pekerjaan
yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan. e 

Definisi Tuhan tentang hukum persepuluhan adalah sederhana.

Persepuluhan atau perpuluhan adalah kegiatan memberikan 10% dari penghasilan


kepada tempat ibadah.[1] Sekarang persepuluhan biasanya dilakukan dengan
sukarela dan dibayar dengan uang, cek, atau saham. Dulunya persepuluhan dibayar
dalam bentuk produk pertanian atau sejenisnya. Yahudi Ortodoks umumnya
melaksanakan ma'aser kesafim (memberikan 10% dari pendapatan mereka untuk
amal). Di Israel modern, orang-orang Yahudi masih tetap mengikuti hukum
persepuluhan pertanian, seperti ma'aser rishon, terumat ma'aser, dan ma'aser sheni,
tetapi tidak melaksanakan persepuluhan hewan karena tidak ada Bait Allah yang
berdiri[2]
Ma’aser Rishon = KEADILAN

Hukum [persepuluhan] dinyatakan secara sederhana sebagai “sepersepuluh dari seluruh


penghasilan … mereka” (A&P 119:4). Penghasilan berarti keuntungan, kompensasi,
peningkatan. Itu adalah gaji orang yang bekerja, keuntungan dari menjalankan bisnis,
peningkatan dari orang yang menanam atau menghasilkan sesuatu, atau pemasukan orang
dari sumber lain apa pun. Tuhan berfirman itu adalah hukum tetap “selamanya” seperti di
masa lampau.2
Seperti semua perintah dan hukum Tuhan, [hukum persepuluhan] adalah sederhana jika saja
kita memiliki sedikit iman. Tuhan pada dasarnya berfirman,“Cukup hilangkan satu digit
paling belakang ke kiri.” Itulah hukum persepuluhan. Hanya sesederhana itu.3
2

Hukum persepuluhan telah ada sejak awal dan berlanjut hingga


dewasa ini.

1
Penyebutan pertama kali yang jelas dari kata “sepersepuluh” dalam Alkitab adalah dalam
kitab pertama dari Perjanjian Lama. Abram … ditemui oleh Melkisedek, raja Salem dan
imam dari Allah Yang Mahatinggi. Melkisedek memberkatinya, dan Abram “memberikan
kepadanya sepersepuluh dari semuanya.” (Kejadian 14:20).

MELKISEDEK ADALAH IMAM ALLAH YANG MAHA TINGGI (KEJ 14: 17-24). IBR
7;1 MELKISEDEK ADALAH RAJA KEBENARAN, SELAIN RAJA DARI SALEM
ADALAH RAJA SEJAHTERA.

KEJ 14:21 Berkatalah raja Sodom i  itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-


orang itu, dan ambillah untukmu harta benda j  itu." 14:22 Tetapi kata Abram
kepada raja negeri Sodom k  itu: "Aku bersumpah l  demi TUHAN, Allah Yang
Mahatinggi, m  Pencipta langit dan bumi: n  14:23 Aku tidak akan mengambil apa-apa
dari kepunyaanmu 3  o  itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau
jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya. 

Kejadian 28:15 TB
Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana
pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku
tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan
kepadamu.”

Beberapa pasal kemudian dalam kitab yang sama, Yakub, di Betel membuat nazar dengan
kata-kata ini: .… “Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu
kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.” [Kejadian 28:20–22]. ADALAH RASA
BERSYUKUR YAKUB ATAS PENYERTAAN TUHAN
Penyebutan yang ketiga kalinya adalah berhubungan dengan hukum Lewi. Tuhan berfirman
melalui Musa:

“Segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun
dari buah pohon-pohonan, adalah milik Tuhan; itulah persembahan kudus bagi
Tuhan.” (Imamat 27:30).
Imamat 27:30-32
27:30 Demikian juga segala persembahan persepuluhan 1  y  dari tanah, baik
dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik
TUHAN; itulah persembahan kudus z  bagi TUHAN. 27:31 Tetapi jikalau
seseorang mau menebus a  juga sebagian dari persembahan
persepuluhannya itu, maka ia harus menambah
seperlima. b  27:32 Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu
sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah
tongkat c  gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi
persembahan kudus bagi TUHAN.

FILOSOFINYA ADALAH TUHANLAH PEMILIK SEGALA SESUATU DAN MANUSIA


HANYALAH PENGELOLA

2
Di bawah hukum Lewi persepuluhan diberikan kepada orang-orang Lewi untuk dukungan
jasmani mereka, dan mereka sebaliknya diberi tugas tanggung jawab dengan pembayaran
persepuluhan dari apa yang mereka terima seperti ditunjukkan oleh firman Tuhan sewaktu
Dia memberi petunjuk kepada Musa:

“Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila
kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan
kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu
mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada Tuhan, yakni
persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu.” (Bilangan 18:26).

Ini secara jelas mengindikasikan bahwa hukum persepuluhan adalah bagian dari hukum Lewi
dan dibayarkan oleh semua orang—bahkan orang-orang Lewi sendiri yang diarahkan untuk
membayar persepuluhan atas sepersepuluh yang diterima oleh mereka.

2 TAWARIKH 31:12 Dan dengan setia mereka membawa segala


persembahan khusus, persembahan persepuluhan dan persembahan-
persembahan kudus itu ke sana. Konanya, p  seorang Lewi, mengawasi
semuanya, dan Simei, saudaranya, adalah orang kedua
Ma’aser Sheni = KESETIAAN

Ada sebagian orang yang menganggap bahwa hukum persepuluhan hanyalah tradisi orang
Lewi, tetapi sejarah mengukuhkan fakta bahwa itu dulu dan kini merupakan hukum yang
universal. Itu adalah dasar dalam hukum Musa. Itu telah ada sejak awal dan ditemukan dalam
hukum Mesir kuno, di Babilonia, dan dapat ditelusuri di sepanjang sejarah Alkitab. Itu
disebutkan oleh Nabi Amos [lihat Amos 4:4]

dan oleh Nehemia yang diberi tugas tanggung jawab membangun kembali tembok Yerusalem
[lihat Nehemia 10:37–38; 12:44; 13:5, 12]. Tak lama setelah itu Maleakhi memulai sebuah
tugas yang bahkan lebih besar berupa membangun kembali iman dan moral suatu bangsa.
Dalam upayanya yang luar biasa untuk menentang ketamakan mereka yang hanya mengaku
beragama, dia menghardik mereka dengan tuduhan melakukan kejahatan terhadap Allah.

Matius 23:23 
TB (1974) © Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai
kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan j  dari selasih, adas
manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum
Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan
kesetiaan. k  Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan
diabaikan.

Ma’aser Ani = BELAS KASIHAN Berdasarkan Ulangan 14:28-29, pernahkah saudara


menemukan ayat-ayat di dalam Perjanjian Lama yang menyebutkan tentang adanya
persembahan bagi orang-orang miskin atau yang lebih dikenal dengan istilah

3
persembahan diakonia? Saya yakin tidak, mengapa? Karena memang tidak ada
persembahan seperti itu di dalam PL.

Apa perbedaan antara PL dan PB sehubungan dengan doktrin Persepuluhan?


Perjanjian Baru secara implisit (tersirat) menyatakan bahwa tidak ada lagi bangunan
Bait Allah, tidak ada lagi kaum Lewi, dan tidak ada lagi pembagian kasta antara orang
awam dengan imam-imam. Sebaliknya, Alkitab PB secara tegas menyatakan bahwa
semua orang percaya adalah Bait Allah, yaitu tempat kediaman Roh Allah, dan semua
orang percaya adalah imam-imam Perjanjian Baru (Itulah sebabnya mereka semua
dibaptis).  Oleh sebab itu, tidak dibutuhkan lagi adanya praktek persepuluhan –
terutama Ma’aser Rishon – karena tidak ada lagi bangunan Bait Allah, dimana secara
tidak langsung tidak dibutuhkan lagi adanya kaum Lewi dan imam-imam yang
melayani di sana. Jadi, Allah tidak meniadakan persepuluhan di dalam Perjanjian
Baru, tetapi mengubah konsepnya secara keseluruhan. Di dalam PL, 10% adalah milik
Allah, tetapi di dalam PB, 100% uang kita adalah kepunyaan Allah. Bahkan secara
ekstrem dapat dikatakan sebagai berikut: Hidup kita adalah milik Tuhan, apalagi uang
kita? Sebab itu tanggung jawab kita di dalam pemakaian berkat Allah (uang) jauh
lebih berat ketimbang saudara-saudara kita di dalam PL.

MAKNA PERSEPULUHAN
Salah satu unsur terpenting di dalam hukum penafsiran Perjanjian Baru adalah: Kita
harus mengetahui rancangan Allah yang semula, berikutnya mempelajari alasan atau
makna di balik perintah-perintah di dalam hukum Taurat, baru setelah itu kita
memberikan penafsiran atas suatu doktrin atau praktek yang tertulis di dalam
Perjanjian Baru. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengetahui latar belakang
mengapa Allah memerintahkan persepuluhan di dalam Perjanjian Lama.

Matius 5:17-20
5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan
hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya

1 Korintus 9:13-14
9:13 Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat
kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka
yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah
itu? r  9:14 Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang
memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu 1 . s 
KESIMPULAN

Memberi dengan sukacita dan kerelaan hati adalah salah satu tanda dari
kedewasaan rohani, yaitu bukti adanya buah roh Kasih. Tentunya pemberian ini
harus diukur berdasarkan motivasi di balik pemberiannya, bukan hanya sekedar

4
adanya perasaan sukacita dan kerelaan hati. Motivasi yang paling benar adalah kasih
kepada Allah, yaitu kesadaran bahwa Allah telah terlebih dahulu menyatakan
kasihnya kepada kita. Tidak ada motivasi lain yang lebih tinggi nilainya daripada
kasih. Rasul Paulus pernah menekankan bahwa dari ketiga hal ini, yaitu: iman,
pengharapan dan kasih, yang terbesar diantaranya ialah kasih (1 Kor 9:13).
Kebenaran ini sejalan dengan pengajaran Tuhan Yesus perihal hukum yang
terutama: Kasihilah Tuhan Allahmu dan Kasihilah sesamamu manusia.

Anda mungkin juga menyukai