Anda di halaman 1dari 6

Renungan Firman Tuhan

Fatsal Pembacaan :
1. Kitab Bilangan Fsl 18 : 25 – 32
2. Kitab Melakhi Fsl 3 : 6 – 12.

Bpk, Ibu yang Tuhan Yesus Kasihi,


Kitab Bilangan fasal 18 : 25 – 32 dan Kitab Melaikhi fasal 3 : 6 – 12,
berbicara tentang pemberian Persembahan yang sempurna.
Bpk. Ibu dan Keluarga yang diberkati Tuhan,
Rupanya pengaturan bagi suku Lewi dan keluarga Harun pada kitab
Bilangan pasal 18 dan Meleakhi fasal 3, adalah berkenaan dengan
persembahan yang benar kepada Tuhan.
Suku Lewi telah diatur menjadi pelayan Tuhan atas segala peralatan
kemah suci dan perabotannya. Mereka diambil Tuhan dikemah suci
sebagai ganti anak-anak sulung Israel yang dahulu ditebus Tuhan dari
perbudakan Mesir
Kepada kaum Lewi dan para imam, Tuhan telah menetapkan tentang apa
yang menjadi bagian mereka. Kepada kaum imam, Tuhan memberikan
bagian dari kurban persembahan yang dibawa umat Israel ke kemah suci.
Bandingkan ayat 8-19..
Oleh karena itu, Harun dan keturunannya tidak mendapatkan tanah
pusaka, seperti terkutip pada ayat yang ke 20.. Mereka hidup langsung
dari pemeliharaan Tuhan lewat persembahan umat.
Sebagai ucapan syukur dan pernyataan kebergantungan kepada Tuhan,
maka kaum Lewi juga wajib memberikan persepuluhan mereka utk Harun
dan keluarga (26-32)

Bpk, Ibu Saudara/i dan keluarga yang diberkati Tuhan,

Percakapan tentang uang adalah sesuatu yang sensitif. Untuk itu, kita
perlu melihat persoalan keuangan dari dua segi. Pertama, aspek
kewajiban, dan Kedua, ucapan syukur kepada Allah melalui pemberian
kita kepada-Nya.
Dalam Perjanjian Lama, persepuluhan diperuntukkan untuk mendanai
seluruh pekerjaan di Bait Allah. Dalam Alkitab, istilah persepuluhan
pertama kali muncul ketika Abraham memberikan sepersepuluh dari
semuanya (Kej. 14:18-20). Peristiswa kedua, dilakukan oleh Yakub yang
memberikan persepuluhan kepada Tuhan (Kej. 28:22). Di dalam Kitab
Bilangan, persepuluhan ditujukan untuk suku Lewi. Merekalah yang
khusus ditunjuk Allah melayani Tuhan di Bait-Nya.
Namun, pada masa pembuangan di Babel, bangsa Israel tidak lagi
menyerahkan persepuluhan. Kebiasaan itu muncul kembali setelah
mereka kembali ke tanah perjanjian. Dengan emas, perak, ternak, dan
harta pemberian Allah lainnya, mereka merencanakan membangun
kembali Bait Allah. Akan tetapi, kelihatannya, mereka tidak ikhlas dalam
memberi. Bahkan, mereka tega menyerahkan persembahan yang tak
pantas sebagai korban bakaran (Maleakhi.1: 7- 8).
Tindakan itu pasti mendukakan Allah. Oleh karena itu, Allah perlu
mengingatkan bangsa Israel dalam memberi kepada Allah.
Memberi kepada Allah, sejatinya merupakan ekspresi ucapan syukur
bangsa Israel, sekaligus komitmen kepada-Nya.
Kepada kaum Lewi dan para imam, Tuhan telah menetapkan tentang apa
yang menjadi bagian mereka. Kepada kaum imam, Tuhan memberikan
bagian dari kurban persembahan yang dibawa umat Israel ke kemah suci
(8-19). Oleh karena itu, Harun dan keturunannya tidak mendapatkan
tanah pusaka, seperti terkutip pada ayat yang ke 20.. Mereka hidup
langsung dari pemeliharaan Tuhan lewat persembahan umat.
Sebagai ucapan syukur dan pernyataan kebergantungan kepada Tuhan,
maka kaum Lewipun juga wajib memberikan persepuluhan mereka untuk
Harun dan keluarga.

Bpk, Ibu, Sdr/i serta keluarga yang Tuhan Yesus kasihi,


Memberikan persembahan persepuluhan (sepersepuluh dari hasil usaha) kepada
Allah selaku pribadi yang disembah, merupakan praktik penyembahan umum
bangsa Israil.
Didalam kitab Kejadian 14, 20, 28 dan 22 banyak menjelaskan tentang kisah
Abraham maupun Yakub yang memberikan persembahan persepuluhan.
Sesungguhnya persembahan persepuluhan adalah milik Allah. Namun, Allah
memberikannya kepada bani Lewi "sebagai milik pusakanya untuk membalas
pekerjaan yang mereka lakukan" di Kemah Pertemuan (21, 24, 31).
Ketetapan ini mengajarkan bahwa tuan mereka bukanlah umat, melainkan Allah.
Sebab itu tanggung jawab mereka yang terutama bukan kepada umat (23).
Tetapi langsung kepada Allah.
Sekali pun menjadi penerima persembahan persepuluhan yang diberikan kepada
Tuhan, bani Lewi tidak dikecualikan dalam perintah untuk memberikan
persembahan persepuluhan kepada Tuhan. Mereka harus memberikan
persepuluhan dari bagian mereka kepada imam Harun (28). Mereka juga harus
memastikan bahwa yang mereka persembahkan hanyalah yang terbaik (29, 30,
32). Jika tidak, mereka berdosa kepada Tuhan (32). Ketetapan ini bertujuan
memelihara kesadaran bani Lewi bahwa mereka pun bagian dari umat Allah
yang dituntut untuk mengabdikan diri kepada Tuhan. Sekaligus ketetapan ini
memelihara kesadaran mereka bahwa mereka bisa melayani di Kemah
Pertemuan karena karunia Allah semata, bukan karena mereka memiliki
keunggulan tertentu dibandingkan umat lainnya. Dengan demikian bpk,ibu, serta
keluarga yg diberkati Tuhan, dapat kita melihat beta besar dan penting arti
persepuluhan ini bagi pelayanan pekerjaan Tuhan, tetapi juga bagi kehidupan
beriman kita.
Dalam kehidupan gerejawi, baik para pemimpin maupun jemaat umum perlu
senantiasa menyadari bahwa mereka sama-sama dipanggil untuk mengabdikan
diri kepada Tuhan. Hanya dengan demikian Ketuhanan Allah atas umat-Nya
menjadi nyata di dalam gereja. Apa pun bentuk keterlibatan kita di gereja,
kiranya seluruh hidup kita menjadi persembahan. Persepuluhan atau
persembahan khusus kepada Tuhan.

Bpk, Ibu, Sdr/i serta Keluarga yg diberkati Tuhan,


Apa arti Firman ini bagi kita, saudara dan saya.
Memahami penjabaran ayat-ayat Firman Tuhan dalam perenungan ini,
maka kita menyadari betapa penting persembahayan perpuluhan itu.
Ada 3 hal penting yg harus kita renungkan.

1. Perpuluhan itu sebagai komitmen Allah untuk dapat digunakan dalam


menopang serta menunjang pelayanan dan pekerjaanNya.
2. Perpuluhan itu sebagai komitmen Allah agar dapat digunakan sebagai
imbalan kepada hamba-hambaNya yang melayani dan melaksanakan
pekerjaanNya..
3. Perpuluhan itu juga sebagai komitmern Allah kepada umatNya agar
umatNya harus tahu mensyukuri setiap anugerah yang Allah berikan
kepada kita.

Pertanyaannya, apakah kita semua sudah melakukannya dengan baik


dan benar?

Melaksanakan kewajiban perpuluhan, haruslah dilakukan dengan benar


dan tertib. Dengar benar artinya kita berikan perpuluhan itu benar-benar
sepersepuluh dari berkat yang kita dapat dari setiap usaha dan kerja kita,
dan Tertib artinya dilakukan dengan terus menerus sepanjang ada berkat-
berkat Tuhan yang kita dapat dari Tuhan, dari semua pendapatan yang
kita dapat, seperti yang dilakukan Abraham dalam Kejadian fasal 14 : 18 -
20, bahwa Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Kata
semuanya, artinya dari semua hasil yang dia dapat dari pekerjaannya,
baik berternak, berkebun, berdagang dan lain-lain sebagainya.
Bpk,Ibu, Sdr/i, serta Keluarga yang Tuhan Yesus kasihi,

Sekarang ini bagaimana caranya kita memberikan persembahan


yang benar?

Mengutip kedua Prikop pembacaan ini,kita dituntut untuk harus


menjalaninya yakni dengan memberikan persembahan
persepuluhan dengan benar. Dengan mentaati Hukum Torat,
memungkinkan kita hidup dalam keselamatan.
Tetapi, setelah Yesus datang ke dunia, keselamatan bukan lagi
ditentukan oleh Hukum Taurat, tetapi oleh Yesus. Pola hidup
beriman sekarang mengacu pada Yesus. Dalam hal memberi
persembahan pun kita mengacu pada Yesus, bukan lagi pada
Hukum Taurat. Ketika Paulus mengatakan: “Adalah lebih
berbahagia memberi daripada menerima”, ia mengacu pada
perkataan Tuhan Yesus. Kalau dasar keselamatan kita sekarang
adalah Tuhan Yesus, dan Yesus sendiri menghendaki agar kita tetap
memberikan persembahan, lalu bagaimana kita memberikan
persembahan itu dengan benar? Persembahan yang benar
dihadapan Tuhan adalah seperti dikatakan oleh Paulus dalam Roma
12:1: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepada Allah: itulah ibadahmu yang sejati. Yang pertama dan
terutama diinginkan Tuhan dari kita bukan lagi bagian-bagian
terkecil dari hidup kita melainkan hidup kita seutuhnya. Atas dasar
ini, jika kita datang memberikan persembahan kepada Tuhan, pada
saat yang sama kita sedang membawa diri kita kepada Tuhan.
Itulah sebabnya Tuhan memuji persembahan seorang janda yang
hanya berjumlah satu perak saja, karena dia memberikan itu
dengan mempertaruhkan hidupnya.
Dengan demikian bukan berarti bahwa persembahan orang kaya
tidak akan diterima Tuhan, tentu akan diterima Tuhan bila disertai
dengan penyerahan diri yang sungguh-sungguh, bukan memberi
dengan alasan agar dipuji.

Tuhan memberkati kita dengan FirmanNya. Amin


Ketika mengembalikan persepuluhan, sebaiknya kita tidak
termotivasi agar Tuhan balik memberkati dengan lebih banyak lag
i. Alasannya karena memang sudah seharusnya kita memberikan
yang terbaik untuk Dia. Setidaknya, ini bisa menjadi pelajaran
agar kita tidak menjadi serakah dan selalu hanya meminta-minta
kepada Allah. Setiap orang Kristen harus mengembalikan
persepuluhan kepada Tuhan apa pun keadaannya. Itu adalah
perintah Tuhan yang harus kita taati.

Anda mungkin juga menyukai