Anda di halaman 1dari 2

BAHAN SERMON MINGGU XXII DUNG TRINITATIS, MINGGU 05 NOVEMBER 2023

EV: AMSAL 3: 9 – 10 EPISTEL: ROMA 12: 1 – 2 Dasa Titah: Maleakhi 3: 10


“MULIAKAN TUHAN DENGAN HARTA DAN TUBUHMU”
Pendahuluan
Sebagai manusia, kita pasti mengharapkan kekayaan, berharap hidup kita dalam berkelimpahan, menjadi
orang yang sukses dan berhasil. Tidak ada orang di dunia ini yang berkata: “Saya tidak ingin kaya”. Kita semua
bekerja keras setiap hari karena kita ingin hidup kita lebih mapan dan lebih berhasil dalam keuangan kita. Menjadi
kaya bukanlah sebuah dosa. Tidak ada ayat dalam alkitab yang menyebutkan bahwa kita tidak boleh kaya. Justru
Tuhan Yesus sangat rindu kita semua memiliki kehidupan yang berhasil dan hidup dalam berkelimpahan. Namun
yang menjadi persoalan adalah, sejauh mana kita sebagai anak-anak Tuhan mempergunakan dan memanfaatkan
kekayaan kita untuk kemulian Tuhan. Kita sering kali melihat, banyak orang yang salah dalam menggunakan harta
yang ada pada mereka, sehingga manusia jatuh pada kesombongan. Namun bagaimana kita dapat mempermuliakan
Tuhan dengan harta kita lewat Khotbah Amsal 3: 9 – 10. Maka dengan ini mari kita bahas dalam sermon kita.

Penjelasan Nats
1. Diberikan Kepada Tuhan melalui Gereja.
Kata “muliakanlah” sama maknanya dengan “hormatilah” dalam konteks ini memuliakan atau
menghormati Allah dapat diaktualisasikan dengan cara mempersembahkan kepada Tuhan di rumah Tuhan (gereja).
Tuhan telah mendirikan jemaat sebagai wadah bagi tiap-tiap orang percaya untuk dapat saling bertumbuh di dalam
Tuhan dan menyatakan kasih. Sehingga setiap persembahan yang ada, dipersembahkan kepada Tuhan melalui
gereja (Kel: 23: 19). Harta adalah titipan Tuhan bagi kita. Karenanya, harta sejatinya digunakan hanya untuk
memuliakan Tuhan. Mempermuliakan Tuhan dengan harta dan hasil yang terbaik yang dimiliki telah diteladankan
dalam alkitab. Sebagaimana dapat diperhatikan melalui persembahan Habel. Persembahan yang diaturkan kepada
Allah adalah yang terbaik dari yang Habel miliki (Kej 4: 4). Nyata bahwa Habel menghormati Allah dengan
hartanya. Dengan berbagai cara kita dapat menunjukkan rasa hormat kita kepada Allah. Bukan hanya melalui hasil
pemikiran, perbuatan baik, dan tenaga, namun juga dengan harta kita. Oleh karena itu, sebagai orang yang telah
ditebus oleh Tuhan, baiklah kita memuliakan Tuhan, menghormati Tuhan juga dengan harta kita. Sebab segala
sesuatu yang ada pada kita adalah anugerah Tuhan, dan semua anugerah Tuhan harus ditujukan untuk kemuliaan
Tuhan. Konsep memberikan harta terbaik atau hasil pertama dari segala penghasilan akhirnya dijadikan sebagai
perintah Allah kepada umatNya (Keluaran 23: 19). Dapat dipahami bersama bahwa perintah ini diberikan Allah
dengan tujuan supaya bangsa Israel mengutamakan Tuhan, taat dengan penuh kasih kepada Allah. Allah
memberikan janji berkatNya ketika orang percaya bersedia menghormati Tuhan dengan harta yang dimiliki
(Maleakhi 3: 10).
2. Memberikan hasil yang terbaik dari karya yang benar
Dalam rangka menghormati Tuhan tentunya pemberian kita tidaklah serelanya atau sekedarnya. Seperti orang yang
memberi sesuatu kepada pengemis. Persembahan yang ditujukan untuk menghormati Tuhan, tentu mengarah pada satu tujuan
yakni pemberian yang terbaik. Seorang yang hendak menghormati tamunya dalam acara pesta, pasti memberikan yang
terbaik dari yang ia miliki (Yoh. 2:10). Tentunya bukan hanya hasil terbaik yang dikejar, tetapi caranya mendapatkan harta
juga harus diperhatikan. Mendapatkan harta dengan cara yang benar adalah kehendak Tuhan, maka kita juga harus
memberikan yang terbaik dari hasil karya yang benar. Bagaimana caranya, tentu dengan mengakui keberadaan Tuhan dalam
sepanjang apa yang kita kerjakan. Menundukan diri pada ketaatan untuk hidup kudus dan saleh untuk menghasilkan buah
adalah lebih berharga. Dari pada bekerja dengan penuh tipu muslihat untuk mendapatkan banyak keuntungan. Dengan
demikian, kepada Tuhan kita harus memberikan yang terbaik dari hasil karya yang benar. Sebagai salah satu contohnya ialah
persembahan perpuluhan (Mal. 3:10). Melalui persembahan perpuluhan setiap umat Tuhan dituntun untuk hidup
mengutamakan Tuhan melalui hasil karya yang benar.
3. Diberikan Kepada Tuhan dengan ketulusan.
Pemberian yang terbaik tentunya dilakukan dengan penuh ketulusan kepada Tuhan, bukan dengan terpaksa.
Ketulusan untuk menghaturkan yang terbaik, dilandasi oleh kepercayaan kepada Tuhan. Seseorang mampu utuk
tulus memberi karena ia percaya akan janji Tuhan. Firman Tuhan menjanjikan kelimpahan dalam kehidupan orang
yang menghaturkan persembahan yang terbaik dengan ketulusan. Dengan demikian mustahil bagi orang yang tidak
percaya pada firman Tuhan untuk melakukan perintah Tuhan ini. Mungkin bisa, namun tidak ikhlas. Harus
dimengerti bahwa harta kita bukanlah milik kita, Ulangan 8:17 memberikan gambaran untuk kita tetap rendah hati
bahwa harta kita adalah karunia Tuhan. Oleh karenanya, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mempersembahkan
persembahan dengan hati yang tulus.
4. Janji Tuhan kepada yang mempersembahkan hartanya bagi Tuhan.
Dengan mempersembahkan sebagian dari harta kita maka yakinlah Tuhan pasti akan melimpahkan
berkatNya kepada kita seperti yang dikatakan pada ayat 10: Maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai
melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. Berkat Tuhan akan
melimpah, oleh karna itu jangan kita ragu dan bimbang tepapi percayalah bahwa Tuhan menepati janjiNya di
tengah-tengah kehidupan kita.

Kesimpulam
Maka kita diajak untuk memberikan yang terbaik, karena itu merupakan milik Tuhan. Jangan menahannya
dengan meresa bahwa itu milik kita, biarkan Allah melimpahkan kasih setia dan berkatNya atas hidup kita.

Anda mungkin juga menyukai