Anda di halaman 1dari 8

Renungan Harian Kristen Hari Ini,

Ulangan 28:11-12,
Limpahan Kebaikan

(11) Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam
hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu–di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada
nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.

(12) TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk
memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga
engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.

Tema: Limpahan Kebaikan

Setiap orang pastilah mengharapkan segala yang baik dalam kehidupannya.


Kita mengharapkan agar anak-anak kita adalah anak-anak yang baik dan takut akan Tuhan.
Tetapi tak jarang anak-anak kita tidaklah bertumbuh seperti yang kita harapkan.

Demikian pula dengan hasil usaha dan kerja kita yang tak jarang mengecewakan.
Bacaan hari ini menyatakan bahwa Tuhan Allah akan melimpahi kebaikan dalam kehidupan orang
yang setia mendengar dan melakukan Firman-Nya.

Kata kebaikan dalam bahasa Ibrani tob artinya baik, kebaikan, keuntungan, kesejahteraan,
dan keselamatan.
Tuhan mengaruniakan tiga kebaikan kepada umat.
Yang pertama, kebaikan dalam buah kandungan, dalam hasil ternak dan dalam hasil bumi (ayat
11).

Tuhan akan membuat anak (buah kandungan) baik, untung, sejahtera, selamat.
Demikian pula hasil usaha yang dikerjakan (hasil ternak dan basil bumi) adalah hasil yang baik
dan menguntungkan.
Pernyataan ini merujuk pada kebaikan dan keberhasilan atau keuntungan yang dapat dinikmati
dalam kehidupan.
Segala hal yang mendatangkan sukacita dan syukur dikaruniakan Tuhan.

Kedua, kebaikan yang Tuhan Allah karuniakan adalah hujan pada masanya (ayat 12a).

Masyarakat agraris sangat membutuhkan hujan ketika mereka mengolah lahan pertanian.
Tetapi ada saat di mana lahan tersebut tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak.
Oleh karena itu, ketika mengolah lahan pertanian mereka butuh hujan pada saat yang tepat atau
mereka bercocok tanam pada musim tertentu yang memungkinkan lahan pertanian mereka
mendapatkan cukup air dan bisa menghasilkan panen.
Pernyataan bahwa Tuhan Allah akan mengaruniakan hujan pada masanya adalah pernyataan
bahwa Tuhan Allah menolong manusia dalam pekerjaan yang dilakukannya dan menyediakan
segala yang dibutuhkannya agar pekerjaannya menghasilkan buah.

Ketiga, karena kebaikan yang Tuhan Allah anugerahkan dalam kehidupan berkeluarga,
dalam usaha dan pekerjaan maka umat menikmati kelimpahan sehingga mereka tidak perlu
meminta pinjaman, sebab segala yang dikerjakan berhasil.
Keluarga Kristen, semua kebaikan ini dikaruniakan Tuhan Allah kepada orang yang setia
mendengar dan melakukan Firman-Nya.
Sebab orang seperti ini belajar dari Akitab tentang tanggungjawab orangtua kepada anak,
demikian sebaliknya.
Belajar menjadi bijaksana sebagai orangtua dan anak, belajar menjadi bijak sebagai pekerja dan
pengusaha, dan selalu memohon pertolongan Tuhan Allah dalam setiap hal yang dikerjakan.
Iman kepada Tuhan Allah bertumbuh juga melalui ketaatan dan kesetiaan membaca dan
melakukan Firman-Nya.

Oleh karena itu, mari kita baca Alkitab dan melakukan pengajaran Firman tersebut secara
bersama-sama agar kebaikan Tuhan Allah dilimpahkan kepada kita.

Doa: Ya Tuhan Allah Maha Baik, tolonglah kami untuk belajar melakukan pengajaran Firman-Mu
di dalam Alkitab agar kami bijaksana mendidik anak dan bijaksana mengerjakan pekerjaan.
Limpahkanlah kebaikan-Mu agar kami senantiasa bersukacita. Amin.

Bacaan Injil Matius 13:44-52

"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu"

Inilah Injil suci menurut Matius:


Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang
terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi.

Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu.
Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang
indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya
lalu membeli mutiara itu.

Demikianlah pula "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu
mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai.

Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang
buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan
orang jahat dari orang benar.
Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi.
Mengertikah kalian akan segala hal ini?" Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti."

Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran
hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang
lama dari perbendaharaannya."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.

Saudari-saudaraku yang terkasih yang terkasih dalam Kristus.


Dunia zaman ini diwarnai oleh seribu satu macam tawaran kenikmatan. Jika
kebetulan seseorang berekonomi lemah atau rendah dia pasti menginginkan
makanan dan minuman yang secukupnya.
Jika seseorang kaya raya, dia mempertaruhkan hidup agar tambah kaya. Dan
segala macam perjuangan yang lain.

Usaha dan semangat ini sangat berbeda dengan Salomo.


Ketika menjadi raja Israel, satu-satunya yang dia minta dari Tuhan adalah
kebijaksanaan agar dapat melayani masyarakatnya dengan baik dan jujur,
memerintah dengan adil dan memiliki moralitas hidup yang baik pula serta
kemampuan membedakan yang baik dan yang jahat.
Perumpamaan tentang “Harta terpendam dan mutiara berharga” menegaskan
bahwa orang bijak harus dapat melihat mana yang paling berguna dan urgen, mana
yang harus dinomorsatukan dan dikorbankan.

Baik harta terpendam, mutiara dan seluruh harta milik yang lain berguna untuk
hidup, tetapi perlu ada skala prioritasnya.
Manusia harus memilih yang terpenting dan terindah demi Kerajaan Allah, sama
seperti para nelayan memilih ikan-ikan yang masuk dalam pukatnya untuk dibawa
pulang ke rumah atau untuk dijual.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.


Apa pesan Tuhan bagi kita sekalian?
Pertama, hidup adalah sebuah mutiara yang paling mahal harganya. Kita patut
menyatakan syukur kepada Tuhan karena
memberikan kita hidup secara cuma-cuma.

Maka kita pun harus menjaga dan memeliharanya secara baik. Siramilah hidup ini
dengan doa dan kerja keras, maka akan bertumbuh dengan suburnya, menjadi
matang dan dewasa dalam iman.
Segala sesuatu yang baik yang kita miliki harus ditata dan dipertahankan dan
dihormati, bukan dibuang atau dibiarkan merana sampai kerdil.
Disiplin dan relasi yang komunikatif dengan sesama akan membuat hidup ini
menjadi indah dan mulia.
Kedua, mintalah sebuah hati yang penuh pengertian dan tahu membedakan antara
yang baik dan yang jahat.

Allah sungguh mempersiapkan kebahagiaan bagi kita. Allah mau agar semua orang
yang dipanggil dari semula, menjadi serupa dengan gambaran PuteraNya.
Melalui Sakramen permandian kita semua dibenarkan dan dimuliakan.
Allah membimbing kita dengan penuh perhatian agar kita sadar dan merasa
bahagia karena dicintai.
Oleh karena itu, dalam kerendahan hati seorang Salomo kita minta Tuhan
menerangi akal budi kita untuk mengerti dan memahami segala sesuatu termasuk
memahami hidup dan keadaan orang lain.
Kita minta bantuan Roh Kudus agar menerangi dan menguatkan hati kita dari rasa
malas, pesimis dan putus asa.

Kita menanamkan dalam diri kita sikap rela berkorban demi sesama dan selalu
berharap kepada Tuhan.
Siapa yang percaya dan meminta sesuatu kepada Tuhan, kepadanya akan
diberikan sesuai kebutuhannya.

Ada sebuah cerita.


Adalah seorang janda miskin. Dia tidak punya apa-apa.
Di daerah itu hiduplah seorang raja yang sangat kaya raya.

Tanpa merasa takut si janda itu pergi ke istana dan bertemu dengan sang raja.
Dia menyampaikan kesulitan dan penderitaan yang dihadapinya.
Oleh rasa iba dan belas kasihan, raja memerintahkan pelayan membuka pintu
gudang dan mempersilakan dia masuk dan memilih segala sesuatu sesuai
kebutuhannya.

Dia diberi waktu 15 menit.


Karena senangnya akan banyak barang, maka dia meletakkan anaknya di lantai.
Ketika sedang sibuk memilih barang, ada bunyi lonceng dan terdengar suara di
balik jendela yang mengatakan, ”Waktu 5 menit sudah lewat.
Ingatlah yang paling berharga.”
Ibu janda itu semakin cepat mengumpulkan barang-barang mewah. Tanda
peringatan kedua diberitahukan, ”Ingatlah yang paling
berharga. Waktu sisa 5 menit.” Janda itu sudah mengumpulkan banyak barang.
Lonceng berdering panjang pertanda kesempatan sudah selesai. Dengan senang
hati dan bangga, janda itu keluar istana sambil membawa barang-barang. Pintu
istana ditutup.
Di depan pagar, si janda itu menoleh ke kiri dan ke kanan mencari anaknya.

Ternyata anaknya tertinggal di dalam gudang di antara tumpukan barang-barang.


Dia berteriak minta tolong, tetapi pintu tetap tidak dibukakan.
Janda itu menangis tersedu-sedu. Ibu mementingkan barang-barang fana dan
melupakan hal yang paling berharga yakni anak kandungnya sendiri.

Yang paling berharga adalah hidup, jiwa dan raga kita. Yang paling berharga adalah
keluarga kita, komunitas kita, relasi kita, orang-orang yang kita kasihi.
Semua ini adalah ciptaan Allah yang paling bermartabat dan mulia, yang patut
dijaga, dipelihara dan dihormati.

Di dalam diri kita dan sesama Kerajaan Allah hadir dan berkarya.

Doa
Allah Bapa kami di Surga, Engkaulah keselamatan semua orang yang mencintai
Engkau. Sering kami memohon sesuatu yang kurang penting, sedangkan SabdaMu
kurang kami perhatikan.

Berilah kami penglihatan yang peka, penuh kebijaksanaan dan pengertian,


sehingga kami bersedia mempertaruhkan segalanya untuk memperoleh yang
berkenan di hatiMu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan Injil Matius 13:44-52

"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu"

Inilah Injil suci menurut Matius:


Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang
terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi.

Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu.
Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang
indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya
lalu membeli mutiara itu.

Demikianlah pula "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu
mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai.

Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang
buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan
orang jahat dari orang benar.

Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi.
Mengertikah kalian akan segala hal ini?" Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti."

Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran
hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang
lama dari perbendaharaannya."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.

.
.
.

.
1
Full Life : HAL KERAJAAN SURGA... HARTA.
Nas : Mat 13:44-46
Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara mengajarkan dua kebenaran:

1) Kerajaan Allah merupakan suatu harta yang tak ternilai harganya, yang patut
diinginkan melebihi segala sesuatu

2) Kerajaan Allah hanya dapat diperoleh dengan mengorbankan segala sesuatu


yang mungkin menghalangi kita menjadi anggota Kerajaan itu. "Menjual seluruh
miliknya" berarti bahwa kita harus mengalihkan segenap hati dari segala perkara
lain dan memusatkan seluruh hidup kita kepada Kristus saja (Rom 12:1).
2
Full Life : KERAJAAN SURGA... PUKAT.
Nas : Mat 13:47
Perumpamaan ini menyatakan kembali kebenaran yang telah sangat ditekankan oleh
Kristus: tidak semua anggota dari kerajaan yang kelihatan merupakan anak-anak Tuhan
yang sejati. Gereja-gereja dan organisasi Kristen belum tentu searti dengan umat Allah
yang sejati, yaitu umat yang terdiri atas semua orang percaya yang hidup dengan iman
dan kebenaran yang sejati
3
Full Life : MEMISAHKAN ORANG JAHAT DARI ORANG BENAR.

Nas : Mat 13:49


Dalam perumpamaan tentang pukat, urutan pemisahan orang jahat dari orang benar
sama dengan urutan dalam perumpamaan gandum dan lalang (ayat Mat 13:30,41,43):
semua yang melakukan kejahatan dikumpulkan dahulu dan baru kemudian orang benar
dikumpulkan.

Urutan ini dengan jelas menunjukkan bahwa pemisahan tersebut dilaksanakan pada akhir
masa kesengsaraan besar (Mat 24:29-31; dan bukan pada saat pengangkatan jemaat,
pada waktu orang setia dari jemaat Kristus dikumpulkan dari antara orang jahat.

Dalam perumpamaan ini Kristus menekankan lagi bahwa di antara umat Allah ada banyak
orang yang tidak sungguh-sungguh setia kepada-Nya dan Firman-Nya.

4: hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang
baru dan yang lama dari perbendaharaannya."

Sabda Yesus kepada kita agar dalam hal Kerajaan Surga, disertai rasa syukur, kita harus
bijaksana dalam memilah atas apa yang kita telah memiliki yang semuanya telah diberikan
Tuhan kepada kita. Harus dapat memilih, mana yang lebih penting dan lebih baik dari
yang telah kita terima untuk memuliakan Tuhan demi mencapai kerajaan Allah.

MAKA DARI ITU, marilah kita memberikan segenap hati dan pikiran kita untuk menjadi
penghuni tempat yang telah dijanjikan Tuhan kepada kita yaitu menjadi penghuni
kerajaan Surga, dengan selalu berbuat baik kepada sesama kita, tetangga kita, saudara
saudara kita dan terutama berbuat baik kepada keluarga kita, dengan tetap teguh
mengandalkan Tuhan di dalam Perjalanan hidup kita, dan tidak lupa untuk bersyukur
atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Amin….
Bacaan Injil Matius 13:44-52

"Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu"

Inilah Injil suci menurut Matius:


Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu
seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu
dipendamkannya lagi.

Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu.
Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang
mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat
berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.

Demikianlah pula "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di
laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik
orang ke pantai.

Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke
dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-
malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.

Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan
dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?" Orang-orang menjawab,
"Ya, kami mengerti."

Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang
menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang
mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.

Anda mungkin juga menyukai