Anda di halaman 1dari 16

Bahan Bulan Keluarga

GMIT ABARIM ALLUNG


OKTOBER 2023

~1~
TATA IBADAH BULAN KELUARGA

PERSEIAPAN
Petugas : Hari ini dentang lonceng bulan keluarga kembali menyapa kita
dengan penuh sukacita. Di dalam persekutuan ini, kita bersehati dan
bersekutu sebagai keluarga Allah, merenungkan perjalanan hidup dan
kehidupan keluarga kita. Ada begitu banyak berkat Allah yang telah
kita nikmati, dan sudah seharusnya kita bersyukur atas semuanya itu.
Untuk itu dihadapan-Nya, kita berteduh diri sambil kita menyembah
dan memuliakan-Nya. Mari kita memuji nama Allah dengan
melagukan: KJ. 15 : 1&3 “Berhimpun Semua” do=d 3 ketuk

DOA PEMBUKAAN
Petugas : Ya Allah… Engkau adalah pemilik kehidupan kami. Engkau sungguh
mengasihi kami, sehingga kami terus terpelihara didalam hidup yang
kami jalani. Kini, kami mau membuka hati untuk memuji dan
memuliakan nama-Mu. Berilah kami hikmat agar kami dapat
mengimani karya-Mu yang begitu ajaib. Arahkanlah hidup dan
kehidupan kami hanya pada kehendak-Mu. Ajarilah kami untuk
bersyukur kepada-Mu karena anugerah-Mu yang tak terbatas itu, dan
biarlah kami dapat menyatakan kebaikan-Mu dalam ibadah bersama
dalam keluarga ini. Ya Tuhan, saat ini hati kami tertuju kepada-Mu,
berkatilah ibadah ini di dalam nama Anak-Mu Yesus Kristus, kami
berdoa, Amin.

PEMBERITAAN FIRMAN
Nyanyian : KJ 49:1&5 “Firman Allah Jayalah” do=d, 4 ketuk
Petugas : Berdoa dan membaca Alkitab
Petugas : Khotbah

PERSEMBAHAN SYUKUR
Nyanyian : KJ. 393:1 dst “Tuhan Betapa Banyakanya” do=g 6 ketuk (2x3)

DOA SYAFAAT

PENUTUP
Nyanyian : KJ. 424:1&3 “Yesus Menginginkan Daku” do=f 6 ketuk (2x3)
Petugas : Berdoa.....

~2~
TATA IBADAH BULAN KELUARGA

PERSIAPAN
Petugas : Syalom, Marilah kita beribadah dengan satu keyakinan bahwa
Tuhan adalah pencipta dan pemelihara kehidupan kita, sehingga kita
patut bersyukur dengan beribadah kepada-Nya dengan hati yang terus
mengarah pada-Nya. Pada bulan keluarga ini, kita pakai untuk
merenungkan dan memperkuat kebersamaan kita bersama keluarga
Kristen yang takut akan Allah. Untuk itu memulai ibadah saat ini, kita
melagukan
Nyanyian : KJ. 457:1&5 “Ya Tuhan Tiap Jam” do=as 3 ketuk

DOA PEMBUKAAN
Petugas : Berdoa

PEMBERITAAN FIRMAN
Nyayian : KJ.451:1&2 “Bila Yesus Berada Ditengah Keluarga” do=d 3 ketuk
Petugas : Berdoa
Petugas : Pembacaan Firman Tuhan
Petugas : Khotbah

PERSEMBAHAN
Nyanyian : KJ. 328:1&2 “Berbahagia Tiap Rumah Tangga” do=g 3 ketuk

DOA SYAFAAT

PENUTUP
Nyanyian KJ. 249:1&3 “Serikat Persaudaraan” do=bes 4 ketuk
Petugas : Berdoa...

~3~
KHOTBAH BULAN KELUARGA

KELUARGA KRISTEN
KOLOSE 3:18 - 4:1
Shalom.
Keluarga Kristen yang di berkati Tuhan.....Keluarga Kristen merupakan salah
satu lembaga yang dibentuk oleh Allah di dunia ini untuk mencerminkan
kemuliaan-Nya (Kejadian 2:15-25). Allah menghendaki keluarga Kristen sebagai
alat dalam menyatukan kasih sayang secara timbal balik, untuk saling menghibur
dan bahu membahu dalam menghadapi setiap keadaan. Kolose 3:18-4:1,
berbicara tentang hubungan antara anggota-anggota rumah tangga. Untuk
menjaga (memelihara dan melindungi) hubungan di dalam keluarga suami, istri
dan anak saling mengasihi, saling tunduk, saling mencintai, menghormati, dan
memperlengkapi antara yang satu dengan yang lain sehingga situasi dalam rumah
tangga menciptakan keharmonisan.
Pola hidup Kristen adalah sangat penting dalam keluarga, agar setiap orang
tua mengerti bagaimana memperlakukan dan cara pendampingan kepada setiap
anggota keluarga melalui teladan Yesus yang telah menjadi kepala atas jemaat
merupakan contoh yang baik kepada setiap keluarga. Orang tua yang baik
memiliki waktu kepada anggota keluarga, untuk mengetahui apa yang menjadi
permasalahan keluarga.
Komunikasi sangat penting dalam keluarga, saling mengampuni bila ada
kesalahan menjadi hal yang utama, agar tidak menimbulkan dendam apabila ada
kesalahan, keluarga harus menjadi tempat perlindungan anak-anak, keluarga yang
mencerminkan kasih Allah ketika setiap anggota menghargai dan menghormati
orangtua, orangtua mendidik anak dengan penuh hikmat yang bertujuan untuk
memuliakan Tuhan, keluarga yang takut akan Tuhan adalah keluarga berkenan
kepada Allah. Setiap keluarga Kristen perlu memperhatikan pola hidup dan
hubungan-hubungan dalam rumah tangga.
Hubungan dalam keluarga yaitu, ketundukan istri kepada suami, suami
mengasihi istri, anak-anak mentaati orang tua, sebagai hamba taat kepada Tuhan.
Teks Kolose 3:18-4:1 merupakan pengajaran Firman Tuhan melalui Rasul Paulus
kepada jemaat Kolose. Pengajaran tersebut juga dapat diterapkan dalam
kehidupan orang-orang percaya di sepanjang zaman dan di mana pun. Pengajaran
~4~
tersebut bertujuan agar orang-orang percaya mampu membangun keluarganya
menuju keluarga yang ideal yaitu keluarga yang harmonis.
Perlu disadari bahwa untuk membangun keluarga yang harmonis, tidak dapat
lepas dari campur tangan Tuhan. Sebab Tuhanlah yang mengkhendaki adanya
keluarga. Bentuk-bentuk kewajiban yang perlu dilaksanakan oleh suami, istri,
anak dan bapa-bapa/orangtua, ialah taat pada perintah Tuhan. Anak-anak
diperintahkan untuk menaati perintah orang tuanya dengan dasar taat terhadap
Firman.
Ketaatan terhadap orangtua adalah atasan anak, oleh karena itu anak wajib
menaati orang tua. Perlu diketahui bahwa ketaatan yang dimaksud di sini
bukanlah ketaatan yang “membabi buta”. Hanya perintah-perintah orangtua yang
seturut kehendak Tuhan yang harus diikuti setiap anak.Dalam tuntutan yang
diberikan kepada orangtua adalah jangan menyakiti hati anak-anaknya supaya
tidak tawar hati. “Hai bapa-bapa jangan sakiti anakmu supaya jangan tawar hati.”
Tuntutan ini tidak menunjukkan bahwa anak boleh dimanja. Mendidik anak
dengan memanjakannya merupakan kesalahan besar yang dilakukan orangtua.
Orang tua yang memiliki hati yang mengasihi kepada setiap anaknya adalah orang
tua yang hidup di dalam Tuhan karena orangtua adalah wakil Tuhan di bumi. Dia
yang diberi wewenang untuk mendidik anak-anaknya ke jalan yang benar sesuai
dengan apa yang telah diperintah oleh Allah.
Dalam setiap pendidikan yang diberikan kepada anak-anak bukan dari pikiran
dan kepintaran sebagai orang tua melainkan oleh amanat Tuhan yang telah
diberikan Tuhan kepadanya.Hamba diperintahkan untuk taat kepada tuannya dan
menjalankan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan tuannya. Ketaatan
hamba adalah mendengarkan tuannya dengan sikap tunduk yang sungguh-
sungguh, segala sesuatu yang dikerjakan oleh hamba, dikerjakan seperti untuk
Tuhan dan bukan untuk manusia, tetapi untuk kemuliaan Tuhan (1Kor. 10:31).
Selamat menjadi keluarga Kristen yang sesungguhnya. AMIN

~5~
TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN ORANG PERCAYA
AYUB 42:7-17

Salom keluarga Kristen yang di berkati Tuhan.....Apa yang kita lakukan ketika
menghadapi tantangan dalam hidup? Pasti ada di antara kita yang berdoa dan
memohon pertolongan dari Tuhan. Namun, sering juga kita menanggapi tantangan
dalam hidup dengan sungut-sungut, pengeluhan bahkan sampai menyalahkan
Tuhan. Cerita tentang Ayub adalah salah satu cerita yang menarik, tentang
bagaimana dirinya menghadapi tantangan yang datang bertubi-tubi. Ayub harus
kehilangan segala miliknya, ia menderita sakit bahkan dalam penderitaannya, ia
digoda oleh istri dan sahabat-sahabatnya untuk menyalahkan Tuhan atas
keadaannya. Namun, Ayub tidak melakukannya sebaliknya ia justru tetap
berserah kepada Tuhan dan menantikan jawaban Tuhan atas pengharapannya.
Teks yang kita baca ini menceritakan tentang jawaban Tuhan atas doa Ayub.
Keadaan Ayub dipulihkan. Di sini kita membaca beberapa cara Tuhan
memulihkan keadaan Ayub. Pertama, Tuhan menjawab doanya termasuk doa
untuk menyelamatkan sahabat-sahabatnya (ay. 8). Kedua, Ayub mendapatkan dua
kali lipat dari segala kepunyaannya yang hilang (ay. 10). Ketiga, Ayub
mendapatkan banyak pemberian seperti uang, ternak bahkan anak laki-laki dan
perempuan (ay. 11-13). Keempat, Ayub mendapatkan umur panjang (ay.16).
Pemulihan total, Tuhan kerjakan dalam kehidupan Ayub.
Dari cerita ini, kita belajar untuk terus mengandalkan Tuhan dalam setiap
persoalan dan tantangan yang kita alami. Saat ini kita bergumul dengan kehidupan
keluarga, Pekerjaan, Ekonomi, Pendidikan anak-anak, bahkan sakit penyakit.
Terkadang keadaan-keadaan inilah yang menempatkan kita pada situasi yang
membuat kita putus asa, kecewa, bahkan kehilangan harapan. Namun dihari ini
kita diingatkan melalui kisah Ayub. Kita harus tetap percaya kepada Tuhan, kita
harus memiliki ketaatan dan kesetiaan mengandalkan Tuhan dalam hidup kita
masing-masing. Hanya dengan memiliki Ketaatan dan kesetiaan untuk tetap
berdoa dan berserah kepada Tuhan, maka kita akan dibawa pada keadaan yang
benar-benar pulih. Tuhan setia dan Ia akan memulihkan keadaan kita. AMIN

Lukas 10:38-42 dan Lukas 19:1-5

~6~
“Tamu yang tetap”

Apa makna rumah bagi kita? Dalam kamus besar bahasa indonesia: rumah
berarti tempat tinggal. Tetapi kita meyakini bahwa rumah bukan hanya tempat
tinggal, tempat berlindung dari panas, terik dan guyuran hujan, tetapi rumah juga
merupakan tempat bertemunya orang-orang yang saling mencintai, tempat
berbagi kasih sayang, menangis dan tertawa bersama.Rumah adalah juga tempat
kita berdoa, bersatu dengan Tuhan dan orang-orang tercinta. Saat ini kita akan
mengunjungi dua rumah. Pertama : rumah Martha dan Maria yang terbuka
untuk Yesus. Kedua : rumah Zakheus yang ingin disinggahi oleh Yesus
Nah, pertanyaannya: apa yang terjadi ketika Yesus datang ke dalam rumah
mereka. Maria dikuatkan oleh perkataan Yesus bahwa pilihannya untuk
mendengar firman Tuhan adalah yang terbaik. Firman Tuhan adalah harta yang
tidak dapat diambil oleh siapapun. (ay 24) dan martha diberi tahu mana yang
harus menjadi prioritas dalam hidupnya. Sibuk untuk hal-hal fisik apalagi karena
ingin memberikan yang terbaik bagi Yesus itu baik. Tetapi jangan mengeluh.
Jangan menuntut orang lain menjadi sama dengan kita. Sibuk boleh saja, tetapi
firman Tuhan adalah prioritas.
Pribadi zakheus benar-benar diubah dengan kehadiran Yesus. Pemungut
cukai yang identik dengan suka makan keringat orang kini menjadi sosok yang
siap berbagi. Zakheus berkata:“Tuhan setengah dari miliku akan ku kembalikan
empat kali lipat” (lukas 19:8). Ini satu perubahan yang luar biasa yang terjadi
pada seseorang yang sudah dikenal sebagai orang yang suka makan lebih. Para
murid yang sudah lama bersama Yesus pun belum tentu bisa berbagi seperti yang
zakheus lakukan.
Kehadiran Yesus di rumah Martha dan Maria serta Zakheus benar-benar
membawa berkat. Berkat yang tidak hanya dikaitkan dengan materi, tetapi berupa
penguatan, nasehat atau petunjuk tentang apa yang benar dan perubahan ke arah
yang lebih baik lagi. Pertanyaannya sudahkah kita mengundang Yesus untuk
hadir di rumah kita? Tidak hanya untuk singgah atau mampir tetapi juga mau
menjadi pemimpin, mau menjadi tamu yang tinggal tetap di rumah kita sehingga
rumah kita menjadi tempat perjumpaan dengan Yesus, baik secara pribadi maupun
sebagai sebuah persekutuan keluarga.
Menjalin hubungan yang lebih akrab dengan Yesus akan membuat setiap
~7~
anggota keluarga berusaha, berpikir, merasa dan bertindak seperti Yesus. Tidak
mudah mengikuti emosi yang hanya merugikan diri sendiri, menyakiti orang-
orang tercinta dan membuat Yesus kecewa. Ketika kita tergoda mengeluarkan
perkataan yang merendahkan, menghina, menghakimi, ingatlah bahwa Yesus ada
dirumah kita. Ia mendengar setiap ucapan. Ketika kita tergoda untuk hal yang sia-
sia, ingatlah bahwa Yesus ada di rumah kita, Ia melihat setiap tindakan kita.
Jika Yesus ada di rumah kita, setiap anggota keluarga harus mengalami
perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Berubah menjadi pribadi yang semakin
berkenan bagi Allah dan sesama. Semakin bijaksana, berhikmat dan tahu prioritas
dalam hidup. Jika Yesus ada di rumah kita, boleh saja kita sibuk dengan urusan
fisik, materi agar kehidupan ekonomi kita lebih baik lagi, tetapi jangan abaikan
kehadiran-Nya. Sapalah Dia lewat doa, lewat saat teduh keluarga. Ingat urusan
jasmani penting, tetapi urusan rohani pun penting. Badan penting demikian juga
dengan jiwa. Hidup tanpa jiwa itu hampa.
Hari ini firman Tuhan berikan kita PR: sudahkah kita undang Yesus untuk
tinggal di rumah kita? Kalau belum, mulai sekarang undang Yesus dan lihat
bagaimana Dia bekerja dalam keluarga kita. Amin

~8~
MENGAMPUNI SEBAGAI JALAN MEMULIHKAN RELASI
KEJADIAN 45:1-15
Shalom. Keluarga Kristen yang di berkati Tuhan.....Bisakah kita
membayangkan jika suatu saat kita disakiti oleh saudara sendiri dengan perbuatan
yang menyakitkan? Mampukah kita memaafkan kesalahannya, tanpa
menyisahkan dendam sedikitpun dalam hati kita? Bahkan Ketika dia mengalami
kesulitan dengan senang hati kita menolongnya sebagai saudara? Tidak dapat
dipungkiri bahwa mungkin sebagian besar dari kita sulit untuk memaafkan atau
mungkin kita akan memaafkan tetapi tidak dengan hati yang tulus sehingga
masih menyisahkan dendam, masih ada rasa tidak suka kepada orang yang
menyakiti kita. Hal ini berdampak pada relasi kita yang rusak dengan keluarga,
dan sesama.
Kisah perkenalan Kembali Yusuf pada saudara-saudaranya yang datang ke
Mesir sebenarnya sebuah kisah yang bercerita mengenai sebuah pengampunan.
Yusuf masih mengingat dengan jelas apa yang dilakukan oleh saudara-
saudaranya. Mereka melemparkan Yusuf ke dalam sumur kering tanpa belas
kasihan lalu menjualnya sebagai budak. Itu adalah awal cerita bagaimana Yusuf
sampai ke negeri Mesir. Di Mesir inilah Yusuf berjuang untuk hidup. Yusuf
mengalami jatuh bangun sendirian tanpa sanak dan teman. Namun tentu saja
Tuhan tidak meninggalkannya.
Setelah sekian lama akhirnya Tuhan mempertemukan kembali Yusuf dengan
saudara-saudaranya. Yusuf masih mengenal mereka, sebaliknya saudara-
saudaranya itu sama sekali tidak mengenal Yusuf. Mungkin karena saudara-
saudara Yusuf tidak pernah menyangka bahwa Yusuf masih hidup apalagi
menjadi orang besar di negeri Mesir. Semula, Yusuf berpura-pura tidak mengenal
mereka.
Yusuf menumpahkan segala rasa yang terpendam dalam hatinya. Yusuf menangis
sejadi-jadinya, rasa sakit, rasa sedih, rasa kecewa maupun rasa rindu dan bahagia
bercampur jadi satu. Tangisnya pecah hingga terdengar oleh seisi istana Firaun (ayat
2). Kemudian Yusuf pun mulai memperkenalkan dirinya, “Akulah Yusuf! Masih
hidupkah bapa?”. Hal ini membuat saudara-saudaranya kaget dan takut sehingga
tidak dapat menjawabnya. Alih-alih menyalahkan saudara-saudaranya, Yusuf jutru
menghibur dan membesarkan hati mereka. Sikap Yusuf didasari oleh keyakinan
~9~
yang besar kepada Tuhan, “… sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah
menyuruh aku mendahului kamu” (ayat 5) dan”maka Allah telah menyuruh aku
mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu .…” (ayat 7).
Yusuf menyambut saudara-saudaranya dengan penuh kehangatan bahkan
meminta mereka untuk tidak lagi mengingat perbuatan buruk dan masalah yang
pernah mereka lakukan padanya. Ia sangat gembira dan menanyakan kabar ayahnya,
bahkan Ketika saudara-saudaranya merasa takut ia meyakinkan mereka bahwa
kejahatan yang mereka lakukan dulu padanya tidak perlu disesali. Tidak perlu
bersusah hati karena ia sudah mengampuni mereka.
Yusuf tidak pernah berpikir bahwa kehadirannya di Mesir ada maksud Tuhan
didalamnya, yaitu untuk menyelamatkan kehidupan akibat kelaparan hebat yang
terjadi. Yusuf tidak memusatkan perhatian pada kesalahan saudara- saudaranya,
tetapi ia memusatkan perhatian pada rencana Allah atas hidupnya. Dengan begitu
Yusuf dapat memetik hikmah di balik kepahitan dan penderitaan yang dialaminya.
Dengan memusatkan perhatian kepada Allah, Yusuf mendapat kekuatan untuk
tegar dalam segala keadaan. Dengan memusatkan perhatian kepada Allah, Yusuf
mengampuni, menerima pemulihan dan dapat memulihkan saudara-saudaranya juga.
Keluarga yang terkekasih..., merenungkan firman Tuhan saat ini, di bulan
keluarga ini, mari tiap-tiap keluarga memeriksa relasi kita. Relasi suami – istri,
relasi orang tua – anak, relasi antar saudara. Ketika ada persoalan mampukah kita
untuk saling memaafkan. Memaafkan memang sulit dilakukan oleh orang yang
sedang tersakiti, namun belajar dari kisah Yusuf tentang bagaimana ia mampu
menyatakan pengampunan bagi saudara-saudaranya, mendorong kita untuk
memaafkan. Mari kita memusatkan perhatian kepada Allah, karena hanya Allah
yang akan mampu menolong kita untuk saling mengampuni, saling memaafkan.
Kekuatan untuk memaafkan, mengampuni terletak pada kemampuan berefleksi
dan menemukan kehendak Tuhan bagi hidup kita. Kita dapat memahami proses
dan maksud Tuhan dalam setiap peristiwa yang dialami. Bahkan kita dapat
menikmati rancangan Tuhan yang penuh damai sejahtra untuk kita. Tuhan Yesus
memberkati sabdaNya. AMIN

~10~
“KUAT KARENA PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN DAN SESAMA”
FILIPI 4:10-20

Salom keluarga Kristen yang di berkati Tuhan.....Apakah yang kita lakukan


jika menghadapi kesulitan? Pasti pertama-tama ketika kita menghadapi kesulitan
kita berdoa. Butul? ini hal yang baik sekali, selain doa biasanya kita juga ingin
berbagi cerita. Jika kita orang yang terbuka tentu lebih gampang bercerita dengan
orang disekitar, tetapi jika kita orang yang tertutup kita pasti akan sangat berhati-
hati dalam memilih teman untuk berbagi cerita. Intinya setiap orang
membutuhkan tempat untuk mencurahkan perasaan atau isi hati. Dengan berbagi
cerita, kadang kita merasa beban kita sedikit berkurang.
Kemampuan Rasul Paulus dalam menghadapi persoalan hidup sudah tidak
diragukan lagi. Ayat 13 berkata ketika segala perkara dapat kutanggung di dalam
Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Paulus mengucapkan ayat ini, bukan
karena Paulus merasa dirinya hebat, luar biasa sehingga ia kebal. Khusus dalam
perikop ini kebal terhadap rasa lapar, haus, atau tidak pernah merasa kekurangan.
Tetapi Paulus yakin bahwa dalam keadaan kenyang atau lapar, kekurangan atau
kelimpahan Allah selalu hadir. Kehadiran Allah selalu membuahkan semangat dan
harapan untuk menjalani hidup.
Paulus juga yakin bahwa kehadiran Allah dapat dinyatakan melalui
kebersamaaan dengan orang-orang disekitarnya. Dalam hal ini jemaat di Filipi,
sangat memperhatikan dan mempedulikan keadaannya (ay 10). Karena itu dalam
ayat 14 Rasul Paulus menaikan syukur karena jemaat mau ambil bagian dalam
kesusahannya. Bahkan pada ayat 18 Rasul Paulus menuliskan bahwa karena
pemberian jemaat, maka ia hidup dalam kelimpahan. Doa tulus pun dipanjatkan:
Allahku akan selalu memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan
kemuliaanNya dalam Kristus Yesus. Dimuliakanlah Allah Bapa kita selama-
lamanya! Amin (Ay. 19-20).
Dalam persekutuan dengan saudara seiman di Jemaat Filipi, Paulus
memberikan teladan dalam hal mendukung dan membantu pelayanan. Kita
diingatkan untuk ambil bagian mendukung secara finansial, membantu dengan
tulus, memberi dengan sukacita kepada setiap pelayanan yang dilakukan. Tidak
perlu untuk menunggu untuk menjadi kaya, untuk dapat memberi. Dengan apa
~11~
yang ada jika diberikan dalam ketulusan akan membawa sukacita dalam
pelayanan. Tidak peduli besar atau kecil dukungan yang diberikan, segenap
Pelayanan Umat Tuhan pun harus dapat mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Kita sebagai keluarga Kristen dipanggil untuk belajar dari firman Tuhan ini agar:
Dalam kehidupan keluarga, kita saling kerja sama. Seluruh anggota baik sebagai
orang tua, anak, suami, istri dituntut untuk dapat menciptakan suasana yang baik,
setiap anggota keluarga diminta untuk lebih pengertian dan saling mendukung.
Paulus kuat dalam pelayanannya karena dukungan Jemaat. Keluarga kita bisa
terus berjalan kalau kita saling mendukung satu dengan yang lain. Ingat bahwa
setiap anggota keluarga bertanggung jawab menciptakan ketenangan dan
menjalakan peran masing-masing dengan baik. Dengan kekuatan dari Tuhan dan
sesama kitapun dapat berseru segala perkara dapat kutanggung di dalam Doa yang
memberi kekuatan kepadaku. Nah apakah sebagai keluarga kita sedang merasa
tidak kuat saat ini, tidak kuat menanggung beban hidup? Berbicaralah kepada
Tuhan di dalam doa keluarga kita tiap-tiap waktu, agar kita dapat menanggung
segala perkara yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita. AMIN

~12~
I Raja-Raja 17:7-16
“Berkat Yang Melimpah”

Apa artinya berkat yang melimpah? sebagian besar atau semua orang
mungkin akan berkata bahwa berkat melimpah itu adalah berkat yang kita
dapatkan dalam jumlah yang banyak. Misalnya kita punya beberapa rumah,
beberapa kendaraan, kebun yang besar, mamar yang banyak, atau gaji yang sangat
besar.
Melalui bacaan hari ini, mari kita renungkan tiga arti berkat yang
melimpah. Pertama, dapat dirasakan oleh orang lain. Arti pertama dari berkat
yang melimpah adalah berkat tersebut dapat dirasakan oleh orang lain juga.
Melimpah artinya tumpah keluar dan jika memang tertumpah berarti orang lain
pun menikmati berkat tersebut. Janda Sarfat ini tidak mempunyai tepung dan
minyak dalam jumlah yang banyak. Namun Elia masih bisa mendapatkan bagian
dari apa yang dimiliki oleh janda Sarfat ini. Inilah berkat yang melimpah! Ada
banyak orang yang memiliki banyak harta benda namun sangat sulit berbagi
berkat. Maka dapat disimpulkan orang tersebut belum mengalami berkat yang
melimpah.
Kedua, sementara orang lain mengalami masa paceklik, janda Sarfat ini
masih tetap diberkati. Artinya berkat melimpah lainnya adalah sementara orang-
orang lain mengalami masa kekurangan, mereka yang percaya kepada-Nya tetap
diberkati. Tiga setengah tahun hujan tidak turun yang mengakibatkan masa
kekeringan yang sangat parah, sehingga panen mengalami kegagalan. Orang-
orang mulai kehabisan persediaan gandum dan minyak, namun janda Sarfat ini
tetap diberkati oleh Tuhan. Orang yang dengar-dengaran kepada Tuhan selalu
akan terpelihara dan dilindungi oleh Tuhan. Ini juga berkat yang melimpah.
Ketiga, sekalipun tidak datang dalam jumlah yang besar namun selalu ada
jika diperlukan. Banyak orang menginginkan menerima berkat dari Tuhan dalam
jumlah yang besar tanpa menyadari bahwa setiap orang mempunyai daya tahan
yang berbeda di dalam menerima berkat dari Tuhan. Ada orang yang begitu
diberkati usahanya, langsung menghilang dari gereja, karena semakin sibuk
mengurus usahanya. Ada orang yang semakin kaya semakin sering main judi dan
foya-foya, karena bingung mau buat apa dengan uang yang banyak ini. Tuhan
tidak mau kita terhilang darinya karena hati melekat kepada berkat. Itulah
~13~
sebabnya Tuhan mengucurkan berkat itu sedikit demi sedikit, di saat kita
memelurkannya. Ini juga berkat yang melimpah karena persediaan berkat itu
sendiri sebenarnya banyak, hanya saja masih tertahan di Sorga.
Jadi jangan pernah mengatakan Tuhan mengapa Engkau tidak memberkati
aku secara berkelimpahan. Mengapa selalu pas-pasan saja. Ingat, Tuhan
sebenarnya mengasihi dan memberkati kita, hanya saja karena setiap kita
mempunyai daya tahan yang berbeda-beda untuk menerima berkat dari Tuhan.
Maka Tuhan mengirimkan sejumlah yang kita perlukan. Di bulan keluarga ini,
kita dipanggil untuk mempasrahkan seluruh kehidupan kita hanya kepada Tuhan
karena sumber segala sesuatu hanya dari Tuhan. Amin.

~14~
KEJADIAN : 12 : 1-9
BELAJAR TAAT SEPERTI ABRAM

Salom bapa, mama, saudara-saudari kekasih Tuhan....


Lewat bacaan ini, saya mengajak kita untuk bersama-sama belajar dari Abram,
tentang bagaimana menaati rancangan Allah dalam kehidupannya. Tuhan Allah
memilih dan memanggil Abram, untuk meninggalkan negeri orang tuanya dan
berangkat ke suatu negeri yang akan ditunjukan Allah kepada Abram. Pemilihan
dan panggilan Abram ini terjadi karena Tuhan Allah mempunyai rencana yang
besar untuk kehidupan Abram, yaitu akan memberkati Abram menjadi bangsa
yang besar, terkenal dan termasyur. Pilihan Allah atas Abram, bukan karena
kebaikan tetapi semata-mata karena kehendak dan kedaulatan Allah.
Menarik bagi kita untuk melihat, bagaimana reaksi Abram, menyambut
panggilan Allah atas dirinya. Hanya dalam keyakinan Abram kepada Allah,
Abram menyambut rencana dan kehendak Allah itu dengan taat, yakni bersedia
keluar dari zona nyamannya, meninggalkan negeri Haran, dan berjalan menuju
negeri yang Tuhan Allah akan berikan kepadanya, walaupun pada saat itu Abram
belum mengetahuinya. Sikap Abram ini, menunjukkan keyakinan iman yang
sungguh dari Abram terhadap Allah. Tidak terlihat sedikitpun keberatan Abram
terhadap rencana Allah bagi dirinya. Keluarga Abrampun tidak menolak
keputusan Abram sebagai pemimpin keluarga untuk berjalan mengikuti rencana
Allah.
Saudara-saudara.... yang dapat kita belajar dari sikap Abram adalah
kesiapan Abram untuk menyambut rancangan Allah untuknya dan mempersiapkan
diri bersama keluarganya untuk berjalan sesuai perintah Allah. Sikap ketaatan
Abram ini menunjukkan iman Abram yang sungguh kepada Allah yang
memanggil dan menyuruh dia pergi. Abram yakin Allah pasti akan menyertai dan
memeliharanya dan keluarganya untuk sampai ke negeri yang Allah siapkan
baginya.
Sikap Abram menjadi pelajaran berharga bagi kita sebagai keluarga
Kristen yang sungguh beriman kepada Allah. Sebagai kepala keluarga, seorang
suami/ayah harus memiliki ketaatan dalam iman yang sungguh kepada Allah.
Dengan memiliki sikap iman yang taat kepada Allah maka kita akan selalu
mengaminkan rancangan Allah dalam kehidupan keluarga kita masing-masing.
~15~
Bagaimana kita dapat memahami rancangan Allah dalam kehidupan kita ? dengan
selalu berjalan sesuai kehendak Allah, maka kita diberi hikmat untuk memahami
rancangan Allah dalam kehidupan kita.
Hal yang penting juga untuk diingat adalah bahwa, Abram selalu
membangun mezbah sebagai tempat peringatan akan tuntunan Allah dalam
kehidupannya. Teladan ini menjadi penting bagi kita sebagai keluarga Kristen,
untuk selalu membangun mezbah doa dalam keluarga sebagai tanda akan
kehadiran Allah dalam kehidupan keluarga kita masing-masing. Mezbah doa
dalam keluarga menolong kita untuk selalu berefleksi tentang kasih Tuhan dalam
kehidupan keluarga kita masing-masing. Oleh karena itu dalam ibadah bersama
saat ini, mari kita memperbaharui komitmen iman kita dengan Tuhan, mari kita
benar-benar meyakini janji penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita, karena Allah
tak pernah salah dalam rancangannya bagi kita, asalkan kita sungguh-sungguh
setia dalam komitmen iman kita bersama Tuhan. Amin

~16~

Anda mungkin juga menyukai