Anda di halaman 1dari 6

Rumah yang Diberkati Tuhan (Perspektif

kristen)
15 Juni 2013 08:52 Diperbarui: 24 Juni 2015 12:00 7134 0 0

Banyakorang percaya melihat rumah mereka tidak sesuci dan sepenting gereja. Banyak orang
kristen telah mengabaikan peran penting rumah sebagai sumber berkat Tuhan.Padahal dalam
banyak teks di Perjanjian Lama, Tuhan sering berkata tentang berkatdi dalam rumah umat-Nya!
Mis. Ul. 6:4-9; Bil.18:31;Ul.12:7.Itu artinya Tuhan memandang rumah dan keluarga sebagai hal
yang amat penting!Tuhan memulai kehidupan manusia dengan perkawinan dan keluarga.
Komunitas pertama yang Tuhan bangun adalah keluarga dan rumah tangga!Jadi, rumah (dimana
di dalamnya keluarga tinggal) adalah sesuatu yang sangat penting.Oleh sebab itu kita perlu tahu
bagaimana agar rumah (keluarga) kita diberkati Tuhan!

BAGAIMANA MENDATANGKAN BERKAT TUHAN ATAS RUMAH KITA

1. Jadikan rumah anda sebagai rumah Tuhan Maz.101:2Selama ini kita sering salah
kaprah menilai bahwa rumah Tuhan itu hanya gereja. Tapi sebenarnya rumah dimana kita
tinggal pun adalah rumah Tuhan. Artinya, tempat dimana Tuhan mau tinggal dan
berdiamdisana! Perilaku kita di rumah seharusnya sama seperti perilaku kita di gereja
menyembah, mengasihi, melayani, berdoa dsb. Kalau ini terjadi, hasilnya akan luar biasa lih
Maz.128:1-6 :

(a) Berbahagia dan baik keadaannya (sehat, damai sejahtera, banyak berkat)
(b) Isteri akan menjadi seperti pohon anggur (sumber sukacita) dalam keluarga.
(c) Anak-anak seperti tunas pohon zaitun ( memiliki masa depan yang gemilang seperti tunas
yang sedang tumbuh).
(d) Laki-laki (suami) diberkati Tuhan (pekerjaan dan usahanya maju).

2.Undanglah hadirat Tuhan dalam rumah anda 2 Sam.6:9-11

Jadikan rumah anda sebagai altar doa bagi Tuhan. Ini tidak berbicara tentang altar harafiah,
tetapi hati yang dipenuhi kerinduan untuk bersekutu dengan Tuhan! Kalau ada doa yang
dinaikkan dalam rumah, maka hadirat Tuhan akan hadir. Dan kalau hadirat Tuhan hadir, maka
mujizat pasti terjadi:

(a) Yang sakit menjadi sembuh


(b) Yang susah menjadi senang
(c) Yang lemah menjadi kuat
(d) Yang kekurangan menjadi kelimpahan. dsb.

Orang yang rumahnya dipenuhi hadirat Tuhanakan merasa betah dan nyaman tingal
dirumahnya!

3. Bangunlah bahtera keselamatan dalam rumah anda Ibr.11:7

Dari kisah hidup Nuh kita tahu bahwa ia melakukan segala macam cara untuk menyelamatkan
keluarganya dari bahaya banjir bandang. Nah, orang tua juga harus melakukan hal yang sama
untuk anak-anaknya. Kita memang tidak bisa menyelamatkan jiwa anak kita (hanya Tuhan yang
bisa), tapi kita bisa (malahan harus) mendekatkan anak kita kepada Tuhan. Bagaimana caranya ?

(a) Sering-seringlah mengajak ngobrol anak anda tentang Tuhan dan karyaNya yang ajaib dalam
hidup keluarga anda.
(b) Tunjukkanlah teladan iman kepada anak-anak anda, seperti : sering berdoa, tetap tenang
ketika ada masalah, baca Firman Tuhan setiap hari dsb.
(c) Bangunlah prinsip-prinsip Firman Tuhan dalam hidup berkeluarga, seperti : cinta kasih,
kesetiaaan, penghormatan akan orang lain, pengampunan dsb.
(d) Doronglah anak-anak anda untuk beribadah. Kalau sejak dini kita lakukan , hasilnya anak-
anak akan merasakan beribadah sebagai sebuah kebutuhan!
(e) Ajarlah anak-anak anda dengan cara yang sesuai Firman Tuhan di rumah anda!

4. Jadikan rumah anda benar-benar sebuah rumah (home)

Jadikan rumah anda sebuah home, dan bukan house. Artinya, sebuah home adalah sebuah tempat
tinggal yang nyaman, damai, ada kasih, ada suasana kekeluargaan di dalamnya. Sementara
sebuah house hanyalah sebuah tempat untuk tinggal bersama tanpa ada suasana kekeluargaan di
sana. Kalau rumah anda adalah sebuah home, maka berkat Tuhan akan mengalir kesana ! Kalau
semua anggota keluarga rukun dan damai (suasana home), maka kesanalah berkat-berkat Tuhan
akan dilimpahkan! Maz.133:1-3

5. Jadikan rumah anda tempat pelatihan untuk melayani Yos.24:15

Rumah kita harus menjadi seperti gereja, yaitu tempat untuk latihan melayani! Yosua
berkomitmen bahwa ia dan seisi rumahnya akan melayani Tuhan! Nah, kita pun harus
berkomitmen bahwa seisi rumah kita akan melayani Tuhan. Di rumah kita bisa belajar melayani
lewat :

(a)Doa bersama dengan doa bersama kita akan terlatih untuk suka dan bisa berdoa.
(b)Saling melayani sebagai sesama anggota keluarga kita bisa berlatih untuk saling melayani.
Ini modal yang luar biasa agar memiliki hati seorang hamba!
(c)Saling mengasihi kasih harus menjadi landasan dalam umah kita. Dengan demikian kita
nanti akan terbiasa hidup dalam kasih. Ini modal hebat untuk menjadi pelayan Tuhan yang
sejati!
(d)Saling mengampuni seperti gereja adalah komunitas orang-orang yang sudah diampuni,
maka keluarga juga harusnya menjadi komunitas orang-orang yang saling mengampuni.

Rumah yang penghuninya belajar untuk melayani Tuhan dan sesamanya akan menjadi rumah
yang sangat diberkati Tuhan! Akhirul kalam, rumah dimana kita tinggal adalah tempat dimana
Tuhan juga mau tinggal! Oleh sebab itu jadikan rumah anda sebuah home (suasananya damai
dan penuh kekeluargaan), maka berkat-berkat Tuhan akan dicurahkan di sana!
Mezbah Keluarga Untuk Berdoa dan
Menyembah Bersama
Gereja adalah keluarga Allah yang berdiam di dunia. Sebagai keluarga Allah kita dimaksudkan untuk
menikmati Tuhan dan menikmati relasi kasih persaudaraan di dalam kehidupan bergereja. Kita
beruntung memiliki gereja untuk menjadi wadah bagi kita untuk menikmati kehidupan sebagai keluarga
Tuhan.

Namun, tidak berhenti sampai di sana Tuhan pun memberikan kepada kita masing-masing keluarga
dalam ikatan darah dan daging. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Masing-masing kita
sekaligus adalah anak dan orang tua. Dan penting bagi kita untuk menjaga kehidupan rohani keluarga
kita di rumah. Disinilah pentingnya membangun mezbah keluarga.

Keluaran 6: 4-7

4Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! 5 Kasihilah TUHAN, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. 6 Apa yang
kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, 7 haruslah engkau mengajarkannya
berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Sebagaimana Kristus adalah kepada gereja, Kristus seharusnya juga adalah kepala agung dalam
keluarga Kristen. Kristus adalah pusat kehidupan dalam keluarga. Dia yang menjadi alasan keluarga
berdiri, dan Tuhan juga yang menjadi sumber kebahagiaan dalam keluarga. Mezbah keluarga
dimaksudkan untuk menempatkan Kristus sebagai yang utama dalam keluarga orang percaya. Inilah
yang disebut sebagai mezbah keluarga.

Sederhananya, mezbah keluarga merupakan waktu yang dikhususkan oleh seisi rumah untuk
menyembah Tuhan bersama sebagai keluarga. Seluruh anggota keluarga dapat: [1] memuji Tuhan,
[2] merenungkan firman Tuhan dan [3] berdoa bersama. Tiga hal ini kelihatannya sama saja dengan
aktifitas kita di gereja. Jika memang sama, lalu mengapa harus dilakukan di rumah lagi? Apa
istimewanya ibadah dalam keluarga?

Mezbah keluarga merupakan pengingatan bahwa Kristus sebagai yang utama keluarga. Kristus tinggal
dalam rumah kita. Dia adalah Kepala Keluarga Agung yang dibutuhkan oleh seluruh anggota keluarga.
Mezbah keluarga merupakan saat perhentian dimana seluruh anggota keluarga diingatkan kembali
bahwa Kristus hadir dalam rumah tangga kita.

Tidak ada perselisihan sebesar apa pun yang boleh meretakkan hubungan kasih di antara ayah, ibu dan
anak-anak.

Tidak ada masalah seberat apapun yang sanggup menghancurkan rumah tangga kita.

Tidak ada masalah ekonomi sehebat apa pun yang dapat memporak-porandakan keluarga kita.

Tidak ada alasan untuk kuatir akan kehidupan kitaKristus, Dia Allah yang menyediakan.

Tuhanlah alasan untuk menjaga kekudusan hidup suami istri.

Kristuslah alasan untuk menjaga perkataan satu sama lain.

Semua ini hanya dapat terjadi jika keluarga kristen sungguh-sungguh meninggikan Kristus dalam
keluarga kita!

Dengan Kristus sebagai Kepala Keluarga yang Agung dalam mezbah keluarga, rumah kita akan menjadi
rumah berkat. Rumah kita tidak akan menjadi rumah yang penuh dengan kutuk, sumpah serapah,
perselisihan, permasalahan; jika Kristus berdiam di dalamnya.
Dunia saat berada dalam titik terendah kehancuran moral masyarakatnya. Kita hampir tidak dapat
menyebutkan satu dosa pun yang belum pernah dilakukan oleh manusia. Segala hukum yang pernah
Allah berikan telah dilanggar seluruhnya. Manusiabahkan orang-orang yang mengaku diri Kristen
tidak lagi terlalu peduli dengan kehendak Tuhan, yang terpenting adalah kehendak saya yang
terpenuhi.

Seks bebas kaum muda. Perselingkuhan dalam rumah tangga. Ijin menikah bagi pasangan gay dan
lesbian yang mulai banyak disetujui di banyak negara. Anak berusia 11-12 tahun memperkosa
tetangganya yang berusia 6 tahun. Sampai kakek-kakek yang tega memperkosa cucunya sendiri.

Kecurangan-kecurangan dalam usaha. Kotornya politik. Korupsi yang terbuka. Polisi yang mudah
disuap. Hakim yang selalu menunggu uang untuk memenangkan perkara. Bahkan ada pendeta yang
menggelapkan uang gereja di Jakarta. Ada juga pendeta ketahuan berselingkuh dengan jemaatnya,
tetapi tetap saja santai berkhotbah dan melayani tanpa merasa bersalah.

Dunia ini celaka. Bangsa kita Indonesia celaka. Keluarga kita pun terancam. Anak-anak kita terancam.
Semuanya terancam oleh kehancuran moralitas dunia di segala aspek. Apa yang dapat kita lakukan
bagi keluarga kita? Anak-anak kita? Bagaimana kehidupan generasi masa depan?

Hai, para orang tuadan hai kamu anak-anak muda yang akan menjadi orang tua kelak, engkau
bertanggung jawab kepada Tuhan akan kehidupan keluargamu!Akan menjadi apakah anak-anakmu
kelak, akan sangat tergantung pada apa yang kita berikan bagi mereka sebagai modal hidup?

Mezbah keluarga merupakan sarana terbaik untuk membangun kehidupan rohani yang baik bagi seluruh
anggota keluarga. Renungan firman dan doa yang dinaikkan akan memberikan Alkitab sebagai firman
Tuhan menjadi standar kebenaran yang mutlak bagi kehidupan anak-anak.

Orangtua, sebagaimana layaknya pendeta atau hamba Tuhan dalam gereja, memiliki tanggung jawab
untuk menggembalakan kawanan umat Allah yang berada dalam rumah tangganya. Ayah harus
bertanggungjawab mengambil keputusan sebagai kepala keluarga untuk memulai mezbah keluarga.
Dengan demikian, Saudara dapat menemukan peran sebagai gembala keluarga untuk dapat
mewariskan iman kita kepada istri dan anak-anakserta seluruh anggota keluarga.

Tiga petunjuk praktis untuk memulai kehidupan mezbah keluarga.

Mulailah Sedikit demi Sedikit. Ingatlah bahwa tidak seorang pun mampu lari marathon tanpa berlatih
sedikit demi sedikit terlebih dahulu. Hal yang sama berlaku untuk memulai kehidupan doa dalam
keluarga. Tidak perlu mengumumkan bahwa kita akan mengambil setengah jam setiap hari untuk berdoa
bersama, mulai hari ini! Ini sangat tidak bijaksana, karena akan terdengar saat otoriter dan memaksa.

Ayah dan ibu dapat memberitahukan kepada anak-anak bahwa kita akan mencoba mulai berdoa
bersama sebagai keluarga. Seminggu sekali selama 15 menit saja pada malam hari. Tentukan waktu
yang nyaman untuk semua anggota keluarga. Jika ada anak yang bertanya, Ngapain sich tiba-tiba
aneh begini? Buat apa menghabiskan waktu untuk itu? Jawablah dengan bijak, Papa mama ingin
berdoa bagi kamu (semua anak-anak); dan papa mama ingin mendengar kamu berdoa bagi papa
mama.

Pekalah terhadap kenyamanan anak-anak. Ketika memulai mezbah keluarga, belajarlah untuk peka
terhadap kenyamanan anak-anak dan semua yang ikut dalam ibadah itu. Pada prinsipnya, jangan
sampai kehidupan doa keluarga ini menjadi hal yang bertele-tele dan malah dibenci oleh anak-anak.

Jangan membaca Alkitab panjang-panjang karena akan mengantukkan. Jangan pula berdoa terlalu
panjang sendirian. Ingatlah bahwa penjahat di sisi Tuhan Yesus yang bertobat hanya mengucapkan
satu kalimat sebagai doanya, Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja (Lukas
23:42).

Aturlah agar semuanya terlibat. Walaupun mungkin si papa merasa keluarganya yang lain belum siap
terlibat, jangan memaksa memimpin seluruh ibadah keluarga itu sendirian. Misalnya, berikan
kesempatan membaca Alkitab kepada mama. Lalu, ketika berdoa mintalah anak-anak berdoa untuk
papa mama dan keluarga.

Baik sekali jika sebelum saling mendoakan, masing-masing anggota keluarga mensharingkan apa yang
menjadi pergumulan mereka untuk didoakan. Dengan cara demikian, orang tua dapat lebih mengerti
pergumulan anak dan anak pun mengerti pergumulan orang tuanya.
PENTINGNYA DOA DALAM
KELUARGA
Definisi Doa:

Doa adalah komunikasi umat Allah(manusia) dengan Allah, dan didalam doa orang Kristen membuka
dirinya kepada Allah. Didalam doa kuasa Allah akan bekerja (Yakobus 5:16-18).

DOA ADALAH KEKUATAN TERBESAR ORANG KRISTEN.

Jika ingin keluarga kita menjadi seperti yang Allah inginkan, hanya ketika kita mengangkat doa-doa kita
kepada Tuhan. Perlu sekali sebagai orang tua (ayah/ibu) mengajarkan pentingnya berdoa, dan dalam
keluarga harus punya jadwal doa, contoh: Doa mau makan, Doa mau tidur/bangun tidur, Doa mau
sekolah atau mau berangkat kerja dll. Biasakan melakukan segala sesuatu dimulai dengan doa.

Dalam session ini kita ingin belajar bagaimana berdoa bagi anak-anak kita, istri/suami kita, kehidupan
keluarga kita. Jika anda menginginkan mereka bisa berhasil didalam kehidupan ini, Anda harus tahu
bagaimana berdoa secara efektif bagi mereka. Rasul Paulus mengajarkan caranya dalam Efesus 6:18,
yaitu:

1. Berdoa Secara Luas: dalam segala doa dan permohonan kita bisa bikin ujud-ujud (pokok-
pokok)/susunan doa. Contoh Doa Tuhan Yesus, yaitu Doa Bapa Kami (Lukas 11:2-4).

Menurut ajaran Tuhan Yesus ada lima (5) kategori mendasar dari doa:

Pertama, Pujian. Yesus berkata bahwa kita harus mengawali doa-doa dengan Bapa, dikuduskanlah
namaMu (ayat 2). Ini bearti memuji Tuhan sebagaimana Ia ada dan untuk apa yang telah dilakukanNya
terutama untuk keluarga kita. Juga berarti meninggikan namaNya, menghormati karakterNya,
mengagungkan kebesaranNya.

Kedua, Penundukan, setelah kita memuji kebesaran Tuhan, kita harus merendahkan diri dan mencari
kehendakNya atas keluarga kita. Yesus berkata bahwa kita harus berdoa, Datanglah KerajaanMu (ayat
2). Unsur doa ini memohon agar kekuasaan dan pemerintahan Allah terwujud,terutama didalam
kehidupan keluarga kita. Tujuan doa tidak untuk kehendak kita tetapi agar kehendak Tuhan dilaksanakan
dibumi. Kita harus meminta kepada Allah agar Ia kehendakNya yang terjadi dirumah kita. Doa bukan
mendikte Allah agar meberitahukan apa yang kita inginkan, melainkan bertanya kepadaNya apa yang Ia
inginkan dan kemudian dengan rendah hati kita tunduk untuk melakukan itu.

Ketiga, Permohonan. Yesus mengajarkan kita untuk berdoa, Berikanlah kami setiap hari makanan yang
secukupnya. Setelah kita tunduk pada rencana Allah (ayat 2) barulah kita dapat meminta
pemeliharaanNya (ayat 3). Kita harus mengetahui kehendakNya sebelum kita tahu apa yang harus kita
minta. Berilah kami Makanan mengacu kepada kebutuhan yang kita miliki sebagai keluarga, entah itu
dalam segi fisik, emosional, atau rohani. Apakah itu besar atau kecil, kita harus menyerahkannya kepada
Allah ketika kita berdoa. Jadi, mintalah agar Allah memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga Anda. Bagi
Dia tidak ada yang terlalu besar, tidak ada yang terlalu kecil untuk Dia perhatikan. (Lukas 11:5-6).

Keempat pengakuan. Yesus mengajar kita untuk berdoa, Dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab
kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami (ayat 4). Sebagai ayah, kita sendiri
perlu mengakui dosa-dosa kita kepada Tuhan sambil mencari pengampunaNya atas banyak kegagalan
kita. Ketika kita menyebutkan dosa-dosa kita kepada Tuhan, Ia menyucikan kita dan memulihkan kita
sambil membuat kita menjadi ayah sebagaimana mestinya. Hati yang tidak mengampuni membatalkan
pengampunan Allah. Namun hati yang dengan laluasa mengampuni orang orang lain akan menerima
pengampunan dari Allah dengan leluasa pula (matius 6:14-15). Jangan sekali-sekali mendendam,
terutama terhadap suami/istri atau anak-anak kita, sebab Allah tidak akan mengampuni dosa kita. Ada
saatnya kita perlu mengampuni anak-anak kita, dan ada saat-saatnya kita perlu meminta pengampunan
mereka. Pengakuan seperti ini menghasilkan doa yang dijawab. Alkitab berkata, Karena itu hendaklah
kamu saling mengaku dosamuDoa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya (Yakobus 5:16)

Kelima, Perlindungan. Yesus mengajarkan kita untuk berdoa, Dan janganlah membawa kami kedalam
pencobaan (ayat 4). Kita perlu memohon kepada Allah agar Ia memagari anak-anak kita dan
meluputkan mereka kondisi lemah yang bisa membuat mereka melakukan dosa. Kita harus bersafaat
bagi keluarga kita dan meminta Allah untuk menjaga mereka dari godaan-godaan semacam ini.
2. Berdoa secara konsisten: berdoa setiap waktu setiap hari harus berdoa.

Berdoa setiap waktu berarti hidup dengan sikap doa, selalu bergantung kepada Tuhan dalam doa, selalu
siap menghadapi apapun yang menghadang langkah kita dengan doa kepada Allah. Begitu kita
menghadapi rintangan, pada saat itulah kita harus berdoa. Dengan kata lain, kita harus senantiasa hidup
dengan kesadaran bahwa Allah itu ada. Artinya membawa kebutuhan-kebutuhan keluarga, anak kepada
Tuhan didalam doa.

3. Berdoa dengan keyakinan: didalam Roh Kudus Roma 8:26.

Rasul Yohanes menulis, Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya menurut kehendakNya. Dan
jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah
memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepadaNya (1 Yohanes 5:14-15) itulah yang
dimaksud berdoa dengan nyakin. Semua ini berarti bahwa kita harus mempunyai kenyakinan yang besar
di dalam doa kita bagi keluarga, anak-anak kita. Ketika kita berdoa didalam Roh, kita punya keberanian
untuk menghampiri takhta Tuhan dan meminta apapun yang kita butuhkan setelah kita tahu bahwa kita
menginginkan apa yang Roh inginkan.

Jika itu kehendak Allah, maka kita boleh memintanya dengan berani dan berharap untuk melihat Dia
bekerja dengan kuasaNya didalam kehidupan keluarga kita. Allah berjanji untuk menjawab doa-doa kita
sesuai dengan kehendakNya (Lukas 11:11-13).

4. Berdoa dengan saksama: berjaga-jagalah

Iblis tidak suka dengan orang yang suka berdoa dan iblis akan berusaha membuat gangguan untuk tidak
berdoa. Ini berarti kita harus selalu waspada demi keluarga kita dengan selalu membawakan kepada
Tuhan berbagai kebutuhan pribadi serta pergumulan-pergumulan yang sedang menekan mereka.
Kewaspadaan mengambarkan cara yang digunakan ketika seorang penjaga memperhatikan posisi
musuh. Setap kita harus berjaga-jaga dalam doa. Rasul Paulus menambahkan; Karena itu kuasailah
dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa (1 Petrus 4:7). Dengan kata lain, kita berdoa
tidak dengan pandangan yang samar-samar tetapi dengan pandangan yang jelas selalu mengawasi
posisi musuh. Keluarga kita senantiasa diperhadapkan dengan segala bentuk kejahatan, tekanan dan
godaan. Peperangan rohanni mengharuskan kita berada dalam posisi doa bagi mereka dengan
kesiagaan penuh.

5. Dengan secara teratur: dengan tak putus-putusnya (ayat 18) jangan pernah bosan atau kecewa
kalau doa belum dijawab tapi terus berdoa sampai terjawab.

Dengan kata lain kita harus senantiasa berdoa, tidak boleh sesekali berhenti. Yang selalu sering terjadi
kita menganggap penundaan jawaban Tuhan sebagai penolakkan Tuhan. Kita mengira bahwa doa-doa
kita pasti bukan kehendak Tuhan kalau tidak dijawab hari itu juga begitu kita berdoa pertama kalinya.
Jika jawaban Tuhan tidak sesuai dengan jadwal waktu kita, maka kita ingin berhenti berdoa dan beralih
ke hal lain. Sebaliknya kita harus terus mencari, terus mengetuk, terus meminta atas nama keluarga kita
(Matius 7:7-11).

6. Tetap Berdoa (1 Tesalonika 5:17).

7. Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan (Matius 26:41)

8. Doa harus dilakukan dengan setia sebagai tanda ketaatan dan iman kepada Tuhan.

9. Doa memiliki daya cakup yang cukup luas (1 Timotius 2:1-4).

Kehebatan kita dapat diraih manakala kita secara konstan bertekun dalam doa, siang dan malam
bersafaat bagi kebutuhan-kebutuhan keluarga kita. Tidak perlu bagaimana hasilnya anda harus berdoa
dan keberhasilan dalam keluarga anda hanya dapat terwujud lewat doa-doa anda.

Anda mungkin juga menyukai