Ely Pata’dungan
dengan
Ruth Jayantry Palimbunga
NIKAHI YANG KITA KASIHI DAN
KASIHI YANG KITA NIKAHI
Cinta itu lebih dan sekedar
perasaan, tetapi merupakan suatu
keputusan yang kita ambil. Dalam
cinta, kita dan pasangan saling
menyanjung, bercakap, mendengar,
menguatkan, menghiubur,
mengampuni,, menghargai,
menghormati, dan menjaga dalam
suatu hubungan pernikahan.
Tiada kepedihan yang melebihi kepedihan
yang timbul dari suatu pernikahan
yang tidak bahagia.
Pernikahan yang diabaikan akan
menciptakan penderitaan dan kepahitan;
Namun yang dengan baik dipelihara akan
menciptakan damai dan sukacita.
Pernikahan adalah puncak dua insan yang
membangun relasi yang saling mencintai.
Memabangun relasi dengan komitmen, cinta dan
tanggungjawab.
Yang membedakan pernikahan Kristen dan
pernikahan diluar Kristen adalah ”melibatkan
Tuhan didalamnya” Ingat Pernikahan bukan
disatukan karena kecocokan atau karena cinta,
sebab suatu saat bisa tidak cocok lagi dan cinta
bisa luntur dan pudar.
Pernikahan yang baik membutuhkan keteguhan
hati untuk menikah sehidup semati.
Matius 19:6
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan
satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan
Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Kejadian 2:21-24
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak;
ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk
dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia
itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-
Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu:
"Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil
dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
1. PERNIKAHAN DIPRAKARSAI OLEH TUHAN SENDIRI
Kejadian 2:21-22
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia
tidur, TUHAN ALLAH MENGAMBIL salah satu rusuk dari
padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu,
DIBANGUN-NYALAH seorang perempuan, lalu DIBAWA-NYA
KEPADA manusia itu.
Oleh karena itu, mulai sejak awal kita berkenalan harus sudah
melibatkan Tuhan artinya dibawa dalam pergumulan doa,
sebab tanpa Tuhan kita akan gagal.
1. PERNIKAHAN DIPRAKARSAI OLEH TUHAN SENDIRI
Kejadian 2:23
Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku
dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab
ia diambil dari laki-laki.”
Kalau hanya berdasar cinta saja tidak cukup sebab dari kita
mencintai harus menjadi kita mengasihi karena Alkitab berkata
: ”Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai
pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan”.
(Kolose 3:14)
2. PERNIKAHAN DIFONDASI ATAS DASAR KASIH