Anda di halaman 1dari 16

APAKAH UCAPAN SYUKUR KEWAJIBAN ATAU RUTINITAS?

:
Menguak Makna Praktis Ucapan Syukur Bagi Gereja Masa Kini Menurut 1
Tesalonika 5:16-22

Agtalya Eglise Mamuaja, Devia Sulengena, Naftali Tandaju, Yuniarti Mala


Mahasiswa Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Abstract
In today's ever-expanding and increasingly progressive lives, the patterns of people who believe
in churches often neglect giving thanks. For those who give thanks later are ata certain moment
or moment when giving thanks is not only ata certain moment and not just in good spirits, but in
all things, whether in distress or in joy. As a believer in the church today, it is appropriate to
know what is a duty and what should be a routine. In order to understand Thanksgiving correctly
according to the word of the Lord in 1 Thessalonians 5:16-22. The purpose was for believers to
always remember the existence of the Lord in all circumstances and always believe in the
promises of the Lord in life, and not be tossed about by the prevailing circumstances, so that in
the days ahead, the pattern of the believers would always be in right direction and according to
his will. The writer uses qualitative research methods with the history-critical interpretation
approach, describing analysis of the phenomenon or background of the vang text problem
chosen. Additionally, the study is a literary study by making some books as well as scientific
articles their source.
Keywords : Duty, Routine, Thanksgiving, 1 Thessalonica 5:16-22

Abstrak
Dalam kehidupan yang semakin berkembang dan maju sekarang ini, pola hidup orang-
orang percaya masa kini dalam bergereja sudah sering mengabaikan hal mengucap syukur. Bagi
mereka, mengucap syukur nanti dilakukan pada saat atau momen tertentu saja. Padahal
mengucap syukur itu bukan hanya pada momen tertentu dan bukan hanya dalam keadaan baik-
baik dan senang saja, tetapi mengucap syukur itu harus dalam segala hal, baik itu dalam susah
maupun senang. Sebagai orang percaya dalam gereja masa kini, patutlah tahu apa yang
merupakan suatu kewajiban dan apa yang seharusnya menjadi rutinitas. Supaya boleh memahami
ucapan syukur dengan benar sesuai dengan firman Tuhan dalam 1 Tesalonika 5:16-22.
Tujuannya agar orang-orang percaya selalu ingat akan keberadaan Tuhan dalam segala keadaan
dan selalu percaya akan janji Tuhan dalam hidup, serta tidak terombang-ambingkan oleh
keadaan yang ada, sehingga meskipun zaman semakin maju, tetapi pola hidup orang percaya
akan selalu terarah dengan benar dan sesuai pada kehendak-Nya. Penulis menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan tafsir Historis-Kritis, dengan mendeskripsikan analisis
fenomena atau latar belakang masalah teks yang dipilih. Selain itu juga, penelitian ini bersifat
kajian pustaka dengan menjadikan beberapa buku maupun artikel ilmiah sebagai sumbernya.
Kata Kunci : Kewajiban, Rutinitas, Ucapan Syukur, 1 Tesalonika 5:16-22
PENDAHULUAN bersukacita dan tetap berdoa, mengucap
Di zaman yang semakin maju syukur dalam segala hal, agar supaya tidak
sekarang ini, pastinya pola hidup manusia padam Roh dalam diri mereka dan terjauh
akan terbentuk sesuai dengan perkembangan dari segala bentuk kejahatan, karena itulah
yang ada tersebut. Hal ini dapat dikatakan yang dikehendaki Allah. Paulus menasihati
bahwa pola hidup yang dilakukan dalam mereka supaya jangan khawatir dan
kehidupan setiap hari akan menunjukkan bimbang kepada Tuhan Allah, tetapi
sikap seseorang maupun kelompok. hiduplah sesuai dengan firman dan
Tindakan yang dilakukan tersebut akan kehendak-Nya, supaya mereka selalu
memperlihatkan terbentuknya gaya hidup. terpelihara di dalam Tuhan. Hal ini juga
Dewasa ini, kebanyakan orang sudah berlaku bagi anggota gereja masa kini,
terlalu sibuk dengan pekerjaan masing- supaya pola hidupnya terarah sesuai dengan
masing, sehingga sering lupa bahkan tidak firman dan kehendak Allah. Namun
memiliki waktu untuk Tuhan. Faktor nyatanya sudah banyak penelitian yang
lingkungan dan keadaan yang terjadi di era menunjukan bahwa manusia masa kini lebih
globalisasi ini, membuat pola pikir manusia mementingkan gaya hidup dengan mencari
semakin lekat dengan hal-hal duniawi dan kebahagiaan, seperti berfoya-foya tanpa
membuat mereka bingung bahkan memikirkan kehidupan mereka di masa yang
meragukan kuasa, kasih dan pemeliharaan akan datang. Pandangan Alkitab mengenai
Tuhan dalam hidup mereka. Pola atau gaya gaya hidup umat Kristen merupakan suatu
hidup yang tidak sesuai dengan firman yang harus sesuai dengan kehendak Tuhan.
Allah, akan membuat mereka terjerumus Oleh karena itu, sebagai orang percaya
dalam segala bentuk kejahatan, haruslah memiliki pola hidup yang sesuai
mengabaikan nubuat-nubuat, dan pada dengan firman Allah. Sebagai umat ciptaan-
akhirnya membuat mereka terombang- Nya, dalam hidup bergereja masa kini
ambingkan atau bingung oleh kepercayaan tentunya harus tahu apa yang berkenan dan
mereka akan Tuhan Allah. yang tidak berkenan bagi Tuhan. Dimulai
Oleh sebab itu, Paulus menulis dari tindakan yang dilakukan pastinya harus
suratnya kepada Jemaat di Tesalonika pada berkenan kepada-Nya. Jika bisa melakukan
saat itu supaya jemaat di sana selalu hal-hal baik dalam kehidupan setiap hari,
berpegang teguh pada firman Tuhan, pastinya akan terbiasa dengan hal-hal yang
dilakukan tersebut, begitupun sebaliknya. dalam segala keadaan yang terjadi, berarti
Untuk itu, patutlah sebagai orang percaya bahwa sebagai umat ciptaan-Nya, tidak
tahu cara mengucap syukur mulai dari hal- pernah melupakan Tuhan baik dalam
hal yang terkecil sampai pada yang terbesar. keadaan sehat maupun sakit dan dalam
Gaya hidup yang dijalani sangat penting keadaan susah ataupun senang. Jadi, sebagai
agar bisa tahu apakah keberadaan umat-Nya umat-Nya harus bisa dan tahu mensyukuri
di dunia ini sudah sesuai dengan kehendak- setiap hal yang ada dan sudah terjadi dalam
Nya. Melakukan hal yang diinginkan dan hidup ini. Oleh karena itu, penting juga
tidak diingin adalah pilihan. Namun untuk memiliki pemahaman yang benar dalam
mensyukuri segala hal yang ada dan terjadi mengucap syukur. Sebagai orang percaya
dalam hidup merupakan sesuatu yang harus janganlah bimbang dan ragu akan Tuhan,
disadari. Sebagai orang Kristen, memaknai tetapi mengucap syukurlah dalam segala hal
segala yang terjadi dalam hidup ini dan dan berpegang teguh dalam doa seperti yang
melihatnya sebagai suatu yang perlu tertulis dalam 1 Tesalonika 5:16-22:
disyukuri, seperti ujian atau cobaan hidup “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa.
dan segala hal baik yang terjadi merupakan Mengucap syukurlah dalam segala hal,
cara Tuhan untuk membentuk pribadi umat sebab itulah yang dikehendaki Allah di
ciptaan-Nya. dalam Kristus Yesus bagi kamu. Janganlah
Ucapan syukur atau mengucap padamkan Roh, dan janganlah anggap
syukur kepada Tuhan memiliki berbagai rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu
cara. Jika sudah tahu mengucap syukur dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu
dalam segala hal, itu tandanya sudah bisa dari segala jenis kejahatan.”
memaknai segala yang terjadi. Bersyukur Oleh sebab itu, haruslah mengucap
kepada Tuhan tidak selamanya harus dalam syukur setiap hari kepada Tuhan dalam
keadaan yang baik-baik dan senang saja. keadaan apapun. Sebagai orang Kristen
Dalam keadaan susah maupun sakit juga dalam gereja masa kini, harus bisa juga
perlu mengucap syukur kepada-Nya. mempraktikan segala firman Tuhan dalam
Mengucap syukur memang tidaklah mudah hidup ini, salah satunya mengenai hal
apalagi ketika dalam keadaan tidak baik atau ucapan syukur. Perlu diketahui dan
sedang menghadapi suatu permasalahan dipahami terlebih dahulu apa yang
hidup. Namun jika bisa mengucap syukur merupakan kewajiban dan apa yang
seharusnya merupakan rutinitas sebagai Penelitian kualitatif menekankan hal penting
orang percaya dalam gereja masa kini, agar atau quality. Penelitian kualitatif bersifat
dapat menjalankan peran dan fungsi dengan luas sehingga peneliti dapat
benar sesuai dengan kehendak Tuhan. Lalu, mengindentifikasi hal yang diteliti dengan
apakah sebagai ciptaan-Nya, sudahkah pengetahuan dan pemahaman secara luas
melakukan praktik yang sesuai dengan berdasarkan fakta. Pelitian ini lebih
kehendak-Nya dalam hidup bergereja masa menekankan makna, pengertian, konsep,
kini atau apakah sudah bisa mensyukuri karakteristik, gejala, deskrispsi, fenomena,
segala yang terjadi dalam hidup ini. Gaya dan bersifat alami.
hidup yang berkenan kepada-Nya akan Pendekatan historis kritis merupakan
membuat orang-orang tahu dan paham analisis literatur yang ada dalam Alkitab.
mengenai ucapan syukur. Penting bagi Melalui pendekatan ini, dapat ditentukan
anggota gereja masa kini untuk boleh alur cerita yang ada di Alkitab serta
mempraktikkan ucapan syukur mereka. peristiwa-peristiwa yang terjadi pada teks
Alkitab yang akan ditafsir.
METODE PENELITIAN Selain itu, penelitian ini bersifat kajian
Artikel ini menggunakan metode pustaka dengan menjadikan beberapa buku
kualitatif dengan pendekatan tafsir Historis- maupun artikel ilmiah sebagai sumbernya.
Kritis. Di dalamnya peneliti akan Bahkan, peneliti menganalisis fokus
mendeskripsikan analisis fenomena atau masalah ini dengan memanfaatkan sumber-
latar belakang masalah serta teks yang sumber praktis, seperti YouTube, Facebook,
dipilih. Penelitian dengan menggunakan Instagram, Telegram, dan lain-lain.
metode kualitatif termasuk dalam penelitian
yang tidak menggunakan model matematika, HASIL DAN PEMBAHASAN
statistika, atau komputer. Proses awal Membahas lebih lanjut mengenai
penelitian ini adalah mengembangkan makna praktis ucapan syukur bagi gereja
asumsi-asumsi dasar dan kaidah-kaidah masa kini, mari terlebih dahulu pahami
pemikiran yang akan digunakan dalam bersama mengenai kewajiban dan rutinitas.
penelitian. Dalam praktiknya, peneliti tidak Kewajiban merupakan suatu keharusan yang
menggunakan angka untuk mengumpulkan tidak boleh ditinggalkan dalam kehidupan,
data dan menginterpretasikan hasilnya. dengan kata lain kewajiban adalah suatu
sikap atau tindakan yang harus diperbuat kewajiban. Secara teologi kekristenan, orang
oleh seseorang. Kewajiban juga merupakan Kristen memiliki kewajiban bersaksi,
suatu hal yang di dalamnya ada tangung bersekutu, berbuat baik, menjaga lingkungan
jawab. Jadi, saat seseorang melakukan suatu hidup sesuai kehendak Allah, berdoa, belajar
kewajiban, itu berarti bahwa orang tersebut teologi, berbagi berkat, mengenal budaya
bertanggung jawab. Secara umum, supaya tidak kehilangan jati diri sebagai
kewajiban merupakan tindakan yang dapat makhluk ciptaan-Nya, menjaga tubuh dan
membantu meningkatkan kesejahteraan bagi kesehatan karena tubuh merupakan bait
individu bahkan kelompok. Sebagai seorang Allah.
masyarakat, setiap orang tentunya harus Secara umum, Rutinitas merupakan
bertindak sesuai dengan peraturan yang ada. tindakan yang sudah menjadi kebiasaan,
Kewajiban juga berarti bahwa memilih dengan kata lain rutinitas adalah sesuatu
untuk melakukan apa yang baik secara yang kita lakukan secara terus-menerus dan
moral dan apa yang tidak dapat diterima konsisten. Rutinitas dalam Kamus Besar
secara moral. Kewajiban merupakan bentuk Bahasa Indonesia, berasal dari kata rutin
tindakan yang berbeda dari orang ke orang. yang memiliki pengertian, yaitu tindakan
Pandangan lain dari kewajiban adalah yang dilakukan secara teratur dan tidak
bahwa seseorang harus bertanggung jawab berubah-ubah.
penuh untuk mendapatkan haknya dan Rutinitas adalah kegiatan yang
sebaliknya. Kewajiban merupakan suatu dilakukan terus menerus oleh seseorang dan
bagian yang penting dalam kehidupan kegiatan tersebut dilakukan dalam waktu
bermasyarakat. Kewajiban juga merupakan yang lama atau setiap hari, sehingga pada
bentuk tindakan yang berbeda dari setiap akhirnya kegiatan yang dilakukan itu dapat
orang. menjadi suatu kebiasaan yang sangat sulit
Kewajiban adalah sesuatu yang harus untuk ditinggalkan. Rutinitas juga
dilakukan dengan penuh rasa merupakan suatu tugas yang dilakukan
tanggungjawab. Kewajiban berarti suatu dalam kehidupan sehari-hari agar manusia
keharusan, maka apapun itu jika merupakan bisa hidup dengan teratur.
kewajiban haruslah dilakukan tanpa ada Rutinitas meliputi berbagai macam
alasan apapun. Dalam kehidupan orang kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
percaya, sebagai umat-Nya pasti memiliki dengan cara terus menerus tanpa mengalami
suatu perubahan. Rutinitas merupakan hal kekayaan. Sebaliknya, kadang-kadang
yang penting dalam kehidupan kemakmuran dan kekayaan menjadi
bermasyarakat karena dengan adanya kutuk bagi manusia, sama seperti bangsa
rutinitas, manusia bisa mengatur segala Yehuda meninggalkan Tuhan waktu
pekerjaan yang dikerjakan dalam mereka makmur. Sebaliknya, kalau kita
kehidupannya. miskin, sakit atau sendirian, hal ini tidak
Dalam teologi kekristenan, rutinitas berarti bahwa Tuhan marah kepada
merupakan bagian dari ucapan syukur. umat-Nya atau kurang mengasihi.
Setiap melakukan rutinitas haruslah diawali (Dahlenburg, 2003:65)
dan diakhiri dengan ucapan syukur. Ucapan Hal ini jelas sekali bahwa dalam
syukur adalah ungkapan berterima kasih mengucap syukur tidak hanya saat
kepada Tuhan. Jadi, rutinitas itu termasuk keadaan sedang baik-baik saja atau saat
dalam ucapan syukur karena dalam sedang kaya. Akan tetapi dari kesusahan
kehidupan sehari-hari segala yang dilakukan dan penderitaan yang dialami, harus bisa
harus dilandasi dengan ucapan syukur. juga mengucap syukur. Karena
A. Ucapan Syukur adakalanya ketika manusia sedang dalam
Mengucap syukur berarti bahwa kekayaan atau kemakmuran, justru
memaknai dan memercayai apa yang sering melupakan Tuhan dan identitas
Tuhan lakukan dalam hidup ini. diri mereka sebagai orang percaya dan
Walaupun ada banyak kesusahan dan umat ciptaan-Nya.
penderitaan, Dia tidak akan pernah Kemudian Tan juga mengatakan
melupakan ciptaan-Nya. Artinya bahwa bahwa “hati yang bersyukur dan pujian
Tuhan tidak pernah meninggalkan umat- memberi kekuatan untuk mengatasi
Nya, baik dalam susah dan penderitaan segala sesuatu.” (Tan, 2016:313)
yang sedang dialami dalam kehidupan Pernyataan ini menjelaskan bahwa jika
mereka. Orang percaya harus memiliki ada niat dari dalam hati manusia untuk
pemahaman yang benar mengenai hal mengucap syukur dan
mengucap syukur ini. mempersembahkan pujian kepada Tuhan
Dahlenburg menjelaskan bahwa Allah, maka Tuhan Allah akan
“menyadari berkat Tuhan tidak memberikan jalan keluar untuk setiap
tergantung pada kemakmuran atau masalah yang dialami, Tuhan akan
bertindak dan memberi kekuatan agar menjelaskan bahwa: “orang-orang
manusia mampu mengatasi masalahnya. bersukacita sambil berdoa dan berdoa
Ini berarti bahwa Tuhan selalu ada di sambil mengucap syukur”. Orang-orang
setiap persoalan dan pergumulan hidup mengucap syukur karena sukacita yang
manusia, Dia akan tetap menolong dan diperoleh dari Tuhan. Dapat dipahami
tidak pernah meninggalkan Umat-Nya. bahwa orang-orang yang mengucap
Maukar mengatakan bahwa “Ucapan syukur adalah mereka yang memperoleh
syukur adalah suatu ekspresi dari iman damai sejahtera dan sukacita dari Tuhan.
yang tinggi.”(Maukar, 2008:160) Dapat Izaak mengatakan bahwa
dikatakan bahwa iman yang semakin “Kehidupan yang tidak bersyukur adalah
tinggi mendorong seseorang itu untuk kehidupan yang menganggap bahwa
mengucap syukur kepada Tuhan. segala sesuatu yang ia nikmati dan
Eskspresinya atau semangatnya untuk diterimanya adalah kerena usaha dan
berterima kasih kepada Tuhan, dapat kemampuannya.” (Izaak, 2003:55)
diartikan karena ia percaya kepada Pernyataan ini menjelaskan bahwa orang
Tuhan sehingga ia bersemangat untuk yang menganggap segala yang ia
bersyukur dalam hal apapun. nikmati, usaha dan kemampuannya
Munthe mengatakan bahwa “dengan adalah hasil dari jerih payah dirinya
mengucap syukur dalam segala hal, sendiri. Orang seperti inilah yang tidak
berarti manusia mengakui kelemahan bersyukur atas berkat Tuhan dalam
dan kekecilan serta kemiskinannya di hidup mereka. Sebagai orang Kristen,
hadapan Tuhan dan mengakui kebesaran haruslah tahu mengucap syukur kepada
serta kekayaan-Nya.” (Munthe, 2002:45) Tuhan karena masih bisa menikmati
Ini menjelaskan bahwa jika manusia napas kehidupan dan keselamatan.
bersyukur, berarti manusia itu sudah Dalam hal ini mengucap syukur kerena
mengakui betapa kaya dan luar biasanya Tuhan masih memberi kesempatan untuk
Tuhan Allah. Bersyukur merupakan menikmati hidup, masih merasakan
suatu pengakuan terhadap kekayaan kesehatan dan kekutan bahkan
Tuhan. Seseorang yang mendapatkan keselamatan. Oleh karena itu, orang
damai sejahtera dari Tuhan, akan mampu Kristen harus bisa memakai dan
mengucap syukur. Munthe kembali
mengatur waktu dengan baik untuk Ferrucci mengatakan bahwa
mengucap syukur kepada-Nya. “mengucap syukur bukan bergantung
Kemudian Carothers juga pada keberanian, kekuatan, atau talenta.”
mengatakan bahwa “mengucap syukur (Ferrucci, 2009:2015) Seseorang dapat
kepada Allah bukan untuk mendapat bersyukur bukan hanya ketika
hasil-hasil yang diharapkan, tetapi munculnya keberanian atau ketika masih
mengucap syukur untuk situasi yang ada memiliki kekuatan dan karunia dalam
sebagaimana adanya.” (Carothers, dirinya, tetapi justru karena
2008:17) Hal ini berarti bahwa ketidaksempurnaan dalam hidupnya,
seseorang mengucap syukur bukan seeorang itu mampu bersyukur. Ini
dengan maksud untuk mendapatkan berarti bahwa meskipun masih banyak
sesuatu yang diharapkan atau sesuatu kekurangan dalam diri, manusia harus
yang sedang dipikirkannya, tetapi memiliki kepuasan terhadap dirinya
mengucap syukurlah karena memang sendiri, sehingga mampu mengucap
sudah seharusnya seperti itu dalam syukur akan hal itu.
hidup. Jelas sekali bahwa untuk Ferrucci kembali lagi mengatakan
bersyukur memang bukan hanya saat bahwa “menjadi orang yang baik tanpa
meraih keberhasilan atau kebanggaan bersyukur adalah sesuatu yang
dalam hidup atau pada saat tertentu, berbahaya.” (Ferrucci, 2009:219) Ini
akan tetapi mengucap syukur karena berarti bahwa orang yang tidak tahu
kehendak Allah dalam firman-Nya. bersyukur adalah orang yang berbahaya.
Carothers kembali menjelaskan Stephen Tong pernah berkata bahwa
bahwa “pengucapan syukur atau pujian “hidup bersyukur merupakan kehendak
didasarkan pada suatu penerimaan yang Allah bagi umat-Nya di dalam Kristus.”
penuh dengan sukacita akan hal yang (Stephen, 2004:117) Jadi, bersyukur itu
ada ketika itu sebagai bagian dari merupakan kehendak Allah. Nyatanya
kehendak Allah yang penuh kasih dan orang percaya masih sulit mengucap
sempurna untuk diri manusia.” syukur karena beberapa pemahaman
Pernyataan ini berarti bahwa ucapan mereka yang salah mengenai bersyukur,
syukur merupakan penerimaan yang contohnya yaitu orang percaya
nyata dengan sukacita. memahami bahwa akan mudah bagi
mereka untuk mengucap syukur jika menghimbau jemaat untuk tetap berada
mereka memiliki uang yang cukup di jalan yang benar, tetap berdoa,
banyak. Jadi mereka berpikir akan terasa bersukcita dan bersyukur dalam segala
sulit untuk mengucap syukur jika keadaan, ia memberikan perhatian
kekurangan berkat dalam bentuk uang. kepada jemaat agar supaya memelihara
Terkait dengan hal ini, oleh karena itu perdamaian dan ketertiban, dan
penting sekali bagi orang percaya agar menghibur yang tawar hati. (Roo,
bisa memahami mengenai mengucap 2015:115-118)
syukur dalam segala hal, sehingga akan Jemaat Tesalonika yang pada saat itu
dapat memahami juga perspektif Paulus berpengharapan akan kedatangan
mengenai ucapan syukur dalam 1 Mesias, yaitu Yesus Kristus,
Tesalonika 5:16-22. menimbulkan masalah mengenai
B. Latar Belakang Surat 1 Tesalonika pemahaman teologis mereka akan hal
Dalam perjalanan penginjilan yang tersebut, sehingga membuat Paulus
kedua Rasul Paulus dari Filipi ke cemas dan melanjutkan menulis surat 2
Tesalonika, ia mendirikan jemaatnya di Tesalonika.
Tesalonika (1 Tes. 2:2). (Willi, 2000:20) Surat Paulus yang pertama kepada
Penginjilan Paulus di Tesalonika tidak jemaat di Tesalonika ini diperkirakan
berlangsung lama karena orang-orang ditulis sekitar 49-51 M di Korintus.
Yahudi yang berada di Tesalonika saat C. Eksigesis 1 Tesolonika 5:16-22
itu tidak menerima apa yang Paulus Dalam 1 Tesalonika 5:16-22 dapat
beritakan, sehingga mereka dimengerti sebagai sukacita rohani. Jika
mengacaukannya dengan menganiaya sungguh-sungguh bersukacita di dalam
Paulus dan mengusirnya dari Tesalonika. Tuhan maka manusia akan senantiasa
Paulus yang saat itu sudah tidak berada bersukacita di dalam Dia dan di dalam
di Tesalonika, mengkhawatirkan jemaat Dia sukacita menjadi penuh. Meskipun
yang ada di sana. Sehingga ia menulis dalam keadaan sedih karena masalah
surat untuk jemaat di Tesalonika dan hidup, manusia diajarkan untuk
menasehati mereka agar tetap kokoh, senantiasa selalu bersukacita.
sabar, berpengharapan meskipun dalam Berdoa adalah cara manusia untuk
kesusahan dan penderitaan, Paulus bersukacita. Jika lebih banyak berdoa,
seseorang akan lebih bersukacita. mengucap syukur di dalam Dia, oleh Dia
Berdoa tanpa jemu-jemu, berdoa tanpa dan demi Dia. Tuhan Allah mengijinkan
lelah dan selalu berdoa bukan berarti manusia untuk senantiasa berdoa dan
apapun yang dilakukan manusia itu akan mengucap syukur dalam segala hal
terwujud jika selalu berdoa. Akan tetapi, karena itulah yang berkenan kepada
doa harus disertai dengan usaha. Melalui Allah.
doa segala pekerjaan akan berjalan Jangan padamkan Roh yang berarti
dengan baik dan dilancarkan. Jika bahwa Roh anugerah dan permohonan
manusia berdoa tanpa lelah dan tanpa yang akan menopang manusia dalam
henti, maka tidak akan sulit baginya segala kelemahannya. Dikatakan bahwa
untuk selalu mengucap syukur dalam orang Kristen dibaptis dengan Roh
segala hal. Sama seperti dalam segala Kudus dan dengan api, yang berarti
hal menyatakan permintaan kepada bahwa Ia akan bekerja seperti api dan
Tuhan dalam permohonan, begitu juga menerangi serta menghidupkan dan
dalam hal mengucap syukur tidak boleh memurnikan jiwa-jiwa manusia. Oleh
dilewati. karena itu, manusia harus berhati-hati
Mengucap syukur dalam segala agar tidak memadamkan api kudus ini.
keadaan adalah hal yang harus disadari Seperti api yang akan padam jika tidak
karena manusia diberi begitu banyak diberi bahan bakar, demikian juga Roh
kesempatan untuk menyampaikan segala Kudus akan padam jika manusia hanya
keluh kesah dengan rendah hati kepada memanjakan dirinya dengan hawa nafsu
Allah. (Matthew, 2015:494-497) Oleh kedagingan atau hal-hal duniawi.
karena itu, tidak akan ada alasan untuk Manusia harus bisa menggugah Roh dan
mengeluhkan Allah, tetapi sebaliknya segenap batinnya untuk mengikuti
akan banyak alasan untuk memuji dan pimpinan Roh yang baik. (Drewes,
bersyukur kepada-Nya. Rasul Paulus 2019:3-8)
dalam suratnya yang pertama kepada Jangan menganggap rendah nubuat-
jemaat di Tesalonika mengatakan bahwa nubuat sebab jika manusia mengabaikan
mengucap syukur merupakan sesuatu sarana anugerah-Nya, maka manusia
yang dikehendaki Allah dalam Kristus akan kehilangan Roh anugerah. Yang
Yesus bagi kamu, supaya kamu dimaksud dengan nubuat disini adalah
tentang ajaran firman Tuhan, misalnya perlawanan atau penganiayaan,
menafsirkan dan menerapkan tentang jika melakukan sesuatu yang benar dan
ajaran firman yang ada dalam Alkitab, baik, orang percaya harus teguh
untuk kemudian diterapkan dalam memegangnya dan tidak melepaskannya.
kehidupan. Semua itu tidak boleh di Setiap orang Kristen harus
anggap rendah tetapi harus dihargai dan mempunyai dan memiliki penilaian yang
diberi nilai yang tinggi karena hal bijaksana, harus melatih diri agar bisa
tersebut merupakan ketetapan Allah membedakan apa yang benar dan apa
untuk memajukan dan mengembangkan yang jahat. Oleh karena itu, penting
diri manusia mengenai pengetahuan dan untuk membuktikan segala sesuatu
anugerah-Nya. Orang percaya tidak dengan tujuan supaya dapat memegang
boleh menggangap rendah pengajaran teguh apa yang baik. Orang percaya
meskipun itu adalah sesuatu yang harus menetapkan pikirannya agar tidak
sederhana dan tidak disampaikan dengan berubah-ubah sehingga tidak terombang-
kata-kata indah, tetapi itu akan sangat ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran.
bermanfaat dan diperlukan dalam Menjauhkan diri dari segala jenis atau
kehidupan orang percaya. bentuk kejahatan merupakan sesuatu
Menguji dan memegang segala yang baik supaya tidak tertipu oleh rupa-
sesuatu yang baik merupakan sesuatu rupa ajaran palsu.
yang harus diingat, sebab meskipun Memanjakan perasaan bobrok di
harus menghargai pengajaran, orang dalam hati dan membiarkan perbuatan
percaya tidak boleh mempercayai begitu jahat hidup di dalam diri, akan
saja tetapi itu perlu diuji. Hal itu harus menumbuhkan kesalahan yang
diselidiki untuk mencari tahu kebenaran mematikan di dalam pikiran. Sementara
di balik pengajaran tersebut. Jadi, tidak itu, hati yang murni dan hidup yang
boleh sembarangan memercayai segala lurus akan menerima dan mencintai
sesuatu, namun harus diuji terlebih kebenaran. Oleh sebab itu, manusia
dahulu mengenai kebenarannya. Pada harus menjauhkan dirinya dari segala
akhirnya orang percaya harus yang jahat dan segala kemungkinan yang
menetapkan hati dan memegang teguh jahat yang akan mengantarkan dirinya
apa yang baik. Apapun yang dihadapi, pada dosa. Jika manusia tidak menjauh
dari kemungkinan-kemungkinan yang begitu saja karena mempunyai dampak
membawa dirinya pada dosa dan yang luar biasa bagi orang yang
peluang terjadinya dosa, maka tidak mengucapkan kata ini dengan sepenuh
lama lagi manusia akan benar-benar hati. Ketika seseorang mampu mengucap
berbuat dosa. (Houwelingen, 2018:105- syukur, maka ”Ia akan menjadi kuat
108) dalam ketaatan kepada Pemimpin dan
Identitas Mewajibkan Gereja secara Tuhan sekalipun dalam keadaan
Konsisten Mengucap Syukur tertindas. (I Tesalonika 1:6 )”
Penulis menyimpulkan bahwa Bersyukur adalah suatu cara hidup.
ucapan syukur merupakan suatu Bersyukur kepada Allah bukanlah
kewajiban. Oleh kerena hal tersebut sekadar doa sebelum makan. Dalam
merupakan suatu kewajiban, maka itu kondisi apapun wajiblah bersyukur.
menjadi suatu rutinitas. Namun rutinitas Mengucap syukurlah kepada Tuhan atas
itu bukanlah rutinitas balaka, tetapi hal-hal sederhana, misalnya masih bisa
merupakan rutinitas yang bermakna. menikmati napas kehidupan yang Tuhan
Bersyukur merupakan suatu berikan. Rasa syukur atas hal-hal
kewajiban bagi umat Kristiani, karena sederhana ini adalah disiplin spiritual.
bersyukur merupakan identitas atau Akan tetapi, sayangnya masih banyak
karakter sebagai anak Tuhan. yang mengabaikan ini. Kebanyakan
Kata “mengucap syukur” tidak orang, akan mengucap syukur ketika di
mudah diucapkan. Namun jika untuk momen dan saat tertentu saja, seperti di
memotivasi atau memberi tahu orang saat ulang tahun atau mencapai suatu
lain mungkin mudah diucapkan. Sebagai keberhasilan.
manusia, wajar jika kata keluhan masih Mengucap syukur adalah suatu
terlontarkan. Tapi lebih baik lagi jika keputusan yang harus diambil seseorang,
mampu belajar untuk mengucap syukur. dan keputusan ini membutuhkan usaha.
1 Tesalonika 5:18 berkata bahwa Allah menciptakan manusia untuk
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, menghidupi kehidupan yang penuh
sebab itulah yang dikehendaki Allah di ucapan syukur. Rasul Paulus dalam
dalam Kristus Yesus bagi kamu.”  Kata tulisannya di 1 Tesalonika 5:18,
mengucap syukur tidak bisa diremehkan memanggil orang-orang percaya untuk
mengucap syukur dalam segala keadaan. bahwa tidak dalam keadaaan terpaksa,
Panggilan ini bukan sekadar gagasan namun dengan penuh semangat sukacita
untuk menolong diri sendiri. Paulus tahu memberi. Jika seseorang sudah tahu
bahwa rasa syukur memiliki dampak makna pemberiannya, maka akan
yang besar untuk jiwa. Secara psikologis dengan mudah baginya untuk mengucap
maupun spiritual, rasa syukur dapat syukur sebagai protet iman yang
mengurangi stres, kegelisahan, dan juga berintegritas dalam bergereja dan
kekhawatiran. Oleh karena itu, gereja berjemaat.
masa kini perlu mengusahakan lagi Citra Kristen yang Terbentuk dari
praktis ucapan syukur bagi jemaatnya. Rutinitas Hidup
Karena ucapan syukur merupakan Ucapan syukur adalah ungkapan
identitas orang percaya. berterima kasih kepada Tuhan atas
Ucapan Syukur sebagai Potret Iman berkat yang telah diberikan. Bersyukur
yang Berintegritas juga dapat diartikan bahwa manusia
Dalam gereja masa kini, ucapan menerima dengan segenap hati, keadaan
syukur merupakan gambaran iman orang dan situasi yang dialami karena percaya
percaya, yang artinya bahwa ucapan kepada Tuhan. Mengucap syukur bukan
syukur salah satu hal yang hanya ketika mendapatkan berkat atau
memperlihatkan integritas iman orang dalam keadaan senang, melainkan dalam
percaya. Oleh sebab itu, penting sekali keadaan susah maupun senang tetaplah
bagi orang Kristen masa kini untuk bersyukur.
memahami dengan benar mengenai Dasar bersukacita atau yang
ucapan syukur. Agar dalam hal membuat orang bersukacita adalah
mengucap syukur, orang percaya mampu dengan tetap berdoa. Orang percaya
melakukannya karena itu merupakan akan lebih mampu bersukacita jika lebih
kehendak Allah. Misalnya dalam hal banyak berdoa atau ada bersekutu
pemberian persembahan syukur, tidaklah dengan Tuhan. Orang percaya harus
harus dalam jumlah yang besar, akan tetap berdoa dalam waktu yang telah
tetapi hal tersebut dilihat dari seberapa ditentukan atau tidak ditentukan, karena
tulus dan bersukacitanya seseorang itu merupakan rutinitas orang percaya.
dalam pemberiannya itu. Artinya juga Dari pengertian ini, dapat dikatakan
bahwa mengucap syukur itu bagian dari (berterimakasih), ini merupakan kata
rutinitas orang percaya kepada Yesus kerja bentuk perintah yang dilakukan
Kristus. Rutinitas mengucap syukur ini secara terus menerus dari Paulus kepada
bukanlah rutinitas belaka, tetapi penuh jemaat di Tesalonika dengan tujuan agar
makna. hidup mereka penuh dengan ucapan
1 Tesalonika 5:16-22 mengajarkan syukur kepada Allah.
orang percaya untuk bersukacita Dalam segala keadaan hendaklah
senantiasa, tetap berdoa, dan mengucapa orang percaya bersyukur karena itulah
syukur dalam segala hal, sebab itulah yang diinginkan Allah agar mereka
yang dikehendaki oleh Tuhan. Rasul hidup bersatu dengan Yesus Kristus.
Paulus memberi teladan untuk Yang Allah maksudkan di sini bahwa
menyatakan rasa syukur tiada henti Allah menginginkan umat-Nya untuk
kepada Allah. Secara khusus yang hidup dalam kehendaknya, kehendak itu
dimaksud oleh Paulus adalah ketika merupakan harapan dan keinginan. Jadi
menghadapi suatu penganiayaan atau dapat dikatakan bahwa mengucap syukur
pencobaan, tetap berpengharapan pada merupakan kehendak-Nya, keinginan
Tuhan dalam doa dan selalu mengucap dan harapan-Nya kepada umat-Nya.
syukur. Jadi, seperti itulah suatu citra Setiap orang Kristen yang tahu
Kristen yang terbentuk dari rutinitas mengucap syukur menandakan bahwa
hidup. Dan di situlah termasuk dalam orang tersebut percaya Tuhan itu baik.
ucapan syukur, karena dalam kehidupan Jadi apapun yang dialami, Tuhan tidak
sehari-hari, segala yang dilakukan itu akan pernah meninggalkan dan akan
harus dilandasi dengan ucapan syukur. selalu bersama dengan umat-Nya seperti
D. Refleksi Praktis bagi Gereja Masa janji-Nya.
Kini Setiap orang percaya yang tahu
Mengucap syukur merupakan bersyukur merupakan orang yang tahu
kehendak Allah bagi orang percaya. berterima kasih atas berkat-berkat yang
Kata mengucap syukur dalam bahasa Tuhan beri dalam hidupnya. Oleh karena
yunani yaitu eucharisteo, yang memiliki itu, muliakanlah Tuhan dengan
arti give thanks (mengucap syukur, mengucap syukur dengan hati yang tulus
memberi syukur), be thankfull dan penuh semangat sukacita. Hal-hal
baik atau buruk yang terjadi dalam keadaan. Memiliki pemahaman yang benar
kehidupan merupakan proses dalam mengenai Firman Tuhan akan membuat
hidup yang akan menguatkan orang orang percaya mampu menerapkan
percaya sehingga mampu menghadapi kebenaran Firman tersebut dan akan mampu
perkara yang lebih besar. melakukan ucapan syukurnya dengan benar.
Jadi maksud Allah memberikan Mengucap syukur adalah perintah Allah dan
cobaan dalam hidup bukanlah hal yang kehendak Allah. Demikianlah orang percaya
negative, tetapi harus diimani bahwa dalam kehidupannya harus mengutamakan
semua itu merupakan maksud baik dari kehendak Allah sekalipun dalam keadaan
Tuhan terhadap ciptaan-Nya. Oleh sebab susah. Oleh karena itu, ucapan syukur
itu, rencana Tuhan tak terselami oleh merupakan salah satu hal yang utama dalam
manusia, apa yang Tuhan buat baik kehidupan orang percaya.
adanya. Meyakini hal tersebut UCAPAN TERIMAKASIH
merupakan pertumbuhan Iman orang Artikel ini merupakan kolaborasi
percaya. Untuk itu, setiap orang percaya dari beberapa orang yang menjadi satu
harus melimpah syukur kepada Tuhan. kelompok, yaitu Agtalya Eglise Mamuaja,
KESIMPULAN Devia Sulengena, Yuniarti Mala, Naftali
Dari keseluruhannya, penulis Tandaju.
menyimpulkan bahwa mengucap syukur Puji syukur kami kepada Tuhan
merupakan suatu kewajiban, dan kewajiban Yesus Kristus karena penyertaan dan
tersebut menjadi suatu rutinitas yang kemurahannya, kami diberi kekuatan
bermakna. Penting bagi orang percaya agar sehingga mampu menyelesaikan artikel ini.
bisa memahami ucapan syukur dengan benar Semua ini tak bisa kami lakukan tanpa
sehingga dalam keadaan apapun orang campur tangan-Nya.
percaya bisa bersyukur. Mengucap syukur Terima kasih juga kepada kak
dalam segala hal berarti bahwa dalam Glendy Umboh, S.Th yang sudah menuntun
keadaan susah maupun senang kita dapat dan membimbing kami dalam proses
mengucapsyukur dan tidak hanya pada pembuatan artikel ini. Kiranya berkat
momen-momen tertentu. kesehatan dan kekuatan senantiasa
Allah menghendaki umatNya untuk melingkupi kehidupan kak Glen.
selalu mengucap syukur dalam segala
Terima kasih yang selanjutnya kami Carothers, R Merlin. Kuasa Dalam
sampaikan juga kepada orang-orang yang Pengucapan Syukur. Jakarta : Kristen Injil
senantiasa memberikan support pada kami, Indonesia. 2008
sehingga kami tetap semangat dalam
pembuatan artikel ini dan tidak menyerah. Ferrucci, Piero. Bagaimana Menjadi Orang
Dan terakhir kami ucapkan terima Lain. Jakarta : BPK Gunung Mulia. 2009
kasih kepada diri sendiri yang sudah
bertahan dan kuat sampai akhir. Sehingga Tong, Stephen. Mengetahui Kehendak
yang pada awalnya pribadi ini merasa tidak Allah. Surabaya : Momentum. 2004
mampu, namun nyatanya dimampukan
sampai selesai. Ho, Woo Ro. Pembacaan Alkitab Secara
Menyeluruh. Yogyakarta : Andi. 2015
DAFTAR PUSTAKA
Dahlenburg, D Gerald. Firman Herry, Matthew. Surat Galatia, Efesus,
Hidup. Jakarta : BPK Gunung Mulia. 2003 Filipi, Kolose, 1&2 Tesalonika, 1&2
Timotius, Titus. Momentum. 2015
Tan, Daniel. Sistematika Pembinaan Warga
Jemaat. Manado : Yayasan Daun Famili. Drewes, F D. Surat 1-2 Tesalonika. Jakarta :
2016 BPK Gunung Mulia. 2019

Maukar, Frengky. Masalah Adalah Berkat. Houwelingen, Van R. H. P. Surat 1 dan 2


Jakarta Pusat : Internasional Galilea Tesalonika. Surabaya : Momentum. 2018
Ministri. 2008
Marxsen, Willi. Pengantar Perjanjian Baru.
Munthe, A. Firman Hidup. Jakarta : BPK Jakarta : Gunung Mulia. 2000
Gunung Mulia. 2002

Izaak, Sealthie. Firman Hidup. Jakarta :


BPK Gunung Mulia. 2003

Anda mungkin juga menyukai