Anda di halaman 1dari 9

BERJALAN BERSAMA ROH KUDUS

YOHANES 16:12-16

Penjelasan mengenai roh dalam Roma 8 sinkron dengan Galatia 5:25. Galatia 5:25 tertulis:
Jikalau kita hidup oleh roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh roh. Roh dalam ayat ini bukan
Roh Allah juga bukan roh manusia, tetapi roh yang dihasilkan oleh pimpinan Roh Kudus. Kata
“dipimpin” dalam teks aslinya adalah stoikheo (στοιχέω), yang lebih tepat diterjemahkan
“berjalan seirama” dalam satu barisan. Kalau diterjemahkan dipimpin, mengesankan roh ini di
depan. Tetapi kalau diterjemahkan berjalan seiring atau seirama berarti berjalan bersama. Hal ini
sama artinya dengan hidup menuruti roh itu. Jadi, roh dalam kalimat “hiduplah oleh roh” (Gal.
5:25) adalah gairah, spirit atau hasrat yang sesuai dengan Roh Kudus, maka ini berarti orang
percaya memiliki panggilan yang mutlak harus dipenuhi untuk memperhatikan keinginan roh,
bukan keinginan daging dan hidup untuk menuruti roh tersebut.
Dari terjemahan secara hurufiah Alkitab bahasa Yunani, kalimat “dipimpin oleh roh” sebenarnya
adalah berjalan di dalam roh (walking in the spirit). Itulah sebabnya dalam Alkitab terjemahan
lama Galatia 5:25 diterjemahkan: Jikalau kita hidup oleh sebab Roh itu, biarlah juga kita berjalan
menurut Roh itu. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan “berjalan menurut roh” itu? Kalimat
berjalan di dalam roh sama artinya dengan berjalan seirama roh, berdasarkan kata stoikheo.
Kalimat “dipimpin oleh roh” berasal dari kata pneumati kai stoikomen, memberi petunjuk
seolah-olah Tuhan aktif memimpin seseorang sehingga otomatis membuat orang tersebut mampu
menuruti kehedak-Nya. Terkesan Roh Allah aktif memimpin sehingga secara otomatis seseorang
dapat mengikutinya dengan mudah. Ini keliru, yang benar adalah pneumati kai stoikomen
diterjemahkan berjalan seirama dengan roh. Roh di sini bukan Roh Kudus juga bukan roh
manusia, tetapi roh dalam arti spirit, gairah atau hasrat yang dihasilkan dari perjalanan hidup
dalam pimpinan Roh Kudus. Jadi kata stoikomen bisa menunjuk orang yang baris berbaris atas
suatu perintah. Ini adalah suatu proses “sinkronisasi” atau penyesuaian. Penyesuaian kehendak
kita terhadap kehendak Allah yang termuat di dalam roh tersebut. Untuk bisa menjadi sinkron
dengan roh tersebut, maka harus melalui proses methamorphouste (transformasi) dalam
kehidupan anak Allah yang tidak pernah berakhir sampai mata tertutup (Rm. 12:2). Transformasi
atau pembaharuan itu dalam atau pada pikiran.
Dalam proses penyesuaian atau sinkronisasi tersebut, bukan Tuhan yang harus menyesuaikan diri
terhadap kita, tetapi kita yang harus menyesuaikan diri terhadap kehendak Tuhan. Proses ini
menuntut peran keaktifan secara penuh setiap individu. Roh Kudus sebagai pendamping aktif
memimpin orang percaya dan orang percaya memberi diri dipimpin oleh Tuhan melalui
ketekunan mengisi jiwanya dengan Firman Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus tegas
mengatakan bahwa manusia hidup bukan hanya dari roti tetapi dari setiap Firman yang keluar
dari mulut Allah (Mat. 4:4). Jika jiwa seseorang diisi oleh kebenaran Firman yang murni, maka
roh menjadi kuat. Tetapi kalau jiwa diisi oleh filosofi dunia (materialisme, sekularisme dan lain
sebagainya), maka roh menjadi lemah. Oleh sebab itu tidak mungkin seseorang bisa menjadi
kuat dalam Tuhan kalau tidak memahami kebenaran Firman Tuhan yang murni.
Ketika jiwa dipenuhi dengan kebenaran pengenalan akan Tuhan yang memuat pikiran dan
perasaan Allah, maka roh menjadi kuat. Kalau kita hidup menurut roh itu maka kekuatan roh itu
menguasai seluruh kehidupan kita, sehingga perilaku kita dapat sesuai dengan kehendak Allah
yang Maha Kudus. Proses ini adalah proses berjalan seirama dengan roh, sampai benar-benar
mencapai level dipimpin oleh roh secara ideal. Kalau seseorang hidup menurut roh secara ideal,
maka tujuan keselamatan tercapai sebab seseorang dapat memiliki roh Kristus, sehingga dapat
serupa dengan Dia.

Minggu lalu kita sudah merenungkan, bagaimana Yosua taat pada perintah Allah dan bersandar
pada penyertaanNya, sehingga ia berhasil memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan.

Hari ini kita akan belajar “Berjalan Bersama Roh Kudus”, supaya kita semakin kuat dan teguh
dalam menghadapi hidup yang penuh tantangan dan persoalan ini. Bagian Firman Tuhan yang
menjadi renungan kita adalah Galatia 5:13-26. Sebenarnya apa yang terjadi dengan jemaat di
Galatia, sampai Paulus harus menulis surat untuk menasehati mereka? Memang ada masalah
serius yang sedang terjadi di jemaat Galatia. Kalau kita membaca seluruh kitab Galatia, maka
kita akan menemukan persoalan yang dihadapi oleh Jemaat Galatia cukup banyak. Apa yang
terjadi? Paulus mengingatkan mereka: “Saudara- saudara, memang kamu telah dipanggil untuk
merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk
kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” (Gal 5:13)
Ternyata jemaat Galatia yang sudah percaya kepada Yesus, kembali kepada kehidupan lama
mereka. Mereka adalah orang-orang yang sudah diselamatkan dari dalam dosa tapi masih
hidup dalam dosa.

Karena itu Paulus tidak hanya sekedar menunjukkan dan menegur kesalahan mereka, tapi juga
menasehatkan mereka supaya hidup benar di hadapan Tuhan dan saling mengasihi. Kalau
Kristus sudah memerdekakan mereka, jangan mau lagi diperhamba oleh dosa. Mereka yang
sudah dimerdekakan dari dosa tetapi masih terus berbuat dosa akan binasa dan tidak
mendapat tempat dalam kerajaan Allah (V.21).

Bagaimana seharusnya mereka hidup? Mereka harus hidup berjalan bersama Roh Kudus. Apa
arti hidup berjalan bersama Roh Kudus? Roh Kudus adalah oknum ke-3 dari Allah Tritunggal
yang tidak kelihatan. Bagaimana kita tahu bahwa kita sedang berjalan bersama Roh Kudus?
Untuk bisa hidup berjalan bersama Roh Kudus, terlebih dahulu Roh Kudus harus ada di dalam
diri kita. Sebagai orang Kristen, pada saat kita percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan
dan juruselamat, maka kita sudah dimeteraikan oleh Roh Kudus di dalam hati kita. Artinya kita
sudah memiliki Roh Kudus. Kita sudah hidup bersama dengan Roh Kudus. Jadi kemana pun
kita pergi dan dimanapun kita berada, Roh Kudus selalu bersama kita. Hanya kadang-kadang
kita sepertinya tidak memiliki Roh Kudus. Dan inilah yang terjadi di Jemaat Galatia. Mereka
sudah memiliki Roh Kudus, tetapi membiarkan Roh Kudus di luar diri mereka, sehingga apa
yang mereka lakukan adalah dosa.
Dalam keadaan seperti Paulus menasehatkan mereka supaya hidup berjalan bersama Roh
Kudus. Bagaimana membuktikan bahwa mereka berjalan bersama Roh Kudus:

Pertama, Hidup menurut keinginan Roh Kudus. Dalam kehidupan mereka harus senantiasa
menurut keinginan (kehendak) Roh Kudus. Paulus mengatakan “Hiduplah oleh Roh, maka
kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan
keinginan Roh” (5:16-17). Jadi untuk membuktikan bahwa kita telah berjalan bersama Roh
Kudus, kita harus senantiasa hidup menurut keinginan Roh daripada keinginan atau kehendak
diri sendiri.
Kedua, Hidup senantiasa dipimpin oleh Roh Kudus. Paulus dua kali menasehatkan jemaat
Galatia supaya hidup mereka selalu dipimpin oleh Roh. Kalau mereka memberi diri dipimpin
oleh Roh, maka mereka harus percaya apa yang dikatakan Roh dan menurutinya. Hidup
mereka tidak boleh dipimpin oleh kehendak mereka atau keinginan kedagingan mereka. Wujud
nyata hidup berjalan dengan Roh Kudus akan menghasilkan hidup yang berkualitas, yaitu:
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah
-lembutan, penguasaan diri. Buah roh ini akan nyata dalam kehidupan orang yang hidupnya
berjalan bersama Roh Kudus.

Bagaimana kehidupan kita hari ini? Apakah sama seperti jemaat di Galatia, masih hidup
menuruti keinginan daging? Ingatlah barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah
menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Menghadapi perjalanan di
depan, biarlah kita senantiasa berjalan bersama Roh Kudus dan hidup di bawah pimpinan-Nya.
Tuhan memberkati kita. Amin.

7 kemustahilan tanpa Roh Kudus


< Materi COOL Pemuda

7 kemustahilan tanpa Roh


Kudus

Materi COOL Pemuda


Periode Oktober 2011
Minggu III (2011-41)
Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh PDF  Versi reguler
Roh Kudus tinggal dalam hidup kita sebagai Penolong bagi kita. Tanpa pertolongan-Nya, ada 7
kemustahilan yang akan terjadi!

7 kemustahilan tanpa Roh Kudus


1. Mustahil mengenal Tuhan
Dalam Efesus 5:18, kita diperintahkan untuk "hendaklah kamu penuh dengan Roh".
Ini bukan sebuah saran, ini adalah perintah! Sebenarnya Roh Kudus "bersaksi bersama-
sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah" (Roma 8:16). Ukuran
"pengenalan" seperti itu membutuhkan pimpinan Roh Kudus setiap hari.
2. Mustahil memahami Kerajaan Allah
Tuhan Yesus berkata, "Sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu" (Lukas 17:21).
Rasul Paulus mengajarkan bahwa kerajaan adalah "kebenaran, damai sejahtera, dan
sukacita oleh Roh Kudus" (Roma 14:17). Sebagai umat-Nya, kita dipanggil untuk bekerja di
bawah kerangka pikir, standar, dan pilihan yang baru di dalam Dia. Hanya Roh Kudus yang
dapat menolong kita memahami dimensi rohani ini.
3. Mustahil mengenal kebenaran
Yesus berbicara mengenai Penghibur yang akan "mengajarkan segala sesuatu" (Yohanes
14:26). Alkitab juga mengatakan kepada kita bahwa "Roh adalah kebenaran" (1 Yohanes
5:6) dan Roh Kudus "memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran" (Yohanes 16:13). Jatuh
ke dalam tipu muslihat adalah hal yang dapat terjadi tanpa pengajaran Roh Kudus yang
berkesinambungan. Orang percaya yang terbaik dan paling pintar, meskipun memiliki
pengetahuan Alkitab/Teologi dengan baik sekalipun, dapat tertipu jika hubungan Pribadi
Tuhan yang dibina setiap hari oleh orang itu menjadi dingin. Memiliki pengetahuan tentang
Tuhan tidak sama dengan memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan.
4. Mustahil tetap bebas dari dosa
Firman Tuhan menyatakan bahwa Roh Kudus "memerdekakan kamu dalam Kristus dari
hukum dosa dan hukum maut" (Roma 8:2). Tanpa memiliki hubungan dengan Roh Kudus
setiap hari, kita akan terbuka untuk masuknya dosa. Dosa tidak boleh dibiarkan memiliki
kuasa apa pun atas orang percaya, tetapi mereka yang berupaya menjalani kehidupan
Kristen dengan kekuatan sendiri ditentukan untuk mengalami kegagalan. Jangan pernah
menjauhkan diri dari Roh Kudus dan pimpinan-Nya.
5. Mustahil berdoa dengan pimpinan dan kuasa
Menurut Roma 8:26, Roh Kudus bersyafaat bagi kita. Kita berdoa dalam Roh Kudus karena
sering kali kita tidak tahu apa yang harus kita doakan, dan Dia setia memimpin kita untuk
membawa kebutuhan kita di hadapan tahta Allah Bapa. Roh Kudus memberikan
pemahaman selama doa di mana kita tidak akan pernah dapat mengerti tanpa pimpinan-
Nya.
6. Mustahil memiliki kehidupan yang dipenuhi iman
Iman bukanlah sesuatu yang dihasilkan secara natural. Iman terbentuk secara supranatural.
Roh Kudus adalah sumber iman yang akan selalu menuntun dan mengingatkan kita akan
segala firman-Nya. Tanpa Dia, kita cenderung memakai akan kita sendiri, kesadaran, dan
rancangan-rancangan yang tidak sempurna, sehingga kita kehilangan janji-janji-Nya.
Menurut 2 Korintus 5:7, kesaksian Roh Kudus menolong kita "hidup karena percaya, bukan
karena melihat".
7. Mustahil menjalani kehidupan Kristen yang berkemenangan
Kita harus mengalami kekuatan kuasa Roh Kudus di dalam hidup kita setiap hari agar kita
"… berakar serta berdasar di dalam kasih" (Efesus 3:16-17). Saat kita bersekutu dengan
Roh Kudus setiap hari, maka Ia akan menolong kita untuk tetap kuat dan teguh dalam
segala keadaan, sehingga kita dimampukan olehnya untuk memenangkan pertandingan
iman dalam kehidupan ini.

Proyek ketaatan
Ambil komitmen bersama untuk berpuasa selama 5 hari dengan tujuan untuk semakin peka akan
pimpinan Roh Kudus. Sharingkan bentuk puasa yang akan dijalani, hal-hal yang akan dihindari
selama puasa, serta tujuan bersama dari puasa tersebut.

Ciri-ciri Orang Yang Tidak Mau Dipimpin Roh Kudus:


1. Hidupnya berpusat pada diri sendiri (2 Tim 3:1-9).

2 Timotius 3:1-5, “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan
menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua
dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama. tidak tahu mengasihi, tidak mau
berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada
menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka , tetapi pada hakekatnya
mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”
Orang sudah mulai tidak tahu berterima kasih dan tidak menghormati orang tua. Hormatilah
orang tuamu, Alkitab berkata orang yang menghormati orang tuanya akan berumur panjang di
bumi.
2. Hati dan jiwanya tidak setia kepada Allah (Maz 78:8-11).

Masih ingat bani Korah yang memberontak sehingga bumi terbelah dan menelan mereka semua
yang memberontak.
3. Tidak mau tunduk pada otoritas Allah (Bil 16:1-3).
4. Senang melakukan kedagingan (Gal 5:19-21). Galatia 5:19-21, “Perbuatan daging telah nyata,
yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan,
iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan,
pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu–seperti yang telah
kubuat dahulu–bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah.” Kalau kita mau masuk sorga, jauhkan kedagingan dari hidup kita.

Siapa Orang Yang Dipimpin Roh Kudus:


1. Mampu berkata “Thank You, God” (1 Tes 5:18). Selalu dari hatinya bersyukur atas hidupnya
dan berterima kasih kepada Tuhan.
2. Orang yang haus dan lapar akan firman Tuhan (Mat 5:6). Berbahagialah orang yang haus akan
kebenaran fiman Tuhan.
3. Memiliki kasih Kristus (1 Kor 13:1-13).
4. Tidak gila hormat, tidak saling menantang dan mendengki (Gal 5:25-26).
5. Menjauh dari keinginan-keinginan daging (Gal 5:19-21)
6. Hidup dengan iman / tidak takut untuk memulai (1 Raja 17:13-16; 2 Tim 1:7).

1 Raja 17:13-16, “Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti
yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan
bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman
TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli
itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.”
Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan
dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam
tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN
yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.”
Orang yang dipimpin Roh Kudus, ia punya hati yang selalu berjalan dengan iman dan tidak ada
ketakutan dalam hidupnya, terus hidup kudus dan memberi, karena Tuhan yang menuntun
hidupnya.
1 Korintus 13:1-7, “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa
malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan
canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku
mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman
yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang
ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,
sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia
tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak
mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia
tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu,
percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”
Saya berdoa hari ini agar kita semua hidup dipimpin oleh Roh Kudus, setiap hari mampu berkata
“Terima kasih, Tuhan”, mempunyai hati yang haus dan lapar akan firman Tuhan, baca firman
Tuhan se

Yohanes 16 : 12 – 15
KERANGKA  SERMON EVANGELIUM MINGGU 26 MEI 2013

MINGGU TRINITATIS (Ketritunggalan Allah/ Hasitolusadaon ni TUHAN)

Roh Kudus Memimpin Pada Semua Kebenaran

Ev : Yohanes 16 : 12 – 15                                                     Ep : Roma 5 : 1 – 5

I.       Pendahuluan

  Nats Yohanes 16:12-15 ini merupakan nasihat Yesus kepada para muridNya bagaimana
menghadapi tantangan yang akan mereka alami ketika Yesus tidak lagi bersama-sama dengan
mereka. Melalui percakapan ini, Yesus menguatkan dan meyakinkan para muridNya bahwa
mereka tidak akan berjalan sendirian dalam mengabarkan Injil dan kebenarannya, namun
Yesus akan mengutus Roh Kudus yang akan menghibur, menguatkan dan memampukan
mereka. Yesus juga meyakinkan kepada mereka bahwa Yesus harus naik ke sorga. Jika Yesus
tetap di bumi, maka Dia akan dibatasi  oleh waktu, ruang dan suasana. Tapi jika Dia naik ke
sorga, maka melalui Roh Kudus Dia mampu hadir di tempat berbeda untuk menyertai setiap
orang percaya dalam waktu dan suasana yang bersamaan. Dia menjadi Allah yang Maha
hadir (Omnipresen).

II.                Penjelasan Nats

  (ayat 12-13)
Pengenalan yang benar terhadap seseorang akan menentukan sikap kita kepada
seseorang tersebut. Kita bisa mengenal orang lain yang ada di sekitar kita karena dia
memperkenalkan dirinya kepada kita atau bisa juga karena diperkenalkan oleh orang lain. Jika
kita tidak benar-benar mengenal siapa yang ada di hadapan kita, maka bisa saja kita salah
dalam memperlakukan dia dan bisa saja prasangka buruk timbul dalam hati kita. Begitulah yang
dialami Yesus dalam memperkenalkan diri-Nya kepada dunia. Yesus sebenarnya telah
memperkenalkan diriNya kepada khayalak ramai dan kepada para muridNya bahwa Dialah
Mesias. Dan bahkan Allah telah mengungkapkan sendiri di hadapan banyak orang bahwa
Yesus adalah Anak Allah yang dikasihiNya (bnd. Mat. 3:17; Mark. 1:11; Luk. 3:22). Namun
Yang mereka tahu Yesus adalah anak Yusuf tukang kayu, penghasut khalayak ramai bahkan
dituduh sebagai orang yang menodai (penghujat) agama yang mereka banggakan dan yang
menghipnotis banyak orang dengan kelebihan yang Dia miliki. Pengenalan yang salah juga
dialami oleh orang-orang terdekat Yesus, yaitu para murid. Meskipun mereka telah mengenal
Yesus sebagai Mesias (Mat. 16:16), mereka tetap kuatir akan keselamatan mereka jika Yesus
benar-benar naik ke sorga.

Yesus tahu keterbatasan para muridNya dalam mengenal Dia dan siapa Dia di hadapan
Bapa. Untuk itulah Yesus menjanjikan Roh Kudus untuk memperjelas pengenalan mereka
terhadap Dia dan yang memampukan mereka untuk memperkenalkan Yesus dan kebenaran
ajaranNya ke seluruh belahan dunia. Karena Roh kudus yang akan memimpin dan memberikan
bimbingan ke dalam seluruh kebenaran (Yoh 16:13). Dalam Injil Yohanes, Roh Kudus
mempunyai gelar Parakletos (Roh Penghibur dan Pembela). Pekerjaan Roh Kudus yang
menyadarkan bukan saja ditujukan kepada orang yang belum menjadi Kristen, tetapi juga
kepada orang-orang Kristen yang hidup dalam dosa dan menuntun mereka ke dalam
kebenaran (Mat. 18:15; Wahyu 3:19).

Roh Kudus adalah Pribadi ilahi yang berasal dari Bapa dalam nama Yesus. Oleh karena
itu Ia datang sebagai Roh Kebenaran. Ia berkata-kata berdasarkan apa yang Ia dengar dari
Bapa dan Putra. Ia akan mengatakan hal-hal yang akan datang. Ia memuliakan Yesus sang
Putra karena segala yang dikatakan diterima dari Yesus. Yesus menjelaskan peran Roh Kudus
ini dalam kaitan dengan persekutuanNya sebagai Anak dengan Bapa. Roh Kudus yang
dijanjikan Yesus kepada para muridNya akan memimpin mereka ke dalam seluruh kebenaran.
Memimpin dalam konteks ini berarti membawa mereka dari satu keadaan menuju keadaan lain
yang lebih baik dengan cara yang lembut. Jadi Roh Kudus itu tidak memaksa orang ke dalam
kebenaran, melainkan memimpin  ke dalam kebenaran. Roh Kudus akan menyampaikan
kebenaran yang bersumber dari Allah dan akan menyampaikan hal-hal yang akan datang.
Orang Kristen mengalami kasih Karunia dari Tuhan Yesus melalui Roh Kudus dan Roh Kudus
itulah yang akan menopang kita dalam penderitaan dan pergumulan serta yang meyakinkan
kita bahwa pengharapan akan kemuliaan itu adalah kepastian, bukan harapan kosong.
  Ayat 14-15

Pada bagian ini Yesus mengungkapkan hubungan antara Bapa, Dia (sebagai Anak) dan
Roh Kudus. Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus adalah satu (Tri-Tunggal). Satu Allah yang
memiliki 3 fungsi dan peran (dapat dibedakan, tetapi tidak terpisah). Yesus menjanjikan kepada
para muridNya bahwa ketika Dia mengutus Roh Kudus kepada mereka, maka Roh Kudus akan
memberitakan kepada mereka apa yang diterimaNya dari Yesus dan bahkan Roh itu akan
memberitakan hal-hal yang akan datang. Dengan jelas Yesus mengatakan bahwa apa yang
dimiliki oleh Bapa juga adalah kepunyaanNya. Bahkan dalam Yohanes 14:6 dengan tegas
dikatakan Yesus bahwa tidak ada seorangpun yang sampai kepada Bapa kalau tidak melalui
Dia. Pun dalam Yohanes 17:21, dimana Yesus mengungkapkan kesatuanNya dengan Bapa (Ut
Omnes Unum Sint).

III.             Aplikasi

  Amanat Yesus ini menantang iman kita semua, terutama terhadap panggilan hidup masing-
masing dan persekutuan kita di dunia ini. Kita bertemu dengan Yesus yang sedang
menjelaskan tentang persekutuan Tritunggal Mahakudus yang dapat menginspirasikan kita
orang Kristen untuk hidup dalam persekutuan yang indah dan bersatu dalam tujuan
memuliakan Allah.

  Apabila orang percaya dipenuhi oleh Roh Kudus maka mereka menerima kebenaran yang
dipimpin oleh Roh Kudus sehingga layak menjadi anak-anak Allah (Rm. 8:14) dan menjadi ahli
waris kerajaan sorga. Orang yang dipimpin oleh Roh Kudus akan tetap sanggup hidup sesuai
dengan kebenaran Kristus, walaupun banyak tantangan, pergumulan dan penderitaan dalam
hidupnya. Bahkan karya Roh Kuduslah yang mengubah tantangan dan penderitaan itu menjadi
sukacita bagi yang bertahan dalam pergumulannya (Yoh. 16:20).

  Roh Kudus akan menyatakan kepada manusia tentang apa yang diterima-Nya dari Kristus. Dia
menjadikan nyata dalam kehidupan kita kehadiran kasih, pengampunan, kekudusan, kuasa,
karunia-karunia rohani, kesembuhan dan semua yang menjadi milik kita melalui hubungan kita
dengan Kristus. Roh Kudus akan menarik hati kita untuk mencari Tuhan dalam kasih, doa, dan
peribadahan.

  Kita adalah saksi-saksi kebenaran Allah itu sendiri, jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak
hidup dalam kebenaran, agar nama Tuhan semakin dikenal dan di masyurkan di semua
permukaan bumi ini.

Tuhan Yesus memberkati.


Amin.

Anda mungkin juga menyukai