Menyanyi: ‘Semua Bisa Bilang’ *Kalau kau benar-benar sayang padaku, Kalau kau benar-benar cinta; Tak perlu kau katakan semua itu... Cukup tingkah laku... Sekarang apalah artinya cinta, kalau hanya di bibir saja Cinta itu...bukanlah main-mainan, Tapi...pengorbanan... Semua bisa bilang sayang, semua bisa bilang apalah artinya cinta tanpa pengorbanan (Back to*) Tema kita adalah: ‘Kuasa Allah yang mengasihi’ Karena itu, ada beberapa hal yang perlu kita pahami dan lakukan. 1. Kita mengasihi karena Allah mengasihi kita Mengapa bagi Yesus: ‘Kasih’ menjadi hukum yang utama? Karena Yesus mau kita camkan (dengar untuk mengerti) bahwa ada satu hal yang tidak bisa hilang dalam diri Allah. Apa itu? Bahwa Allah tidak pernah berhenti mengasihi sdr dan saya. Karena itu, Allah adalah Kasih itu sendiri. Ingatlah bahwa tabiat atau jati diri Allah adalah mengasihi. Sehingga, Kasih Allah kepada kita, bukan bergantung pada keberdaan kita tpi tabiat Allah sendiri. Walaupun kita sering ‘menjadi anak yang nakal’, Allah tetap mengaisihi kita. Dan karena itu, kasih kita kepada manusiapun tidak bergantung pada keberadaan orang lain, tpi karena kasih itu sudah menjadi tabiat kita juga sebagai orang yang telah dikasihi Kristus. 2. Segenap hati, bukan setengah-setengah Kata ‘segenap hati’ diterjemahkan dari bahasa Yunani: Holos Tes Cardis. Harfiah: Seluruh Jantung. Jadi, kalau mengasihi hanya setengah-setengah, itu sama saja dengan Jantung bekerja setengah. Itu yang namanya setengah mati. 2. Segenap hati, bukan setengah-setengah Sikap holos tes cardias, telah dicontohkan Yesus, seperti dalam surat Ibrani yang menyerahkan seluruh hidupNya, darahNya, cardia- Nya, jantungNya, hingga tidak ada lagi darah yang dipompa jantungNya. Itu karena cinta yang membebaskan manusia dari dosa. Apa jawabanmu: Ketika Yesus mau berkorban untuk dosamu, jangan2 kamu mengorbankan orang lain? Mengapa harus hati yang duluan? Mengapa hati duluan? Sebab dihatilah tersimpan banyak hal: baik positif maupun negatif. Apa yang tersimpan dihati, memengaruhi pikiran kita. Kalau dihati kita jahat, maka pikiran2 yang akan keluar adalah juga jahat. Karena itu, Yesus memulai mengajak kita untuk mengasihi Tuhan mulai dari bagian yang paling terdalam dari diri manusia, hati. 3. Segenap jiwa (kesungguhan) Kata segenap jiwa: diterjemahkan dari bahasa Yunani; Holos Tes Psukhe (yang memunculkan kata psikologi). Harfiah: Seluruh Bathin, Seluruh Psikis, Seluruh Perasaan. Kasih yang segenap jiwa adalah kasih yang melibatkan seluruh bathin. Bukan sekedar alasan-alasan kemanusiaan atau keuntungan, tetapi kadang menjadi kata yang sulit didefenisikan. Ini dicontohkan oleh Rut yang sangat mengasihi mertuanya. Ia tidak hanya mau hidup bersama mertuanya ketika suasana berada dalam keadaan baik. Tapi dalam keadaan yang dianggap tidak sejahterapun, dalm keadaan yang tanpa harapanpun, ia tetap mau menjalani hidup bersama dengan mertuanya. Dan tetap menjadikan Yahwe sebagai Allahnya. 4. Segenap akal budi Akal budi juga dibutuhkan dalam hal mengasihi. Jangan sampai cinta itu menjadikan orang Bego. Mengasihi juga pake otak, dalam arti: tetap waspada. 5. Segenap Kekuatan Kata ini bisa menjadi bias: Mengasihi dengan kuat. Pake otot? Raka’ berrek. Ini penggunaan bahasa yang sangat unik dari Kristus: Kata kekuatan, diambil dari kata: Ischus, yang ternyata berkarakter Feminin. So, Apa Kekuatan Terbesar dari Wanita? Jawabnya: kelemah- lembutan. Jadi, Tuhan mau kita mengasihi dengan segenap kekuatan dalam arti dengan sikap yang lemah-lembut. Saudara....kuasa kasih Tuhan Yesus, telah menaungi hidupmu. Mari mengasihi dengan benar, bukan cuman gombal. Bukan pula dengan perasaan2 dan pikiran2 palsu. Tapi dengan tindakan nyata kepada sesama. Mulai dari orang paling terdekat, bahagiakan pasanganmu, bahagiakan orang-orang yang kau kasihi. Mulai dari sekarang. Jika itu yang kau lakukan, Yesus kan melihatmu dan berkata: ‘betapa bijaksananya dirimu, Engkau tidak jauh dari kerajaan Allah.’ Amin.