Anda di halaman 1dari 1

***

3. Hizkia bersyukur kepada Allah (38:9-20).


Khotbah Yesaya 38:1-8
Bagian selanjutnya berbicara tentang rasa syukur
Tuhan yang Mengendalikan Waktu Hidup Hizkia. Hizkia percaya bahwa kesembuhan yang
Kita diterima bukan sebagai kebetulan. Ada campur
tangan Tuhan. Tuhan membuat bayang-bayang
penunjuk matahari mundur sepuluh tapak
Hari ini kita hendak merenungkan kebenaran firman (38:8). Secara alamiah, tidak ada yang punya kuasa
Tuhan saat menghadapi perkara yang mustahil. Saat memundurkan bayang matahari yang bergerak
vonis kematian datang sebab sakit. Dokter bisa konstan. 
mengatakan vonis , untuk menjelaskan keterbatasan
medis dari penyakit mulai dari stadium satu sampai
stadium akhir, semisal kanker. Di luar kendali manusia. Hanya Tuhan yang dapat
mengendalikan matahari dengan bayangannya
mundur sepuluh tapak. Manusia yang bisa hanya
Ternyata tidak hanya dokter, seorang nabi Tuhan putar jam mundur  tetapi waktu tetap berjalan
bisa mengatakan vonis kematian sebagaimana sebagaimana mestinya. Kita hanya berurusan
yang dikatakan Yesaya kepada Raja Hizkia (38:1). dengan alat, dan bukan dengan yang lebih besar:
matahari. Tuhan berkuasa dan Tuhan yang
mengendalikan waktu termasuk waktu dalam hidup
1. Hizkia mengambil sikap positif ketika firman manusia.
Tuhan disampaiakan kepadaNya. Tidak ada ***
keberatan. Tidak tidak marah kepada Tuhan dan . Hizkia disembuhkan dan kepadanya diberi umur
menjauh dari Tuhan. Hizkia mengerti bahwa panjang 15 tahun. Hidup ditambahkan Tuhan
ketetapan Allah menjadi ketentuan yang berlaku baginya: sehat, diberkati dan dapat melakukan tugas
dalam hidupnya. Namun sebagai orang  beriman, dengan sebaik-baiknya.
Hizkia percaya bahwa hidupnya adalah pemberian ***
Tuhan.  Hizkia mengalami kemurahan Tuhan sebab
hidupnya benar-benar menyenangkan hati Allah.
Kita dapat diuji atas kesetiaan kita beribadah;
Hizkia percaya bahwa Tuhan dapat menyembuhkan
berdoa; melayani dan bersaksi tentang nama Tuhan
sakitnya. Hizkia percaya bahwa tidak ada yang
Yesus. Jika kita semua kita lakukan dengan
mustahil jika Allah bekerja memberi kesembuhan
sungguh-sungguh maka tidak ada yang perlu
baginya. Hizkia masih memikirkan keselamatan
disombongkan dan menjadikan kita merasa lebih
bangsa Israel yang menghadapi Asyur. Hizkia
hebat dari yang lain.
memiliki sikap iman yang benar. Mengapa
demikian? Sebab hidupnya dipersembahkan untuk
melakukan apa yang baik di mata Tuhan. Hizkia rendah hati di hadapan hamba Tuhan. Dia
Kesetiaannya kepada Allah tidak sia-sia. rendah hati juga di hadapan Tuhan. Bukan doa
*** Yesaya yang dijawab, tetapi doa Hizkia. Tuhan
2. Hizkia berdoa mohon anugerah Allah. Tidak menjawab doa mereka yang peraya dan berharap
ada cara lain ketika dokter sudah katakan tidak dengan sungguh-sungguh.
sembuh; begitu juga hamba Tuhan. Imannya ***
bekerja: mohon dengan sangat dan menangis tanpa Karena itu percaya kepada Tuhan Yesus berarti
keraguan. Tidak harus dia minta Yesaya berdoa. hidup dalam ketaatan; hidup dalam kerendahan hati
Atau pergi ke bait Allah berdoa. Di kamarnya, dan hidup dengan selalu bersyukur. Kiranya kita
Hizkia berdoa. Doa dan airmatanya begitu senantiasa menyerahkan pergumulan kita hari ini
mendalam. Allah melihat apa yang nampak dan dan masa depan kita ke dalam kuasa Allah yang
juga apa yang tersimpan dalam hati dan tersirat menciptakan langit dan bui dan memanjangkan
dalam doanya. Hizkia berharap dan berharap agar umur manusia. Terpujilah Tuhan Yesus.
Tuhan menyembuhkannya dan memberikan umur
panjang. Doa Hizkia dijawab Allah (38:5).

Anda mungkin juga menyukai