Khotbah Yesaya 38:1-8 Bagian selanjutnya berbicara tentang rasa syukur Tuhan yang Mengendalikan Waktu Hidup Hizkia. Hizkia percaya bahwa kesembuhan yang Kita diterima bukan sebagai kebetulan. Ada campur tangan Tuhan. Tuhan membuat bayang-bayang penunjuk matahari mundur sepuluh tapak Hari ini kita hendak merenungkan kebenaran firman (38:8). Secara alamiah, tidak ada yang punya kuasa Tuhan saat menghadapi perkara yang mustahil. Saat memundurkan bayang matahari yang bergerak vonis kematian datang sebab sakit. Dokter bisa konstan. mengatakan vonis , untuk menjelaskan keterbatasan medis dari penyakit mulai dari stadium satu sampai stadium akhir, semisal kanker. Di luar kendali manusia. Hanya Tuhan yang dapat mengendalikan matahari dengan bayangannya mundur sepuluh tapak. Manusia yang bisa hanya Ternyata tidak hanya dokter, seorang nabi Tuhan putar jam mundur tetapi waktu tetap berjalan bisa mengatakan vonis kematian sebagaimana sebagaimana mestinya. Kita hanya berurusan yang dikatakan Yesaya kepada Raja Hizkia (38:1). dengan alat, dan bukan dengan yang lebih besar: matahari. Tuhan berkuasa dan Tuhan yang mengendalikan waktu termasuk waktu dalam hidup 1. Hizkia mengambil sikap positif ketika firman manusia. Tuhan disampaiakan kepadaNya. Tidak ada *** keberatan. Tidak tidak marah kepada Tuhan dan . Hizkia disembuhkan dan kepadanya diberi umur menjauh dari Tuhan. Hizkia mengerti bahwa panjang 15 tahun. Hidup ditambahkan Tuhan ketetapan Allah menjadi ketentuan yang berlaku baginya: sehat, diberkati dan dapat melakukan tugas dalam hidupnya. Namun sebagai orang beriman, dengan sebaik-baiknya. Hizkia percaya bahwa hidupnya adalah pemberian *** Tuhan. Hizkia mengalami kemurahan Tuhan sebab hidupnya benar-benar menyenangkan hati Allah. Kita dapat diuji atas kesetiaan kita beribadah; Hizkia percaya bahwa Tuhan dapat menyembuhkan berdoa; melayani dan bersaksi tentang nama Tuhan sakitnya. Hizkia percaya bahwa tidak ada yang Yesus. Jika kita semua kita lakukan dengan mustahil jika Allah bekerja memberi kesembuhan sungguh-sungguh maka tidak ada yang perlu baginya. Hizkia masih memikirkan keselamatan disombongkan dan menjadikan kita merasa lebih bangsa Israel yang menghadapi Asyur. Hizkia hebat dari yang lain. memiliki sikap iman yang benar. Mengapa demikian? Sebab hidupnya dipersembahkan untuk melakukan apa yang baik di mata Tuhan. Hizkia rendah hati di hadapan hamba Tuhan. Dia Kesetiaannya kepada Allah tidak sia-sia. rendah hati juga di hadapan Tuhan. Bukan doa *** Yesaya yang dijawab, tetapi doa Hizkia. Tuhan 2. Hizkia berdoa mohon anugerah Allah. Tidak menjawab doa mereka yang peraya dan berharap ada cara lain ketika dokter sudah katakan tidak dengan sungguh-sungguh. sembuh; begitu juga hamba Tuhan. Imannya *** bekerja: mohon dengan sangat dan menangis tanpa Karena itu percaya kepada Tuhan Yesus berarti keraguan. Tidak harus dia minta Yesaya berdoa. hidup dalam ketaatan; hidup dalam kerendahan hati Atau pergi ke bait Allah berdoa. Di kamarnya, dan hidup dengan selalu bersyukur. Kiranya kita Hizkia berdoa. Doa dan airmatanya begitu senantiasa menyerahkan pergumulan kita hari ini mendalam. Allah melihat apa yang nampak dan dan masa depan kita ke dalam kuasa Allah yang juga apa yang tersimpan dalam hati dan tersirat menciptakan langit dan bui dan memanjangkan dalam doanya. Hizkia berharap dan berharap agar umur manusia. Terpujilah Tuhan Yesus. Tuhan menyembuhkannya dan memberikan umur panjang. Doa Hizkia dijawab Allah (38:5).