Anda di halaman 1dari 3

 DEFINISI DAN PENGERTIAN KELUARGA

Pengertian keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang tersusun atas kepala keluarga
(berperan sebagai suami dan ayah) dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal bersama
pada suatau tempat di bawah satu atap dalam kondisi yang saling membutuhkan /
ketergantungan.
 FUNGSI KELUARGA DAN KEHIDUPAN MANUSIA
Dalam kehidupan manusia, keluarga memili beberapa fungsi dasar sebagai berikut :
 Fungsi pendidikan moral dan juga akhlak anak;
 Fungsi sosialisasi kehidupan untuk anak;
 Fungsi perlindungan untuk setiap anggota keluarga;
 Fungsi perasaan dan pemberi kasih sayang antar sesama anggota keluarga;
 Fungsi pendidikan dan juga penanaman ilmu dan praktik agama;
 Fungsi penyedia kebutuhan ekonomi untuk anggota keluarga yang belum dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri;
 Fungsi biologis sebagai sebuah bagian untuk memperbanyak keturunan / generasi
penerus;
 Fungsi kasih sayang, rasa aman, dan perhatian antar sesama anggota keluarga;
 Fungsi rekreatif untuk setiap anggota keluarga dari berbagai macam aktivitas keseharian.
 PERAN ALLAH DALAM KELUARGA KRISTEN
Keluarga sebagai gereja kecil atau seperti kata St.Yohanes Christotomus sebagai gereja
rumah tangga adalah tempat Yesus Kristus hidup dan berkarya untuk keselamatan manusia
dan berkembangnya kerajaan Allah. Angggota-anggota keluarga yang terpanggil untuk iman
dan hidup kekal adalah”peserta-peserta dalam lingkup kodrat ilahi” (2 Pet 1,4). Artinya setiap
anggota keluarga itu mengambil bagian dalam kodrat ilahi. Paus Paulus VI mempertajam
pengertian keluarga sebagai gereja kecil dalam ensikliknya Evangelii Nutiandi, beliau
menulis:  ”…Keluarga patut diberi nama yang indah yaitu sebagai Gereja rumah tangga
(domestik). Ini berarti bahwa di dalam setiap keluarga Kristiani hendaknya terdapat
bermacam-macam segi dari seluruh Gereja.”  Sebagai Gereja, keluarga itu merupakan tubuh
Yesus Kristus.  Sebagai Gereja juga, setiap keluarga dipanggil untuk menyatakan kasih Allah
yang begitu luar biasa baik di dalam maupun di luar keluarga. Oleh karena itu, setiap anggota
keluarga diberi makan sabda Allah dan sakramen-sakramen. Mereka pun seharusnya bisa
mengungkapkan diri dalam cara pikir dan memiliki tingkah laku yang sesuai dengan
semangat injil. Keluarga sebagai gereja mini diharapkan menjadi tempat yang baik bagi setiap
orang untuk mengalami kehangatan cinta yang tak  mementingkan diri sendiri, kesetiaan,
sikap saling menghormati dan mempertahankan kehidupan.  Inilah panggilan khas keluarga
Kristen dan apabila mereka menyadari panggilannya ini, maka keluarga menjadi persekutuan
yang menguduskan, di mana orang belajar menghayati kelemahlembutan, keadilan,
belaskasihan, kasih sayang, kemurnian, kedamaian, dan ketulusan hati.
 ALLAH DI DALAM KELUARGA
Keluarga adalah tempat firman Tuhan mula-mula disemai. Dalam lembaga keluargalah Ayah,
Ibu dan anak-anak pertama-tama menerapkan kasih Tuhan dan bertumbuh dalam kehidupan
bersama Tuhan. Tak heran jika keberhasilan suatu bangsa dan masyarakat ditentukan dari
keberhasilan sebuah keluarga dalam membina watak dan karakter dari masing-masing
anggota keluarganya. Maria dan Yusuf, Ibu dan nenek Timotius, serta Hana dan Elkana
menjadi contoh figur orang tua yang patut menjadi teladan dalam kehidupan kita sebagai
orang percaya. Mereka bukan orang-orang yang sempurna, tetapi dalam tindakan mereka kita
dapat melihat iman mereka berperan besar dalam menjalani peran sebagai orang tua sekaligus
anggota keluarga yang saling mendukung satu sama lain. Bertepatan dengan Hari Keluarga
yang jatuh pada tanggal 29 Juni, mari kita melihat teladan iman dari tokoh-tokoh Bio Kristi
yang berguna untuk diterapkan dalam kehidupan kita sebagai anggota keluarga. Sudah pasti
mereka tidak sempurna, tetapi kita tetap dapat melihat semangat juang, iman, kesalehan, serta
karya-karya mereka yang menjadi berkat yang dapat kita nyatakan serta ceritakan kepada
anggota keluarga kita. Sebagaimana Allah telah menjadi sumber dari kehidupan mereka,
biarlah kita juga senantiasa menjadikan Allah sebagai sumber terang sejati dalam kehidupan
keluarga kita.
 MELIBATKAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN KELUARGA
Cara Melibatkan Tuhan dalam Kehidupan Keluarga:
1. Berkat Tuhan
Pengertian berkat Tuhan cakupannya sangat luas, bukan hanya sekedar uang atau hal
material lainnya. Berkat Tuhan juga meliputi kesehatan, sukacita, damai sejahtera,
kemenangan, umur panjang, kebahagiaan, dan sebagainya. Berkat Tuhan dibutuhkan
keluarga sebagai bagian dari penyertaan Tuhan seperti yang dijanjikan dalam Alkitab
kepada orang-orang yang berkenan kepada-Nya, misalnya Abraham yang diberkati Tuhan
dalam segala hal (Kejadian 24:1), Obed-Edom beserta keluarganya diberkati Tuhan
karena membiarkan tabut Tuhan tinggal dalam rumah mereka (2 Samuel 6:11). Berkat
Tuhan juga akan diterima oleh keluarga Kristen pada masa kini yang tetap setia
berpedoman dan berpegang kepada Tuhan, seperti ucapan berkat yang ditulis dalam
Bilangan 6:24-26.
2. Pengampunan Tuhan
Tak seorangpun yang hidupnya sempurna di dunia ini. Kita berbuat dosa di dalam pikiran,
perkataan maupun perbuatan. Tahukah kamu, karena dosa-dosa kita itu Tuhan Yesus
dihukum sampai mati di atas kayu salib? KematianNya merupakan tanda kasih yang
sangat besar kepada umat manusia sebagai Tuhan Yang Maha Pengampun (Efesus 1:7).
Seperti Tuhan yang mengampuni, kita sebagai orang Kristen harus bisa mengampuni
orang yang bersalah kepada kita. Pengampunan adalah sesuatu yang sangat indah, karena
selalu membawa kedamaian, keharmonisan, menumbuhkan persekutuan dan hubungan
yang baik dengan sesama, sehingga pengampunan ini menjadi salah satu kekhasan
keluarga Kristen yang menjadikan Tuhan sebagai pedoman kehidupan keluarga. Bisa
dibayangkan jika dalam kehidupan keluarga Kristen, baik antara orang tua dengan anak,
maupun antara anak-anak tidak bisa saling mengampuni dan memaafkan, maka yang
tumbuh dalam kehidupan keluarga adalah rasa kepahitan, ketidakharmonisan, kebencian
yang sama sekali tidak menunjukkan kehadiran Tuhan.
3. Pembaharuan oleh Tuhan
Pembaharuan oleh Tuhan sering disebut juga dalam kekristenan sebagai ‘hidup baru’.
Artinya, manusia memulai kehidupan yang lebih baik dan berarti di dalam Kristus.
Kristus masuk dan berdiam dalam kehidupan manusia yang baru, yang tidak sama dengan
kehidupannya yang lama. Pembaharuan oleh Tuhan dalam keluarga kita akan dirasakan
dalam arah dan tujuan kehidupan keluarga yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
Tuhan. Orientasi keluarga bukan hanya kepada kehidupan keluarga sendiri, tetapi
berpusat hanya kepada Kristus. Seperti dalam Efesus 4:17-20, kehidupan yang
diperbaharui oleh Tuhan bukan lagi kehidupan dengan pikiran yang sia-sia, hidup dalam
persekutuan yang jauh dari Allah, hidup dalam kedegilan hati, melainkan kehidupan yang
mengerti siapa Allah dan apa yang menjadi kehendakNya dalam hidup keluarga kita. Oleh
karena itu, dalam kerendahan hati datanglah kepada Tuhan bersama dengan keluarga
kamu, mohon Tuhan berkenan hadir dan membaharui kehidupan pribadi dan keluarga
setiap hari. Dengan demikian, Tuhan yang menjadi pedoman kehidupan keluarga akan
memberi sukacita dan damai sejahtera, sehingga keluarga kamu menjadi berkat dan
kesaksian bagi sesama kita.

Anda mungkin juga menyukai